Saya berhasil mengalahkan raja iblis dan menyelamatkan dunia lain. Setelah itu, saya kembali ke Bumi dengan harapan dapat menjalani kehidupan normal. Namun, apa yang saya temukan bukanlah kehidupan normal.
Saya melihat kehancuran di mana-mana. Bangunan-bangunan runtuh, mobil-mobil terbakar, dan mayat-mayat berserakan di jalan. Saya tidak percaya apa yang saya lihat. Apa yang terjadi di Bumi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Richieus El Velerira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9
Setelah Kaito dan Lila berhasil menghentikan Ryker, mereka memutuskan untuk mencari tempat aman untuk beristirahat dan memulihkan diri. Mereka berdua tahu bahwa mereka tidak bisa kembali ke tempat lama mereka, karena Ryker pasti akan memiliki banyak pengikut yang masih setia kepadanya.
Akane, Yuna, dan Erika juga memutuskan untuk bergabung dengan Kaito dan Lila dalam mencari tempat aman. Mereka berlima kemudian berjalan menuju sebuah desa kecil yang terletak di pinggir kota.
Desa kecil itu bernama Desa Sakura, dan dikenal sebagai tempat yang aman dan damai. Mereka berlima berharap bahwa mereka bisa menemukan tempat yang aman di desa itu dan memulai hidup baru.
Ketika mereka tiba di Desa Sakura, mereka disambut oleh penduduk desa yang ramah dan baik hati. Penduduk desa itu tampaknya tidak tahu apa-apa tentang Ryker dan kekacauan yang telah terjadi di kota.
"Kami sangat senang kalian bisa datang ke desa kami," kata kepala desa dengan senyum lebar. "Kami memiliki banyak tempat yang aman dan nyaman di desa ini."
Kaito dan teman-temannya kemudian memulai hidup baru di Desa Sakura. Mereka berlima disambut dengan hangat oleh penduduk desa dan merasa seperti telah menemukan keluarga baru.
Akane dengan cepat menjadi akrab dengan penduduk desa dan mulai membantu mereka dengan pekerjaan sehari-hari. Yuna dan Erika juga menemukan kegiatan yang mereka sukai, seperti membantu di kebun dan mengajar anak-anak desa.
Kaito dan Lila juga menemukan kegiatan yang mereka sukai, seperti membantu di bengkel desa dan berlatih bela diri bersama penduduk desa.
Desa Sakura tampaknya menjadi tempat yang sempurna bagi mereka berlima. Mereka bisa hidup dengan damai dan menikmati keindahan alam desa.
Namun, Kaito tidak bisa melupakan pengalaman pahitnya dengan Ryker. Ia masih memiliki rasa takut dan was-was, meskipun ia tahu bahwa Ryker telah dikalahkan.
Lila menyadari hal ini dan mencoba untuk membantu Kaito mengatasi rasa takutnya. "Kaito, kamu tidak perlu khawatir lagi," kata Lila. "Kita sudah mengalahkan Ryker dan kita aman di sini."
Kaito mengangguk, tapi masih terlihat was-was. "Aku tahu, Lila. Tapi aku tidak bisa melupakan apa yang terjadi."
Lila memeluk Kaito. "Aku ada di sini untukmu, Kaito. Kita akan menghadapi apa pun yang terjadi bersama-sama."
Kaito merasa sedikit lebih baik setelah mendengar kata-kata Lila. Ia tahu bahwa ia tidak sendirian dan bahwa teman-temannya ada di sana untuknya.
Tiba-tiba, penduduk desa berkumpul di lapangan desa. "Ada apa?" tanya Kaito.
"Festival musim semi akan dimulai!" jawab penduduk desa. "Kita akan merayakannya dengan tarian dan makanan khas desa."
Saat Kaito menikmati festival bunga sakura di desa Sakura bersama penduduk lokal. Mereka berpiknik di bawah pohon sakura yang indah, menikmati makanan dan minuman tradisional. Suasana semakin meriah dengan adanya pertunjukan musik dan tarian tradisional.
Tiba-tiba, terdengar suara dentuman keras dan geraman dari kejauhan. Penduduk desa mulai panik dan melihat ke arah sumber suara. Kaito melihat sekelompok zombie mutasi muncul dari hutan, berlari menuju desa dengan kecepatan luar biasa.
Zombie-zombie itu memiliki ciri-ciri aneh, seperti kulit yang berwarna hijau kebiruan dan mata yang merah menyala. Mereka menyerang penduduk desa dengan ganas, menyebabkan kekacauan dan kehancuran.
Kaito langsung mengambil pedangnya dan bersiap untuk melawan zombie-zombie itu. Dengan gerakan yang gesit dan cepat, Kaito menghadapi zombie-zombie dan menghabisi mereka satu per satu.
