Alicia yang tak tahu apa pun harus menanggung akibat dari kemarahan Austin karena perbuatan kakaknya. Malam kelam harus dia lewati di mana Austin merenggut keperawanan dan harga dirinya. Dia hendak dijadikan tawanan sebagai pemuas nafsu namun Alicia melarikan diri dan bersembunyi dari Austin. Dia pergi yang jauh namun lima tahun kemudian, Alicia kembali bersama dua anak kembar yang dia lahirkan akibat malam naas itu untuk membalas dendam. Dia bahkan bergabung dengan musuh Austin demi tujuannya tapi apakah dia mampu membunuh Austin yang adalah ayah dari kedua anaknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Buktikan Padaku!
Aiden Stainler, sungguh nama yang tidak asing. Colvin memikirkannya dengan keras sampai akhirnya dia ingat dengan nama itu di mana dia pernah mendengarnya jika Austin pernah mencari pemuda bernama Aiden dan sekarang Alicia pun mencari pria itu.
Colvin semakin yakin jika Alicia dan pria bernama Aiden memiliki hubungan karena nama mereka sama. Jangan katakan Alicia adalah saudara kandung Aiden dan jangan katakan pula jika Alicia memiliki dendam pribadi dengan Austin gara-gara Aiden.
Menarik, dia seperti mendapatkan sesuatu yang berharga. Jika tebakannya benar, bukankah dia bisa memanfaatkan hal itu? Sepertinya keputusannya untuk bekerja sama dengan Alicia sudah tepat. Wanita itu pasti bisa memberikan kemenangan untuknya tapi dia ingin mengetes keseriusan dan kemampuan Alicia, apakah dia bisa membuktikan perkataannya atau tidak jika dia bisa membantunya untuk melawan Austin.
Colvin segera memanggil Alicia. Dia harus memastikan sebelum dia mempercayai wanita itu terlalu jauh karena bisa saja Alicia adalah mata-mata yang diutus oleh Austin untuk menghancurkannya dari dalam. Jangan sampai satu kesalahan yang dia lakukan menghancurkan dirinya tanpa sisa.
“Apa kau memanggil aku, Sir?” tanya Alicia yang sudah berada di dalam ruangan Colvin.
“Ya, ada beberapa hal yang hendak aku bicarakan padamu mengenai ajakanmu untuk bekerja sama. Meski aku sudah setuju dan sepakat tapi aku tetap harus waspada karena bisa saja kau adalah mata-mata yang disusupkan oleh Austin untuk menghancurkanku secara diam-diam. Jadi aku harus waspada!”
“Kau tidak perlu khawatir, Sir. Aku bukanlah mata-mata Austin. Seperti dirimu, aku juga membenci dirinya oleh karena itu aku mengajakmu bekerja sama karena kita memiliki musuh yang sama dan tujuan yang sama!” Alicia menunjukkan ekspresi serius supaya Colvin mempercayai dirinya jika dia bukanlah mata-mata yang diutus oleh Austin untuk menghancurkan dirinya.
“Kau terlihat begitu meyakinkan, Alicia. Dendam apa yang ada padamu terhadap dirinya dan katakan padaku, apa hubunganmu dengan Aiden Stainler? Apa kebencianmu terhadap Austin ada hubungannya dengan Aiden yang sedang kau cari?” dia harus tahu tujuan Alicia yang sebenarnya.
“Aiden adalah kakakku, dia menghilang selama enam tahun. Aku yakin kau mampu menemukan jejaknya."
"Sudah enam tahun, bagaimana jika dia sudah mati?"
"Jika dia sudah mati, berarti satu pelakunya. Austin pasti berperan besar atas kematian kakakku jadi aku menginginkan kematiannya. Di samping dendam pribadiku dengannya, aku memang curiga jika dia telah menghabisi kakakku!" masalah malam kelam itu tentu tak akan dia katakan pada siapa pun karena itu adalah aib dan dia pun harus menjaga putra putrinya supaya tidak ada yang tahu keberadaan mereka.
“Menarik, sungguh menarik. Sekarang buktikan padaku akan ucapanmu yang ingin membantu aku menghabisinya. Aku tidak akan memintamu untuk membunuhnya hari ini juga karena aku tahu itu tidak mudah tapi tunjukkan keseriusanmu supaya aku percaya jika kau memiliki kemampuan!"
“Baiklah. Apa yang bisa aku lakukan, Sir?”
“Itu harus kau pikirkan sendiri, Alicia. Carilah cara supaya aku mempercayai dirimu.”
Alicia berpikir dan mencari cara untuk membuktikan pada Colvin jika dia serius untuk bekerja sama dengan pria itu. Sebuah cara pun dia dapatkan, dia rasa dia bisa melakukan sesuatu pada perusahaan Austin.
“Aku mungkin bisa membuatnya kehilangan uang beberapa juta dolar jadi izinkan aku memakai komputermu. Tidak perlu khawatir, dia tidak akan tahu jika kaulah pelakunya!”
“Apa kau bisa melakukan hal itu?” ini sebuah kejutan karena dia tak menduga sekretarisnya memiliki kemampuan yang tak banyak orang miliki.
“Tentu saja tapi hal ini hanya akan terjadi satu kali karena dia pasti akan semakin waspada.”
“Tidak masalah. Lakukan karena aku ingin melihatnya!”
Colvin membiarkan Alicia menggunakan komputernya. Dia berdiri di belakang Alicia untuk melihat apa yang Alicia lakukan. Lagi-lagi dia tak menyangka jika sekretaris barunya itu memiliki kemampuan seperti itu.
Alicia mulai meretas dan menyusup ke dalam sistem pertahanan perusahaan Austin. Anak buah Austin yang menyadari jika ada yang menyusup ke dalam sistem mereka buru-buru melakukan sesuatu dan mereka pun memanggil Austin untuk memberikan laporan jika ada yang sedang menyerang sistem mereka.
Austin bergegas untuk melihat. Anak buahnya benar-benar sibuk sebab beberapa virus telah diberikan oleh Alicia yang membuat mereka tak dapat mengakses sistem pertahanan mereka untuk beberapa detik dan pada saat itulah Alicia melakukan sebuah serangan yang akan membuat Austin rugi jutaan dolar.
“Apa yang kalian lakukan?” teriak Austin marah sebab anak buahnya tampak kewalahan.
“Seseorang menyerang dan memberikan virus sehingga kami tidak bisa mengakses sistem pertahanan yang kita miliki!”
“Siapa yang melakukan hal ini?” teriak Austin marah.
Dia meminta anak buahnya untuk menyingkir karena dia yang akan melakukannya. Austin pun mulai sibuk sampai akhirnya dia berhasil melumpuhkan virus yang telah dikirimkan entah Alicia.
“Siapa yang berani melakukan hal ini?” Austin mengambil kendali dan memblokir semua sistem miliknya sehingga tidak ada yang bisa menyusup atau mengaksesnya. Dia harus melakukan hal itu karena dia khawatir ada yang menyerang lagi dan kecurigaannya jatuh pada hacker waktu itu.
Alicia tersenyum dengan puas begitu juga dengan Colvin. Dia tak menduga hanya dalam hitungan menit wanita itu bisa membuat Austin rugi jutaan dollar.
“Bagaimana, Sir? Apa kau percaya denganku sekarang?” tanya Alicia.
“Bagus. Kau sungguh tak terduga. Sayangnya kita hanya bisa menerobos sistem pertahanannya satu kali karena jika bisa dilakukan sesering mungkin, maka dia akan bangkrut dalam sekejap mata!” meski sudah membuat Austin rugi tapi rasanya tidaklah cukup.
“Ini sudah cukup untuk serangan pertama yang kita lakukan, Sir.”
“Kau benar,” seringai menghiasi wajahnya. Dia benar-benar mendapatkan sekutu yang luar biasa. Rupanya tidak rugi menerima tawaran dari Alicia dan lihatlah, dia dapat membalas Austin melalui wanita itu meski sedikit.
Austin begitu marah setelah tahu jika beberapa sahamnya menurun drastis yang membuatnya rugi banyak. Entah siapa yang melakukan penyerangan itu, dia pasti akan mencari tahu lalu dia akan menangkap orangnya dan memberikan ganjaran yang setimpal.
Entah apa yang terjadi, tiba-tiba masalah datang bertubi-tubi dan kemunculan Alicia yang secara tiba-tiba, dia yakin ada hubungannya dan jangan katakan jika Aiden adalah dalang di balik semua ini. Jika begitu, dia harus mendapatkan Alicia secepat mungkin.
“Apa kau sudah mengutus seseorang untuk mengikuti Alicia?” Austin bertanya kepada asistennya.
“Tentu saja. Apa kau ingin langsung bertemu dengannya sekarang ataukah kau ingin kami menangkapnya dan membawa wanita itu untukmu?”
“Tangkap dan bawa dia kepadaku tapi ingat, Colvin tidak boleh tahu karena aku tidak mau dia mencampuri urusanku dengan Alicia.”
“Baik, Sir!” anak buahnya pergi untuk menjalankan perintahnya.
Austin memukul meja, jika memang Aiden adalah dalangnya, dia tak akan membiarkan pria itu begitu saja. Kembalinya Merry, kemunculan Alicia, semua terasa begitu janggal. Jangan-jangan Aiden sedang melakukan sebuah siasat untuk menyerangnya. Sepertinya pengkhianat itu tak akan berhenti sebelum mati di tangannya.
apaa adaaa kisah lanjutan archer, arabella & simon kakkk??
wahh parahh sih Merey
nda perlu bertemu bisa dihancurkan lewat nama aja kerennn bangett woyyy