Si Cupu Itu Tuan Muda Milyader

Caca yang selasai dengan kegiatannya lansung menuju ruang tamu takut nathan menunggunya.

"Yah bun nathan belum selesai?"tanya caca menuruni tangga lalu ikut bergabung dengan orang tuanya.

"Belum sayang."jawab radit.

"Kamu tuh yang kecepatan mandi nya."sahut novia terkekeh.

"Aku cepat cepat takut nanti nathan tunggu lama bun."ujar caca.

"Ca."ucap nathan menghampiri caca.

"Eh nathan sini duduk."ajak caca duduk di samping nya.nathan mengangguk lalu duduk di samping caca.

"Ternyata caca anak dari Radit,jadi A aldebaran.pantasan caca menyembunyikan identitas nya."ucap nathan dalam hati melihat radit.

Radit merupakan salah satu teman bisnisnya,nathan sudah beberapa kali bertemu dengan nya di acara dan rapat yang penting.

Deg..radit keget melihat nathan.

"Yah kenapa liatin nathan gitu amat,nanti dia gak nyaman loh."sahut novia pada radit.

"Eh maaf.nggak maksud gitu kok bun,ayah sepertinya pernah ketemu dengan nathan."ucap radit.

"Kapan yah om?"tanya nathan pura pura gak tau.

"Saya tidak tau kapan tapi om pernah liat kamu,di mana yah."pikir radit.

"Mungkin perasaan ayah saja."ujar novia.

"Pasti ayah sama seperti aku,apa mungkin sahabat ayah orang tua nathan."ucap caca dalam hati.

"kenapa nathan mirip sekali dengan nico waktu muda yah,apa dia anak nya.aku harus cari terlebih dahulu,aku gak mau terlalu gegabah."ucap radit dalam hati.

"Om tante ca,nathan pamit pulang."pamit nathan.

"kita makan malam dulu yah baru pulang,tante sudah siap kan makanan."ujar novia.

"iya nat,kita makan malam dulu yah.gak baik lo nolak rezeki."sahut caca.

"iya nak kita makan dulu,kita juga bisa ngobrol ngobrol ngobrolnya."ucap radit.

"ayolah nat plissss."desak caca.

Tak enak menolakan ajakan keluarga caca membuat dia ikut makan malam."Baiklah..terimah kasih sebelum nya om tante ca."ucap nathan.

"Iya nat jangan sungkan sungkan gitu loh..kamu teman pertama yang caca kemari loh."ucap novia.

"Yuk kita ke meja makan."ajak radit beranjak dari duduk nya di ikuti mereka.

^Meja Makan^

Di meja makan sudah banyak tersedia makanan,nathan sampai terkejut melihatanya.seperti acara penyambutan pikir nathan.

"Nat makan yang banyak yah."ucap novia mengambil lauk ke piring nathan.

"iya tan,nathan sendiri yang ambil tan."tolak halus nathan.

"Gak apa apa tan,kamu suka udang kan?"tanya nathan.

"Suka tan."ucap nathan mengangguk.

"Nat lo jangan risih yah,bunda gue memang gini hehe."ucap caca tertawa.

"Nggak kok ca."ucap nathan.

"Apaan sih kamu ca,bilang gitu ke nathan."ketus novia.

"Nat om boleh nanya gak?"tanya radit di sela sela makan nya.

"Boleh om."jawab nathan.

"Sebelumnya kamu gak apa apakan kalau makan sambil ngobrol,takut nya kamu gak biasa malah risih."ucap radit.

"Gak kok om."ucap nathan "Sebelumnya aku dan bunda ayah gitu om."ucap nathan dalam hati mengingat kedua orang tua nya.

"Orang tua kamu di mana nak?"tanya radit.

Deg,nathan langsung menghentikan makan nya mendengar ucapan radit.Melihat nathan yang terdiam,radit merasa bersalah.

"Maaf nak nathan kalau pertanyaan om bikin kamu gak nyaman."sahut radit.

"Gak kok om,ayah bunda saya sudah tenang di alam sana."ucap nathan berusaha tersenyum.

"Orang tua loh udah gak ada nat?"tanya caca.

"Iya ca."ucap nathan mengangguk.

"Maaf yah nat,om tidak tau."ucap radit.

"Nggak apa apa om,saya juga sudah ikhlas menerima nya."ujar nathan.

"Kamu banyak berdoa yah pada mah kuasa untuk kedua orang tua mu nak hiks hiks."ucap novia sesegukan.

"Iya tante nathan akan selalu doakan mereka."ucap nathan.

"Bunda kenapa nangis?"tanya caca.

"Bunda nggak tau kenapa..kalau bunda dengar orang yang kehilangan kedua orang tuanya pasti bunda sedih dengar nya,"jawab novia."Sekarang kamu tinggal sama siapa nak?"tanya novia pada nathan.

"kakak dan orang yang sudah merawat saya dari dulu tante".jawab nathan.

"Syukurlah masih ada orang terdekat kamu."ucap radit.

"Iya om."jawab nathan.

"Lanjut lagi makan nya nak nathan,sekarang kamu jangan sedih sedih lagi yah nak."ucap novia pada nathan.

"Iya tante."ucap nathan mengangguk.

Mereka melanjutkan makan malam bersama di iringi canda tawa,bahkan nathan sudah mulai sangat akrab dengan kedua orang tau caca.novia juga sangat perhatian pada nathan,entah kenapa novia sangat antusias.

"Ternyata om radit sangat hangat pada keluarga nya,beda dengan di luar dingin dan kejam..seperti ayah."ucap nathan dalam hati.

Setelah makan malam nathan berpamitan pulang,kepada orang tua caca.

"Om tante ca makasih makan malam nya,nathan pamit."ucap nathan.

"Iya nak lain kali jangan lupa mampir kesini yah,jangan ada tugas saja."sahut novia.

"Iya tante."ucap nathan

"Lo hati hati di jalan nat."ujar caca.

"Iya ca pasti."ucap nathan.

"Nat tante boleh minta sesuatu pada kamu gak nak."ucap novia.

"Boleh tan,kalau aku bisa pasti aku akan lakukan."ucap nathan.

"jangan aneh aneh bun."sahut caca.

"Apaan sih kamu ca."ketus novia.

"Emang bunda mau minta apa sama nathan?"tanya radit.

"Nat boleh gak kamu panggil tante bunda seperti caca,entah kenapa bunda pengen di panggil gitu sama kamu nat.jujur juga tante sudah anggap kamu anak walaupun ini pertemuan pertama tante dengan kamu."ucap novia.

Nathan langsung terdiam sedangkan caca dan radit hanya geleng geleng dengan sifat bundanya.Nathan langsung menolah pada caca dan radit meminta persetujuan mereka.Caca dan radit mengangguk.

"Mas boleh yah,kalian gak marah kan."izin novia.

"Iya sayang boleh kok."jawab radit yang membuat novia tersenyum lalu menoleh pada caca.

"Caca juga setuju."jawab santai caca.

"Yeay terimah kasih sayang nya bunda..bagaimana kamu mau gak?"tanya novia pada nathan.

"Boleh deh."jawab nathan tersenyum

"Asik..bunda boleh peluk kamu."izin novia di angguki nathan.

Novia langsung memeluk nathan dengan senang hati nathan membalas pelukan novia.

"Mulai sekarang panggil saya bunda yah,anggap saya orang tua kamu juga yah.kalau ada apa apa cerita sama bunda."bisik novia pada nathan.

"Iya bun..da."ucap nathan terbata,nathan entah kenapa merasa nyaman di pelukan novia hingga di menetaskan air matanya. "Kenapa rasa nya seperti aku memeluk bunda..aku seperti di pelukan bunda,rasa nya sangat nyaman."ucap nathan dalam hati.

"Gue tau nat,lo pasti butuh orang tua.semoga dengan ada nya bunda dan ayah gue lo merasakan orang tua."ucap caca dalam hati.

Novia melonggarkan pelukan nya pada nathan lalu menghapus air mata nathan.

"Maaf yah tan aku nangis bun."ucap nathan malu.

"Wajar kok nak."ucap novia menghapus air mata nathan.

"Karena kamu manggil istri saya bunda kamu juga panggil ayah yah nat bukan om lagi."sahut radit.

"Serius om emang gak apa apa?"tanya nathan.

"Iya nak."jawab radit tersenyum,sama seperti novia radit juga senang pada nathan walaupun mereka baru pertama kali ketemu.

"Boleh hin aja nat,nanti ayah ngamuk lagi."ucap caca tertawa kecil yang di tatap sinis ayah nya

"Nathan mau."ucap nathan tersenyum.

Tanpa aba aba radit langsung memeluk nathan dan nathan membalas pelukan radit.

"Sekarang kamu anak ayah dan bunda."ucap radit

"Terimah kasih ayah bunda caca."ucap nathan.

"Nat tapi kamu gak boleh anggap caca saudara kamu yah."sahut novia.

"Kenapa bun?"tanya caca heran.

"Nanti di antara kalian jatuh cinta nanti."ucap novia tertawa yang membuat nathan malu.