NovelToon NovelToon
Di Sebatas Saling

Di Sebatas Saling

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Enemy to Lovers
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Magisna

Apa dasar dalam ikatan seperti kita?
Apa itu cinta? Keterpaksaan?

Kamu punya cinta, katakan.
Aku punya cinta, itu benar.
Nyatanya kita memang saling di rasa itu.

Tapi kebenarannya, ‘saling’ itu adalah sebuah pengorbanan besar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Magisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episot 21

"Kenalkan, beliau adalah Nona Eva Liora dari Atlantic Hotel."

Kavi memperkenalkan wanita itu, wanita yang datang paling akhir ke meja rapat. Penampilannya glamour dengan barang-barang mewah di hampir seluruh badan.

Semua menyapa serempak, "Hallo, Nona Eva."

“Hallo, senang bertemu kalian," balas ramah Eva.

Dia adalah putri dari pemilik Atlantic Hotel yang kontrak proyek-nya baru beberapa hari lalu ditandatangani Kavi. Atlantic akan membangun cabang kedua di timur kota dan menginginkan Manggala Construction yang mengerjakan. Demikian berarti Eva Liora adalah klien penting Manggala yang tidak bisa disepelekan.

"Ayahku memintaku bergabung di rapat pertama untuk melihat bagaimana kalian semua akan memulai. Semoga berkenan dengan kehadiranku."

"Tentu, Nona." Tidak ada yang keberatan.

Puja hanya memandang sesaat untuk menilai. Dari sana dia langsung tahu, Eva menaruh kagum atas Kavi terkait pandangannya yang terus dan berulang ke satu arah di mana Kavi berada.

Tidak ada senyum dan tatapan seintens itu kecuali pada orang yang disuka.

Sejurus perhatian Puja dan semua orang kini beralih pada Gia yang mulai menyiapkan berkas dan layar untuk Kavi mempresentasikan idenya terkait proyek besar ini.

"Mari kita mulai!" Kavi berdiri, memulai bicara terhubung tema, akan segera membuka sesi presentasi-nya.

Saat di tempat kerja seperti sekarang, aura Kavi akan berubah 180 derajat dari keaslian jati dirinya yang konyol, yang terlihat saat ini dia terkesan tegas dan berwibawa.

Tentu saja, siapa pun tidak boleh memandang biasa dirinya sebagai CEO dan pewaris tunggal Manggala yang notabene perusahaan konstruksi paling besar di ibukota dan ketiga di tanah air.

Semua perhatian nampak serius mengarah pada apa yang Kavi jelaskan sekarang. Mereka tak boleh lengah dan bermain-main.

Namun lain dengan semua, Eva Liora memiliki pandangan berbeda. Bukan presentasi Kavi yang jadi fokus, melainkan pria itu sendiri yang baginya begitu luar biasa dari segala sisi. Wajah, karisma, suara, tidak ada yang sederhana.

Eva ingin membungkus lelaki itu lalu membawa pulang.

Puja mendapati hal demikian sedikit merasa kesal, mengembus napas kasar hingga berulang. Namun dia masih di ranah kerja, tidak boleh mengacaukan apa yang telah Jimmy ajarkan, juga kesempatan emas dari pasangan mertuanya hanya karena hal yang belum pasti.

"Apa ada yang ingin kalian tanyakan?" tanya Kavi sesaat semua ide sudah dia tuang di layar besar dan menjelaskan sesuai struktur.

Seperti biasa idenya akan selalu sempurna. Tak satu pun ada sangkalan dari divisi team maupun para staf tinggi yang semua hadir di sana. Mereka menggeleng karena paham dan merasa jelas.

"Idemu tetap secemerlang itu, Pak Kavi," Satu tetua pria berkomentar dengan senyuman bangga. "Saya rasa 'tak perlu ada perubahan. Kita hanya tinggal mencari pekerja dan menghubungi pemasok bahan."

"Setuju." Lainnya pun sama.

"Terima kasih, Pak Nandi dan kalian semua," ucap Kavi, lalu menoleh pada Eva Liora. "Nona Eva, apa ada yang Anda keluhkan atau tidak Anda setuju terkait ide saya tadi?"

Bodohnya wanita itu malah tersenyum menatap Kavi seperti lupa ada di situasi apa.

Semua orang saling beradu pandang, juga ada yang menutup mulut menahan senyuman geli.

"Nona Ev!" Asistennya menepuk pundak wanita itu untuk menarik kesadarannya.

Eva langsung terperanjat. “Ah, ya?!” Lalu memandang sekeliling setelah memahami gestur si asisten melalui kedipan mata.

"Pak Kavi bertanya ... apakah Nona ada keberatan terkait ide pembangunan yang tadi beliau jelaskan?" Asistennya mengulang pertanyaan Kavi lagi dengan suara kaku.

Wanita itu gelagapan sebentar lalu tersenyum-senyum pada semua. "Ah itu ...." Bingung sudah. Akan tetapi .... "Aku ... tentu setuju, tidak ada yang kuberatkan. Semua yang Pak Kavi kembangkan pasti sudah terencana baik. Jadi lakukan saja." Sejuta akal menyelamatkan diri.

"Kalau begitu baiklah, terima kasih," Kavi menanggapi, tak peduli jika wanita itu memerhatikan atau tidak. "Mari kita lanjutkan dengan pembagian tugas."

Semua yang hadir langsung sigap dengan dokumen-dokumen yang mereka bawa, termasuk Puja Anugerah.

Tatapan Kavi mengarah pada istrinya itu ketika Jimmy menggeser kursi lebih mendekat untuk menunjuk sebuah tulisan di berkasnya Puja. Ada senyuman ringan di sela ucap pelan Jimmy yang kemudian dibalas Puja dengan anggukan berpulas senyuman sama.

"Kenapa dia terus cari perhatian?" gerutu Kavi, dalam batin mengutuk Jimmy. Ingin rasanya menonjok pria itu. Tapi kelakuannya tidak berlangsung lama, setelahnya dia kembali fokus pada bahasan terkait pertemuan ini. Tetap harus konsisten di jalan yang benar--demi uang. Jika tidak, ayahnya yang akan mengutuk dia menjadi ember.

Di posisinya, Eva Liora mengikuti pandangan Kavi yang berulang mengarah ke titik itu. Dia terus memerhatikan dan mulai berasumsi bahwa wanita itu, wanita yang duduk di kursi paling akhir, wanita yang paling mencolok wajah cantiknya, wanita yang memiliki senyum menawan, dan wanita yang dekat dengan seorang pria tampan lain selain CEO--Jimmy, adalah Puja Anugerah, memiliki tempat khusus dalam kuasa pandangan Kavi.

***

Rapat berakhir setengah jam kemudian dengan pembagian tugas merata.

Kavi keluar dari ruangan tetap dengan pengikutnya--Gia Marta, sementara yang lain berhambur lebih dulu. Tak hanya berdua, Eva Liora dan asisten-nya juga berjalan berdampingan dengan Kavi.

Puja berada tak jauh di depannya bersama Jimmy, melangkah sembari mengobrol kecil, membuat hati Kavi lagi-lagi harus merutuk. Kebetulan dengan kekesalan itu, mereka akan masuk ke lift yang sama.

Puja memalingkan wajah seraya mendengus saat Eva masuk bersamaan Kavi lalu mengambil posisi di depan, berdampingan dan sangat dekat, sedang dirinya dan Jimmy terempas di belakang.

"Umm, Kavi ...."

Kavi menoleh Eva yang baru saja menyebut namanya dengan panggilan halus. "Ya."

"Aku ada waktu satu jam sebelum kembali ke kantor ayah. Jadi ... bisa kita makan siang bersama sambil mengobrol sebentar? Aku ada bahasan yang ingin kusampaikan soal kerjasama kita."

Mendengar ajakan itu, Kavi tidak terburu-buru untuk menjawab, tipis saja dia melirik ke belakang di mana Puja berada, sedikit ragu karena dia juga paham Eva Liora punya niatan lain selain apa yang tadi dikatakannya, Puja mungkin bisa salah paham dan janji di depan ibu mertua pasti dianggap hanya bualan.

Puja sendiri, dia membuang pandang ke samping kiri, berusaha tidak memedulikan apa pun yang akan dilakukan Kavi dengan wanita kaya itu.

Sementara Jimmy tetap sedatar biasa, lurus tanpa terusik.

"Kavi!" Eva menegur, Kavi malah diam setelah ajakannya tadi, kemudian lanjut bertanya, "Apa kamu sudah punya janji lain?" tanyanya. “Ah, maaf, karena sepertinya umur kita gak jauh beda, jadi bisa kita saling menyapa lebih santai?”

Setelah mendengar pendapat itu, lagi-lagi Kavi terganggu dengan adanya Puja di balik tubuh. “Sial! Kenapa lift-nya ngedadak lambat sih!”

“Kavi!" Eva menegur kediamannya.

Berhasil membuat Kavi terperanjat. "Ng, itu ... tidak masalah, Nona Eva. Silakan lakukan yang Anda suka.”

“Bisakah kamu panggil aku Eva saja?”

Kavi melengak ke wajah wanita itu di samping, lalu menjawab. “Umm ... bisa. Tentu saja bisa ... Eva.”

“Yeah!" Eva kegirangan. “Jadi gimana, bisa kita makan siang bareng?”

Kavi meragu dan berpikir, namun mengingat satu hal, lekas dia menyanggah, "Tidak! Saya sedang tidak ada janji. Jadi mari makan siang bersama."

“Ah, kamu masih aja formal,” sungut Eva dengan bibir manyun, kemudian ceria kembali. “Tapi gak apa. Kalo udah ngobrol banyak pasti kamu mudah biasa.”

“Iya, begitu.”

Sesungguhnya Kavi tak punya pilihan lain. Gadis sejenis Eva, dia sangat paham perangainya. Jika tidak dapat apa yang dimau, apa pun akan dilakukannya termasuk membatalkan kontrak kerjasama antara Manggala dan Atlantic hotel, bisa dilakukan wanita itu sebagai ancaman.

Itu bukan hal baik. Aji bisa benar-benar memecatnya jadi ahli waris. Urusan Puja, Kavi berjanji pada hati akan menyelesaikannya setelah ini.

"Kalau gitu aku pilihkan tempat yang paling bagus! Terima kasih, Kavi." Sedikit dia pamer keberhasilan pada Puja di belakangnya

"Ya,” tanggap Kavi singkat saja.

Puja tersenyum kecut sembari membuang wajah. Ada desiran tak enak menggores dasar hatinya. “Kalo kelakuannya kayak gitu, aku gak nyangkal ucapan Mama Bening kalo Kavi sering bawa perempuan ke kantor ini. Mungkin semua klien perempuan digodanya kayak sekarang. Cuih! Dasar tukang tebar pesona!”

Tak lama pintu lift terbuka.

Dengan tanpa tahu malu, Eva langsung menggamit lengan Kavi untuk dia gandeng layaknya pasangan. Membulatkan mata Kavi juga karena terkejut.

Tak terkecuali Puja tentu saja, dia mendengus kesal melihat dua orang yang sama konyol. Sedang Jimmy nampak sudah biasa. Kan kelakuan Kavi memang begitu. Perempuan bukan hal tabu bagi putra Manggala.

1
Wan Trado
nanti sosok diana dimunculkan oleh @Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт kamu galau lagi ga kavi...?? apalagi kalau munculnya dg drama musibah atau butuh pertolongan, dengan alasan kasihan ditambah bujuk rayu kavi nya luntur ehh luluh hatinyaa... 😅
Wan Trado
Brontosaurus pemakan tumbuhan, sedangkan kavi pemakan "daging" harusnya tyrannosaurus rex / t rex yang pemakan daging juga 🤣🤣🤣
Wan Trado
cerita kacau puja dan kavi sudah berakhir diranjang.. dan sebaiknya kedepan jangan terjebak dalam cerita pelakor / pebinor yg hanya akan berputar dipusaran itu saja, problem dan intrik seputar bisnis dan keluarga bisa diciptakan, dan atau mungkin dengan sedikit action dari dendam masa lalu mungkin..??
perjalanan dan ekspansi bisnis mungkin bisa jadi pembelajaran juga buat pembaca..
tetaplah berkarya dan menjadi yang terbaik.. 👍👍😍🙏
Wan Trado: all support 👉 you
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Siap, Kak.
Diterima!/Hey/
thanks for the stars.
total 2 replies
Wan Trado
setan..?? aku..?? tapi aku ga mau pergi..
Wan Trado: hehehe iya baguslah toh alurnya tidak berubah karena diskip.. 😅 biarkan ada yg kecewa dikit, kan bisa berimajinasi sendiri 🤣
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Wkwkwk!

Sebenernya bab ini ada scene "21" tapi aku skip, apus sekitar 100 kata.
lagi mengurangi dosa jariyah😌😸
total 2 replies
Wan Trado
yaahh puja... whatever lahh kalau itu maumu, semoga baik-baik saja dan jangan pernah mundur lagi.. ingat ituu.. jaga konsekuensi keputusan mu..
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: 𝐰𝐞𝐥𝐥 𝐲𝐞𝐚𝐡. 𝐁𝐞𝐠𝐢𝐭𝐮𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐧𝐢 𝐫𝐞𝐚𝐥𝐢𝐭𝐚. 𝐏𝐞𝐫𝐞𝐦𝐩𝐮𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐫𝐚𝐬 𝐭𝐞𝐫𝐤𝐮𝐚𝐭 𝐝𝐢 𝐛𝐮𝐦𝐢, 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐠 𝐨 𝐛 𝐥 𝐨𝐤 𝐝𝐢 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐬𝐚𝐦𝐚.
𝐉𝐚𝐝𝐢 𝐤𝐚𝐥𝐨 𝐜𝐨𝐰𝐨𝐤 𝐠𝐨𝐛𝐥𝐨𝐤𝐢𝐧 𝐝𝐢𝐚, 𝐝𝐢𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐠𝐢𝐥𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐞 𝐠𝐤 𝐩𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐨𝐭𝐚𝐤🤣
total 1 replies
Wan Trado
sudah mulai merasa berhak atas puja atau sudah takut kehilangan tanpa aba-aba
Wan Trado
ekspektasi yg telah menjadi obsesi
Wan Trado
awas lo kavi.. ucapannya bisa diamini malaikat baru tau yaa.. 😆
Machan
gua bisa bayangin sih ini😜
Machan
mode awal lagi
Wan Trado
puja demi obsesinya rela menyiksa diri, sayang kavi lebih mengagungkan kesempurnaan, kalaupun sekarang kavi mulai terlihat menyukai puja itu semata karena puja berubah secara fisik..!! coba kalau tetap seperti dulu tampilan puja 3 kontainer pun cinta yang dibawakan puja takkan berarti..
jadi lupakan obsesi cintamu puja..
ada jim dan jun, walaupun mereka belum teruji, jim karena kedekatan kerja.. jun terkesan memancing di air keruh..
Wan Trado: hahahaha.. jangan nunggu@Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт masing-masing kita punya porsinya sendiri.. satu hal komentator dan kritikus punya teori yg kadang merasa (sok) hebat dari pelaku.. 😂😂
Wan Trado: ok oke.. same same... 🤣🤣
total 16 replies
Wan Trado
disaat kavi bergerak ke perubahan dari keegoisan, gantian puja mulai membohongi perasaan demi benteng kekerasan hati kavi yang sudah lama tercipta
Wan Trado
mulaiii... kann.. 😆
Wan Trado: wuiiih ada narsisme disini.. 😂
but, okelah Semoga sepadan dg hasil.. 😁
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Asalkan aku gk termasuk dari kebodohan itu, maka dunia orang waras akan tetap baik2 aja🤣
total 4 replies
Wan Trado
wah wahhh.. nakal yaa @Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт
Wan Trado
bisa ga perumpamaan nya yg lebih manis dikit... ini kan jadi bau tau.. 🤣🤣
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: hiperbola juga butuh plesetan, Kak./Toasted/wkwkwkwk!
total 1 replies
Wan Trado
tunggu saja sampai puja juga membentengi hatinya darimu dan aku mulai mencari celah untuk menguasai benteng hatinya puja, batinnya juna berkata..
Wan Trado: komentator belajar nulis pulak 🤣🤣
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Hahaha!
Ada yg menambahkan.
total 2 replies
Be___Mei
Annyeonghaseooooo 👻👻👻
Be___Mei: Kwkwkw nanti kita tanyakan kepada rumput yang bergoyang 😂
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Annyeong haseo, Eonni. Gomawo sudah mampir./Smile/
Bogoshipeo ... kapan ada rilisan baru di akunmu?
total 2 replies
Wan Trado
untuk sementara tidak ada komentar
Wan Trado
yakin ga akan terjebak dg janjimu hari ini kavi... yakiiinn..??
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: "janji adalah jebakan"..🤣
total 1 replies
Wan Trado
ngomelin siapa sebenarnya sihh.. 😂
Ꮇα꒒ҽϝ𝚒ƈêɳт: Hahaha!

Gomawoyo ....🤩
Wan Trado: sungguh spesial wanita satu ini... 😊
nih ☕ spesial buat 👉 kamu..
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!