My Heart is yours adalah cerita yang mendalam antara Daniel seorang pria tampan, cool dan kharismatik. dan Avery seorang wanita cantik, cerdas dan introduced. Mereka better secara tidak sengaja dan langsung merasakan koneksi yang kuat.
Daniel yang memiliki ketertarikan lebih dulu pada Avery tidak tahu bagaimana cara mengatakan perasaannya. Avery yang memiliki masa lalu sulit dan trauma yang menghantui merasa bahwa Daniel adalah satu-satunya orang yang dapat membuatnya merasa aman dan dicintai selain keluarganya.
Namun perjalanan kisah mereka tidaklah mudah. Dimulai dari pertemanan yang nyaman hingga mengakui perasaan masing-masing. Akankah Daniel dan Avery dapat menemukan kebahagiaan bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Little Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejadian tak terduga
Setelah lebih dari seminggu tinggal di mansion Moreau, kini Sky memutuskan untuk kembali ke apartement miliknya. Lagi pula daddy dan mommy nya akan melakukan perjalanan bisnis beberapa hari lagi.
Hari ini minggu Daniel sudah sejak pagi menunggu Sky yang sedang bersiap untuk pergi dengannya. Lebih tepatnya bersama yang lain juga yaitu Kai, Jessica dan Xavier.
" El, coba kamu chat Jessica tanyakan sama dia, mereka sudah sampai mana " Sky sedikit berteriak dari kamarnya.
" Iya aku tanyakan sebentar "Daniel langsung mengirim pesan pada Jessica sesuai permintaan Sky. Rencananya hari ini mereka akan menghabiskan waktu piknik ditaman. Jika ditanya ide siapa tentu saja si paling heboh Kai. Katanya untuk merayakan hari jadiannya Sky dan Daniel.
Setelah memilih tempat akhirnya jatuh pada taman, karena yang utama Sky tak terlalu suka keramaian , alasan lainnya juga cukup dekat.
" Bagaimana? sudah? " tanya Sky yang keluar dari kamar dengan setelan simple nya. Hanya kemeja, celana jeans dan sepatu kets, jangan lupa sling bag kecil untuk melengkapi penampilannya.
Daniel masih saja terpana dengan tampilan sederhana gadis yang sudah jadi kekasih nya ini. Jangan lupakan mata indah itu yang selalu menggemaskan bagi Daniel.
" El, are you hear me? " Sky mengibaskan tangannya didepan wajah Daniel.
" Cantik" gumam Daniel tapi masih bisa didengar oleh Sky.
" Ck, kebiasaan " Sky kesal karena Daniel selalu seperti ini.
" Sorry, sudah aku chat, mereka baru mau berangkat karena Kai datang terlambat katanya " jelas Daniel.
" Oh, ya sudah. Ayo! " seru Sky semangat. Daniel tersenyum melihat Sky sudah tak sedingin awal mereka kenal. Gadis itu sudah mulai nyaman mengeluarkan ekspresinya.
Daniel dan Sky menumpangi mobil mewah milik Daniel. Cuaca hari ini cukup cerah walau musim semi mulai menuju akhir. Perlengkapan piknik sudah disiapkan oleh Kai dan Jessica yang excited dengan rencana ini.
Setelah cukup lama berkendara mereka pun sampai di Central Park. Daniel memimpin Sky memasuki area taman, setelah Kai mengirim lokasi mereka.
Kai dan Jessica melambaikan tangan mereka ketika melihat Daniel dan Sky dari jauh.
" Wah banyak sekali " Sky menatap takjub banyaknya makanan yang mereka bawa. Xavier yang sedang menyusun makanan hanya tersenyum melihat respon Sky.
" Kita kan banyak, jadi harus banyak juga bekalnya " ujar Jessica.
" Iya, lebih baik lebih dari pada kurang " celetuk Kai yang sedang menuangkan jus kegelapan mereka.
Mereka berlima duduk melingkar dimatras. Sky menyandarkan kepalanya dilengan Daniel, menikmati hembusan angin. Sedangkan Kai dan Jessica sedang berdebat masalah keripik kentang. Xavier sendiri menjadi pengamat yang baik.
" Jessy! Nanti kamu gendut makan itu banyak-banyak" Kai mencoba merampas keripik kentang dari tangan Jessica.
" Gak ya, Jessy tak bisa gendut. Jangan curang, kak Kai udah habiskan sebungkus sendiri tadi" Jessica mempertahankan keripik kentang dipelukannya.
" Aaa.. Jessy! " Kai menghentakkan kakinya kesal.
" Wleee " Jessica malah semakin gencar mengejek Kai dengan memeletkan lidahnya.
" Awas saja kamu" Kai benar-benar tak mau mengalah. Kai memang tipe yang rasa absurd dan clingy. Untungnya otaknya pintar, sehingga selain wajah tampannya masih ada yang bisa ia banggakan.
" Elsa Frozen " Xavier memberikan sekotak coklat kepada Sky.
Sky menerima dengan senang hati. " Thanks Vier" ucapnya.
Sky yang masih menikmati perseteruan Kai dan Jessica dengan lancar membuka kotak coklat itu tanpa melihat nya. Ia ambil sepotong coklat dan menggigitnya, baru saja ia mengunyah beberapa gigitan Sky yang merasa familiar rasanya tapi tak boleh ia makan. Sky langsung bangkit dari posisinya dan ia memuntahkan coklat itu.
" Baby! " Daniel terkejut yang lain juga.
" Sky! "
Huek
Huek
Tapi sepertinya terlambat, nafas Sky mulai sesak. Gadis itu meremas dadanya yang sesak.
" El " mata Sky berkaca-kaca, Daniel memeluk kekasihnya dengan panik. Xavier langsung mengambil coklat yang sudah digigit Sky.
" Shit, dia alergi strawberry! " ucap Xavier sedikit berteriak. Daniel langsung mengangkat Sky dalam gendongan nya dan ia berlari menuju mobilnya.
" Kalian berdua, kemas ini baru nyusul ke rumah sakit! " perintah Xavier pada Kai dan adiknya.
Xavier dengan cepat menyusul Daniel dan Sky. Ia tak bisa membiarkan Daniel menyetir sendiri.
" Biar aku yang nyetir" Xavier langsung masuk kekursi kemudi setelah membuka pintu penumpang. Xavier mengendarai mobil itu dengan kecepatan penuh, ia juga panik tapi ia tetap mencoba mereka sampai rumah sakit dengan selamat.
" Sayang, please " mata Daniel sudah berkaca-kaca. Ini kali kedua jantung nya terasa ingin lepas dari tempatnya melihat Sky dengan kondisi seperti ini.
" Sebentar lagi kita sampai" ujar Xavier berharap bisa memenangkan sang sahabat.
Ketika mobil sudah berhenti diparkiran rumah sakit, Daniel langsung keluar dengan membawa Sky dalam gendongannya. Ia langsung disambut oleh perawat dan para perawat langsung memberikan pertolongan pertama pada Sky.
🌹
🌹
Xavier yang juga panik ia tak sadar membuka pintu mobil sedikit kasar sehingga mengenai seseorang.
Bugh!
" Auch... Shit! " terdengar suara perempuan mmgaduh. Xavier dengan cepat keluar untuk melihat apa yang terjadi. Ketika ia melihat, ternyata seorang gadis sedang duduk di tanah dengan melihat sikunya yang terluka.
Gadis itu bangkit dari posisi nya, dan mengibas sedikit celana kainnya.
" Bisa hati-hati gak sih? Bahaya tau gak buka pintu gak liat-liat " omel gadis itu pada Xavier. Tapi yang diomelin malah terdiam, mematung ditempat nya.
Xavier terpesona dengan visual gadis didepannya. wajah cantik, hidung mancung, bola mata abu-abu dan bibir merah alami. Xavier hanya diam selama gadis itu berbicara, seakan-akan ia memang tak memiliki kuasa selain bernafas.
" Hei, ck. Sir you hear me? " gadis itu melambaikan tangannya didepan Xavier.
" Ya " ucap Xavier.
" Sudahlah, kau tak mendengar ku juga" Xavier melihat gadis itu ingin melangkah pergi, tapi dengan cepat Xavier menggapai lengan gadis itu.
" Maaf, sepertinya luka mu harus diobati dahulu" gadis itu melirik tangan Xavier yang masih memegang erat lengannya. Xavier mengikuti arah pandang gadis itu dengan cepat ia lepas genggaman tangannya.
" Tidak apa,hanya luka kecil. lain kali hati-hati lah " tanpa menunggu reaksi Xavier gadis itu memasuki mobilnya dan pergi dari sana. Setelah gadis itu pergi Xavier baru menyadari ia tidak sempat menanyakan nama gadis itu.
" Akh, bodoh! " Xavier memukul kepalanya sendiri.
" Seharusnya tadi tanya dulu namanya " kini laki-laki itu mengusak rambutnya kasar.
Tapi tiba-tiba ia teringat Daniel dan Sky yang tadi ia antar.
" Arrggh... sampai lupa " Xavier berlari kecil masuk kedalam rumah sakit untuk menemui Daniel.
Ketika sampai didalam, Xavier melihat Daniel sedang menunggu didikan ruangan.
" Bagaimana Sky? " Daniel mendongakkan wajah dan ia menggeleng.
" Tenanglah, Sky pasti baik-baik saja " Xavier mencoba menenangkan sahabatnya.
