Luna terjebak dalam pernikahan kakaknya dengan william, pria itu kerap disapa Tuan Liam. Liam adalah suami kakak perempuan Luna, bagaimana ceritanya? bagaimana nasib Luna?
silahkan dibaca....
jangan lupa like, komen dan vote
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy ji ji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 3
Luna dan Liam duduk berjarak satu meter di atas ranjang. Liam fokus memeriksa dan mengurus beberapa dokumen tampaknya di layar laptop pria itu.
Sementara Luna tidak tahu mau melakukan apa? dia hendak tidur tapi mengingat salah satu aturan kalau dia tidak di ijinkan tidur sebelum pria itu tidur.
Luna mencuri pandang wajah Liam, kacamata baca tersangkut di atas hidung mancungnya. dan wajah mulus serta rahang kokoh, alis lebat dan bibir tebal seksi. hampir sempurna dan sesuai kriteria pria yang Ia sukai.
"Tuan.... " Luna memanggil Liam agar pria itu mendengarnya.
"Hemmm," Liam masih menatap layar laptop.
"Tuan tidak boleh jatuh cinta sama saya nanti, " Kata Luna tegas, entah kepercayaan diri darimana, padahal tadi dirinya baru saja terkesima akan ketampanan Liam.
"Kenapa tidak boleh?" Liam menghentikan jemarinya yang sedang mengotak-atik keyboard laptop, dan menyimak ucapan Luna.
"Jadi begini, saya akui Tuan Liam tampan. tapi itu tidak akan membuatku jatuh cinta pada Tuan," Luna mengangkat jari kelingkingnya sebagai tanda keseriusan.
"Dan tidak bisa dipungkiri kalau saya juga sangat cantik. begitu banyak yang memuji dan saya sangat menghargai penilaian mereka, tuhan memang adil padaku dalam bentuk fisik meskipun nasibku sangat buruk sekarang." Katanya lagi mencoba meyakinkan Liam yang juga tampak serius memerhatikan wajah Luna dan gerak bibir wanita itu.
"Oh... " Hanya kata itu yang keluar dari bibir Liam. namun dalam hatinya, dia merasa Luna terlalu menggemaskan.
Wanita ini sungguh percaya diri, begitu pikir Liam.
"Saya lanjutkan... jadi saya harap Tuan tidak menyalahi aturan yang saya buat, tunggu sampai kak Lena kembali pada Tuan. maka kita benar-benar impas, Tuan paham kan? ini untuk kebaikan kita berdua, jangan ada yang jatuh cinta!" Kata Luna panjang lebar.
'Cinta hanya mempersulitku nanti, karena aku hanya pengganti kak Lena disini.' Batin Luna.
"Bagaimana kalau ternyata aku jatuh cinta padamu? itu berarti kamu akan tetap berada disisiku selamanya meskipun kakakmu kembali sekalipun, jadi berusahalah agar aku tidak suka padamu." Timpal Liam geram mendengar ucapan Luna yang menyuruhnya agar tidak menyukai gadis itu, apalagi Luna yang tidak mau menyukainya.
"Apa aku salah bicara?" Tanya Luna pelan pada dirinya sendiri ketika melihat wajah Liam yang seketika masam.
Pria itu meletakan laptop di atas nakas dan melepas kecamatanya lalu menarik selimut sepinggang. tidur membelakangi Luna yang setia duduk menatap punggungnya.
"Tidurlah, jangan menatapku terlalu lama. kamu bisa jatuh cinta padaku," Suara bariton Liam membuyarkan lamunan Luna.
Seketika Luna sadar dan langsung merebahkan tubuh saling membelakangi, Luna menutup wajahnya yang memerah karena malu. bisa-bisanya dia berbicara begitu banyak dengan pria dingin dan kejam ini, bahkan mencoba bernegosiasi soal perasaan.
"Matikan lampunya Luna.... "Suruh Liam, Ia tahu gadis itu belum tidur.
"Baik Tuan." Luna bangun dan mematikan lampu kamar.
Luna naik lagi ke kasur dan mencoba menarik selimut pelan-pelan agar pria itu tidak terganggu, tapi nyatanya Liam memakai sebagian besar selimut dan dia hampir tidak kebagian sisi lainnya.
"Tuan Liam, bisa saya pakai selimut Tuan yang di lemari?" Tanya Luna hati-hati takut pria itu akan marah karena dirinya berbicara terlalu banyak hari ini.
"Kemari." Kata Liam, berbalik dan menyuruh Luna mendekat padanya.
"Hah?" Luna bingung, apa yang Liam inginkan.
"Sini!" Luna kemudian mendekat karena suara Liam yang berubah kesal.
Liam menarik lengan Luna, kini posisi mereka saling berpelukan, lebih tepatnya, Liam yang memeluk tubuh mungil Luna dan mendekapnya seperti bantal guling. bahkan satu kaki Liam berada di atas paha Luna.
Liam menarik selimut menutupi mereka dengan senyum smirk yang tak terlihat.
"Jangan bergerak atau kau akan habis aku makan malam ini," Ancam Liam.
"Ba-ik." Akhirnya Luna pasrah dan berusaha tidur di pelukan pria itu. yang tangannya meraba-raba punggung Luna dan menarik tali negaranya.
Bersambung....