Hallo readers kembali ketemu di novel author yang ke 4.
kali ini ceritanya agak lain ya, author lagi pingin bawa cerita yang ada sedikit mistis nya, selamat membaca ....
Dio fandi pradika seorang cassanova yang terjebak di sebuah kampung yang jauh dari keramaian, dia di temukan oleh seorang pria yang misterius di dalam hutan, dan ia di bawa oleh pemuda itu ke luar dari hutan dan di bawa ke sebuah pondok sederhana yang berada di pinggir hutan.
pondok yang di tempati oleh seorang wanita cantik yang berhijab.
next...langsung ke episode satu ya readers
Mohon dukungannya ya ...HAPPY READING
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. Mia. t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TDPJP 6
Reyhan kini berada di rumah kediaman Dio, terlihat seorang wanita setengah baya yang terus saja menangis.
" Apa belum ada kabar dari kepolisian rey..." kata seorang pria setengah baya.
" belum tuan, kemarin saya juga ikut menyisir jalan yang di lewati oleh dio, tapi kami tidak menemukan jejak apapun di sana, bahkan mobil tuan muda tidak pernah sampai di tujuan tuan " ucap reyhan dengan menundukkan kepalanya, ada kesedihan di wajahnya.
" Pa...sewa detektif yang handal pa, temukan dio pa... ini sudah seminggu pa dio menghilang, aku
yakin pasti terjadi sesuatu pada dio, tidak biasanya dio tak memberi kabar seperti ini" rengek wanita yang ada di sisi pria setengah baya.
mereka adalah orang tua dari dio yang bernama tuan badra pradika dan janita ayu .
Tuan badra menghela nafasnya, dan menyandarkan tubuhnya di kursi, matanya terlihat lelah.
" Bagaimana dengan sopir yang membawa dio"
" Dia juga menghilang tuan, keluarganya juga sudah melaporkan ke kepolisian "
Tuan badra menghembuskan nafas dengan kasar dan kemudian meraup mukanya.
" Apa danu sudah tahu kalau kakaknya menghilang "
" belum tuan "
" Jangan di beritahu dulu, dia akan khawatir dan akan kembali ke Indonesia kalau tahu kakaknya menghilang, kita cari kepastian dulu tentang keadaan dio dulu "
" Baik tuan "
" pantau terus penyelidikan dan pencarian dio, sewa detektif yang handal, aku akan mengurus perusahaan dan hotel " ucap tuan badra.
" Baik tuan ..."
*****
Di sebuah pondok di tepi hutan Hanifa sedang membuat makan malam untuk dirinya dan dio.
sudah lebih dari seminggu dio berada di pondok Hanifa, lukanya juga sudah mulai mengering.
Hanifa sebenarnya sudah beberapa kali meminta dio untuk mau di ajak ke rumah pak lurah, untuk melaporkan keadaan nya, siapa tahu ada keluarga yang mencarinya.
tapi dio bersikeras masih ingin bersembunyi, dio beralaskan pada Hanifah, dia ingin pulih dulu dan kemudian mencari orang yang sudah berusaha membunuhnya.
Iya dio sudah cerita tentang seseorang yang ingin membunuh nya, dan kenapa ia sampai bisa di tempat ini, tapi dio tidak menceritakan siapa dirinya sebenarnya .
" Apa sudah matang, perutku sudah lapar " ucap dio sambil melongok kan kepalanya di pintu dapur.
Hanifa berdecak kesal dan menuangkan sayur di atas mangkuk.
" sebentar lagi, kamu tunggu di dalam kamarmu saja "
" gak mau ..."
Hanifa kesal mendengar itu, memang dari tadi dio menungguinya di luar pintu dapur, dio duduk di kursi kecil, yang biasanya di gunakan oleh hanifa cuci baju.
Hanifah melarang dio masuk ke dalam rumahnya, jadi dio menunggu di luar sambil melihat hanifah memasak dan ini sudah di lakukan selama beberapa hari ini, ada perasaan yang berbeda saat dio melihat hanifah memasak.
rumah hanifah dan kamar dio terpisah tempat, pintu dapur hanifah langsung mengarah ke kamar dio, hanya terhalang sumur dah kamar mandi yang ada di luar rumah utama.
kamar dio dulunya adalah tempat untuk kakeknya hani menyendiri, kakeknya hani di kenal sebagai orang pintar di kampungnya, yang sering di datangi banyak orang untuk berobat.
" ini ..." kata hanifah sambil menyerahkan piring yang berisi tempe dan pindang kecil, serta mangkuk yang berisi sayuran hijau yang di tanam hanifah sendiri di kebunnya.
" Aku berasa kambing atau kucing, setiap hari di kasih rumput hijau dan ikan asin" gerutu dio.
" itu sayur bukan rumput dan itu pindang bukan ikan asin, dan itu makanan paling sehat" ujar hanifah
" sama saja...nggak ada bedanya "
" cerewet sekali, untung - untung masih aku kasih makan tiga kali sehari, apa mau aku kembalikan kamu ke hutan lagi, biar di makan sama binatang buas, atau mau aku laporin ke pak lurah kalau ada penyelinap di rumahku "
" Cek...jahat sekali "
" Ayo makan di situ ada yang ingin aku bicarakan sebentar denganmu, mumpung bulannya bersinar terang, aku tak pernah melihat suasana seperti ini di kota " ucap Dio.
Dio menunjuk sebuah bangku panjang yang terbuat dari bambu yang di letakkan di bawah pohon Jambu .
Hanifah menghela nafasnya " duluan sana, aku mau ambil makanan dulu " dio tersenyum senang dan langsung berbalik dan berjalan ke arah bangku yang ada di bawah pohon jambu.
Hanifah tersenyum lebar saat melihat dio dari belakang, dio nampak terlihat lucu dengan pakaian bekas bapaknya, kaos yang kekecilan dan celana olahraga yang seharusnya panjangnya sampai mata kaki, tapi saat di bakai dio menjadi tiga perempat .
" Akhirnya bisa berkencan di malam minggu dengan my hani yang sweet di bawah sinar rembulan yang bersinar terang, Ah so sweet sekali, ini namanya an unforgattable first date " gumam dio sambil tersenyum lebar.
wesss...Tiba-tiba angin dingin menerpa wajahnya dan tengkuknya kembali dingin.
" ini kenapa lagi, setiap aku membicarakan hani selalu saja angin dingin menerpa wajahnya, apa iya ada hantu yang cemburu " ucap dio tanpa rasa takut.
kini keduanya tengah duduk di bangku panjang berdua, makanan mereka sudah habis sejak tadi.
" Apa kamu tak Mempunyai kerabat lain, selain orang tua dan kakek nenekmu "
" Ada kakak dari ibu, tapi kampungnya jauh dari sini "
" kenapa kami tak tinggal dengan mereka "
hanifah tersenyum kecut..dan menatap bulan yang sedang bersinar.
" ibu dan bapak menikah tanpa restu dari orang tua ibu, sampai ibu meninggal pun mereka tidak ada yang datang "
" kenapa mereka tak merestui ibumu "
Hanifah menghela nafasnya " karena kakek yang seoarang dukun, mereka mengira kalau kakek adalah dukun hitam, padahal kakek hanya membantu orang orang yang sakit dengan obat obat herbal, seperti obat yang kamu pakai beberapa hari ini " .
" Tunggu sebentar..." dio langsung menegakkan duduknya .
" jadi kamu kenal pemuda yang membawakan aku ramuan itu "
" pemuda ..." ucap hanifa terkejut.
" iya...pemuda yang aku temui di hutan yang membawa ku kesini, dan membawakan ramuan itu juga " .
Keduanya saling berpandangan, hanifah berpikir bahwa pria yang yang kapan hari di omongin dio adalah arwah kakeknya atau bapaknya, karena banyak sekali rumor kalau arwah Keduanya masih sering muncul di sekitar hutan itu, itulah alasan kenapa hanifah tinggal di pondok kakeknya yang berada di dekat hutan.
" seperti apa ciri cirinya " tanya hanifah.
" kulitnya agak gelap, rambutnya ikal, saat berbicara terlihat lesung di kedua pipinya, dan dia selalu menyuruhku untuk menjagamu, benar...itu nggak bohong, setiap dia mau pergi, ia selalu bilang titip hanifah ya tolong jaga dia "
Hanifah terkejut " bang hafid " ucap pelan hanifa.
Krieet ...bbrakk...Tiba-tiba terdengar suara patahan kayu dan suara benda terjatuh dan terlihat sekelebat bayangan hitam.
" siapa di situ..."
hanifah kasian banget hidupnya dikelilingin orang" toxic, parahnya lagi mau diusir karena menyebabkan malapetaka/kesialaan bagi warga desa...
tapi dio akan ada selalu bersama hanifah menjadi garda terdepan untuk melindunginya.....
Semoga permasalahan dio cepat selesai bawa pergi hanifah ketempat yang aman....
seru nih pengalaman reyhan dan nino dihutan wingit hahaha berasa uji nyali
lanjutkan Thor, tetap semangat ngajarnya 💪
ternyata apa yang dbilang dio itu benar mama nya penakut...
semoga saja dio bisa kembali bertemu dgn ortuanya dengan membawa hanifah...