Bidikan Cinta Istri Kecil

" Lily katakan" ucap Robert.

" Aku katakan pada Om sekalipun keinginan ku, Om tidak akan sanggup memenuhi semua keinginan ku " ucap Lily duduk bersandar dan ikut menonton TV.

" Lily walaupun aku tidak bisa memenuhi semua keinginan mu, setidaknya aku bisa memenuhi beberapa katakan lah " ucap Robert yang mulai menyadari kalau dia memang tidak pernah mempunyai waktu untuk sekedar berbincang dengan Lily .

Robert terlalu sibuk dengan pekerjaan dan kegiatan nya sehari-hari bahkan tidak terasa sudah sebulan lebih mereka menikah .

" Sudahlah Om tidak akan sanggup memenuhi nya " ucap Lily tidak yakin .

" Kamu meragukan aku? " pertanyaan Robert.

" Kalau aku minta dunia dan seisinya Om sanggup kasih " ucap Lily tiba-tiba berbaring dan menjadikan paha Robert bantalnya .

" Ohhh tuhan , jika kamu minta itu bahkan diriku saja tuhan yang punya Lily " ucap Robert bernafas berat .

" Siapa bilang Om punya tuhan ?" ucap Lily .

" Lily semua manusia itu punya tuhan " jelas Robert.

" Iya, tapi Om tidak " ucap Lily lagi .

" Kenapa?" tanya Robert menunduk menatap Lily yang berbaring telentang itu .

" Karena Om punya aku, aku udah minta sama tuhan dan dikasih " tawa Lily berbaring miring dan membenamkan wajahnya diperut Robert.

" Huhhhh, gadis bandel " ucap Robert menarik nafas berat lalu menampar pantat Lily .

" Ihhhh, Om cabul ya sentuh-sentuh Body aku " kata Lily mengelus pantatnya yang ditampar Robert.

" Tolong bedakan menampar dan mengelus " ketus Robert kembali menatap TV.

" Nah itu Om udah KDRT sama aku dengan menampar " kata Lily lagi yang membuat Robert tersenyum lebar.

" Apa kamu akan menunjukkan pantat mu sebagai bukti " tawa Robert menatap istrinya yang lugu itu .

" Enggak ahhhh, nanti Om pecah pula kepala hakim karena cemburu " goda Lily menjulurkan lidahnya mencibir pada Robert.

" Mana ada begitu " kata Robert buang muka .

Lily sudah tertidur sementara Robert masih menonton " Ehhhh, Lily mengapa sudah tidur sepagi ini " ucap Robert menoel pipi Lily yang benar-benar sudah tidur .

Robert mengangkat Lily dan memindahkan nya keatas ranjang lalu masuk kedalam ruang kerja .

3 Jam kemudian.

" Roy tunggulah disini , aku akan mengambil berkas perusahaan di brangkas utama" ucap Robert keluar dari ruang kerjanya dan masuk kedalam ruang rahasia yang di jaga ketat .

Lily yang baru keluar kamar langsung mengikuti Robert yang masuk kesebuah ruang berbeda yang dijaga cukup banyak bodyguard.

" Nona Lily tidak sembarang orang boleh masuk keruangan ini " ucap bodyguard melarang Lily yang akan menyusul Robert.

" Om Robert itu benar-benar manusia aneh , tadi dia menyuruh aku datang kesini sampai disini malah tidak boleh masuk " ucap Lily dengan sebal memutar langkah nya .

" Ehhh, Nona apakah benar pak Robert yang meminta Nona datang ?" tanya bodyguard itu karena Lily adalah istri Robert akan sangat logis kalau Robert yang menyuruhnya datang .

" Om nggak percaya , yaudah masuk dan tanyakan pada Om Robert" ucap Lily yang akhirnya berlari masuk kedalam ruangan itu setelah dibolehkan penjaga .

" Mau aja Om itu aku kibuli" kekeh Lily berlari masuk melewati penjaga ruangan ini yang begitu banyak namun tidak satupun yang melarang nya .

" Apa yang Om Robert lakukan disini " penasaran Lily melihat ruangan ini yang sangat jauh berbeda dari ruangan biasa .

" Brangkas utama " melek Lily yang mengintip dari balik tembok dan berjalan pelan dengan langkah yang tidak Robert sadari .

.........

Robert yang perlu beberapa berkas penting perusahaan segera memasukkan pin brangkas dan membukanya.

" wahhhh" Lily menutup mulutnya yang terkejut melihat tumpukan berkas , sertifikat, emas batang dan uang yang bertumpuk-tumpuk dalam kotak besar itu .

" Lily " Robert langsung menoleh begitu mendengar suara dan kaget ketika ada Lily disamping nya .

" Lily bagaimana bisa kamu ada disana " ucap Robert.

" Aku ikuti Om " kekeh Lily yang matanya masih berbinar-binar melihat tumpukan uang yang sangat banyak dalam brangkas Robert.

" Aku berjalan masuk sendirian aku yakin itu , bagaimana bisa menjaga diluar bisa mengizinkan kamu masuk " ucap Robert menatap Lily tajam.

Robert memanggil bodyguard dan menanyai mereka kenapa bisa membiarkan Lily masuk .

" Ma, maaf Pak , Nona Lily berkata Pak Robert yang meminta dia datang" ucap bodyguard itu dengan takut-takut melirik Lily yang masih berdiri terdiam menatap isi dalam brangkas yang masih terbuka .

" Keluar kalian " ucap Robert setelah bicara beberapa saat dengan bodyguard itu.

Melihat brangkas nya yang sudah tertutup Robert kembali memasukkan pin untuk mengambil berkas yang diperlukan nya .

" Loh kenapa salah " ucap Robert memasukkan pin ulang .

" Astaga " Robert mulai panik ketika sudah beberapa kali mencoba pin yang dia masukkan masih salah .

Setelah mencoba beberapa saat Robert menatap Lily yang berdiri disebelah dengan perasaan separuh percaya dan ragu juga untuk menuduh .

" Aku udah ganti pin brangkas Om " pengakuan Lily dengan senyum tanpa dosanya .

" Enggak, enggak mungkin kamu bisa " tak percaya Robert.

" Bisa, kan aku tau pin sebelumnya " ucap Lily tersenyum lebar.

" Dari mana kamu tau ?" pertanyaan Robert.

" Kan aku liat Om masukin pin nya " kata Lily .

" Enggak mungkin kamu ingat Lily , kalaupun kamu melihat aku memasukkan pin itu hanya sekali bagaimana bisa kamu ingat " tak percaya Robert.

" Pin brangkas itu terdiri dari 15 angka tidak ada orang yang akan ingin secepat itu hanya dengan satu kali melihat " ucap Robert

" Ada , ini aku pin sebelumnya," Lily membacakan pin brangkas Robert sebelumnya dengan benar yang membuat Robert mengepal tangannya.

" Sekarang katakan padaku mengapa kamu mengganti pin brangkas ku, ini adalah brangkas utama Lily, ini bukan main-main" ucap Robert memegang kedua lengan Lily .

" Katakan padaku Pin nya cepat " ucap Robert yang benar-benar kecolongan.

" Tidak mau , jika Om ingin aku akan membukakan nya lagi " kata Lily memasukkan pin namun karena hanya melihatnya sekali Robert hanya ingat 4 digit angka pertama .

" Ambil lah berkas yang Om perlukan" ucap Lily yang dengan cepat Robert mengambil berkas perusahaan yang dia perlukan.

Robert meletakkan berkas itu diatas meja lalu menyandarkan Lily ke dinding.

" Aku bisa memaksamu untuk mengatakan nya , tapi aku ingin bertanya baik-baik, katakan Lily mengapa mengganti pin nya ?" ucap Robert yang akan sulit bertindak atau melakukan apapun karena sekarang pin brangkas nya telah diganti Lily.

" Lily katakan atau aku akan memperkosa kamu di ruangan ini " ucap Robert mengancam .

" Perkosa saja nanti kalau aku hamil , aku ngidam minta Om masuk ke lubang buaya " kata Lily yang tidak ada takutnya.

" Lily katakan padaku sebelum kesabaran ku habis " ucap Robert mengerang frustasi.

" Berjanjilah padaku kalau Om tidak akan menikah lagi , kalau iya aku akan menjual semua berkas Om yang ada dalam brangkas ini " ucap Lily dengan senyum penuh kemenangan nya .

" Coba saja kalau kamu bisa ?" ucap Robert yang tidak mempan diancam Lily .

" Ya sudah selama belum ada kesepakatan aku tidak akan membukakan brangkas Om " kata Lily berlari keluar dengan senyum penuh kemenangan nya