Khodam Leluhur

Hari ini merupakan hari ulang tahun nya Saras, berbeda dari kebanyakan remaja yang menganggap hari kelahiran begitu istimewa dan harus dirayakan. Saras tak pernah mau merayakan ulang tahunnya, setiap tahun yang dia lakukan yaitu berziarah ke makam kedua orangtuanya. Gadis itu selalu menghabiskan waktu di makan kedua orangtuanya sampai sore.

Sementara Arshy dan Alam pergi mengunjungi sebuah panti asuhan untuk memberikan bingkisan pada anak-anak di panti sebagai bentuk rasa syukur mereka akan pertambahan usia cucu mereka. Tak hanya ulang tahun Saras saja, ulang tahun Pandu pun mereka melakukan hal yang sama. Tentu nya tak hanya bingkisan pada anak yatim tetapi juga memberikan santunan pada orang-orang tak mampu. Tak hanya itu,pasangan itu juga memberikan paket sembako pada orang-orang yang tinggal di komplek perumahan nya. Mereka memberi tak pandang bulu,tak melihat kaya atau miskin. Mereka memberikan paket sembako itu sama rata.

Saras duduk bersimpuh di antara kedua makan orang tua nya. "Mama... Papa... aku datang lagi, bagaimana kabar kalian ? " Saras bertanya sambil menatap nisan kedua orangtuanya.

"Kalian sedang apa di sana ? Apa kalian selalu memperhatikan ku ?" tanya nya sambil mencabuti rumput liar yang baru tumbuh di sekitar makan kedua orangtuanya.

"Mah,..pah,sekarang aku sudah berusia tujuh belas tahun,dan selama itu pula kalian telah meninggalkan aku dan kakak. Kenapa mama dan papa harus pergi meninggalkan kami ? Mah,pah...aku rindu kalian ,aku ingin melihat wajah kalian ,ingin dibelai,di marahi dan mendengarkan kata-kata kalian "

Saras menarik nafas dalam-dalam ketika rongga pernapasan nya terasa sesak.

"Jujur,aku iri ketika melihat teman-teman aku memiliki ayah dan ibu yang lengkap. Aku ingin merasakan pelukan kalian,setiap malam aku berdoa biar bisa bertemu dan memeluk kalian walau hanya dalam mimpi. Tapi kenapa mama dan papa gak pernah datang di mimpi aku ?"

"Apa kalian kecewa padaku,hingga kalian tidak pernah datang meski hanya dalam mimpi ? Aku janji tidak akan nakal dan nyusahin Oma dan Opa,aku janji menjaga dan merawat kakak dengan baik ,aku janji jadi anak pintar,aku juga janji akan jadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Tapi tolong sekali saja ijin kan aku memeluk kalian. Nanti malam datang ke mimpi aku ya,....!" Ucap Saras dengan air mata yang tak mampu ia tahan.

"Kasihan sekali ya gadis itu,sepertinya dia begitu kehilangan orang tuanya " Ucap sosok kuntilanak berdaster pink yang bertengger di dahan pohon bunga Kamboja.

"Kamu bicara pada siapa ?" Tanya kuntilanak lain yang bertengger di cabang lain. Rambut kuntilanak itu nampak berbeda dengan kuntilanak pada umum nya yang memiliki rambut panjang berantakan. Jika teman-teman nya berambut panjang cenderung awut-awutan, kuntilanak itu rambutnya kribo alias brekele.

"Ya pada kalian berdua lah,emang pada siapa lagi kalau bukan kalian yang aku ajak bicara " ucap kuntilanak pink tanpa mengalihkan pandangannya terhadap Saras

"aku kira kamu bicara pada salah satu dari kita berdua " Sahut kuntilanak yang berada di bawah nya. Kuntilanak itu duduk di tanah dengan bersila,kedua tangan nya menyisir rambutnya yang berwarna ungu cerah serta awut-awutan.

"Eh,tapi lihat deh ! Sepertinya gadis itu bukan gadis biasa. Aura nya kuat banget aroma tubuh nya juga begitu wangi " Ucap kuntilanak brekele

"Jadi bau wangi itu berasal dari tubuh gadis itu ? Aku pikir dari bunga apa gitu..." sahut kuntilanak rambut ungu

"Girls....kita samperin gadis itu yuk ! Seperti nya akan sangat menyenangkan kalau bisa menjahili nya " Seru kuntilanak rambut ungu yang berada di bawah

"Hayuk ! Aku juga penasaran dengan nya " Seru kuntilanak kribo

"Kamu kenapa diam saja,gak ikut ?"Tanya kuntilanak kribo pada kuntilanak daster pink

"Ikut lah,masa enggak" Sahut kuntilanak daster pink segera melayang turun,akan tetapi ujung daster nya malah tersangkut hingga pada akhirnya kuntilanak pink itu bergelantungan dengan kepala di bawah.

"Ya udah ayok !" Kuntilanak rambut ungu berseru sambil berdiri. Kuntilanak itu belum mengetahui nasih teman nya

Hingga teman nya itu berseru ," Hey,...tunggu aku ! tolongin aku dulu ! "Pekik nya

Seketika kedua teman nya saling tatap lalu tak lama kemudian mereka tertawa cekikikan. Mendengar tawa cekikikan yang terdengar sumbang,Saras pun menoleh.

Sempat terperanjat sebentar melihat tampilan ketiga kuntilanak itu namun pada akhirnya gadis itu ingin tertawa juga.

"Ya ampun ... ada-ada saja " Gumam nya seraya menghapus air matanya. Perlahan rasa sesak di hati nya memudar setelah melihat ketiga kuntilanak itu.

Sementara itu,di sekolah...

Airin,Audi, Claudia,Tio,Dimas,dan Evan sedang merasa kebingungan,Saras teman mereka hari ini tak masuk sekolah. Tak ada kabar apapun yang mereka dengar,bahkan ponsel Saras pun mati tak bisa dihubungi. Yang lebih galau dari yang lain adalah Tio. Pemuda itu nampak melamun dan tak bersemangat. Di samping nya Dimas pun sama hanya saja pemuda itu masih bisa mengontrol dirinya.

"Padahal aku mau kasih dia sesuatu,tapi dia nya malah gak masuk " Gumam nya

Tio dengan cepat menoleh,tatapan nya berubah tajam," Kamu mau ngasih apa ke Saras ? Jangan coba-coba cari perhatian dia ya ! Dia itu gebetan ku !" ucap Tio

Airin memutar bola matanya,sementara Claudia nampak datar.

"Ada deh,rahasia. Kalian pasti gak tahu ya kalau hari ini Saras ulang tahun ?" Tanya Dimas

Tio,Airin ,Audi,Claudia,dan Evan terkesiap. "Masa sih ?" tanya Claudia

"Kamu gak tahu ? Katanya kalian sudah berteman lama ? " Tanya Airin heran

"Ya berteman lama bukan artinya aku tahu kapan ulang tahun nya. Karena selama ini Saras gak pernah kedengaran ngerayain ulang tahun,tiap diundang ke acara ulang tahun pun dia gak pernah datang. Hanya kado nya saja yang dia kirim lewat kurir " Terang Claudia

"Kok aneh ya...?" Gumam Audi

"Kenapa mesti aneh,mungkin ada alasan nya kenapa Saras seperti itu " Ucap Evan yang sedari tadi hanya diam dengan tenang

"Iya juga sih "Ucap Airin pelan

"Kalau gitu gimana kalau pulang sekolah nanti kita pergi ke rumah nya,Airin kamu tahu kan rumah nya kamu kak pernah ke sana ?" tanya Claudia

Dia memang selalu merasa penasaran seperti apa rumah Saras,Audi ikut menimpali nya," Iya,aku juga mau ke rumah nya,kali aja aku bisa ketemu sama kakak nya " Seru nya

"Memang nya mau ngapain kamu ketemu sama kakak nya Saras ?" Tanya Airin

"Kenalan lah, syukur-syukur kakak nya Saras langsung naksir sama aku,hehe..." Jawab Audi sambil tersenyum-senyum sendiri

"Heemm....ganjen " cibir Claudia mencebik

"Biarin,daripada suka sama cowok tapi dipendam,yang ada makan hati terus " Balas Audi sambil bercanda

Namun justru kata-kata nya itu membuat Claudia terkesiap sementara Airin jadi salah tingkah.

"Kenapa dengan kalian?" Tanya Claudia menatap keduanya penuh curiga.

"Kenapa ?Aku gak apa-apa,memang nya aku kenapa " Ucap Airin menyangkal ,ia nampak gugup,namun tatapan nya malah bertemu pandang dengan Tio, gadis itu segera membuang muka.

Di tempat lain,Saras masih berada di makam kedua orang tua nya. Gadis itu tengah membuka bekal makanan yang ia bawa dari rumah untuk makan siang nya.

"Ini buat mama dan ini buat papa " Saras menyiapkan dua porsi untuk kedua orangtuanya,meski ia tahu kalau kedua orangtuanya tidak bisa memakan ya tetapi ia begitu senang melakukan nya. Hal itu memang sering ia lakukan ketika ia berziarah ke makam orangtua nya.

"Bismilah...." Saras mulai menyantap makanan nya. Namun seketika dadanya terasa sesak,setiap tarikan nafas nya terasa begitu perih. Ia membayangkan kedua orangtuanya berada di sana makan bersama dengan nya tetapi ia sadar apa yang berada di bayangan nya hanya lah angan-angan.

Namun hal yang tak pernah ia duga,di belakang nya tiba-tiba muncul sepasang suami istri yang menatap Saras dengan tatapan sendu.

Sambil terisak-isak Saras terus menyuap makanan nya sampai habis. Hingga di suapan terakhir sosok wanita cantik di belakang nya memanggil namanya.

"Saras putri ku ....."

Seketika Saras terdiam,perlahan ia menoleh.

Tubuh Saras membeku ,bibirnya terasa kelu hanya air matanya yang terus mengalir dengan deras.

"Kemarilah putri ku....!" ucap Raina sambil merentangkan kedua tangan nya

"Putri cantik ku..." Ucap Hilman

"Ma...mama...papa...." Ucap Saras tersedu

......