Ratu Drama Mendadak Jadi Istri Pangeran

Selir Liu menyembunyikan senyumannya yang hampir tidak terlihat, dia dengan tidak sabar mengadu, "Yang Mulia, Zhi Yi dan pelayannya meracuni Dingfei dengan Racun Tiga Nafas."

Zhi Yi menggelengkan kepalanya, tegas menolak tuduhan Selir Liu. "Yang Mulia, saya tidak melakukannya!"

Pangeran Xu Jun terkejut mendengar pengaduan Selir Liu, dia pernah mendengar Racun Tiga Nafas yang membunuh orang hanya dengan tiga helaan nafas.

Namun, sangat sulit baginya untuk percaya bahwa Zhi Yi memiliki racun itu dan menggunakannya untuk membunuh Xu.

Siapa Xu itu bagi Zhi Yi?

Tidak hanya di Kediaman Bangsawan ini, seluruh ibukota juga tahu bahwa Zhi Yi sangat mencintai Pangeran Xu.

Jadi, bagaimana dia bisa meracuni orang yang dicintainya?

Lagipula, Zhi Yi tumbuh di bawah mata dan hidung Pangeran Xu Jun. Sedikit banyak, dia tahu bagaimana karakter gadis itu.

Jangankan membunuh nyawa manusia, membunuh seekor semut saja Zhi Yi tidak akan mampu.

"Xiao Feng, blokir semua pintu Kediaman Bangsawan! Tidak seorang pun diizinkan keluar dan masuk sampai segalanya jelas!" Suara dingin Pangeran Xu Jun terdengar, membawa titah tak terbantah yang langsung dilaksanakan.

Masalah ini memang harus diselidiki, tetapi menyelamatkan nyawa putranya adalah hal paling penting dan utama yang harus dilakukan.

Selama pintu Kediaman Bangsawan tertutup rapat, pembunuh itu tidak akan bisa melarikan diri!

"Apa yang kamu tunggu? Cepat obati Dingfei!" Pangeran Xu Jun menatap Tabib Li yang berdiri seperti patung di tempatnya.

Tabib Li bergerak, tetapi suara Zhi Yi menghentikannya dan mengejutkan semua orang.

Meskipun kedua lengannya dipegang dengan sangat erat, Zhi Yi tidak berhenti berusaha menghentikan Tabib Li. "Tidak, jangan biarkan dia menyentuh Pangeran. Yang Mulia, ada yang salah dengan jarumnya!"

Pangeran Xu Jun mengangkat kepalanya untuk menatap Zhi Yi lagi, lalu dia melirik jarum perak di tangan Tabib Li.

Lirikan itu membuat punggung Tabib Li merasakan hawa dingin, dia menatap Selir Liu yang diam-diam memberi isyarat agar dirinya tetap tenang.

Melihat Tabib Li bergerak maju, Zhi Yi kembali berteriak, "Yang Mulia, dia akan membunuh pangeran dengan jarum peraknya itu!"

Pangeran Xu Jun memang sepenuhnya percaya pada Zhi Yi, tetapi dia tetap saja tidak senang karena gadis itu berusaha keras menghentikan Tabib Li untuk memberikan pertolongan pada putranya.

Apa maksudnya?

Apa dia benar-benar ingin Dingfei mati?

"Xiao Feng, bawa Putri Xu dan pelayannya kembali ke Paviliun Bulan. Jangan biarkan mereka keluar sampai masalah ini selesai diselidiki!"

Pada akhirnya, Zhi Yi diseret pergi bersama Songshu.

Namun, perjuangannya tidak berhenti sampai di sana. "Yang Mulia, Anda tidak bisa memberinya jarum. Jika tidak, pangeran akan benar-benar mati."

Zhi Yi khawatir, dia bertanya-tanya apakah ada yang salah dengan Pangeran Xu.

Padahal, dia sudah membiarkan Pangeran Xu meminum penangkal Seribu Racun dan Pil Tipu Muslihat yang bisa membuat orang koma selama 10 menit.

Zhi Yi menyesal, 10 menit ternyata terlalu lama!

Jika Tabib Li benar-benar memberikan jarum perak pada Pangeran Xu, sudah tidak ada harapan lagi.

Seandainya tahu akan jadi seperti ini, dia akan memikirkan ulang untuk menyetujui Pangeran Xu.

Beberapa saat lalu ....

"Zhi Yi, ada apa?" Pangeran Xu tidak bisa tidak mengajukan pertanyaan pada Zhi Yi yang terpaku di tempatnya dengan ekspresi rumit.

Zhi Yi tidak langsung bereaksi, bahkan dia tidak mendengar pertanyaan Pangeran Xu hanya karena terlalu sibuk dengan pemikirannya.

"Aku harus menemukan pelaku dan buktinya." Zhi Yi bergumam sambil menyentuh Gelang Giok Salju.

Setelah kata-kata Zhi Yi jatuh, tablet seukuran telapak tangan Zhi Yi tiba-tiba muncul.

Zhi Yi terkejut, dia menatap Pangeran Xu yang bersikap biasa saja seolah-olah tidak ada hal aneh yang dia lihat.

"Apa kamu melihatnya?" Zhi Yi menatap Pangeran Xu dengan sungguh-sungguh.

"Apa?" Kedua alis Pangeran Xu berkerut dalam, menandakan dia sedang kebingungan.

Melihat ekspresi Pangeran Xu, Zhi Yi menyadari bahwa hanya dirinya yang bisa melihat tablet itu.

'Bagaimana ini bisa terjadi?' Sungguh sulit bagi Zhi Yi untuk menghadapi keajaiban yang menimpanya saat ini, tetapi masih ada hal yang lebih penting untuk dipikirkan.

Menemukan pelaku yang membubuhkan Racun Tiga Nafas, beserta buktinya.

Zhi Yi melihat ke arah layar, mengabaikan tatapan aneh dari Pangeran Xu.

Zhi Yi dan Songshu baru saja keluar dari dapur, ketika Pangxie diam-diam masuk dan membubuhkan sesuatu ke dalam Sup Gnocchi.

Tindakan Pangxie tidak sedikit pun lepas dari pandangan Zhi Yi, dia melihat gadis pelayan itu menyembunyikan botol porselen kecil yang menjadi tempat penyimpanan racun Tiga Nafas di balik tali pinggangnya.

Setelah aksi Pangxie selesai, layar tidak langsung mati dan masih menunjukkan pergerakan gadis pelayan itu yang pergi ke Danau Teratai dan membuang botol porselennya di sana.

Kemudian, barulah layar kecil itu benar-benar mati.

'Sekarang, aku sudah menemukan pelaku dan buktinya!' Zhi Yi tersenyum puas.

Dengan bukti itu, tidak sulit baginya untuk menangkap Pangxie dan orang di balik layar.

Bagaimanapun, tidak mungkin baginya menunjukan layar itu pada semua orang.

Bisa-bisa, dia akan dikira sebagai monster!

Di zaman ini, orang-orang tabu terhadap hantu, monster dan sejenisnya.

"Dingfei, jika aku katakan bahwa sup ini beracun dan bukan aku yang meracuninya, apa kamu akan percaya?" Zhi Yi sebenarnya tidak ingin memberitahu Pangeran Xu, tetapi ini menyangkut keselamatan sang pangeran.

Jadi, dia tidak bisa bertindak sendirian.

"Supnya beracun?" Pangeran Xu terkejut, dia tidak meragukan Zhi Yi dan hanya bingung bagaimana gadis itu tahu bahwa ada racun di supnya. "Dari mana kamu tahu?"

"Entahlah aku tidak begitu yakin." Zhi Yi menggelengkan kepalanya, lalu kembali berkata, "Tapi pernahkah kamu mendengar tentang giok yang bisa mendeteksi racun?"

"Apa ini gioknya?" Pangeran Xu menatap Gelang Giok Salju yang ada di tangannya.

Zhi Yi mengangguk. "Kurasa begitu."

Detik selanjutnya, dia menghela nafas panjang. "Awalnya, aku memang ingin memperingatkanmu untuk lebih waspada terhadap Selir Liu. Tidak disangka, dia akan bertindak secepat ini."

Sejak berencana merayakan ulang tahun Pangeran Xu, Zhi Yi memang berniat memberitahu segalanya pada sang Pangeran.

Hanya saja, dia agak ragu.

Namun, setelah dihadapkan dengan semangkuk besar sup beracun, keraguan Zhi Yi hilang tanpa jejak.

Terlebih, Gelang Giok Salju telah menunjukkan padanya pelaku yang menaruh racun.

Pangeran Xu tidak terkejut seolah-olah dia sudah tahu hal seperti ini akan terjadi. "Kamu sudah tahu siapa pelakunya?"

Mata Zhi Yi menggelap, niat membunuh benar-benar terbesit di lubuk hatinya yang terdalam. "Itu adalah Pangxie, dia membuang botol bekas racunnya ke Danau Teratai."

Pangxie, dia tidak akan bertindak secara pribadi. Pasti ada orang yang lebih kuat di balik layar!

"Apa rencanamu selanjutnya?" Pangeran Xu masih tetap tenang seperti biasa, dia yakin Zhi Yi sudah memiliki rencana.

Jika tidak, gadis itu tidak akan mengatakan segalanya padanya.

Zhi Yi terdiam, dia ragu mengutarakan pendapatnya karena ini menyangkut kehidupan Pangeran Xu.

Dia bisa saja dituduh sedang mempermainkan nyawa Pangeran!

"Kamu ingin aku tetap meminum sup beracun itu dan mengikuti alurnya?" Pangeran Xu menaikkan sebelah alisnya, sedangkan Zhi Yi langsung menunduk, dia malu karena rencananya mudah terbaca.

Memang tidak ada hal yang bisa dia sembunyikan dari Pangeran Xu.

Setelah beberapa saat, Zhi Yi mengangkat kepalanya dan segera berkata dengan rasa bersalah. "Kalau kamu tidak setuju, kita bisa menggunakan cara lain untuk menangkap mereka."

"Siapa bilang aku tidak setuju?" Alis Pangeran Xu kembali terangkat, perasaan rumit mengendap di dalam hatinya. "Aku juga ingin tahu apa lagi yang direncanakan Selir Liu setelah berhasil meracuniku."

Dalam hal ini, dia sudah terlalu lama menahan diri.

Zhi Yi terkejut, dia menatap Pangeran Xu dengan tak percaya.

Dia pikir, akan sulit untuk mengajak sang pangeran untuk bekerja sama. Bahkan, dia sudah membayangkan bagaimana Pangeran Xu menolak rencananya.

Tatapan Pangeran Xu yang sedalam lautan jatuh pada semangkuk besar sup beracun. "Berikan aku sup itu."