Menghadiri pesta ulang tahun teman sekolahnya,membuat seorang gadis bernama Renata harus kehilangan kesuciannya.
Seseorang sudah menjebaknya dan akibat ulah seseorang yang tidak bertanggung jawab,dia harus menjalani hidupnya,hidup yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naya siswanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Semenjak pindah ke kost,Renata jarang keluar.Dia keluar hanya ketika sekolah saja,selebihnya dia mengurung diri di kamar.Dia juga menjaga jarak dengan Delon,dia berusaha untuk menghindari Delon sebisa mungkin.
Kini dia sedang berada di kantin sekolah,Gino duduk di hadapan Renata sambil menatapnya dengan tajam.Berulang kali terdengar nafas berat yang terdengar dari arah Gino.
" Kenapa kamu menghindari Delon? Apa kamu tidak kasihan padanya,dia sudah seperti orang gila Re" Gino memulai pembicaraan.
" Renata hanya melindungi diri dari hal buruk yang kemungkinan bisa terjadi Mas.Lagi pula Renata lihat Mas Delon tidak ada sama sekali niat untuk berjuang.Sampai kapan Mas kami harus sembunyi,cepat atau lambat pasti ketahuan.Dan saat itu bukankah tetap sama,orang tua Mas Delon tidak merestui pernikahan kami" tutur Renata.
" Mas sebenarnya apa alasan Mas Delon menyembunyikan aku dan mengatakan kalau belum waktunya aku muncul.Apa Mas? Bukankah semua permasalahan sudah selesai? atau ada Sita-Sita yang lain lagi?" tanya Renata.
" Bukan begitu Re,Delon hanya melindungimu.Karena kamu masih sekolah" jawab Gino.
" Hahaha...konyol,sungguh alasan yang sangat konyol" kata Renata sambil tertawa kecil.
" Empat bulan sudah kami menikah,selama itu pula tidak ada satu pun orang luar yang tahu tentang pernikahan kami.Sudahlah Mas tidak usah membela atau pun melindunginya.Katakan pada Mas Delon,dia tidak perlu mencemaskan aku,aku baik-baik saja" tutur Renata sambil beranjak dari duduknya.
" Re tunggu" Gino mengejar Renata.
Renata terus berjalan," Mas,sudahlah.Jangan sampai ada yang melihatmu mengejarku" kata Renata.
Gino menarik tangan Renata lalu menyelipkan segulung uang berwarna merah di genggaman Renata." Ini dari Mas,bukan dari Delon.Beli semua keperluanmu juga jangan lupa beli vitamin dan susu ibu hamil,Mas gak mau keponakan Mas terlahir cacat karena kurang asupan gizi" tutur Gino.
Mata Renata berkaca-kaca mendengar penuturan Gino," Darimana Mas tau kalo Renata hamil?" tanya Renata dengan suara bergetar.
" Dea yang mengatakan pada Mas saat kami bertemu di mall kemaren" jawab Gino.
Renata memandang wajah Gino," Apa Mas Delon tahu?" tanya Renata dan Gino pun menggeleng.
" Tolong rahasiakan kehamilanku darinya Mas,aku mohon" pinta Renata.
" Baiklah,Mas akan merahasiakannya tapi kamu harus janji sama Mas,kamu harus jaga baik-baik janin yang ada di perutmu.Jika butuh sesuatu,telpon saja Mas.Mas akan membantumu" ujar Gino.
Renata mengalihkan pandangannya kearah lain,Renata mendongak agar air matanya tidak jatuh.
" Renata pulang Mas" pamitnya dan berlalu pergi.
Renata pulang ke kostnya dengan berjalan kaki,karena jaraknya yang tidak terlalu jauh.
Gino menatap iba kearah Renata hingga bayangan Renata menghilang di balik tembok tempat kostnya.
" Aku yakin kamu bisa melewati semua ini Re,kamu gadis yang kuat" gumam Gino.
Sesampainya di kamar,Renata langsung merebahkan tubuhnya di kasur.Renata mengelus perut rampingnya," Terima kasih ya nak,kamu tidak membuat ibu muntah-muntah atau pun pusing.Kamu anak ibu yang baik" oceh Renata.
Ponselnya berdering,Renata melihat siapa yang menelponnya.
" Mas Delon" lirih Renata.
Renata tidak mengangkat telpon dari Delon,dia berjalan menuju jendela lalu mengintip dari balik tirai,mobil Delon terparkir di luar pagar.
" Ayahmu menelpon Nak,apa ibu harus menjawabnya?" tanya Renata sambil mengelus perutnya.
Ponsel kembali berdering,
" Hallo Mas" jawab Renata.
" Sayang,apa kamu sedang tidur.Kenapa lama sekali menjawab telponku" tanya Delon dari seberang telpon.
" Renata sedang di kamar mandi tadi Mas" bohong Renata.
" Keluarlah sayang,Mas sangat merindukanmu" pinta Delon.
" Maaf Mas,Renata tidak bisa" tolak Renata.
" Sayang,Mas mohon.Pulang ke rumah" pinta Delon.
" Tidak bisa Mas,Re tidak bisa.Maaf Mas,Re mau istirahat,mata Re ngantuk banget" Renata langsung mematikan ponselnya,kemudian dia pun menangis.
" Maafkan Renata Mas,Renata tidak mungkin membiarkan anak kita disakiti oleh kedua orang tuamu.Renata harus menyembunyikannya" ujar Renata disela-sela tangisannya.
Tok tok tok...terdengar suara ketukan di pintu kamar Renata.
Renata menghapus air matanya,lalu berjalan ke arah pintu.
Ceklek
Renata membuka pintu dan Delon pun langsung menerobos masuk.Delon langsung memeluk Renata dengan erat.
" Mas,kenapa kemari.Kalo ketauan ibu kost bisa gawat" ujar Renata.
" Gawat kenapa,kamu takut mereka tau kalo kamu membawa laki-laki simpanan ke kamar ini? Biar saja mereka tau,biar mereka semua mengusirmu dari sini" kata Delon.
" Mas..."
" Kenapa kamu tega menyiksaku Renata? Kenapa,sayang?" tanya Delon yang mulai menangis.
" Kamu berjanji akan berjuang bersama,tapi kenapa sekarang kamu yang mundur" tambah Delon.
" Maafkan Renata Mas" ucap Renata.
Renata duduk di kasur busa miliknya,kasur berukuran kecil yang hanya cukup untuk satu orang saja.Kasur yang tebalnya hanya sepuluh senti itu yang selalu menjadi alas tidurnya.
" Kita pulang ya" ajak Delon dan Renata menggeleng.
Delon duduk bersila di hadapan Renata," Sayang" kata-kata Delon pun dipotong oleh Renata.
" Renata akan pulang,jika semua masalah Mas sudah selesai" ujar Renata.
" Mas tidak punya masalah lagi,semua sudah Mas selesaikan" kata Delon.
" Lalu,kenapa Mas masih menyembunyikan aku?" tanya Renata.
" Karena kamu masih sekolah.Aku bisa saja mengatakan kalo kamu adalah istriku,tapi apa kamu sudah siap dengan segala konsekuensinya.Kamu akan di keluarkan dari sekolah dengan cara yang sangat sangat tidak hormat.Mas tahu betul peraturan yang ada di sekolah itu,karena Mas salah satu orang yang membuat peraturan di sana" tutur Delon.
" Baiklah kalo itu alasan Mas,aku akan pulang tepat di hari kelulusanku" kata Renata.
" Tidak bisakah sekarang?" Delon memohon.
" Tidak Mas" tegas Renata.
" Kamu takut akan ketahuan oleh Papa?" tanya Delon dan Renata mengangguk.
" Papa sudah tidak lagi mencarimu" ujar Delon.
Renata mengerutkan keningnya," Kenapa bisa begitu?" tanya Renata.
" Karena Mas sudah membayar seseorang untuk menjadi istri pura-puranya Mas,dia gadis dari masa lalu Mas dan dia juga masih sekolah tapi di sekolah lain" jawab Delon.
" Apa dia juga gadis segelmu,Mas?" tanya Renata,mimik wajahnya sedikit berubah.
" Cemburu ya?" goda Delon.
" Enggak.Siapa juga yang cemburu" kilah Renata.
" Hanya kamu satu-satunya gadis segel Mas,hanya kamu Renata sayangku" aku Delon.
" Re gak percaya" kata Renata.
" Gadis itu memang masih sekolah,tapi untuk mencukupi kehidupannya dia bekerja sebagai wanita penghibur di klub malam.Mas bertemu dengannya saat dia kelas satu SMA,dan bertemu lagi sekitar dua minggu yang lalu.Mas pun meminta bantuan padanya,tentu saja dengan bayaran yang cukup mahal.Dia menjalankan perannya dengan baik hingga papa mempercayainya" dan Delon pun mengakhiri penjelasannya.
" Bagaimana nasib gadis itu sekarang? Apa dia di keluarkan dari sekolah?" tanya Renata.
" Mana Mas tau.Setelah dia bertemu papa,mas sudah tidak lagi bertemu dengannya.Lagi pula urusan pribadinya bukan urusan Mas.Mas sudah membayar sejumlah uang yang dia minta dan kami pun membuat perjanjian agar dia tidak menuntut macam-macam" jawab Delon.
👏👏👏👏👏