NovelToon NovelToon
FLIRTING

FLIRTING

Status: sedang berlangsung
Genre:Idola sekolah
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Zahma

Apa jadinya jika Guru yang menyebalkan itu men*embak mu untuk menjadi kekasihnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21

"Minta tolong ya Kak.. Hehee ".

Tami memberikan ponsel nya ke seorang perempuan yang kebetulan melintas di depan Mereka. Sejak tadi, Mereka berlima telah mengambil beberapa foto dengan cara meletakkan ponsel di trotoar, mengaktifkan timer, kemudian cekrek. Namun, hasil nya malah amburadul. Ada yang mangap, ada yang belum menempati posisi, dan lebih parah Tami masih berlari menuju tempat berpose, tapi kamera sudah mengambil gambar.

"Makasih banyak ya kak ! ".

Dengan antusias, kelima nya langsung berdempetan untuk melihat hasil jepretan orang tak dikenal yang Mereka mintai bantuan.

"Weehh.. Kita jadi keliatan tinggi semampai yaaa ! ".

"Huum eh.. Berbakat Kakak tadi. Hehee ".

Ada sepuluh foto yang diambil, dan semuanya bagus.

"Share di grup yaa ! ". Ucap Ganes.

Ganes tidak membawa ponsel, karena kebiasaan, jika sedang pergi bersama teman - temannya, ponsel selalu ditinggal di rumah.

"Siappp ! Termasuk yang kamu keliatan lagi mangap? Hehehee ". Ledek Tami.

Ganes hanya berdecak. Namun mengangguk juga. Baginya sejelek apapun foto itu, tetaplah memory bagi Mereka. Suatu saat akan menjadi cerita yang indah.

Matahari sudah mulai meninggi, kelima Gadis SMA itu memutuskan untuk kembali saja. Sudah cukup joging, dan berfoto - foto nya.

Sementara itu, Tamu yang dimaksud oleh Ibu telah datang ke rumah. Terjadi pembicaraan yang sangat serius di ruang tamu. Ayah Ganes yang biasa bercanda jika kedatangan tamu ini, pun terlihat memasang wajah serius.

"Kami sebagai orang tua dari Sanjaya ingin mengusahakan yang terbaik untuk anak kami. Termasuk keinginannya untuk menikahi anak sampean, Dek Sosro dan Dek Nimas.. ".

(Sampean : Kamu atau kalian, tetapi versi halus. Biasanya dipakai oleh orang yang lebih tua ke yang lebih muda)

"Sekali lagi, ini tidak ada paksaan sama sekali. Kami juga sudah mengatakan ke Sanjaya, kalau misalnya nanti Keluarga Nak Ganes belum mengizinkan, ya harap bersabar saja. Dan jangan nyosor - nyosor lagi. Ya tho Lee?? Heheheee ".

Papa terkekeh saat mengatakan itu. Dan Sanjaya hanya bisa mengangguk dan tersenyum malu. Benar - benar aib nya di buka di depan Ayah dari Calon isterinya.

'Calon isteri yaaa'. Dan Rasanya seperti ada ribuan kupu - kupu beterbangan di perut Sanjaya, saat mengingat kata itu. Calon isteri. Hehee,

"Jadi begini, Mas Wisnu dan Mbak Ayu, jujur Kami ini kaget dan tidak menyangka. Kalau Nak San mau secepatnya memperistri Anak Kami. Panjenengan juga pasti tahu, dan terutama Nak Sanjaya pasti tahu, bagaimana anak kami. Angel diatur. Sak geleme dewe. Jadi gimana ya ini, piye buk? "

Sosro, sebagai Ayah Ganes, malah bingung mau menjawab apa. Mengingat anak mereka yang rasa - rasanya belum bisa jika dijadikan istri dalam waktu dekat.

(Panjenengan : Kamu, digunakan oleh yang lebih muda ke yang lebih tua.

Angel diatur : Susah diatur

Sak geleme dewe : Semaunya sendiri)

"Kalau itu, bisa sambil jalan ya Mas? Kami sudah terlanjur sayang ke Ganes loh Dek.. Rasanya nanti pasti seperti punya anak lagi, hehee ".

Kali ini, Mama Sanjaya ikut berbicara. Dia sangat mendukung apa yang diinginkan anaknya.

"Kalau begitu, Biar nanti Kami berbicara dulu dengan Ganes ya Mas dan Mbak.. Takutnya Kami bilang oke gas, tapi anak nya malah belum mau ! Hehehee". Ucap Sosro sambil terkekeh.

Dia mengatakan itu sebenarnya untuk mengulur waktu. Karena jauh di lubuk hatinya, Dia belum siap memberikan Ganes pada Lelaki lain. Ganes belum cukup dewasa untuk memahami konsep rumah tangga yang sebagian besar mengalah dan menerima.

Suara tawa terdengar dari arah teras. Tamu dengan pembahasan serius itu, segera mengakhiri pembicaraan.

"Ayo kita langsung ke taman belakang aja.. ".

Suara Ganes terdengar. Sepertinya Gadis itu sedang membimbing teman - temannya. Sanjaya yang duduk di ruang tamu, dapat melihat Ganes yang mengarahkan teman - temannya untuk langsung bergegas. Sanjaya menebak, Gadis itu tau kedatangannya ke rumah ini. Lelaki Dewasa itu hanya tersenyum kecil.

Ganes yang tahu bahwa tamu Ayah nya ternyata Sanjaya dan lebih kaget lagi ternyata ada Papa dan Mama Sanjaya, dengan gerak cepat membawa teman - temannya itu untuk segera masuk ke dalam.

'Jangan sampai ini anak - anak bebek tahu kalo tamu Ayah ternyata Pak Wis. Duh, harusnya Aku tanya Ibu tadi pagi, siapa tamu Ayah. Ckkk !! '. Gerutu Gadis itu dalam hati.

Ganes berhasil membawa tamu nya ke taman belakang.

"Dah, kalian yang anteng di sini ya. Itu tamu Ayahku yang paling nyebelin, mending nggak usah kita keliatan ! Aku aja males ! ". Provokasi Ganes, dengan ekspresi wajah seperti mamak - mamak sedang julid.

"Sebegitu nyebelin, Nes? Kok Ayah Ibu betah nerima mereka terus sih? ". Tanya Lala dengan heran. Harusnya kalau tahu tamunya nyebelin, kan tidak perlu diterima lagi ya?

"Masalahnya itu orang duitnya banyak heheeee ". Jawab Ganes sambil nyengir. Keempat sahabatnya hanya bisa menggeleng.

"Udah Aku mau siapin makanan kita ya.. Bentar disini aja. Kalau mau pipis bisa pake toilet di sebelah sana . Tau kan? ". Sebelum Ganes ke depan, Dia harus memastikan sahabat nya yang berjumlah empat orang itu tidak meninggalkan area taman belakang. Bisa bahaya dunia persilatan jika sampai Mereka ke depan dan mengetahui siapa tamu itu sebenarnya.

"Iya iyaa.. Rewel banget sih Nes.. Sana siapin makanan ! Udah lapeerrr ! ". Komentar Sasi dengan tidak sabar. Ganes jadi cerewet kali ini. Dan Sasi menyadari kegelisahan di wajah Ganes sejak tadi memasuki rumah.

"Bibi, makanan yang untuk teman - temanku dimana? ". Tanya Ganes pada bibi yang ada di dapur. Sebab Ganes tidak melihat ada makanan lain selain yang di meja makan.

"Oh itu Non.. Kata Ibu, nanti makan bareng aja di meja makan, biar rame katanya.. ". Jawab Bibi sesuai instruksi Nyonya nya.

"Hah? Lah Bii.. Iiih Ibu, Aku kan udh minta dipisahin padahal ! ". Ganes hanya bisa marah pada Ibu nya yang tidak ada di depannya. Gadis itu menghentakkan Kaki nya.

Bagaimana ini? Masa makan bersama?

Ganes mendatangi sahabatnya yang berada di belakang, dengan wajah murung.

"Kenapa muka di tekuk begitu? Nggak dapat makanannya? ". Tanya Lala yang melihat wajah memberengut Ganes.

"Ituu... ". Belum selesai Ganes berucap, Ibu menyela.

"Loh, masih disini? Ibu tadi sudah pesan ke Bibi untuk bilang kita makan sama - sama saja di meja makan. Ayo ! ".

Ibu masuk ke taman belakang, dan mendapati anak dan teman - teman anaknya masih di sana.

Ganes menatap Ibu nya dengan wajah memelas. Tetapi Ibu tidak memahami arti tatapan anaknya itu. Sementara keempat lainya saling pandang. Mereka masih kepikiran dengan ucapan Ganes soal tamu Ayah Ganes yang menyebalkan.

"Malah pandang - pandangan begitu? Ayok ! ".

Ibu meraih lengan Lala yang posisinya paling dekat. Akhirnya Mereka berempat berdiri, dan berjalan di belakang Ibu dan Ganes.

"Bu.. Itu ada Pak Wis loh.. Masa bareng - bareng sih ??". Ucap Ganes super pelan.

Ibu hanya melirik anak perempuannya itu, dan tidak menjawab apapun.

"Mas dan Mbak, Maaf ya ini ada tamu Ganes mau ikut gabung.. ". Ucap Ibu memberitahu kan.

"Om Tantee.. ". Lala, Sasi, Kila, dan Tami tersenyum canggung. Sementara Ganes hanya bisa meringis. Mama dan Papa Sanjaya membalas dengan senyum dan anggukan kepala.

Bagaimana dia harus bersikap? Batin Ganes gelisah.

"Ganes kata nya habis lari pagi ya, Nak? ". Mama Sanjaya mendekati Ganes yang berdiri canggung tidak jauh dari nya. Seperti kebiasaan, Ganes akhirnya mencium tangan wanita tua itu dengan tambahan cipika cipiki tentu saja.

"Iya Ma.. Hehe ". Ganes nyengir, dan memutuskan untuk mengabaikan tatapan penasaran ke empat sahabatnya, yang melihat interaksi nya dengan 'si tamu menyebalkan'

Ganes mencoba duduk dengan tenang. Dia sedang merasakan deg deg an, karena Sanjaya tidak ada di antara Mereka. Dia takut Sanjaya tiba - tiba bergabung.

Apakah Lelaki itu sudah paham situasi? Sehingga memutuskan pergi? Bersyukur sekali kalau begitu.

"Kalian satu sekolah dengan Ganes? ". Tanya Papa Sanjaya. Mereka sudah mulai menyendokkan makanan ke piring masing - masing.

"Iya Om.. Kami satu sekolah, Saya satu kelas dengan Ganes, dan tiga lainnya beda kelas ". Lala mewakili teman - temannya menjawab. Karena tatapan Pak Tua itu mengarah padanya. Sementara yang lain mendukung jawaban Lala dengan anggukan dan senyuman.

Papa Sanjaya mengangguk - angguk.

Ditengah prosesi makan, kedatangan seseorang yang tidak Ganes harapkan ke meja makan, membuat Ganes menghentikan gerakan tangannya.

"Loh Pak Wis? ". Celetuk Tami.

.

.

.

Bersambung 😂

1
sakura
...
Zahmaa: thank kak /Wilt//Wilt/
total 1 replies
Protocetus
Thor kok kata menembak di sensor?
Zahmaa: iya kak 😂
total 1 replies
Zahmaa
iya kakak
Protocetus
novel baru ya ini?
Zahmaa: iya kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!