NovelToon NovelToon
Pewaris Dewa Perang

Pewaris Dewa Perang

Status: sedang berlangsung
Genre:Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Junot Slengean Scd

Langit di atas Lembah Seribu Pedang selalu berkabut, seolah-olah para roh pedang zaman kuno sengaja menutupinya dari mata dunia luar. Di balik kabut itu, terdapat sebuah lembah yang luas, terjal, dan dipenuhi bangunan megah terbuat dari batu hitam. Di puncak-puncak tebingnya, ratusan pedang kuno tertancap, bersinar samar seperti bintang yang tertidur. Konon, setiap pedang telah menyaksikan darah dan kemenangan yang tak terhitung jumlahnya sepanjang ribuan tahun sejarah klan ini.

Di tempat inilah, klan terbesar dalam benua Timur, Klan Lembah Seribu Pedang, berdiri tegak sebagai simbol kekuatan, kejayaan, dan ketakutan.

Klan ini memiliki struktur kekuasaan yang ketat:

Murid luar, ribuan pemula yang menghabiskan waktunya untuk latihan dasar.

Murid dalam, mereka yang telah membuktikan bakat serta disiplin.

Murid senior, para ahli pedang yang menjadi pilar kekuatan klan.

Murid elit, generasi terpilih yang berhak memegang pedang roh dan mempelajari teknik pamungkas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Junot Slengean Scd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB.3 Kebangkitan Ranah Leluhur

Jurang itu seolah tak memiliki dasar. Xio Lun jatuh menembus kegelapan yang seolah hendak melahap tubuhnya. Rasa sakit merobek kulitnya, tulangnya seperti retak, napasnya tercekik udara dingin yang mematikan. Saat tubuhnya hampir hancur berkeping, suara kuno menggema dalam relung terdalam jiwanya.

“Bangkitlah… pewaris pedang kegelapan… pewaris darah perlawanan…”

Suara itu bergema seperti dentuman perang ribuan tahun lalu. Cahaya merah kehitaman menyelimuti tubuh Xio Lun. Luka-lukanya terjahit kembali, darahnya mendidih, tulangnya memperkuat diri. Dengan erangan tertahan, Xio Lun terangkat di tengah kehampaan, tergantung seakan tak menyentuh tanah.

Di hadapannya muncul sosok pria berjubah hitam, berotot seperti terbuat dari baja, mata menyala seolah dua bintang perang jatuh ke dunia fana. Aura perang mengalir darinya seperti badai yang ingin menghancurkan seluruh benua.

“Aku… adalah Dewa Perang yang terlupakan. Kau jatuh ke tempat yang tepat, anak muda.”

Xio Lun gemetar. “Siapa… siapa kau?”

“Dunia pernah tunduk di bawah pedangku. Musuh-musuhku gugur seperti debu. Namun pengkhianatan menenggelamkanku dalam kegelapan.”

Dewa itu mengangkat tangan, menempelkan jari di dahi Xio Lun.

Seketika—

Serentetan energi dahsyat meledak dalam tubuhnya.

Praktisi B → Master → Grand Master → Roh → Raja → Kaisar → Leluhur

Tubuh Xio Lun melesat menembus batas kultivasi yang selama ini hanya bisa ia impikan ketika melihat bintang.

Ranah Dunia — Tingkat Leluhur!

Tubuhnya bergetar hebat ketika energi besar meluap dari setiap pori tubuhnya. Ia menjerit—campuran sakit dan kenikmatan kekuatan yang tak terbayangkan.

Dewa Perang menatapnya bangga.

“Kekuatan ini bukan hadiah… tapi awal dari perangmu.”

“Aku akan memandu jalanmu. Temukan empat artefakku yang tersebar di dunia:

Armor Berlian, Seruling Kematian, Tungku Ilahi… dan Pedang Kegelapan.

Dengan itu… kau akan kembali sebagai Dewa Perang Abadi.”

Xio Lun terengah, matanya membara dengan tekad dendam.

“Dewa… beri aku kekuatan… untuk membalas semua pengkhianatan mereka.”

“Kegelapan akan menuntunmu… Pewaris yang Terpilih.”

Dengan ayunan tangannya, jurang runtuh dan Xio Lun terlempar naik, menembus batas dimensi.

Xio Lun tersentak bangun di hutan lebat yang asing. Udara membawa aroma lembap tanah dan darah. Ia memandang sekitar—pohon menjulang, reranting patah, jejak pertempuran. Jauh dari Klan Lembah Seribu Pedang… jauh dari ibunya.

“Ibu…”

Pikiran itu menghantam keras dadanya. Kecemasan merayap di nadi. Namun saat ia hendak melangkah, suara dentingan logam dan jeritan pelan terdengar di kejauhan.

“Haaahh…!!”

“T-tidak… aku harus bertahan…”

Suara seorang gadis—penuh kesakitan.

Insting baru dalam diri Xio Lun menyala. Ia berlari mengikuti arah suara. Tubuhnya jauh lebih ringan, cepat seperti angin.

Setibanya di sebuah celah hutan, ia terperangah.

Seorang gadis muda berseragam putih merah, tubuhnya berlumur darah, berdiri dengan pedang terhunus menyangga tubuhnya. Mata indahnya dipenuhi tekad, rambut hitam panjangnya acak-acakan, dan nafasnya tersengal. Di sekelilingnya tergeletak para mayat pengawal berseragam klan berbeda.

“Aku… Xi Shi… putri dari Klan Bunga Persik… aku tidak boleh mati di sini…”

Namun tiga pria bertopeng mengurungnya, aura mereka mengerikan—bertaraf Ranah Dunia tingkat Roh dan Raja. Salah satu dari mereka menghina:

“Menyerahlah, Putri Xi Shi. Tukar hidupmu dengan peta harta karun leluhurmu! Barang berharga itu akan milik Klan Tengkorak Merah!”

Xi Shi terhuyung. Pengawal terakhirnya yang berada di Ranah Roh telah gugur beberapa saat lalu, tubuhnya masih hangat di tanah. Ia mengorbankan diri saat Xi Shi mencoba kabur.

“Ayahku sedang dalam kultivasi penting… Aku harus berhasil sampai ke Klan Lembah Abadi…”

“Aku… tidak boleh… mati di sini…”

Namun lututnya goyah. Pedangnya jatuh menancap tanah.

Pria bertopeng mendekat.

“Peta itu akan membawa Klan kami ke puncak dunia! Dan kau akan menjadi tiketnya!”

Tangan mereka meraih bahunya—

⚔️ Saat itulah angin hitam menerjang.

WHUUUSH!

Salah satu tetua bertopeng bahkan tak sempat berteriak sebelum tubuhnya terpental menghantam pohon besar, tulangnya patah.

Semua menoleh—mata mereka membelalak.

Seorang pemuda berjubah hitam berdiri di depan Xi Shi, memancarkan aura tak tertahankan. Napas bumi bergetar olehnya. Pemuda itu menatap dingin, matanya seperti jurang kematian.

“Sentuh dia… dan kalian semua mati.”

Gelombang tekanan aura Leluhur menghantam musuh—

“R-Ranah Leluhur…!? Bocah ini… siapa dia!?”

Xio Lun maju selangkah. Setiap langkahnya seperti palu perang.

“Aku memperingatkan kalian hanya sekali.”

Tetua Raja menggertakkan gigi dan menyerang dalam putus asa.

“Dia hanya bocah! Bunuh!!”

Mereka menerjang bersamaan.

“Jurang iblis mungkin telah menelan masa laluku… tapi sekarang aku adalah badai yang akan menenggelamkan kalian.”

—Xio Lun

Dalam sekejap—

Satu tebasan udara gelap—

CRAASH!!

Dua tubuh terbang dan jatuh tak bergerak lagi.

Tetua terakhir gemetar, lututnya roboh, jiwanya hampir terpisah dari tubuh karena ketakutan.

“A-a-aku minta am—”

Xio Lun menghilang dan muncul di belakangnya.

“Terlambat.”

DUARRR!

Petir hitam meledak, tubuh musuh hancur menjadi abu.

Hening menguasai hutan.

Xi Shi memandang pemuda itu dengan mata lemah, namun penuh keterkejutan.

“K-Kau… siapa…?”

Xio Lun menunduk, memeriksa luka gadis itu. Napasnya semakin lemah. Darah mengalir deras dari bahu, dada, dan punggungnya. Kulitnya pucat seperti salju.

Jika ia datang satu detik lebih lambat… Xi Shi sudah tidak ada lagi.

Dari balik dahan pohon, angin membawa suara serak:

“Ka…kabur… Putri…”

Itu pengawal terakhir yang terluka parah. Tubuhnya merangkak dengan sisa napas terakhir.

Xi Shi menangis lemah, “Tidak… jangan paksa dirimu!”

Pengawal itu tersenyum, lalu menatap Xio Lun.

“Tolong… lindungi Putri kami…”

Detik berikutnya—

Tubuhnya terkulai tanpa nyawa.

Xi Shi menjerit lemah, menggigit bibir hingga berdarah.

Xio Lun memejamkan mata, menundukkan kepala hormat.

“Pengorbanannya tidak akan sia-sia.”

Ia mengangkat tubuh Xi Shi perlahan, menatap wajahnya yang menahan sakit.

“Kita harus keluar dari sini. Akan kubawa kau kembali ke klanmu.”

Xi Shi menatap pemuda yang baru dikenalnya, melihat ketegasan dan kepedihan dalam matanya.

Xio Lun…

Nama yang akan melekat dalam hatinya…

“Terima kasih…”

bisiknya sebelum akhirnya pingsan dalam pelukan Xio Lun.

Xio Lun mengencangkan pegangan, lalu menatap ke langit malam.

“Aku tidak tahu apa yang menantiku… tapi jika dunia ingin menghancurkanku…”

“Maka aku akan menghancurkan dunia lebih dulu.”

Aura Dewa Perang bangkit sekali lagi—

membawa permulaan legenda baru.

1
Ibad Moulay
Uraaa 🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
Nanik S
di Cerita ini harusnya kata subuh tidak ada Tor
Nanik S
Peta
Nanik S
Siap Balas Dendam
Nanik S
apakah Xiao Lun akan dilenyapkan
Nanik S
Awal yang menarik
Ibad Moulay
Pengawal Timur
Ibad Moulay
Lorong Batu
Ibad Moulay
Formasi Penyegel Darah
Ibad Moulay
Penjaga Kuno
Ibad Moulay
Kuil Bayangan
Ibad Moulay
Menara Langit Ilahi
Ibad Moulay
Uraaa 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Gerbang Bintang
Ibad Moulay
Pusaran
Ibad Moulay
Jalur Utara
Ibad Moulay
Penjaga
Ibad Moulay
Ledakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!