Istilah kehidupan di dunia ini seperti roda yang berputar memang benar adanya. Hal itu lah yang sedang di alami oleh Abeliaza Azalea yang akrab di panggil Abel. Yang dulu nya bergelimang harta dalam sekejap menjadi tidak punya apa-apa. Gadis cantik berusia 22 tahun itu pun harus menanggung beban hutang yahh sangat besar setelah kematian kedua orang tua nya. Tidak hanya itu, dia juga harus menerima pembalasan dari seorang pria dengan tampilan culun yang pernah dia permalukan saat SMA dulu.
"Arabella Azalea maukah kamu menjadi pacar ku," Kaivan Putra Rajendra yang tak lain adalah putra Abian dan Azizah.
"Jangan kan di dunia nyata, di dunia mimpi pun gue ngga sudi nerima Lo jadi cowok gue.." Abeliaza Azalea
Bagaimana kisah perjalanan seorang Abeliaza Azalea bertahan di kehidupan yang sangat keras dan kejam ini, dan bagaimana pembalasan yang akan di lakukan oleh seorang Kaivan Putra Rajendra kepada orang yang sudah mempermalukan nya dulu? Cuss...kepoin karya baru aku ya gaess,😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.Irawana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 21 Sambutan hangat sang mertua
"Kamu tidak ada niat untuk menjelaskan sesuatu pada Daddy dan Bunda Kai," tanya Abian dengan nada yang sangat dingin sekali sampai membuat Abel beberapa kali menelan Saliva nya dengan susah payah.
"Emang apa yang mau di jelaskan Dad," jawab Kaivan dengan begitu santai nya.
"Kaivan Putra Rajendra...." teriak Abian dengan penuh emosi, membuat orang yang berada di ruang tengah apartemen Kaivan itu langsung terjingkat tak terkecuali Abel.
Gadis yang saat ini duduk bersebelahan dengan Kaivan itu langsung reflek meremas punggung tangan Kaivan yang berada di dekat nya dengan begitu keras nya karena terlalu takut. Walaupun selama ini Abel selalu berhadapan dengan orang - orang penagih utang yang kasar dan seram namun tidak ada yang bisa mengalahkan seram nya seorang Abian Al Rafa Rajendra saat ini.
Azizah hanya bisa menghela nafas nya, dia sudah sangat khatam dengan karakter sang suami. Jika suami nya sudah berteriak dan menunjukkan taring nya bearti dia sudah dalam level yang emosi sekali. Yang bisa dia lakukan saat ini hanya berusaha untuk meredam amarah sang suami dengan mengusap lengan suami tercintanya itu, berharap sentuhan lembut yang dia berikan bisa membuat emosi Abian mereda, dan benar saja cuma sentuhan kecil seperti itu saja sudah membuat Abian ke mode yang semula.
"Sayang..." sekarang giliran Azizah yang berucap.
Kaivan menghela nafas nya, ke dua mata pria yang saat ini sedang di sidang itu pun terpejam sebentar," dia istri Kaivan Bun."
"Apa ! ! !" teriak Azizah dan Abian secara bersamaan.
"ck...bisa ngga sih kalau teriak itu satu per satu, lama - lama gendang telinga Kai bisa bocor nanti," gerutu Kaivan dengan mode yang masih sama, ' santai '.
Dada Abian naik turun tidak beraturan, muka nya saat ini juga sudah merah padam, nafas nya pun sudah tidak teratur. Azizah sendiri langsung terduduk lemas sambil memegang lengan sang suami. Beruntung nya baik Abian atau Azizah tidak ada riwayat sakit jantung dan hipertensi, entah seperti apa keadaan mereka jika mempunyai salah satu penyakit itu setelah mendengar kenyataan jika sang putra telah menikah tanpa sepengetahuan mereka.
Hal itu lah yang membuat Kaivan tidak ada rasa gugup atau takut sama sekali mengungkapkan kebenaran nya jika dia memang sudah menikah dan terkesan sangat santai sekali tidak merasa berdosa sedikit pun.Karena Kaivan tahu keadaan orang tua nya akan baik - baik saja mendengar kabar menghebohkan itu. Dan terbukti bukan, mereka masih dalam keadaan baik - baik saja sekarang, hanya syok saja.
Berbeda dengan Abel, keringat dingin gadis itu sudah bercucuran sebesar biji jagung karena menahan rasa takut. Namun di dalam hati Abel ada sedikit rasa lega, haru dan bahagia karena Kaivan mau mengakui hubungan mereka pada kedua orang tua nya.
"Bagaimana bisa kalian menikah tapi tidak memberi tahu kami Kai?" tanya Azizah dengan suara yang lemah.
"Kita menikah dadakan Bun, karena di grebek oleh warga."
"Apa ! ! ! Di grebek warga??? Kalian melakukan...."
"ck...ngga Bun, kami tidak melakukan apa - apa, demi Allah..cuma warga nya aja yang ngga sabaran asal main nikahin anak orang tanpa mau mendengarkan penjelasan dari kami dahulu."
"Bagaimana cerita nya sampai kalian di nikahkan secara mendadak seperti itu hemm..." ucap Abian dengan nada yang masih sangat dingin sekali.
Akhirnya Kaivan pun menceritakan semua nya apa yang terjadi malam itu sehingga dia dan Abel harus menjalani pernikahan dadakan itu. Dan dia juga menjelaskan kenapa dia tidak memberi kabar Daddy dan bunda nya, karena saat itu memang ke dua nya berada di luar negeri.
Mereka pergi mendadak karena mendapatkan kabar jika Rizky yang saat itu sedang mengurus bisnis nya di Belanda mengalami kecelakaan dan harus harus mendapatkan perawatan yang intensif di rumah sakit. Jadi Abian dan Azizah serta Qiara saat itu langsung terbang ke Belanda dan baru pulang ke Indonesia sore tadi.
Abian dan Azizah menghela nafas nya lega karena sang anak menikah secara mendadak bukan karena ada hal buruk atau perbuatan zina yang putra nya lakukan. Baik Abian atau Azizah selama ini sangat strength sekali jika berhubungan dengan hal itu. Sekalipun selama ini Kaivan banyak menghabiskan waktu di luar negeri namun kehidupan sang putra di sana masih bisa mereka kontrol.
"Syukurlah kalau kalian menikah karena bukan berzinah," kata Azizah begitu lega karena yang dia sempat pikirkan tidak terbukti.
Atensi wanita yang masih sangat terlihat cantik di usia nya yang sudah tidak muda lagi itu langsung tertuju pada sosok sang menantu yaitu Abeliaza Azalea yang saat ini menundukkan kepalanya. Nampak jelas di mata Azizah jika menantu nya itu sedang ketakutan.
Dengan senyum yang khas seorang ibu, Azizah mendekat ke arah Abel, perlahan tangan nya menyentuh pundak sang menantu," siapa namamu sayang," ucap Azizah dengan begitu lembut sehingga membuat Abel perlahan mendongakkan kepalanya dan menatap ke arah ibu mertua nya.
"A bel Tante, Abeliaza Azalea," jawab Abel dengan terbata.
"Nama yang sangat cantik, se cantik orang nya. Ehm...panggil bunda saja ya sayang, sama seperti Kai memanggil bunda. Lagi pula kamu kan istri nya Kai, bearti menantu bunda sekarang. Jadi jangan merasa takut atau canggung lagi ya pada kami, dan itu Daddy nya Kaivan kamu panggil saja Daddy sama seperti Kaivan," kata Azizah dengan tersenyum manis ke arah sang suami.
Abel yang mengikuti arah pandang sang ibu mertua pun ikut menampilkan senyum pada sang papa mertua nya disertai anggukan kecil sebagai bentuk rasa hormat. Dan apa yang di lakukan oleh Abel pun mendapat sambutan yang hangat dari Abian. Pria yang tadi sempat emosi tingkat dewa itu pun mengangguk kan kepala nya di sertai senyuman tipis khas seorang Abian Al Rafa Rajendra.
Mata Abel berkaca - kaca ketika mengingat moment yang menegangkan bercampur mengharukan beberapa menit yang lalu itu. Dia sungguh tidak menyangka jika dia akan di terima dengan begitu hangat oleh orang tua Kaivan. Bahkan pelukan hangat yang di berikan oleh Azizah tadi pun masih sangat terasa di tubuh Abel, sebuah pelukan khas seorang ibu pada anak perempuan nya yang sangat dia rindukan setelah kepergian sang mama beberapa tahun yang lalu.
Saat ini Abian dan Azizah sudah beristirahat di kamar tamu, ke dua nya memutuskan untuk menginap di apartemen Kaivan. Mereka merasa sangat lelah sekali karena belum istirahat setelah tiba di Indonesia tadi sore.
"Astagfirullah...tadi aku mau bikin telur dadar kan," gumam Abel sambil menepuk dahinya. Gadis itu langsung bergegas ke dapur untuk melanjutkan aktivitasnya yang tertunda tadi.
Gadis itu dengan begitu cekatan menyiapkan segala sesuatu yang di butuhkan untuk membuat telur dadar yang di pandu oleh sebuah video dari laman online yang dia buka lewat ponsel nya.
"Aduh...kenapa minyak nya jadi ke mana - mana sih, padahal aku sudah melakukan sesuai dengan apa yang ada di video itu lho, tapi kok jadi nya begini," ucap Abel sambil meniup punggung tangan nya yang kena cipratan minyak panas.
"Yah...yah..yah...kok telur nya berubah warna jadi hitam sih, terus kok keluar asap juga, dan bau nya kayak gosong ya. Ya Allah gimana ini, apa yang harus aku lakukan sekarang. Air..ya..aku butuh air sekarang," kata Abel pada diri nya sendiri. Gadis itu langsung bergegas mengambil air dengan niat untuk menyiram penggorengan yang saat ini sudah mulai ada api nya.
"Astaga....apa yang kamu lakukan hah, kamu mau bakar dapur ku? Iya !" teriak Kaivan yang lansung dengan sigap mematikan kompor. Laki - laki tampan itu juga bergegas mengambil lap dan membasahi dengan air yang kemudian dia lempar ke arah penggorengan yang saat ini sudah ada api nya. Tidak butuh waktu lama api itu pun padam.
Abel dan Kaivan pun menghela nafas lega, hampir saja apartemen nya kebakaran karena ulah Abel.
"Kalau ngga bisa masak itu jangan sok - sok an masuk dapur," bentak Kaivan.
"Maaf..."
Semangat untuk author nya
penasaran
hehhh citra krnapa km marah ya gpp kali kaivan sm abel mereka kan suami istri
Tetap 💪💪 Bel
kasian abel selalu di bentak kai, abel itu ga bisa masak kai, maklum tdnya orang kaya yg apa" dikerjakan pembantu
kak othor bikin ceweknya be smart dong?? jangan bersikap begitu Mulu?? masa dari awal part samp sekarang?? gak ada perlawanan sama sekali??
atau bikin Abel bersikap tegas dan elegan gitu?? jangan terus dibikin bikin diam dan bego Mulu , sama sikap kaivan maupun teman nya??? aneehhhhhhh?????