Lin Feng, seorang Pendekar Langit yang dihormati di seluruh Dunia Langit Surgawi, berhasil mencapai pencapaian legendaris: membangkitkan Seni Pedara Naga Terbang, teknik kuno yang hilang yang mampu membuka Gerbang Surgawi. Namun, kesuksesannya justru menjadi bumerang. Kaisar Langit Xuan, penguasa dunia, diliputi keserakahan dan rasa iri, merancang konspirasi keji untuk mencuri kekuatan Lin Feng—kekuatan yang hanya bisa diambil dengan membunuh pemiliknya.
Dijebak, difitnah sebagai pengkhianat, dan disiksa di penjara paling kelam, Gua Pengasingan Langit, Lin Feng menyaksikan hidupnya hancur berantakan. Bahkan Mei Ling, istri yang dicintainya, dirampas dan dijadikan selir oleh Pangeran Ke-7. Dalam detik-detik terakhir sebelum ajal menjemput, hati Lin Feng dipenuhi amarah dan penyesalan yang mendalam.
"Jika ada kehidupan lain... aku akan membalaskan semuanya!"
Namun, kematian bukanlah akhir baginya. Roda takdir berputar dengan cara yang tak terduga. Jiwa Lin Feng yang penuh dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wee nakk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keberanian Wen Zhi
Malam merayap turun dengan gelap yang pekat, menelan seluruh Hutan Kiara dalam bayang-bayang rimbun. Di antara dedaunan yang basah oleh embun, **Lin Feng** melesat bagai cahaya perak.
Langkahnya menjejak dahan-dahan besar tanpa suara, tubuhnya bergerak cepat karena satu hal—
**jejak Yu Xin Qian sedang dibawa kabur.**
Pertarungan sebelumnya dengan salah satu anggota Cakar Naga memang menghabiskan waktu, tapi Lin Feng tidak punya pilihan. Dia tidak peduli seberapa kuat orang yang membawa kakaknya—dia akan mengejarnya, bahkan jika harus membelah hutan ini.
Aura ungu tipis memancar spontan dari tubuhnya, menggetarkan dedaunan di sekitarnya. Lin Feng tidak sadar—**penglihatannya kini mampu menembus jarak satu mil** dalam gelapnya malam.
Dan itulah yang membuatnya melihatnya.
Sosok pembawa Yu Xin Qian…terhenti.
Di hadapannya berdiri seseorang, menghadang.
Lin Feng menyipitkan mata.
“Siapa itu…?”
Tubuhnya melesat lebih cepat.
---
Di sisi lain dari hutan, pergerakan cepat itu berawal dari Wen Zhi, pemuda dari Paviliun Bunga Melayang yang kini berdiri gemetaran menghadang seorang lelaki berwajah selalu tersenyum aneh—
Lian Mo, maniak racun dari Klan Xie.
Wen Zhi tahu benar kekuatannya tak sebanding. Tapi dia sadar:
**Jika dia tidak menahan Lian Mo, Ming Yue akan dibawa pergi selamanya.**
“Aku tidak ingin melawan mu, Lian Mo,” ujar Wen Zhi dengan suara bergetar namun berusaha tegas. “Tapi gadis itu… serahkan padaku. Kau tidak tahu dengan siapa kau berurusan!”
Lian Mo tertawa miring.
“Oh? Ternyata hanya bajingan kecil dari Paviliun Bunga Melayang. Ahli tahap Pembentukan Tulang ingin menghadang Panggung Langit Kecil lapisan keenam? Kau benar-benar konyol.”
Wen Zhi tidak bergerak sedikit pun.
“Jika Paviliun Bunga Melayang mengetahui ini… Klan Xie akan berhadapan dengan kami. Pikirkan nasibmu!”
Lian Mo berdecak.
“Ancaman busuk. Minggir lah.”
Lian Mo melangkah melewati Wen Zhi.
Dan Wen Zhi membeku. Tubuhnya tidak bisa bergerak—ketakutan menancap hingga ke tulang.
‘Tidak… aku tidak bisa terus jadi pengecut… Aku harus bertindak! Meskipun mati!’
Wen Zhi menggertakkan giginya dan **menyerang**.
Namun bukan tubuh Lian Mo yang ia bidik—
melainkan **cabang pohon** yang hendak dipijak musuhnya.
DUAR!!
Cabang itu hancur, membuat Lian Mo kehilangan pijakan.
Lian Mo terpelanting jatuh, sementara tubuh Yu Xin Qian terpental beberapa meter.
Wen Zhi segera melompat dan meraih Yu Xin Qian, memeluknya erat.
“Heh… berani juga kau, bocah kecil…”
Nada suara Lian Mo berubah gelap dan ganas.
Wajahnya yang selalu tersenyum kini memuntahkan energi hijau kelam. Racun. Tidak hanya di tubuhnya—**di matanya pun muncul semburat hijau mengerikan.**
“Aku sudah mencoba mengasihani mu… Tapi sekarang, kau sudah membuat keputusan bodoh.”
Wen Zhi memucat.
Lian Mo menjerit, “KUUU BUNUUUH KAU—!”
Tiba-tiba—
“Seni Roh Jari Dewa!”
“Api Teratai Membakar!”
BOOOM!!
Api ungu berbentuk teratai menghantam punggung Lian Mo sebelum dia sempat menoleh.
Tubuhnya meledak dalam cahaya ungu terang yang menyilaukan.
Hutan Kiara terguncang.
Cahaya api itu membuka lubang besar di tanah, menyapu apa pun yang ada di area tersebut.
Wen Zhi hanya bisa menutupi wajahnya dari cahaya menyilaukan itu.
‘Gila… ini kekuatan Lin Feng?’
---
Lin Feng mendarat di depan Wen Zhi, wajahnya penuh keringat dan kekhawatiran.
“Wen Zhi! Bagaimana kondisi kakakku?!”
“A-aku… kupikir dia hanya pingsan…” Wen Zhi menyerahkan Yu Xin Qian dengan kedua tangan gemetar.
Lin Feng langsung memeriksa—dan napasnya lega ketika mendapati Ming Yue masih bernapas stabil.
Namun—
“Hahaha… lumayan, bocah!”
Suara itu menggema dari lubang besar.
Lian Mo muncul lagi, tubuhnya dilapisi racun hijau kelam. Tanpa luka berarti.
“Kau orang pertama yang memaksaku memakai teknik rahasia ini… Tidak masalah, gadis itu milikmu sekarang!”
Dalam sekejap, Lian Mo menghilang.
Meninggalkan hawa racun yang mengalir bersama angin malam.
“Apa maksudnya itu…?” Lin Feng bergumam, wajahnya menegang.
Wen Zhi menelan ludah.
“Lian Mo… dia maniak racun. Seluruh tubuhnya… racun yang dia kembangkan sendiri. Sangat sedikit yang bisa melukainya…”
Lin Feng mengepalkan tangan.
Namun baru hendak bicara “Uhk…!”Wen Zhi batuk darah.
Lin Feng segera menoleh, terkejut.
“Wen Zhi?!”
Tubuh Wen Zhi bergetar kuat, wajahnya memucat.
“Sepertinya… aku terkena sedikit racunnya…”
di sebelah udah hampir tamat kayaknya iniii
semoga karya ditinggal orang krn gak kompeten fan bertanggung jaeab
menjadikan bingung dengan alur ceritanya