ini karya author yang ke empat, mohon dukungan nya ya....
**************
alzeera sabrina akira, telah lama terpisah dengan saudara kembar nya dan ia berusaha mencari nya dan akhir nya ia di pertemukan dengan kembaran nya arshaina sandrina axira yang ternyata satu kampus dengan nya bahkan mereka satu kelas.
****************
sudah 14 tahun lama nya arzaneo giondra berpisah dengan adek kembar nya karna pembantaian pada keluarga nya 14 tahun yang lalu. ia juga sudah memiliki perusahaan yang ia beri nama 'zan group' yang sudah menempati no.2 di dunia setelah perusahaan 'ad company', dan ia juga membangun sebuah kampus yang ia beri nama 'az univercity'.
setelah mengetahui bahwa adek kembar nya berkuliah di kampus milik nya, ia pun meminta asisten pribadi sekaligus sahabat nya untuk mencari data tentang kehidupan adek kembar nya, sedangkan kepala kampus yang juga sahabat nya di mintai untuk menjaga kedua adek nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FZR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
melamar
Seorang gadis di sebuah kamar telah bersiap dan merias diri nya secantik mungkin meskipun ia sendiri tidak tau hendak ke mana karna abang dan kakak nya serta yang lain nya tidak ada yang mau memberitahu nya.
Dia adalah Sabrina yang memakai gaun berwarna lavender, sepatu heels berwarna senada dengan gaun nya dan rambut nya yang di ikat sebagian dengan menyisahkan beberapa helai rambut di depan.
Tak lama pintu kamar nya di ketuk oleh pelayan pribadi nya dan memberitahukan bahwa Arvan telah datang dan menunggu nya di bawah.
Sabrina pun turun dengan mengangkat sedikit gaun nya, sedangkan Arvan bagaikan menyaksikan adegan slow motion seorang bidadari turun melalui tangga dengan suara heels yang mengiringi langkah nya.
"your perfect, so beautiful" ucap Arvan kala Sabrina sudah sampai di hadapan nya
"thank you, your handsome" ucap Sabrina seraya tersenyum manis.
Sebelum berangkat, Arvan memakaikan sebuah mahkota di atas kepala Sabrina kemudian ia menggandeng tangan nya dan mereka pun pergi ke suatu tempat yang tidak di ketahui oleh Sabrina.
"kita mau ke mana? Kenapa semua keluargaku tidak ada di mansion?" tanya Sabrina.
"nanti kamu juga tau dan akan bertemu keluargamu di sana" jawab Arvan.
Setelah itu tidak ada pembicaraan lagi di antara mereka hingga mereka sampai di sebuah hotel, lalu Sabrina di pinta Arvan untuk turun lebih dulu dan dia memberi alasan bahwa diri nya ada sedikit urusan.
Sabrina pun turun seorang diri dan berjalan masuk melalui pintu utama hotel, sedangkan Arvan memarkirkan mobil nya dan masuk melalui pintu lain.
Sabrina langsung di hampiri oleh ketiga gadis yang tak kala cantik dari Sabrina yang tak lain adalah Sandrina, Lea, Syakira.
"pesta apa ini?" tanya Sabrina bingung.
"nanti lo juga akan tau" jawab Sandrina.
"ih kalian gak asyik" cemberut Sabrina.
"udah gak usah cemberut gitu, ayo kumpul sama yang lain nya" ajak Lea.
Mereka pun mengajak Sabrina menuju sebuah meja yang di sana sudah ada Arzan dan ketiga sahabat Arvan, namun Sabrina tidak melihat batang hidung Arvan sama sekali.
"gak usah nyariin dia, dia pasti datang kok" ucap Arzan yang tau siapa yang di cari oleh adek nya.
"iya bang. Oh ya, Afzan mana?" tanya Sabrina yang tak melihat keberadaan putra nya.
"Afzan ada sama bubu dan para orang tua lain nya di sana, coba kamu samperin deh dari tadi dia nangis terus" jawab Arzan.
"baik bang, kalo gitu aku ke sana dulu ya"
"iya, hati hati"
Sabrina pun menghampiri bubu yang sedang menggendong Afzan yang masih menangis bahkan para orang tua yang di sekitar nya pun berusaha untuk menenangkan nya.
"bubu papi" panggil Sabrina.
"eh lihat sayang, siapa yang datang" ucap bubu pada Afzan.
Afzan yang melihat bunda nya datang pun langsung mengulurkan tangan nya minta di gendong oleh Sabrina dan Sabrina dengan senang hati menggendong nya dan saat itu juga tangis nya langsung berhenti meskipun masih terisak karna lama menangis.
"sudah nak, kamu bawa saja ke sana" ucap papi.
"baik pi. Oh ya pi, ini pesta apa? Punya siapa?" tanya Sabrina.
"nanti kamu juga tau sendiri, sudah sana kumpul sama yang lain" jawab papi.
"baiklah pi"
Sabrina pun berjalan menuju tempat nya tadi bersama para saudara dan yang lain nya, namun saat sampai di tengah ruangan semua orang menepi hingga hanya aku dan Afzan yang berdiri di tengah tengah sambil menatap semua orang dengan bingung.
Tak lama Arvan datang dari balik kerumunan para tamu undangan yang hadir dan berjalan menghampiri nya.
"suprise for you bunda" ucap Arvan kala telah sampai di hadapan nya.
"suprise? For me? What?" tanya Sabrina bingung.
Namun Arvan hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Sabrina membuat Sabrina semakin bingung, tak lama bubu, papi, Arzan, Sandrina dan kedua sahabat nya berada di belakang nya sedangkan di belakang Arzan ada orang tua nya dan ketiga sahabat nya beserta orang tua nya.
"saat ini, di depan keluargamu dan keluargaku" ucap Arvan yang kemudian berlutut di hadapan Sabrina dan membuka sebuah kotak kecil yang membuat Sabrina terkejut.
"aku tidak bisa merangkai kata kata yang romantis seperti orang di luaran sana, jadi aku Arvan Davion melamarmu Alzeera Sabrina Akira di depan keluarga kita dan semua orang. Will you marry me?"
Sabrina yang terharu pun tak kuasa menahan tangis nya dan mengangguk dengan cepat sebagai jawaban atas lamaran Arvan pada nya.
"mana jawabanmu?" tanya Arvan.
"yes, i will" jawab Sabrina dengan keras.
Semua para tamu undangan dan kedua keluarga tersebut pun bertepuk tangan meriah karna Sabrina menerima lamaran putra keluarga terkaya no.1 di dunia.
...****************...
Pukul 10 malam, Arvan pun mengantarkan calon istri nya dan anak nya pulang ke mansion nya karna acara nya baru saja selsai dan anak nya tertidur di pangkuan Sabrina.
"kata nya tunggu satu minggu lagi?" tanya Sabrina.
"awal nya emang gitu bee, tapi saat liat kamu di deketi si batu kemarin jadi aku berubah pikiran dan satu minggu lagi kita menikah" jawab Arvan.
"ya sudah kalo begitu. Kamu cemburu ya"
"ya iya lah aku cemburu plus gak terima aku di katain habis tidur sama kamu"
"kayak nya dia bakalan ngejar aku terus deh, karna dia udah ke obsesi sama aku"
"mau aku bantu beresin dia?"
"jangan, biar polisi aja yang urus semua"
"baiklah, tapi kamu hati hati ya"
"iya, kamu juga hati hati. Dia pasti juga ngincar kamu apalagi Afzan"
"nanti aku suruh orang buat jagain Afzan sama kamu"
"terima kasih, cukup Afzan aja kalo aku bisa jaga diri"
Tak terasa, mereka pun sampai di mansion Arzan. Sabrina pun turun dari mobil setelah berpamitan pada Arvan calon suami nya.
Setelah Sabrina masuk mansion, Arvan pun menjalankan mobil nya meninggalkan pekarangan mansion Arzan dan pulang ke kediaman orang tua nya.
.
.
Di sebuah ruangan di mansion Bara, Bara sedang menunggu Willy yang sedang mencari informasi tentang Arvan yang selalu dekat dengan pujaan hati nya.
"sorry Bar, data nya sangat sulit di cari, gue cuma nemu biodata nya aja" ucap Willy.
"bacakan" pinta Willy.
"nama nya Arvan Davion, 22 tahun, salah satu mahasiswa di kampus yang sama dengan kita tapi dia satu jurusan dengan Sabrina cuma beda kelas dan kelas mereka bersebelahan"
"cukup"
"coba cari informasi tentang kehidupan Sabrina tiga tahun yang lalu sampai saat ini"
"lo bukan nya sepupu nya ya, kenapa gak tanya sama papa lo aja?"
"Sabrina bukan sepupu gue, papa gue cuma tau Sandrina dan Arzan aja dan papa juga gak pernah tuh ketemu sama Sabrina. Kalo gue dulu gak pernah ikut mama papa ke mansion kakak tiri papa"
"papa gue cuma anak tiri kakek gue aja tapi dulu kakak tiri papa sangat sayang sama papa" lanjut Bara.
"loh bukan nya Sabrina itu kembaran nya Sandrina ya?"
"bukan, kembaran Sandrina itu nama nya Sasa bukan Sabrina"
"cepet cari" titah Bara.
"oke"
Lama Willy meretas sesuatu namun hasil nya nihil, Willy tidak dapat mencari informasi tentang Sabrina dan hal itu membuat Bara kesal lalu meninggalkan Willy sendirian di ruangan itu.
"gue yakin kalo Sabrina itu kembaran nya Sandrina. Gimana kalo Sabrina tau kalo lo anak dari om jack yang telah membantai keluarga nya?" gumam Willy
"sorry Bar, gue gak mau bantu lo lebih dari ini jadi sisa nya lo usaha sendiri" monolog Willy.
Bukan Willy tidak mau membantu, tapi Willy hanya tidak mau ikut campur urusan mereka nanti nya apalagi jika Sabrina tau kalo Bara adalah putra tunggal jack.
Jackson William merupakan adek tiri dari daddy Arzan dan si kembar, namun karna iri terhadap kakak tiri nya yang merupakan orang terkaya no.1 di dunia membuat Jack ingin merebut kekayaan dan kekuasaan kakak tiri nya itu.
Hingga pembantaian pun terjadi pada keluarga kakak tiri nya bahkan ayah tiri dan ibu kandung nya pun ikut di bantai, tapi Jack tidak menemukan ketiga anak kakak tiri nya dan ia pun menganggap mereka akan mati karna di luar sana banyak orang jahat seperti nya.
...----------------...