Andrea yang sedang berada di luar negeri tiba-tiba dihubungi sang kakak dan keluarganya, meminta ia untuk pulang, tanpa diberitahu alasannya.
Dan gadis itu terkejut luar biasa saat sampai di Indonesia dia harus menikahi kakak iparnya sendiri.
Bagaimana kehidupan Andrea selanjutnya setelah menikah dengan Rasya Hutomo yang merupakan suami kakaknya sendiri? cerita ini banyak mengandung bawang dan cabe jadi siapkan tisu untuk antisipasi.
ikuti terus ceritanya
follow juga IG author @shadirazahran23
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shadirazahran23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Orang ketiga
Pagi harinya,
Andrea bangun pagi dalam keadaan segar bugar lain halnya dengan Rasya yang kusut dan tak bergairah.
Meski semalaman sudah membuang semua yang membuat ia sakit kepala ke dalam closet, tapi ketika tidur dan menghirup aroma Andrea ia kembali merasa pusing yang luar biasa.Maka semalaman mata pria itu tak terpejam sama sekali dan Rasya bisa terlelap ketika waktu sudah menunjukan pukul empat pagi.
Andrea kemudian mandi dan berganti baju, hari ini Weekend dan rencananya mereka akan menjemput Alvin di rumah orang tuanya,
Mas Rasya, ayo bangun katanya mau jemput Alvin?” kata Andrea ketika dirinya sudah siapa dengan dresss cantik bercorak bunga-bunga kecil dan tak lupa rambut panjangnya ia gerai dengan indah.
“Hemmm” hanya itu jawaban dari Rasya yang masih menutup matanya, dengan selimut tebal yang menutupi tubuhnya pria itu hingga batas pundak.
“Ihhhh kok cuma hem sih Mas.Jadi ke rumah Ibu gak?”
“Jadi sayang, kasih waktu satu jam lagi ya, Mas bobo dulu. Tadi Mas baru tidur ketika waktu subuh,Sayang.” jawabnya.
“Subuh? ngapain sih Mas begadang segala?”
Mendapat pertanyaan seperti itu membuat kedua mata Rasya terbuka lebar, ia kemudian bangun dari tidurnya dan duduk berhadapan dengan Ana.
‘Kamu tau gak kenapa semalam mas gak bisa tidur?”
“Enggak.Memang kenapa?”
“ Itu semua gara-gara kamu, An.”
Adrea yang merasa tidak bersalah hanya mengernyitkan dahi tanda tidak mengerti dengan apa yang diucapkan laki-laki itu.
“Kok gara-gara aku?” tanya Ana heran.
“Ya iyalah gara-gara kamu, semalam kamu tuh bikin Mas..” Rasya tak mengulangi ucapannya tatapan matanya kini fokus pada belahan dada sang istri yang sedikit terbuka.
“Kamu mau pergi pake baju ini?” tanya Rasya.
Andrea mengangguk.
“Ganti!”
“Loh kok ganti, dress ini cantik lo Mas, hadiah dari ibu lo.” jawab Andrea.
“Gak pokoknya ganti, Mas gak mau ya lihat dada kamu dilihat orang lain.Balas Rasya dengan terus terang tanpa basa basi membuat Andrea tersenyum.Ia senang dengan sikap Rasya yang seperti ini.
“Tenang saja Mas, aku pakai blazer lagi kok , jadi gak akan kelihatan.” balas Andrea akhirnya.
“Syukur deh, ya udah Mas mandi.Kamu tunggu ya setengah jam lagi kita berangkat.”
Andrea mengangguk.
Wanita itu memandangi pria yang sudah menjadi suaminya itu dengan penuh rasa kagum.Sejak dulu Rasya memang selalu posesif padanya, bukan tanpa alasan Rasya melakukan itu,semenjak peristiwa Andrea yang hampir mendapat pelecehan, Rasya selalu mengingatkan cara berpakaian Andrea dimana di situasi apapun.
**
Mobil yang dikendarai Rasya sudah sampai di halaman rumah kedua orang tua Andrea, suasana rumah tampak hening tapi ada yang membuat Andrea dan Rasya bertanya-tanya.
Ada sebuah mobil mewah terparkir di sana, Keduanya sempat saling berpandangan dan berucap dalam hati apakah kedua orang tuanya sedang ada tamu?
“ Bu… Ana datang.” kata Andrea ketika mereka membuka pintu, Terlihat disana kedua orang tuanya tengah duduk di ruang tamu dengan sedikit tegang, lalu tatapan Andrea mengarah pada sosok yang sedang duduk berhadapan dengan kedua orang tuanya itu.
“Gabriel??” kata Andrea terkejut.
Pria itu tersenyum menatap Andrea, kemudian berdiri untuk menyambutnya.
“Hi baby,long time no see.” ucapnya.
“Hai… “ balas Andrea dengan sedikit canggung, ia kemudian menoleh ke arah Rasya yang saat ini wajahnya terlihat masam.
“Kamu lagi ngapain disini? kok bisa tahu rumahku?” tanya Andrea lagi masih dengan kebingungan.Sebab selama ini atau semenjak ia tinggal di Singapura ia tidak pernah memberitahukan alamatnya di Indonesia kepada siapapun juga, kecuali pihak kampus yang memang itu untuk keperluan sekolah.
“Baby, jangankan alamat rumahmu, apa saja akan aku lakukan untuk bisa bertemu denganmu, termasuk menyuap pihak kampus.” jawab Gabriel dengan gamblang.
“Ya Tuhan, gila kamu ya.” balas Andrea ia sampai menepuk keningnya sendiri.
“ Ya aku gila karena cintanya aku sama kamu,Ana.”
“Uhuk..uhuk..uhuk” Terdengar suara batuk yang berasal dari seseorang yang sedang berdiri di sebelah Andrea, membuat perempuan itu semakin canggung.
Berani sekali Gabriel menyebut dirinya sangat mencintai Ana.
“Eghhh Mas, aku gak apa-apa?” tanya Aja sambil menepuk-nepuk punggung laki-laki itu.
“Gak apa-apa, An hanya terkejut saja, rupanya ada orang yang tidak waras menyusul sampai ke indonesia.Aku jadi sangat penasaran dengan keseharian kamu selama kuliah disana.” ucap Rasy dengan tatapan tajam penuh intimidasi pada sang istri.
“Oh tenang saja,Ana disana sangatlah manis, di humble dan berteman dengan semua orang.Termasuk temanku yang kebanyakan laki-laki Dia juga seorang pelajar yang sangat aktif dan kami juga ikut dalam kegiatan sosial bersama.” sahut Gabriel.
“Oh ya, apa pada semua teman laki-laki dia juga sangat akrab seperti padamu?” tanya Rasya lagi.
Gabriel mengangguk.
“Owhhh aku baru tahu jika Andrea ternyata sangat humble, kenapa kamu gak pernah kasih tau aku An?” tanya Rasya dengan tatapan tajamnya pada sang istri.
“Itu. aku Mas… itu…”
“Tolong jangan marahin Andrea ya, dia gak salah,mungkin karena tadinya sendirian di Singapura makanya aku nyaranin dia untuk kenal dengan semua teman-temanku dan kami jadi akrab.” Gabriel langsung membela perempuan itu.
“Ah sudahlah, itu tidak penting bagiku.” Rasya dengan muka masam langsung mendekati kedua mertuanya dan bersalaman.
“Hallo Bu, ayah.” sapanya.
“Halo nak.Gimana kabarmu hari ini kok kelihatan sedikit lesu?” tanya Ayah sedikit heran.
“Iya ayah, Gak bisa tidur karena semalam ada tikus kecil yang sedikit mengganggu Rasya,makanya sedikit lesu.” jawab Rasya sambil melirik ke arah Andrea yang masih berdiri di dekat Gabriel, membuat mood pria itu semakin jelek.
“Tikus?” tanya Ibu aneh.
“Ia Bu, tikus kecil yang sangat menyiksa.” jawab Rasya lagi.
“memang pembantu gak ada yang beres-beres kok ada tikus segala sih Sya?” tanya Ayah Gunawan ikut menyahuti.
“Tikus ini gak bisa di usir, Yah, udah paten.karena kalau di usir aku bakal kesepian.”
“Ha..ha..ha kamu ada-ada saja, katanya keganggu sama tikus, tapi gak mau diusir.Terus maumu bagaimana?” ucap ibu dengan tertawa, merasa lucu dengan ucapan sang menantu.
“Mauku tentu saja mengurung tikus itu dalam kandang biar dia gak bisa kemana -mana dan juga gak ada orang lain yang deketin dia Bu.”
“Ih kamu aneh Sya, gak ngerti Ibu.”
Rasya terkekeh.
“Oh ya Alvin mana,Bu?” tanya Rasya pada akhirnya, ia sudah sangat muak melihat pria yang menempel pada Andrea itu.
“Ada di belakang bersama Bibi.” jawab Ibu.
“Ya sudah aku ke belakang dulu ya Bu, kangen Alvin.” pamit Rasya tapi sebelum pria itu pergi buru-buru Gabriel mencegahnya.
“Tunggu dulu, aku ingin membicarakan sesuatu pada kalian semua,terutama kamu Ana.” kata Gabriel lagi.
“Apa?” tanya Andrea penasaran.
“Duduklah.”
Andrea kemudian duduk di samping ayah dan ibunya, sedang Rasya ada di sofa lain bersebelahan dengan ibu mertuanya.
“Katakanlah!” kata Rasya yang sebenarnya juga sudah sangat tidak sabar ingin mendengarkan.
“Kedatanganku kesini jauh-jauh dari Singapura karena aku ingin melamar Andrea jadi istriku!”
buku Alvin & Adel judulnya apa?
buku Arga judulnya apa?