Sinopsis
Darren Mahendra, seorang CEO muda yang tangguh dan berdedikasi, namun memiliki latar belakang yang kompleks. Meskipun bukan pewaris utama keluarga Syailendra, ayahnya mempercayakannya untuk mengelola perusahaan. Ini membuatnya harus bekerja keras untuk membuktikan dirinya.
Kehilangan ibunya secara misterius masih menghantui pikirannya, dan dia terus mencari kebenaran. Pertemuan kembali dengan Dokter Aqila, adik angkatnya, membawa sedikit kelegaan dalam hidupnya. Aqila memiliki kepribadian yang ceria dan peduli, membuat Darren merasa nyaman di dekatnya. Tanpa disadari, Darren mulai merasakan ikatan yang lebih dalam dengan Aqila.
Apakah Aqila akan menjadi sumber kekuatan baru bagi Darren? Ataukah dia hanya melihat Darren sebagai kakak angkatnya? Bagaimana Darren akan menghadapi tantangan sebagai CEO muda yang bukan pewaris utama?"
Disarankan untuk membaca karya "DINIKAHI DUDA KAYA" terlebih dahulu ya 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana gila Jhon
Kini mereka semua sudah berkumpul dan berada di dalam ruang kerjanya Sagara, dimana Aqila dan Maura duduk bersebelahan di atas kursi sofa, sedangkan Saga dan Jhon lebih memilih untuk berdiri tegap di hadapan mereka berdua, kok rasanya baik Aqila dan Maura seperti sedang di adili?
keduanya mencoba menghela nafasnya sejenak, agar bisa jauh lebih relaks.
"La, sebaiknya kau saja yang menjelaskan, nanti aku ikut membantumu!" Maura memberikan saran terhadap Aqila, yang langsung ia angguki.
"Baiklah Pah, ini ada kaitannya dengan Mamah Mona!"
Deg!
Baik saga dan juga Jhon, keduanya cukup terkejut saat Aqila menyebut nama Mona, serta rasa penasaran yang mulai menyelimuti mereka berdua.
"Coba kau jelaskan apa yang telah terjadi dengan Mona, La?"
Dengan mantapnya Aqila mulai menjelaskan apa yang telah terjadi saat dirinya makan siang bersama dengan Maura, dan Maura pun mencoba meyakinkan sang Papah jika apa yang mereka katakan itu adalah benar adanya, Saga dan Jhon sempat syok atas pemberitaan ini, terutama Saga, ia sampai mengepalkan tangan dan wajahnya mendadak mengeras karena menahan amarah yang sepertinya sudah membuncah.
"Dasar brengsek, jadi seperti itu si bedebah Miko memperlakukan Mona, sungguh tidak manusiawi!" Saga terlihat sangat geram, ingin rasanya ia memberikan pukulan telak terhadapnya.
Aqila dan Maura sempat terkejut saat mendengar nama Miko
"Pah, bukannya Pak Miko itu Ayah dari Steven dan juga Siska?" Maura bertanya dengan raut wajahnya yang tidak percaya.
Sedangkan Aqila yang mendengarnya secara langsung, ia sampai terkesiap dan menutup mulut dengan kaget.
"Ra, apa yang kau katakan itu apa betul seperti itu? Pantas saja Mamah Mona tadi mengatakan jika kedua anak tirinya pernah membicarakan tentang aku, Ya tuhan....itu artinya Mamah Mona dan Pak Miko?" seketika perkataan Aqila berhenti di udara, ia masih tidak bisa menyangka dengan semua kenyataan ini, apa jadinya jika sampai Darren tahu semua ini? Tentunya ia pasti akan sangat murka melihat Ibunya di perlakukan seperti itu selama ini, ditambah Steven adalah orang yang dibencinya.
Saga sempat meraup wajahnya agar bisa mengendalikan emosinya yang kian membuncah.
"Sabar Tuan, kita pasti bisa mengatasi masalah ini, manusia licik seperti Tuan Miko, tidak boleh kita lawan dengan cara kekerasan, tapi dengan taktik yang jitu!" seketika matanya berkilat tajam sejenak.
perkataan dari Jhon cukup membuat seisi ruangan menatap aneh ke arahnya.
"Maksudnya bagaimana Jhon? Apakah kau punya ide?" tanya Saga menatap serius ke arahnya, dan akhirnya Jhon menjelaskan semua rencananya kepada mereka bertiga, Aqila dan Maura sempat di buat Syok apalagi Saga, ia sampai di buat melotot atas ide gila dari Jhon.
"Kau yakin rencana kita akan sukses?" Saga masih ragu dengan rencananya Jhon.
"sangat yakin, dan Ini adalah hukum alam Tuan, siapa yang menyakiti terlebih dahulu, maka dia harus menanggung sendiri akibatnya, dan dengan cara licik lah kita harus menumbangkan manusia bedebah itu!" ujarnya meyakinkan.
sedangkan Aqila entah kenapa ia tidak rela jika harus melihat kakaknya dekat dengan Siska.
"Tapi Jhon, apakah Darren mau melakukan kegilaan ini? Secara Darren type pria yang maaf anti dengan wanita, selama ini aku belum pernah melihatnya dekat dengan wanita manapun, bahkan Freya sekertaris nya yang berusaha untuk mendekatinya saja selalu di perlakukan kasar olehnya, aku menjadi khawatir dengan putraku!" perkataan dari Saga sempat berpikir jika putranya memiliki kelainan.
"Pantas saja sekertaris nya kak Darren selalu bersikap seolah tidak menyukaiku kala aku dekat dengannya, kedua matanya selalu menatap sinis ke arahku!" akhirnya Aqila membuka mulutnya atas sikap Freya padanya.
"oalah, tak kusangka sekertaris nya kak Darren seperti itu ya!" Maura sempat tertawa kecil, dimatanya kejadian seperti ini sungguh sangat menggelikan
"Kok Papah bisa tahu sih?" tanya Aqila seraya mengintimidasi, Kedua matanya sampai menyipit.
"Rio yang bilang semuanya padaku La, tapi emang benar kan jika sampai saat ini kita belum pernah melihat Darren dekat dengan wanita lain selain dengan kalian berdua, putri kesayanganku!" jawabnya sembari memijit pelipisnya.
kini Aqila mencoba menjelaskan kembali tentang kakaknya yang dianggap tidak pernah menyukai lawan jenis itu.
"Tapi menurut ku tidak ada yang aneh dengan Kak Darren, karena selama ini aku cukup dekat dengannya, ia kan Ra?" tanya Aqila mencoba mencari pembelaan dari Maura.
"Betul sekali Pah, malah kedekatan Aqila dan Kak Darren sudah lengket seperti prangko, jadi ingat saat pembuatan video tempo hari, kau dan Kak Darren sangat serasi layaknya pasangan betulan!" ucap Maura yang asal ceplos.
Saga yang mendengar hal itu, ia semakin pusing di buatnya, dan akhirnya ia mulai memijat pelipisnya kembali lalu duduk di kursi sofa.
"Tuan, menurutku Tuan Darren bisa melakukan semua ini demi ibunya agar bisa terlepas dari jeratan Tuan Miko, dan dari itu juga kita bisa mengorek banyak informasi tentang semua kebusukannya, bukankah Nona Siska bisa kita manfaatkan untuk misi kita kali ini?" Jhon kembali meyakinkan Tuannya.
Saga sempat tidak yakin jika putranya mau melakukan ide gila ini.
"Jhon, apakah tidak ada cara lain selain idemu yang aneh ini?"
"Menurutku idenya Pak Jhon sudah bagus loh Pah, sekalian Kak Darren membalaskan dendamku terhadap Siska, aku betul-betul sangat membencinya!" Maura malah mendukung Jhon sepenuhnya, ia sendiri memiliki dendam kesumat terhadap Siska.
"Tuan, apakah Tuan masih ingat soal rencana kita dulu untuk melumpuhkan Tuan Felix? Anda berupaya merayu putrinya untuk mengorek semua kejahatannya, dan aku yakin Tuan Darren bisa melakukan semua itu, apalagi Tuan Darren memilki darah anda, buktinya sekarang saja banyak wanita yang mengaguminya, seperti anda dulu!" Jhon sempat tertawa kecil kala ia mengingat akan kenangan masalalu Tuannya yang cukup menggelitik di dalam benaknya.
Saga malah mendesah kasar ketika Jhon berkata dan bersikap seperti itu
"Sudahlah, kau tidak usah bahas masalalu yang memalukan itu di depan kedua putriku!" pintanya seraya berdecak kesal.
Sedangkan Aqila dan Maura yang mendengar akan kisah masalalu Papah mereka, keduanya sempat tertawa pelan.
Tak lama Darren datang bersama Assisten nya yakni Rio, dan Darren memerintahkan Rio untuk kembali ke ruangannya dan mengerjakan hasil peninjauan mereka hari ini dan membuat beberapa laporan bersama dengan Freya.
"Baiklah Tuan, perintah dari Tuan Muda Darren akan segera saya laksanakan, kalau begitu saya permisi!" jawabnya sambil membungkuk.
Lalu Darren bergegas masuk ke dalam ruangan Papahnya, ia terkejut saat melihat Aqila dan Maura berada di sana, kemudian Darren mulai memandangi Aqila dengan tatapan yang berbeda.
"Akhirnya putraku telah kembali, bagaimana pertemuan mu dengan Tuan Lim?" Saga langsung merangkul putranya.
"Baik Pah, beliau sangat tertarik dengan bisnis Apartemen kita yang di daerah Kapuk, dan rencananya minggu depan akan memulai kerjasama dengan perusahaan Syailendra!"
Saga yang mendengar hal itu, ia merasa bangga terhadap putranya, padahal Darren masih dikategorikan baru menjabat menjadi seorang CEO, namun prestasinya kali ini sangat membanggakan perusahaan, sudah berapa klien dari luar negeri yang berhasil ia taklukan, sungguh suatu pencapaian yang luar biasa.
Setelah Darren merasa cukup tenang, akhirnya Saga mulai menceritakan apa yang telah terjadi dengan Ibunya.
Darren sempat menatap heran ke arah Papahnya.
"Pah, apakah ada hal penting sehingga Papah memintaku datang kesini? Tadi Rio sempat mengatakan hal itu padaku, dan Papah telah mengirimkan pesan singkat padanya." Darren menjadi semakin penasaran atas apa yang ingin disampaikan oleh Papahnya ditambah Aqila dan Maura ikut terlibat.
"Baiklah Darren, Papah akan menjelaskan mengenai Mamah Mu, yakni Mamah Mona yang sempat menemui kedua adikmu ketika mereka makan siang bersama di salah satu Restoran di kota ini!"
Deg!
Darren sempat terkejut atas perkataan dari Papahnya.
"Apa Pah? Mamah Mona datang menemui Aqila dan Maura?" tanyanya tidak percaya.
"Apa yang telah di katakan oleh Papah adalah betul Kak, tadi aku dan Maura melihat kondisi Mamah Mona begitu memprihatinkan."
kemudian Darren mendekati Aqila."La, kau yakin jika itu adalah Mamah Mona?" tanyanya seraya menggenggam kuat kedua bahunya.
Aqila langsung mengangguk cepat."Iya kak, aku sangat yakin jika itu adalah Mamah Mona!" jawabnya seraya menatap tajam sang Kakak.
Bersambung...
☘️☘️☘️☘️☘️
wah Daren boleh diharapkan oleh Saga utk mngurusi perusahaan.