Kania Ishaq telah mencintai suaminya Daniel Saliem selama 10 tahun sejak Ia masih Remaja.
Namun, meskipun telah menikah dengan Daniel selama 7 tahun, bahkan Mereka telah memiliki seorang putri yang cantik bernama Elisa Saliem, Tetap saja tidak membuat Daniel bisa mencintainya.
Bahkan selama 2 tahun terakhir, Daniel malah berhubungan dengan adik tirinya Serena Gunawan tanpa malu dihadapannya.
Yang lebih menyedihkan, Putrinya sendiri, Elisa lebih menyukai Serena dibandingkan dirinya.
Akhirnya, Kania menyadari bahwa Ia telah melakukan hal yang sia-sia. Ia meninggalkan karirnya yang cemerlang sebagai dokter spesialis muda genius yang begitu dibanggakan profesornya namun berakhir mengecewakannya hanya untuk mengejar cinta.
Kania mengambil keputusan. Ia lelah mencintai sendirian dan sakit sendirian. Ia memutuskan untuk bercerai dan memulai hidupnya kembali.
Ia tak mau menyia-nyiakan waktunya lagi.
Bagaimana kisah Kania dan Daniel?
Selamat membaca...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maufy Izha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 : Mereka Berdua Di Kamar Hotel
Begitu selesai memandikan Elisa, Kania membantu mengeringkan rambutnya, kemudian memintanya untuk tidur.
"Mama, tangan mama kenapa?"
Tanya Elisa saat melihat tangan ibunya di perban dan masih ada warna merah darah disana.
"Nggak apa-apa, Mama nggak sengaja terjatuh. Ini cuma luka kecil"
"Sakit nggak Ma?"
Mendengar itu, Kania hanya menggeleng seraya tersenyum. Kania tidak banyak bicara, hanya diam seraya mengusap-usap rambut Elisa.
Elisa juga menyadari perubahan sikap Ibunya, Kania biasanya sangat cerewet dan suka berbincang panjang lebar dengannya. Tapi sekarang, Kania lebih banyak diam. Jadi, Elisa juga tidak tahu harus berkata apa. Akhirnya, anak itu hanya diam menikmati sentuhan ibunya yang sudah lama tak Ia rasakan, hingga perlahan Ia tertidur lelap.
Saat Kania hendak mematikan lampu, ponselnya diatas meja bergetar, ada 1 pesan masuk.
Ternyata dari Daniel.
[Maafkan Aku. Aku akan menjemputnya kembali dalam 2 hari]
Kania menutup laman obrolannya tanpa membalas. Ia pun memutuskan untuk beristirahat karena besok pagi harus bangun lebih awal karena sebelum pergi ke kantor Ia harus mengantar Elisa ke sekolah terlebih dahulu.
Keesokan harinya, setelah mengantar Elisa ke sekolah, Kania langsung pergi ke Guardian Group. Begitu sampai di ruangannya, Alex ternyata sudah ada disana.
Pria itu sangat terkejut melihat tangan Kania di perban. Karena sedikit nyeri, Kania mengenakan kemeja lengan pendek dipadukan dengan celana panjang berbahan kain. Jadi, masih terlihat formal dan sopan.
"Kania? Apa yang terjadi? Kamu terluka?" Seru Alex seraya menghampiri Kania.
"Ya kak, tapi tidak apa-apa, Ini hanya luka goresan kecil" Ujarnya.
"Goresan kecil apanya, lenganmu sampai di perban seperti ini pasti lukanya dalam. Katakan, berapa jahitan?"
Kania langsung terkikik, kemudian menjawab,
"Kamu memang paling tahu kak. Cuma 10 jahitan"
"10 jahitan Kamu bilang goresan kecil?"
"Ya memang bukan. Sini, biar Aku ceritakan"
Kania pun mulai menceritakan kejadian kemarin pada Alex, Pria itu mendengarkannya dengan seksama.
"Wah, Mamanya baik juga kepadamu"
"Ya, Aku juga merasa begitu kak, Beliau sangat baik dan ramah"
Alex mengangguk. Ia kemudian melihat luka di lengan Kania. Merasa khawatir, Alex kemudian berkata,
"Sebaiknya Kamu cukup mengamati saja, jangan ikut terjun dalam pekerjaan hari ini, lukamu pasti masih basah"
Kania mengangguk patuh, karena dia sendiri merasakan tangannya sedikit nyeri.
Setelah itu, Kania dan Alex mulai sibuk dengan pekerjaan di ruang penelitian, lanjut meeting dengan beberapa calon mitra, setelah itu melakukan kontrol produksi di pabrik Mereka.
Di tengah kegiatan itu, Kania mendapatkan pesan dari sahabatnya, Deswita yang berada di Wakanda.
[Lihat, Siapa yang Aku temui disini?]
Kania membaca pesan itu, saat hendak membalas, Deswita sudah mengirimkan pesan berikutnya berupa foto, Deswita mengirimkan lebih dari 10 foto.
Kania membukanya satu per satu.
Rupanya itu adalah foto Daniel bersama Serena dan keluarganya.
'Dia mengirimkan Elisa padaku tanpa seizinku dengan alasan dinas, tapi ternyata dinas bersama simpanannya. Tuan Daniel, Anda memang luar biasa'
Kania tersenyum sinis. Ia sama sekali sudah tidak perduli apapun yang dilakukan Daniel dengan Serena. Yang membuatnya jengkel adalah, Daniel memaksa untuk mengambil hak asuh Elisa, tapi Dia bisa meninggalkan Elisa begitu saja untuk bersenang-senang dengan simpanannya. Jadi, Pria itu bukankah sangat egois?
Kania hanya membuang nafas kemudian membalas pesan Deswita.
[Jangan pikirkan Mereka, nikmati saja waktumu, anggap tidak kenal Mereka]
[Tidak bisa, Mereka benar-benar membuatku jijik, terutama keluarga adik tirimu itu.Oh tidak, Daniel juga sama saja. Mereka sama-sama tidak punya malu. Aku bahkan lihat Daniel dan Serena tinggal dalam 1 kamar]
[Biarkan saja, Kamu hindari Mereka kalau bisa. Karen Daniel pasti mengenalimu]
[Ya baiklah. Aku minta maaf Kania, seharusnya Kau tidak merusak harimu dengan kabar ini. Tapi, Kamu harus benar-benar meninggalkan Daniel. Dia tidak layak untukmu?]
[Ya, itu sebabnya Aku mengajukan perceraian, Terima kasih Des]
[Sama-sama, Kamu lanjutkan pekerjaanmu. Aku juga akan pergi mengurus perpindahan kamar hotelku]
"Ya, bye!"
Kania menutup laman obrolannya setelah Deswita membalas pesan terakhirnya. Ia pun. Kembali fokus pada pekerjaannya.
Setelah selesai, Kania dan Alex kembali ke kantor pusat Guardian Group. Sesampainya di lobby, Alex dan Kania mendapat kabar bahwa Blake sudah menunggu mereka di ruang rapat.
Pagi ini, Alex memang sudah memutuskan untuk bekerja sama dengan Blake, Kania juga menyetujuinya.
Itu sebabnya, Blake datang ke kantor Guardian Group sekarang.
"Selamat Siang Pak Blake, maaf sedikit terlambat"
"Selamat siang Bu Kania, Pak Alex. Tidak masalah, Saya juga baru datang"
"Baiklah kalau begitu, mari Kita bahas soal kerjasama Kita"
Mereka bertiga pun duduk dan mulai membahas proposal kerjasama yang diajukan oleh perusahaan Blake yaitu In-tech Corporation.
Pembahasan itu berlangsung cukup lama hingga waktu sudah menunjukkan pukul setengah 6 sore.
Blake kemudian berinisiatif mengajak Kania dan Alex untuk makan malam bersama.
Alex sama sekali tidak keberatan, tapi Kania dengan sopan menolaknya.
"Putriku ada di rumahku sekarang, Jadi Saya tidak bisa makan malam di luar"
"Elisa bersamamu? Memangnya Daniel kemana?"
Tanya Blake. Kania tersenyum kemudian menjawab,
"Dia sedang dinas ke luar negeri selama 2 hari"
Mendengar itu, Alex dan Blake mengangguk paham. Akhirnya, hanya Alex dan Blake yang pergi untuk makan malam bersama, sementara Kania kembali ke rumahnya.
Di tengah perjalanan, Blake diam-diam mengirim pesan pada Dominic, menanyakan keberadaan Daniel.
Dominic kemudian mengatakan bahwa Daniel sedang berada di Wakanda untuk mengurus perpindahan keluarga Serena Ke Konoha.
Blake menggelengkan kepalanya saat membaca pesan itu. Namun Dia tidak mengatakan apa-apa. Hanya saja diam-diam merasa kecewa pada sahabatnya itu.
Selama ini Ia tahu hubungan Serena dan Daniel yang terjalin sejak 2 tahun lalu. Awalnya, Blake mengira itu hanyalah rasa suka biasa, karena harus dia akui, Serena cukup menawan, memiliki banyak bakat dan cerdas. Tapi, setelah hubungan mereka menjadi lebih intens, Blake lebih sering menghindari acara perkumpulan Mereka. Kecuali jika si Brengsek Dominic tiba-tiba muncul di kantor atau di rumahnya dan memaksanya ikut pergi, barulah Ia pergi.
Lagipula, Ia juga tidak suka dengan pertemuan itu karena ada Rosa disana. Blake tahu Rosa menyukainya. Keluarga Gunawan juga selalu berusaha mendekatkan Mereka berdua.
Tapi, Blake tahu bahwa keluarga itu hanya mencari pria-pria kaya untuk dimanfaatkan secara materi juga hubungan sosial.
Seperti saat ini, begitu hubungan antara Daniel dan Serena terkuak di publik, Keluarga Gunawan mulai menarik orang-orang dari kalangan atas untuk menjalin hubungan n Mereka karena Mereka di lindungi oleh Daniel.
Jadi, Blake merasa mungkin Dia juga akan digunakan untuk hal yang sama. Jadi, sudah jelas Blake tidak sudi menerimanya.
Apalagi keluarga Mereka tidak mungkin tidak tahu bahwa Daniel sudah beristri, Karena Serena sudah pernah bertemu Kania beberapa kali.
Kania....
Nama itu tiba-tiba muncul di pikirannya. Blake tidak tahu kenapa, tapi akhir-akhir ini Kania sering mencuri perhatian dan pikirannya...
'Tidak, Kania dan Daniel belum bercerai. Aku tidak boleh memikirkan istri orang' Blake membatin.
Bersambung