NovelToon NovelToon
KETOAS ALAY DAN BAD BOY

KETOAS ALAY DAN BAD BOY

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Ketos / Balas Dendam
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ayinos SIANIPAR

KETOS ALAY yang sedang mengincar murid baru disekolahnya, namu sitaf pria itu sangat dingin dan cuek, namun apakah dengan kealayannya dia bisa mendapatkan cinta Pria itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayinos SIANIPAR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mungkin ini yang dinamakan Mengukir hari yang indah

………

“Kenapa semua orang memikirkan Nifa?, huh, belum Silvi, dah datang Nifa, dasar satu keluarga pengganggu, gue harus gimana coba ngerayu Farel biar mau jadi pacar gue?, gue capek harus ngejar ngejar dia” ucap Desti kesal dengan kenyataan yang baru dia dengar di kantin. Halah Desti pengorbananmu sama Hanifa juga gak sebanding. Ingat Hanifa pernah bantuin nyokap lo, lo ada utang budi kali. “andai gue bisa miliki Farel, pasti gue udah bahagia, Farel yang tampan, Farel yang perhatian, Farel yang kaya raya, Farel yang bisa bawa gue kemana mana, yang setia, bahkan gue jebak aja dia pun gagal” ucap Desti kesal.

“Apa gue harus jebak lo sekali lagi, bahkan sekarang ngejebak lo harus benar benaran gue bius lo” ucap Desti yang udah gak habis pikir lagi dengan kehidupannya yang tergila gila pada Farel.

…………

“Yah ampun Rel, lo masih cinta banget yah sama gue sampe-sampe lo mikirin gue? Eh yang ngejar lo malah si cupu! capek capek ngurusin si cupu, gue mah ogah sih Rel, mendingan gue campakan aja tuh si cupu ke laut dari pada gue urusin, lo tenang aja yah rel gue bakalan santai kok, dan gue gak bakalan buat si cupu lebih menderita sampai dia gak bisa gangguin lo” ucap Silvi dalam hatinya dengan senyuman senang, Silvi pun mengejar Farel yang ingin pergi ke kelas, sungguh satu kantin mendengar keributan mereka.

“Rel, lo perhatian banget sih sama gue” ucap Silvi pada Farel, Farel yang mendengarnya melihat kebelakang. Ke arah sang pemilik suara

“Silvi?, lo nggak ngurusin Nifa disana? Katanya hanifa lagi sakit” Ujar Farel menatap Silvi yang ada di hadapannya sekarang. Silvi memutar bola matanya dengan malas.

“Kalau gue ngurusin dia gue jadi nggak fokus sama sekolah gue dong, lagi pula dia alay dan lebay banget sih” ucap Silvi ke Farel.

“Lo jahat banget sih Sil, lo bilang dia nggak papa?, gue kenal Nifa, dia gak bakalan nggak sekolah kalau dia nggak sakit parah, dia orangnya memang lebay tapi bukan dengan kesengsaraan atau dalam kesakitan, kalau lo nggak mau jagain dia bilang!, biar gue yang jagain” ucap Agung pada Sivi. Farel menatap wajah Agung dengan sinis. Rasanya Farel ingin sekali memakan Agung.

“Kalian berdua itu baru kenal Nifa, jadi kalian gak tau gimana dia aslinya” Agung yang ingin pergi tiba-tiba tangannya di cegat oleh Farel.

“Biar gue yang jagain dia, gue pacarnya, lo gak ada hak untuk hal itu” ucap Farel pada Agung. Sungguh Farel sangat egois, dia hanya memikirkan dirinya sendiri, dia nggak peduli dengan yang lain.

“Lo itu egois Rel, lo bilang gue gak ada hak?, terus Nifa gak bisa dekat sama teman laki laki, sedangkan lo dekat sama Desti dan Silvi, apa itu yang dibilang sayang?, bahkan lo sering buat dia nangis dan lo sering buat dia luka, gue tau kok semuanya rel” ucap Agung dengan nafas yang menggebu-gebu dan tak habis pikir. Tanpa memperdulikan ucapan Agung, Farel pun pergi meninggalkan mereka. Farel sangat bingung dengan tingkahnya, kenapa tiba tiba seperti ini. Hatinya ingin sekali berjumpa dengan Nifa dan memeluknya, baru kali ini dia ingin melindungi seorang cewek, bahkan lebih dari dirinya. Entah jimat apa yang diberi Nifa ke Farel, hingga hari ini Farel mengakui bahwa mereka menyandang status pacaran di depan orang. Bahkan Silvi yang baru saja ingin terbang mendengar kata katanya di kantin, kini rasanya hatinya sedang terbelah dua lalu rapuh, rasanya Silvi ingin memecahkan kepala Nifa yang selalu mengganggu hidupnya, menurut Silvi, Nifa itu adalah benalu, bahkan dia itu seorang rakyat jelata yang numpang di kehidupan Silvi, sungguh Silvi geram melihat kenyataan ini, dasar Silvi gak tau diri, busuk lo. Padahal Silvilah yang benalu.

Farel [pun izin ke guru untuk pulang terlebih dahulu, wajarlah sekolah milik bokap, jadi apapun alasannya pasti gampang untuk izin dari sekolah. Dalam mobil, dirinya hanya terus mengutuk kebodohannya dan kejahatannya. Selang beberapa waktu akhirnya dia sampai dirumah Hanifa.

“Permisi, permisi buk” ucap Farel yang sedang berada didepan pintu rumah Nifa. Dia berharap ada orang yang membuka pintu itu.

“Eh, den siapa yah?” tanya bibi Inun pada pria dihadapannya. Buk Inun adalah pembantu baru dirumah Hanifa, saat papanya pukang, papanya Hanifa yaitu naufal menyuruh untuk mencari pembantu baru lagi.

“Gue Farel, temannya Nifa, apa Nifanya ada?” tanya Farel pada bibi tersebut.

“Maaf den, bukannya saya melarang tapi saat ini dia nggak bisa diganggu” Ujar bibi Inun mengerjakan amanah dari Hanifa.

“Bik, bibik pasti pernah mudah, dan bibik pasti tau, kalau anak muda yang sesedih apapun itu, tapi kalau dibilang pacarnya datang dia pasti ceria kembali bi” ucap Farel pada bibik tersebut, Farel berharap bibi tersebut mengerti arti kata katanya. Dih emang kamu pacar yang baik sampai yakin benar kalau Hanifa bakalan senang kamu datang?

“Yaudah deh kalau den pacarnya, tapi den tolong hibur dia, soalnya dia dari tadi gak mau senyum, tidak seperti biasanya” ucap bibik tersebut memohon.

What?, Nifa orang paling ceria, gampang senyum kini dia gak bisa senyum? Apakah itu nyata?, kenapa dia tiba tiba seperti ini?, apa yang dia pikirkan sekarang?. Hingga membuatnya senyum saja susah. Nifa Nifa.

“Nif, gue boleh masuk nggak?”tanya Farel dengan hati hati. Di Depan pintu kamar Hanifa.

“Masuk aja, nggak gue kunci” ucap Nifa dengan suara yang datar.

Suara Nifa sangat biasa mendengar Farel datang, apa dia nggak mengharapkan Farel lagi untuk menjadi pangerannya?, atau karena sakitnya yang parah?.

“Nih Nif, buat lo, lo minum yah, biar lo segar, lo kan suka ice cream” Ujar Farel menyodorkan ice cream ke Farel, sembari pria itu duduk di sudut paling ujung ranjang Hanifa. Tolol kamu rel, dah tau orang sakit, malah di kasih ice cream. Aneh kamu.

“Taro aja disitu” ucap Nifa dengan sangat datar.

“Lo sakit apa Nif?, jangan bilang lo malas sekolah?” Ujar Farel menebak. Sangat tidak tahu waktu untuk menuduh. Farel emang sih awalnya nanya dengan bagus, eh ujung ujung jadi negative thinking goblok.

“Gue mau tidur Rel, lo bisa pergi” ucap Nifa pada Farel dengan suaranya sangat lemah.

“Saat ini gue pacar lo, jadi gue sebagai pacar tidak bisa ngeliat pacarnya lagi sakit” kata kata Farel membuat jantung Nifa terguncang, yah ampun Nifa, lo lagi sakit gini aja masih bisa baperan. Gumam Nifa dalam hatinya.

“Gue sebagai pacar lo nyuruh lo keluar karena gue mau tidur” ucap Nifa yang pura pura membuat mukanya datar, padahal hatinya dah mau meledak ledak.

“Sekarang gue yang bicara, gue sebagai pacar ingin tidur bareng sama lo” ucap Farel pada Nifa dan Nifa pun gak bisa bilang apa apa, dia pun menggenggam tang Farel.

“Gue pinjam tagan lo untuk tidur yah” ucap Nifa yang mengelus elus tangannya

“Baiklah, kita buat bantal ini pembatas kita, dan tangan kita diatas batal” ucap Farel memberi ide, dan mereka pun tidur satu ranjang, sungguh hati Nifa senang, senyumannya terus terukir di bibir tipisnya. Namun Hanifa menyuruh Farel untuk membuka pintu selebar mungkin, agar tidak ada salah paham. Dan setelah itu Nifa pun tertidur pulas.

“Ternyata lo manis juga yah Nif, alis yang rapi dan tebal, bola mata yang bulat dan hitam, bibir tipis, hidung mancung, kulit putih, bodi lumayan, hanya saja rambut lo yang dikepang atau lo gulung kaya sanggul gitu, tambah lagi sifat lo yang alay” komentar Farel pada Nifa dalam hatinya, sungguh Farel sedikit mengagumi gadis didepannya. Dia mengecek suhu badannya, yang kelihatan tidak ada tanda demam. Farel sedikit kepo dengan penyakit Nifa. Farel mengelus elus pipi mili Nifa dan akhirnya tertidur.

Posisi mereka tidur yaitu, tangan kanan Farel yang ada di bantal menggenggam tangan kiri Nifa yang terletak di bantal pembatas, tangan kiri Farel yang memegang pipi Nifa, dan badannya menghadap ke arah Hanifa, sedangkan Hanifa tidur dengan anggun menghadap atap langit kamarnya itu.

1
Harearr
semangat
roar
kerenn
SONIYA SIANIPAR
keren/Drool/
roarrr
keren
Hatus
Bisa aja sih Hanifah gombalnya🤭
Hatus
Hanifah, ayo move on! masih banyak cowok-cowok di luar sana yang suka sama kamu.
Hatus
Bener-bener dingin ya.. ini orang 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!