Ara , gadis berhijab yg sangat cantik, yg kemana2 selalu di tutupi masker , gadis 22 tahun yatim piatu yg terpaksa menikah muda karena tidak sengaja menolong seorang nenek yg terkilir kakinya ,
bismillah, yuk simak untuk kelanjutannya, semoga menarik, karena ini novel pertamaku, mohon dukungannya teman2, 🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
021, rumah sakit
Di sebuah rumah sakit swasta yang berada tidak jauh dari tempat yang akan di tuju oleh Adam dan Ara , namun naas , semua sirna begitu saja atas insiden yang tidak terpikirkan oleh mereka,
Ara terbaring begitu lemah , yah kata dokter Ara mengalami kelelahan karena terlalu lama menahan sakit sedangkan Ara harus bertarung untuk melindungi dirinya, Adam yang tidak mau jauh-jauh dari istri nya selalu setia duduk di samping tempat Ara beristirahat, Adam menggenggam tangan Ara, sambil sesekali mengelus pergelangan tangan Ara dengan wajah teduhnya , sesekali mengusap air matanya yg sudah tertahan sejak tadi, " maafkan aku sayang, aku tidak bisa melindungi mu, aku telah lalai," aku bersumpah akan menemukan dalangnya dan menghukum seberat beratnya" sambil sesekali mencium dan mengelus kepala istrinya, karena terlalu lelah Adam sampai memejamkan matanya,
Ara pun tersadar, dan mengelus rambut suaminya dengan sayang" mas Adam, terimakasih Karena kamu telah melindungi ku, aku tidak tahu apa yg terjadi kalau kamu tidak datang tepat waktu menemukanku" lirih Ara .
Adam yg merasa ada yang mengelus kepalanya langsung tersadar, " sayang, kamu sudah bangun ?" tanya Adam khawatir, ' dengan senyuman lembut sambil mengusap kepala Ara sayang, Ara hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum ,
"Maafkan aku sayang karena lalai menjagamu", dengan penuh sesal sambil sesekali mencium puncak kepala ara,
" , aku tidak apa-apa mas, tidak perlu ada yang di khawatir kan" sambil tersenyum, ara memegang pipinya yang terasa panas karena tidak tahan dengan perlakuan Adam yang sangat lembut
Adam yg melihatnya langsung khawatir " kamu demam sayang, kenapa wajahmu ?memerah?", kalau begitu aku akan panggil dokter"! sambil memegang kening istrinya yang terasa hangat
Ara menggelengkan kepalanya , "tidak usah mas, kasian ini sudah malam, pasti dokter sedang istirahat"ujar Ara pelan, karena tidak mau Adam khawatir
Kruyuk kruyuk, tiba-tiba terdengar suara cacing perut dari Ara, wajah Ara semakin memerah karena malu, " sial, sungguh memalukan" ucap Ara dalam hati.
Adam yg mendengar pun, tidak kuasa menahan senyum nya, " sayang ayo duduk, aku akan menyuapimu, !" sambil membantu Ara duduk dan menyenderkan badan Ara ke ranjang pasien yg sudah di atur untuk senderan,
Adam dengan telaten menyuapi istrinya, sambil sesekali mengelap sudut bibir istrinya yang belepotan akibat ulahnya, " apakah mas Adam sudah makan?" tanya Ara sambil menatap Adam , Adam tersenyum dan menggeleng kan kepalanya" nanti setelah selesai kamu makan, aku akan makan, kebetulan tadi teo membawakan makanan , ini yang kamu makan saja , tadi Teo yang membelinya, karena aku tahu makanan rumah sakit rasanya hambar, pasti kamu tidak akan menyukainya,
" sebenarnya aku bukan tipe pemilih makanan, selama makanan itu halal ya akan aku makan, apalagi gratisan , hehehe" sambil tersenyum malu-malu ,
Adam yang melihat istrinya tertawa merasa lega, dan ikut tersenyum gemas, " sungguh lucu sekali istriku " sambil mengelus kepala istrinya,
skipppp
Setelah Adam selesai menyuapi Ara, ia pun makan, setelah selesai diapun mengangkat Ara masuk ke kamar mandi membantu Ara membersihkan diri, mencuci muka dan menggosok gigi
Setelah selesai mereka istirahat tertidur bersama di ranjang pasien yang besar seperti di hotel bintang lima.
&&&&&---&&&&&&&
Keesokan harinya Adam terbangun duluan dan melakukan kewajiban nya sebagai seorang muslim, setelah itu membantu mengurus Ara,
Setelah sarapan mereka memutuskan untuk kembali ke rumah, karena memang kondisi ara sudah stabil, hanya butuh istirahat saja,
" terimakasih atas perhatian nya mas" ucap Ara setelah di turunkan Adam di atas ranjang nya, turun dari mobil, Adam tidak membiarkan istrinya berjalan, padahal Ara sudah tidak apa-apa,
" sudah kewajiban ku untuk mengurusmu, jadi tidak usah di permasalahkan " sambil tersenyum mengelus rambut Ara,
Ara hanya mencibikkan bibirnya " tapi ini berlebihan mas, aku jadi seperti orang penyakit an saja " dan sukses membuat Adam gemas " baiklah kalau memang kamu sudah baik-baik saja" sambil tersenyum jahil, mendekat membisikkan sesuatu " kalo begitu boleh dong, aku meminta hakku sebagai seorang suami" dan hal itu sontak membuat Ara terkejut dan melotot kan matanya, wajahnya merah padam " apaan sih mas , eh iya iya aku masih sakit," Ara tergagap karena terlalu malu, Ara pura-pura mengaduh kesakitan memegangi kepalanya sendiri.
Adam yang melihat langsung menangkup kedua pipi Ara, " sayang maafkan aku, aku tidak bermaksud menyakitimu," merasa bersalah sambil mengelus kepala Ara yg kesakitan
Ara jadi tidak enak karena membuat suaminya khawatir, padahal Ara sudah tidak apa-apa, Ara hanya berpura-pura untuk menutupi kegugupan nya, Ara masih malu untuk melakukan hal intim bersama Adam, walaupun cepat atau lambat pasti akan terjadi,
" tidak apa mas, aku hanya butuh istirahat" ucap Ara pelan dan meresa bersalah.
" baiklah, kamu istirahat dulu, aku akan menyelesaikan pekerjaanku di ruang kerja " sambil membantu Ara merebahkan tubuhnya dan menutupi dengan selimut sampai leher,
Adam mengecup sekilas bibir Ara dan berlalu pergi sambil tersenyum , deg deg deg Ara sambil memegang bibirnya yang baru di kecup suaminya, rasanya mendadak sekali, yah Ara sangat malu dengan perlakuan Adam,
" duh mas adam, bikin aku jantung an saja " sambil berusaha menormalkan detak jantung nya yang terasa lebih cepat,
di ruang kerja , aura Adam berubah 180*, tegas dengan penuh kemarahan, Teo yang sedang menunggu Adam di ruang kerja, tersentak melihatnya " baru kali ini aku melihat Adam begitu mengerikan" gumam Teo dalam hati , dan setelah itu Teo menceritakan semua kejadian yang Adam dan Ara alami, semuanya sudah di rencanakan , dari mulai truk yang oleng, sampai kejadian penculikan,
dengan ragu-ragu Teo menyerahkan bukti-bukti kejahatan mereka, dan memberikan rekaman dari hp sang preman yang sengaja di rekam preman tsb untuk memeras majikannya saat percakapan lewat sambungan telepon,
Adam mendengar kan dengan seksama, dan deg , betapa terkejutnya Adam mendengan suara seorang wanita yang dia kenal, yah tidak salah lagi, dia adalah Claudia, teman neneknya yang beberapa minggu yang lalu kesini, " kurang ajar sekali" sambil menggertak an giginya berkali kali, mengepalkan tangannya kuat-kuat saat mendengar Claudia menyuruh istrinya untuk di bunuh dengan kejam" sungguh licik sekali wanita itu!"
"Teo !"
"Ya "jawab teo tegas sambil menahan amarahnya
" segera bawa wanita itu ke markas, aku akan buat perhitungan dengannya, sudah berani mengusik ketenangan ku, akan ku buat dia jera " perintah Adam dengan begitu murkanya
" baik , akan segera kulakukan, aku juga geram sama sifatnya yang munafik , berpura-pura baik di hadapan semua orang, padahal sangat busuk hatinya," sambil mengusap bahu Adam," untung bukan dia yang menjadi istri mu, melihat dia begitu nempel dengan nenekmu, " sial, dari sikapnya saja sudah bikin aku mual, berbeda dengan araku, yg apa adanya, dari awal aku melihat nya saja sudah menyukainya, apalagi setelah mengetahui tentang kepribadian nya, membuat aku semakin mencintai nya " ucap Adam sambil tersenyum kalo sudah membayangkan wajah istrinya,
"brengsek Lo Adam, sedang mode serius malah senyum-senyum sendiri, seperti orang kesetanan" geram Teo memukul lengan Adam
" huh kalo Lo sudah merasakan jatuh cinta, pasti Lo akan lebih gila dariku( veaaah sudah keluar tuh Luh gue nya)
" sialan, tidak akan" sambil berlalu meninggalkan Adam
,
,
, bersambung
Semoga tidak bosan ya dengan ceritaku, mohon dukungannya sodara 🥰🥰🥰