Legend Of The Warrior

Setelah memasuki bagian terdalam hutan cahaya. Zu Lian menjadi sangat hati-hati dalam bergerak dan mencoba untuk tidak memprovokasi binatang buas manapun.

Zu Lian sangat tahu, dia akan berada dalam bahaya besar jika memprovokasi salah satu binatang buas dengan kekuatanya yang sekarang ini.

Rata-rata binatang buas yang menghuni bagian dalam hutan cahaya adalah bintang buas tingkat mistik atau setara dengan pendekar jendral.

Ketika salah satu dari mereka menghadapi suatu masalah maka binatang buas yang lain akan berdatangan, bukan untuk membantu, tapi untuk memanfaatkan keadaan.

Jadi ketika ada pendekar yang masuk di bagian terdalam hutan Cahaya harus berhadapan dengan banyak binatang buas tingkat mistik satu persatu tanpa henti.

Dan akhirnya pendekar tersebut akan kalah karena kehabisan tenaga dalam dan berakhir menjadi santapan binatang buas yang membunuhnya.

Begitulah mekanisme binatang buas di bagian dalam hutan cahaya berjalan. Zu Lian dulu tinggal beberapa tahun di tempat itu dan tahu hampir segalah hal mengenai hutan cahaya.

Matahari sudah mulai terbenam, keadaan di dalam hutan semakin gelap dan sunyi tetapi aura binatang buas tingkat mistik tidak henti-hentinya menekan Zu Lian.

"Sebentar lagi." Gumamnya ketika sadar dirinya hampir sampai.

Sebenarnya dia bisa sampai di tempat tujuan dari tadi. Namun di perjalanan tadi Zu Lian melihat gerombolan serigala perak jadi Zu Lian menghindar dan memutuskan mengambil jalan memutar.

Serigala perak merupakan binatang buas tingkat mistik dengan ciri-ciri berbulu perak dan keras seperti besi. Kekuatan fisik mereka sangat mengerikan ditambah kecepatan mereka dalam berburu berada diatas rata-rata. Mereka berkerja dalam kelompok sehingga meningkatkan presentase keberhasilan dalam berburu.

Dengan kekuatannya yang sekarang, Zu Lian tentu tidak begitu bodoh untuk menyinggung mereka.

"Hisk! Sial!" Zu Lian bersandar di pohon, dia kelelahan dengan nafas tersengal. Rambut panjangnya berwarna putih terurai dan mata ungu itu mulai kehilangan sinarnya.

Disaat itu Zu Lian tiba-tiba merasakan pancaran cahaya yang sangat panas dari kejauhan. Zu Lian tentu terkejut dan menduga-duga apa yang terjadi.

"Binatang buas yang sedang menerobos?"

Zu Lian tersenyum ini merupakan kesempatan yang bagus. Ketika binatang buas menerobos maka dia akan berada di fase terlemahnya. Dia bisa memanfaatkan itu untuk mengambil kristal rohnya.

Mengabaikan rasa lelahnya, Zu Lian langsung melesat menuju arah pusat Sinar panas itu berada.

Zu Lian bersembunyi dibalik pohon besar dan mengintip kearah sumber cahaya panas itu. Berjaga-jaga jika keberadaanya tidak diketahui oleh binatang buas tersebut.

Mata Zu Lian terbelalak melihat apa yang ada di depannya bukan seekor binatang buas melainkan seorang gadis cantik dengan rambut hitam yang tergerai mata merah serta kulit halus seperti susu.

Semur hidupnya Zu Lian belum melihat kecantikan seperti itu bahkan dikehidupan sebelumnya. Dengan cepat Zu Lian tersadar dan bertanya-tanya. Sedang apa gadis itu ditempat berbahaya seperti ini.

Zu Lian melihat aura yang luar biasa panas keluar dari dalam tubuh gadis itu dan membakar seluruh yang ada di sekitarnya. Zu Lian bahkan sedikit menjauh.

"Itu!" Zu Lian pernah melihat gejala seperti ini di dalam buku kuno yang Pernah dia baca di kehidupan sebelumnya.

Dikatakan jika seseorang memiliki kelebihan energi Yang maka dia akan mengeluarkan energi yang sangat panas dalam tubuhnya dan memperlancar pembukaan Meridian dalam tubuh. Hal tersebut merupakan gejala umum dari pemilik tubuh Yang. Itu merupakan sebuah berkah jika pemilik tubuh tersebut adalah seorang laki-laki tapi itu merupakan sebuah kutukan jika pemiliknya adalah seorang perempuan.

Karena perempuan memiliki energi Yin sehingga kedua energi itu akan bertentangan di dalam tubuhnya. Energi Yang terkadang akan mendominasi dan akan menghasilkan hal seperti yang terjadi saat ini.

Jika dibiarkan maka perempuan itu akan mati meledak menjadi kabut darah.

"Mari coba keberuntunganku."

Zu Lian tiba-tiba menerobos aura panas tersebut dan berdiri di hadapan gadis yang sedang bersilah dengan mata tertutup.

Zu Lian menyentuh kedua pundak gadis tersebut dan mengalirkan tenaga dalamnya.

Mata gadis itu melebar terkejut melihat kedatangan seorang laki-laki dihadapannya.

"Kau! Siapa kamu?!" Gadis itu berkata dengan dingin dan tersirat amarah sehingga aura panas di dalam tubuhnya semakin tidak terkendali.

Gadis itu perikir jika Zu Lian akan berniat buruk padanya.

"Tenanglah Nona! Aku hanya mencoba untuk menyelamatkan nyawamu." Zu Lian membuka matanya juga. Melihat reaksi gadis ini entah kenapa Zu Lian agak menyesal meskipun dia mengerti alasannya.

Perempuan mana yang tidak terkejut dan berpikiran buruk ketika melihat laki-laki tidak dikenal tiba-tiba berada di depannya dan menyentuh kedua pundaknya.

Gadis itu terkejut mendengar perkataan Zu Lian. Dia memang tidak merasakan ada sesuatu yang buruk yang terjadi padanya, malah energi panas di dalam tubuhnya seperti ditekan dan perlahan kembali seperti semula.

Dia melihat kearah Zu Lian dan berpikir bagaimana laki-laki di depannya ini bisa melakukanya.

"Sebenarnya siapa kau?!"

"Hanya pengawal biasa dari keluarga yang kurang terpandang." Jawab Zu Lian dengan jujur.

Tapi gadis itu jelas tidak percaya. Bagaimana mungkin seorang pengawal biasa bisa menekan penyakitnya . Gadis itu tahu betul sudah ratusan tabib yang disewa keluarganya menyerah ketika melihat penyakitnya. Sudah ribuan sumberdaya yang dibeli oleh keluarganya untuk menekan penyakit yang menggerogotinya itu.

Namun semua yang mereka lakukan seperti tidak berdampak baik padanya dan pemuda itu tiba-tiba datang dan menekan rasa sakitnya. Dia tentu terkejut dengan kejadian ini.

Zu Lian hanya diam saja ketika melihat ekspresi gadis tersebut.

"Siapa namamu?"

"Mei Lin." Mei Lin menjawab. Entah kenapa dia menyebutkan namanya pada orang asing di depannya.

"Mei Lin. Nama itu benar-benar sangat cocok untuk mu." Ucap Zu Lian datar lalu melepaskan tangannya dari kedua bahu Mei Lin.

Mei Lin terkesiap, dia tidak melihat ada niat buruk dari Zu Lian. Banyak tuan muda dari keluarga bangsawan besar yang selalu menggodanya, namun ekspresi mereka penuh dengan pandangan nafsu pada tubuhnya dan hal itu membuat Mei Lin merasa sangat jijik. Sementara Zu Lian berbeda, sama sekali tidak terlihat ekspresi semacam itu padanya bahkan Zu Lian terkesan mengabaikanya.

Aura panas dari dalam tubuh Mei Lin sudah tidak berkecamuk lagi. Ini menandakan jika energi Yang di dalamnya tubuhnya telah meredah dan tidak berbenturan dengan energi Yin serta muncul simbol api berwarna merah di dahinya yang terlihat sangat elegan.

Mei Lin yang menyadari perubahan pada dirinya langsung berdiri dan sedikit menundukan kepala sebagai bentuk penghormatan. Dia bukan orang yang tidak tahu terimakasih pada seseorang yang telah menolongnya dari maut. Dia juga tidak ingin menyinggung seorang ahli di depannya itu.

"Terimakasih. Katakan saja imbalan yang anda inginkan. Keluargaku sepenuhnya akan memenuhi permintaanmu." Ucap Mei Lin ingin membalas Budi pada Zu Lian.

Sementara itu Zu Lian mengalami perubahan pada tubuhnya. Yang pada awalnya dia sangat kelelahan kini kembali bertenaga bahkan berhasil membuka beberapa Meridian.

Rambut putih Zu Lian juga berubah menjadi keperakan serta muncul simbol api di dahinya sama seperti simbol di dahi Mei Lin.

Sebenarnya dengan menyerap energi Yang yang ada di dalam tubuh Mei Lin, mereka berdua sama-sama diuntungkan, tapi melihat gadis di depannya menawarkan sesuatu maka dia tidak ingin munafik dan menolaknya, tapi Zu Lian berpikir lagi, jika Mei Lin ini pasti berasal dari keluarga besar sehingga berani membuat penawaran seperti itu.

Membiarkan keluarga besar mengetahui identitasnya sama saja seperti bermain dengan api. Bisa saja mereka akan membunuhnya, bukan Mei Lin tapi apa yang ada di belakangnya.

Dikehidupan sebelumnya Zu Lian tidak pernah mendengar marga Mei yang menjadi keluarga berpengaruh besar di kekaisaran Han. Sehingga Zu Lian menduga jika Mei Lin ini memalsukan identitasnya. Zu Lian berpikir jika sebaiknya berhati-hati dan tidak gegabah untuk saat ini.