Perjalanan Claudia Siyatim Piatu Dan Mempunyai Ruang

Semuanya orang yang ada di kantin terdiam, kantin kembali sunyi. Hanya terdengar suara seorang gadis mengaduh ke sakitan.

"Ssshh"!!! Gadis itu mendesis merasakan sakit di perutnya yang di tendang oleh seseorang

Di sisi claudia dan teman-teman nya melihat pemandangan itu mereka merasa ngeri sendiri.

"Pasti tu perut sakit" kata vina

"Apakah dia bisa mandul masa depan" kata santi

"Wah gawat kalau bisa mandul" kata Sinta menambahkan

"Nah!!!..ini contohnya baru kita omongin sudah terjadi di depan mata kita, itu pasti kak devan yang nendang" kata sinta lagi

"Maka Jadi cewek jangan kegatelan, sok berani nempel nempel" kata Vina lagi lalu dia menoleh ke claudia

"Clau..apakah kamu tidak tendang seperti itu" kata Vina lagi memastikan

"Tidak, lagian aku tidak sengaja nabrak nya,aku tidak sok nyari perhatiannya, tidak seperti wanita lain" kata claudia panjang lebar

"Jadi ....buat apa dia nendang aku" kata claudia lagi melihat semua ekspresi wajah teman temannya

"Iya juga ya,, tapi kak devan beda dia tidak suka apabila ada cewek yang dekat dengannya atau menyentuh nya" kata sinta

" Karena dia menganggap semua cewek menjijikan seperti barang kotor" tambah sinta lagi

" Tapi walaupun seperti itu tetap saja ada cewek yang berani mendekati kak devan dan masih banyak cewek cewek yang tergila gila sama dia di luar sana,.."kata Vina menambahkan

Setelah itu mereka memperhatikan lagi aksi genk black diamond.

_Di sisi Gio dan kawan kawan_

"Ssshhh!!!....hisk...hisk..saakiitt, kak kenapa kau mendang ku" kata gadis itu sambil menangis dengan suara di lembut lembutkan supaya orang iba padanya

Mendengar tangis gadis itu semua orang hanya memutar matanya malas, terjadi lagi drama pikir mereka

"Semua orang di sini tahu, bahwa devan semua suka ke bersihan" kata Thomas tegas

"Jadi ke depan kalau masih ada yang suka mencari perhatian devan, siap siap jari jari kalian di masa depan tidak ada lagi" kata Thomas lagi

"Bahkan nyawa kalian taruhannya," kata Alvaro melanjutkan

"Apa kalian paham, jangan ada lagi kejadian seperti ini" kata Gio selaku ketua osis dia mau ada kekerasan tapi bagaimana lagi, temannya lah yang membuat ulah, lagian juga bukan salah temannya

"Iya" jawab semua bersamaan

"Lalu bawa dia ke UKS " kata Gio lagi pada salah satu siswa dan menunjuk siswi yang masih duduk di lantai sambil menangis menahan sakit.

Sedang devan hanya cuek, sambil melihat sekelilingnya mencari meja yang kosong dan sepi, karena dia juga kurang kebisingan.

Kebetulan matanya tidak sengaja melihat ke arah rombongan Claudia, lalu sudut bibirnya terangkat sedikit, tidak ada yang mengetahuinya hanya dia sendiri yang tahu.

"Mine" gumamnya dalam hati, "ternyata kamu sekolah di sini canti, sekarang kamu tidak bisa lagi kabur" kata nya lagi sambil tersenyum lembut tetapi hanya sedikit. Setelah itu ekspresi wajahnya kembali dingin.

"Pesan" kata devan kepada teman temannya lalu dia menuju meja paling ujung tidak terlalu jauh dari meja kelompok Claudia.

Setelah sampai di tempat paling ujung dia duduk di sana dan kebetulan teman-temannya juga datang membawa pesanannya.

Setelah semua teman temannya duduk, pandangannya tidak lepas dari kelompok Claudia. Sehingga para sahabatnya yang telah duduk dari tadi memperhatikan nya, dan juga mengikuti padangan devan...

" Dev lu kenapa, gue lihat pandangan lu tak lepas dari kelompok tu cewek" kata alvaro

Baru devan tersadar karena pertanyaan dari alvaro dan ekspresi wajah nya kembali dingin.

"Hmm...gak ada" kata nya devan singkat lalu pandangan nya beralih ke Gio

"Lu udah tiga tahun menjabat ketua osis, pasti lu tahu siapa gadis itu" katanya pada Gio sambil menunjuk ke Claudia

"Kenapa..., lu tertarik sama dia...,jangan dia cewek baik baik" kata Gio

"Lu pikir gue cowok brengsek" kata devan kesal, sedang kan Thomas dan Alvaro hanya merasa heran kenapa devan membahas soal cewek bukankah dia jijik sama cewek pikir mereka berdua

"Yang bilang lu cowok brengsek siapa" kata Gio lagi

"Tadi nada bicara lu, mengarah ke arah sana" kata devan lagi

"Bos lu suka ma tu cewek" kata Thomas akhirnya dia paham pokok permasalahan yang di bahas dari tadi,

"Akhirnya es mencair, gue kira tidak akan mencair" kata Alvaro

"Gue kira lu tidak suka cewek" Gio juga menggoda devan kapan lagi kan kalau ada kesempatan "hehehe"

"Gue juga normal" kata devan lagi

Hahahaha tawa Thomas dan alvaro devan sama gio hanya cuek.

"Jadi..." Kata devan lagi pada Gio

"Ya...gue kenal namanya Claudia, dia adalah siswi prestasi di sini, dia juga sahabat baik sepupu gue" kata Gio lagi

"Claudia, nama nya cantik" kata devan sambil tersenyum lembut. Semua teman-teman nya melihat devan sedang tersenyum, mereka bertiga tertegun baru kali ini dia melihat senyum tulus seorang Devan..

"Gila bos tersenyum" girang Thomas

"Akhirnya lu bisa tersenyum juga,, kalau memang Claudia yang bisa buat lu bahagia gue juga senang, karena dia juga cewek baik" kata gio sambil menepuk bahu devan

"Dev claudia adalah cewek baik baik, jangan sampai lu nyakitin dia, dan dia dari fans fanatik lu" kata gio lagi

"Pasti Broo.." kata devan

"Kok lu tahu semua tentang cewek gue" kata devan

"Idih udah claim ceweknya, dapat aja belum" sindir alvaro

Devan Hanya mengabaikan ucapan alvaro dengan memutar bola matanya malas lalu dia menatap gio lagi

"Ya jelas gue tahu lah, sinta selalu cerita semuanya sama gue, hehehe,.. kenapa iri lu" kata gio lagi

"Ck ...gak lucu" kata devan lagi lalu dia makan pesenan nya yang dari tadi di anggurin. Yang lainnya juga ikutan makan.

Mereka senang akhirnya ada orang yang bisa melelehkan es dingin.

.

.

.

Bersambung....

~🙏maaf kalau ada salah dalam penulisan dan penyampaian, ini hanya karangan semata dan masih banyak typo, dan mohon sarannya untuk perbaikan tulisan aku ke depannya dan jangan lupa tekan tombol like kalau suka, TERIMAKASIH telah membaca tulisan aku ~