Geisya adalah seorang istri yang penurut, ia selalu mempercayai Suami dalam keadaan dan dalam kondisi apa pun. Ia juga sangat baik kepada keluarga suaminya Hingga rela menghabiskan sebagian harta peninggalan orang tuanya untuk menyenangkan kelurga suaminya.
Hingga akhirnya ia baru mengetahui jika seluruh aset perusahaan peninggalan orang tuanya sudah di alihkan menjadi nama suaminya, ia di campakkan oleh keluarga suami lalu suami berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, tapi semuanya terlambat, ia di dorong oleh sahabatnya dari lantai 10 dan akhirnya meregang nyawa.
Tapi keajaiban datang, ia hidup kembali tiga tahun lalu. Ia bertekad untuk balas semua kejahatan mereka.
"Tunggu pembalasanku!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
...***❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️***...
Leon, Fino dan Ana bekerja sebagai karyawan biasa. Sementara Yusman adalah manager IT, Roza manager keuangan, Yessy manager sumber daya manusia dan Wendy manager operasional.
Sekitar jam 9 malam, dari 7 orang itu, ada 2 orang yang tidak datang.
"Nona, 2 orang yang tidak datang, dan 5 orang sudah ada di sini," Ucap pak Azam.
Geisha yang duduk di sofa itu sambil mengetuk-ngetuk jarinya di atas meja. "Apa alasan dua orang itu tidak datang?" tanya Geisha.
"Ada yang alasannya kenap flu, yang satunya lagi sedang pergi bersama keluarganya," jawab Azam.
"Katakan pada mereka, jika mereka tidak datang sekarang maka tidak perlu datang lagi besok ke perusahaan," ucap Geisha tegas. Ia tak bisa mentoleransi karena ini adalah masalah besar.
"Yang pergi bersama keluarganya itu, bawa sekalian kelurganya datang ke rumah. Dan yang sakit itu, bawa ke rumah sekalian dengan obatnya dan kalau beneran sakit, aku akan hubungi dokter untuk datang memeriksa," ucap Geisha.
Pak Azam yang menerima perintah itu langsung mengangguk. "Baik Nona," jawab Pak Azzam menundukkan kepala memberi hormat lalu ia pun mundur meninggalkan ruang tamu dan pergi keluar.
Geisha melihat ke arah luma orang yang ada di depannya itu. "Duduklah ucap Geisha kepada lima orang karyawannya itu yang terlihat tegang.
Mereka berlima penduduk di sofa dengan perasaan gugup dan penuh tanda tanya. Mereka adalah Yusman, Leon, Yessy, Ana dan Wendy.
"Kalian tahu kenapa kalian yang dipanggil oleh saya?" tanya Geisha memulai pembicaraan.
Mereka pun menggelengkan kepalanya dengan pelan. "Tidak tahu, Nyonya."
"Kalian saya panggil karena kalian punya hubungan dengan Aldi, katakan kepadaku punya hubungan apa kalian dengannya?" tanya Geisha memulai mengintrogasi.
"Kami hanya teman dekat saja, tidak ada hubungan apa-apa, Nyonya," jawab Yessy.
"Dari sekian puluhan orang yang kenal dengan Aldi, hanya kalian tertuju yang terlihat akrab dengannya. Katakan dengan jujur Apa hubungan kalian dengan Aldi? Saya harap kalian tidak ada menutupinya, kalau tidak saya akan mencari tahu masalah ini hingga ke akar-akarnya jika ada kesalahan hidup saya maka kalian akan berurusan denganku," kata Geisha menatap mereka tajam.
Yusman dan angkat bicara. "Sebenarnya tadi Aldi menelpon saya dia minta saya untuk memata-matai perusahaan Anda, dia minta ada informasi cacat dari perusahaan Anda," ucapkan sambil menundukkan kepalanya.
Geisha mengangkat kepalanya, sepertinya informasi yang di berikan Yusman sangat menarik. "Lalu apa yang kamu katakan padanya?" Geisha menatap Yusman datar.
"Tidak saya berikan meskipun saya tahu dulu sebelum masuk perusahaan Anda, saya yang memohon padanya agar dia memasukkan saya ke perusahaan, dan menjadikan saya sebagai Manager di perusahaan Anda."
"Apa yang dia katakan?" tanya Geisha yang terus menggali informasi lebih jauh.
"Dia bilang aku sudah mengkhianatinya dan tidak tahu terima kasih, tapi aku tidak peduli karena perusahaan Anda adalah tempat aku mencari nafkah untuk keluarga ku, dan aku tidak mungkin mengkhianati tempat kerja ku sendiri. Aku juga sudah mencoba menasehatinya dan berhenti ia melakukan hal buruk itu, tapi setelah itu saya tidak tahu dia tetap melakukannya atau tidak," jawab Yusman dengan jujur.
Geisha mengangguk-angguk. Di lihat dari wajah Yusman, sepertinya ia dapat di percaya dan tidak menunjukkan jika ia berbohong.
"Baiklah, yang lain ada yang ingin di sampaikan seperti Yusman?" tanya Geisha
Mereka saling berpandangan entah itu adanya mereka sampaikan atau mereka hanya mencari alasan.
"Pokoknya saya ingin diantara Kalian harus menyampaikan alasan karena dekat dengan Aldi," paksa Geisha melihat ke empat orang yang masih terduduk itu
"Saya memang dekat sama Aldi tapi kami jarang berkomunikasi apalagi saya hanya bekerja karyawan biasa, tidak ada informasi yang dapat saya sampaikan kepadanya," ucap Leon.
Wendy menundukkan kepalanya, ia terlihat gugup dan takut.
Geisha yang menyadari hal itu ia pun langsung bertanya. "Wendy, ada yang ingin kamu sampaikan?"
"A-anu Nyonya, Ta-tadi Aldi memang menghubungi ku," ucapnya terhenti sambil menarik nafas dalam-dalam. "Ta-tapi saya be-belum setuju dengan permintaannya, saya hanya mengatakan jika saya akan memikirkan dulu rencana dia," jawab Wendy gagap.
"Kamu yakin tidak setuju dengannya?" tanya Geisha menatap Wendy tajam seperti anak panah menusuk jantung Wendy.
"I-iya Nyonya, itu yang saya katakan padanya."
"Jadi, jika saya tidak bergerak cepat malam ini, mungkin kamu sudah setuju dengan rencana Aldi?" tanya Geisha membaca pikiran Wendy.
"Sa-saya tidak tahu Nyonya, saya hanya baru memikirkan saja, belum ada kepikiran untuk mengikuti rencana dia," jawab Wendy yang terus menunduk, tidak berani menatap Geisha yang terus melihat ke arahnya. Ada perasaan bersalah pada Geisha, perusahaan tempat ia bernaung mencari makan.
Geisha tidak bersuara dan terus menatap Wendy membuat Wendy semakin gugup, ia menggenggam erat tangannya yang sudah berkeringat dingin.
Karena Geisha tak juga bersuara, Wendy langsung berlutut. "Maafkan saya Nyonya jika saya bersalah, saya beneran tidak bekerja sama dengan Aldi, saya mohon Nyonya, jangan pecat saya, saya butuh pekerjaan ini dan berjanji tidak akan pernah mengkhianati Anda," ucap Wendy memohon dengan mata berkaca-kaca.
Geisha mengangguk. "Kali ini aku maafkan, tapi ingat, tidak ada kesempatan kedua. Aku memaafkan mu karena kau belum melakukan kesalahan itu, jadi jangan pernah menyia-nyiakan kepercayaan ku," ucap Geisha tegas.
"Terima kasih banyak Nyonya, terima kasih banyak," ucap Wendy sambil menyeka air matanya, akhirnya ia merasa lega.
"Yang terakhir, apa ada yang ingin kamu sampaikan?" tanya Geisha menatap Anna.
"Saya memang masih ada hubungan keluarga dan kami keluarga jauh dengan Andi, tapi Mamaku dan Mama dia ada masalah dulunya, lagian pula aku masuk ke perusahaan ini bukan dari dari, saya masuk ke perusahaan ini karena usaha saya sendiri. Selama ini kami tidak pernah berkomunikasi dengannya, tapi saat kemaren dia ketahuan berselingkuh, dia memang ada minta tolong sama saya, tapi saya menolaknya, karena meskipun kami keluarga, tapi kami tidak punya hubungan apa-apa," ucap Anna dengan suara datar.
...***❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️***...
