Andara Soetomo, gadis cantik yang masih menjomblo di usianya yang sudah 27 bukannya tidak laku, tapi karena Andara tidak memikirkan pasangan.
Sampai suatu hari, dia di lamar oleh CEO-nya sendiri dan akan di nikahi secepatnya hanya untuk menutupi kasus skandal atasannya itu bersama sang kakak ipar.
"Kenapa harus saya, Pak?"
"Karena hanya kamu yang mengetahui hubungan saya dengan Laura, saya tidak mau Laura di bunuh suaminya jika kamu bocorkan perselingkuhan kami!" ujar Axel Airlangga dengan suara yang datar.
Andara melongo, "jadi maksud Bapak saya hanya di jadikan tameng buat menutupi perselingkuhan Bapak dengan Bu Laura?"
"Ya, saya akan membayar kamu selama menjadi istri saya selama 3 Tahun, kamu mau berapa sebulannya? 10 juta, lima puluh juta?"
"Seratus Lima puluh juta sebulan, gimana? kalau Bapak sanggup, kita deal!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Daftar Tamu di Villa Dua Bulan Lalu
Happy Reading.
Axelo sudah mengantarkan Andara pulang ke rumah setelah makan malam bertiga, bersama Laura tentunya. Sebenarnya Axelo begitu malas dengan sikap Laura yang sekarang, kenapa wanita itu tidak mengerti juga.
Harus bagaimana lagi Axelo menjelaskan pada kakak iparnya itu jika hubungan mereka sudah seharusnya berhenti. Apakah Laura harus dikasih pelajaran dulu, baru wanita itu mengerti jika memang seharusnya hubungan mereka berhenti sejak lama.
Ya, Axelo sudah memikirkannya, dia harus biscara pada Laura secepatnya, dia juga harus berpikir dengan keras jangan sampai skandal perselingkuhan nya dengan Laura sampai terbongkar.
Axelo memacukan mobilnya dengan sedikit kencang, dia tidak mau terus-terusan mendapatkan teror dari Laura.
****
Laura yang sejak tadi menunggu kepulangan Axelo tersenyum senang saat melihat pria itu masuk ke dalam apartemen. Itu berarti Axelo memutuskan untuk kembali ke sini.
"Aku tahu kalau kamu pasti bakal kembali ke sini, Axel!" Laura akan memeluk Axelo tapi pria itu langsung menahannya.
"Laura, jaga batasan mu, sekarang kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi! please, Ingat itu! Aku sudah tidak mencintaimu lagi, aku sekarang mencintai Andara dan sebaiknya kamu kembali pada Arsya, dia begitu tulus mencintaimu!" ujar Axelo.
Laura menggelengkan kepalanya, dia tidak bisa menerima kenyataan jika Axelo sudah tidak mencintainya lagi. "Kamu bilang dulu aku adalah cinta pertamamu, kamu sudah memendam perasaan itu sejak lima tahun lalu dan sekarang di saat aku sudah membalas perasaanmu, malah kau campakkan begitu saja? Ini nggak adil Axel!!"
"Ra, nggak ada yang nggak adil, memang semuanya sudah berjalan seperti ini, dan memang seharusnya kita berhenti Ra, perasaan ku padamu itu salah dan aku ingin memperbaiki semuanya sebelum terlambat. Ingat Putri Ra, dia butuh kamu, jadi fokus sama keluarga kecil kamu. Fokus sama Putri dan Arsya dan sebaiknya kamu berhenti bekerja, aku rasa uang keluarga Airlangga masih banyak untuk kau habiskan dan menganggur dirumah. Besok surat pengunduran dirimu akan aku serahkan ke HRD."
"Apa? Kamu mecat aku?" Laura menggeleng tidak percaya.
"Ya, lebih baik kamu fokus pada keluarga mu!"
"Axel, aku benar-benar tidak percaya jika kamu berubah seperti ini!" Laura menyambar tasnya yang ada di atas meja, kemudian pergi melangkah ke arah pintu dan membukanya cepat.
Sebelum keluar wanita itu sempat menoleh ke arah belakang, berharap jika Axelo menghentikannya dan langsung memeluknya dari belakang.
Namun nyatanya Axelo malah sudah membalikkan badan dan berjalan ke arah dapur. Laura langsung menutup pintunya keras hingga menimbulkan bunyi berisik. Axelo hanya bisa mengurut pangkal hidungnya mengingat bagaimana tingkah Laura, wanita yang dulu begitu ia cintai tapi entah kenapa sekarang rasanya perasaan itu menguap begitu saja.
Axelo benar-benar tidak tahu dengan jalan hatinya, di saat dia berniat dengan ikhlas melepaskan Laura dan perasaan cintanya demi keluarganya, di saat itu juga perasaan cinta itu menguar seperti es batu yang meleleh hingga membuatnya mencair.
Axelo hampir tidak memiliki perasaan itu lagi terhadap Laura, jadi apakah selama ini yang dirasakannya untuk wanita itu bukanlah cinta, melainkan hanya obsesi belaka.
****
Arsya bertanya pada Ucup tentang daftar nama tamu yang menyewa Villa itu dua bulan yang lalu. Sebenarnya Ucup tidak mau mengatakannya karena itu adalah rahasia pemilik Villa, Ucup takut jika hal itu melanggar privasi, pemilik Villa yang bernama Tasya juga memberikan kepercayaan kepada Ucup dan istrinya Endah. Identitas kerahasiaan sudah menjadi tanggung jawab pemilik dan juga orang yang ditugaskan untuk menjaga Villa itu.
Arsya sempat ingin bertemu langsung dengan Tasya tapi Ucup mengatakan jika majikannya itu sedang berada di Australia.
"Saya hanya ingin tahu pada waktu itu saja, ini sangat penting karena saya ingin tahu istri saya menginap di Villa ini bersama siapa, tolong saya Pak Ucup, demi Putri saya yang masih kecil, Pak Ucup pasti tidak tega kan kalau ada masalah rumah tangga yang disembunyikan apalagi masalah perselingkuhan?"
Ucup dan Endah saling menatap, kemudian mereka kompak mengangguk kecil karena tidak tega melihat Arsya yang memohon seperti itu apalagi ini sudah menyangkut prahara orang ketiga.
"Baiklah Tuan, saya akan memberikan daftar tamu yang menyewa Villa ini dua bulan lalu. Ucup pergi keluar Villa itu dan menyuruh Endah untuk membuatkan minuman.
Setelah Lima belas menit kemudian, Ucup kembali membawa sebuah buku tebal dan laptop. Ucup membuka laptop itu dan mencari data-data disana, dia juga menyuruh Endah untuk mencari di buku tebal untuk mencocokkan.
"Ada dua tamu yang menyewa Villa ini dua bulan lalu pak, yang satu keluarga bersama dua anaknya, yang satu lagi laki-laki dan perempuan dewasa," jelas Ucup.
Bersambung
🙃