NovelToon NovelToon
Pedang Terkutuk Pemulung Misterius

Pedang Terkutuk Pemulung Misterius

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Identitas Tersembunyi / Epik Petualangan / Roh Supernatural / Pusaka Ajaib / Balas Dendam
Popularitas:744
Nilai: 5
Nama Author: Black _Pen2024

"Takdirnya ditulis dengan darah dan kutukan, bahkan sebelum ia bernapas."

Ling Yuan, sang pewaris yang dibuang, dicap sebagai pembawa kehancuran bagi klannya sendiri. Ditinggalkan untuk mati di Pegunungan Sejuta Kabut, ia justru menemukan kekuatan dalam keterasingan—dibesarkan oleh kuno, roh pohon ajaib dan dibimbing oleh bayangan seorang jenderal legendaris.

Kini, ia kembali ke dunia yang telah menolaknya, berbekal dua artefak terlarang: Kitab Seribu Kutukan dan Pedang Kutukan. Kekuatan yang ia pegang bukanlah anugerah, melainkan hukuman. Setiap langkah menuju level dewa menuntutnya untuk mematahkan satu kutukan mematikan yang terikat pada jiwanya. Sepuluh tahun adalah batas waktunya.

Dalam penyamarannya sebagai pemulung rendahan, Ling Yuan harus mengurai jaring konspirasi yang merenggut keluarganya, menghadapi pengkhianat yang bersembunyi di balik senyum, dan menantang takdir palsu yang dirancang untuk menghancurkannya.

Akankah semua perjuangan Ling Yuan berhasil dan menjadi Dewa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 Inti Jiwa sang pewaris terbuang.

Energi spektral Jendral Mao yang selama sepuluh tahun menjadi satu-satunya penghuni Pegunungan Kabut, kini mulai bergolak. Titik-titik cahaya biru-keabu-abuan berputar kencang di sekelilingnya, menghasilkan suara frekuensi tinggi yang memekakkan telinga, seolah-olah ruang itu sendiri sedang terkoyak.

WUUUUSH! KRAK!

Kabut racun yang biasanya terasa dingin dan asam, kini terasa hangat oleh energi yang memancar dari Jendral Mao. Ling Yuan, berdiri tegak di samping batu obsidian, memandang gurunya yang kini tidak lagi menyerupai hantu prajurit, tetapi sebuah pusaran kekuatan murni.

“Yuan'er,” suara Mao datang dari pusaran itu, seribu kali lebih tegas dan lebih berat dari sebelumnya. Itu bukan suara yang didengar telinga, melainkan suara yang merasuk langsung ke dalam sumsum tulang. “Ini adalah transmisi terakhir. Kau telah melalui api dan racun, tetapi neraka yang sesungguhnya menantimu di Kota Kekaisaran. Berhati hatilah, jangan mudah percaya pada siapapun,latihlah kepekaan, jadilah cerdas tapi tak terlihat, maka kau akan bisa menjadi pengamatan yang sempurna, yang akan bisa mengatur langkah yang harus kau ambil dan keputusan yang harus kau putuskan, semua adalah bagaimana kau akan menuliskan takdirmu sendiri. Hanya kau yang bisa memahami jiwamu sendiri,”

Mao mulai memproyeksikan citra-citra spiritual ke dalam pikiran Ling Yuan. Sebuah jam pasir raksasa yang berisi pasir hitam, dan setiap butirnya adalah waktu yang tersisa. Yang harus dipergunakan dengan tepat oleh Ling Yuan.

"Aku harus bisa menyelesaikan semua ini dengan cepat, sebelum jam pasir besar ini akan habis," tekad baja di dalam hati Ling Yuan.

“Sepuluh tahun,” kata Mao. “Itu adalah masa yang kuberikan padamu. Tapi kau harus memahami, itu juga adalah waktu yang disisakan oleh segel ibumu, Ji Yue. Jika kau gagal mematahkan sepuluh kutukan warisan klan Yang sebelum jam pasir itu kosong, kutukan terakhir—Kutukan Penghapusan Jiwa—akan aktif. Kau tidak hanya akan mati, Ling Yuan. Keberadaanmu akan terhapus dari Takdir, tanpa kesempatan reinkarnasi.”

Wajah Ling Yuan tampak tegang. Ia telah melatih diri untuk menahan rasa sakit fisik, tetapi ancaman spiritual ini adalah beban yang berbeda. “Aku mengerti, Guru. Sepuluh tahun, sepuluh kutukan. Aku akan mematahkannya.”

Mao, kini hanya tersisa seberkas cahaya yang berdenyut, melanjutkan penjelasan tentang warisan terlarang yang akan ia bawa.

“Kitab Seribu Kutukan bukanlah manual sihir gelap,” jelasnya, filosofi yang mendalam tertanam dalam setiap kata. “Itu adalah Kitab Seribu Penyeimbang. Di mata dunia, kutukan adalah kejahatan. Tapi di mata Kosmos, kutukan hanyalah energi yang diikat oleh karma buruk. Klan Yang dikutuk oleh keserakahan dan kebodohan mereka sendiri. Tugasmu adalah membalikkan energi itu, mengubah kutukan menjadi penebusan.”

“Tapi Pedang Kutukan Mao…” Ling Yuan ragu. “Namanya sendiri terdengar menakutkan.”

Mao tertawa, suara spektralnya terdengar seperti dentingan bel perunggu kuno.

“Pedang itu, nak, diciptakan olehku setelah aku melihat korupsi yang tak terhindarkan dalam sistem Kekaisaran. Aku menyadari bahwa hukum Dewa terlalu lambat, dan hukum fana terlalu mudah dibeli. Pedang Kutukan adalah instrumen penghakiman yang cepat dan tidak bias. Ia hanya bisa digunakan oleh orang yang memiliki keseimbangan sempurna antara cahaya kebencian dan kegelapan tekad. Jadi... siapapun yang sekarang memegangnya itu adalah barang rongsokan, yang tidak bisa dipakai dan tidak bisa diaktifkan, jadi kau harus segera temukan pedang tersebut, supaya pedang itu bisa digunakan dengan bijaksana, hanya pewaris sah yang memiliki darah yang unik yang bisa mengaktifkan pedang tersebut, maka segera temukan pedang itu, Yuan'er!”

Mao menjelaskan bahwa ketika Ling Yuan menemukan Pedang yang berkarat di Kota Kekaisaran, itu hanyalah wadah. Pedang itu tidak dapat berfungsi tanpa Kitab Seribu Kutukan, dan yang lebih penting, tanpa panduan spiritualnya. Dan darah murni klan Yang ~ yang terpilih yang bisa memakai dan mengaktifkannya.

“Selir Sin, ia tahu Pedang itu ada, dan ia mencarinya. Tapi ia hanya mencari kulit luarnya. Ia tidak pernah bisa menguasainya, karena ia tidak memiliki darah Yang yang murni, dan ia tidak memiliki Kitabnya,” kata Mao, energinya semakin terkonsentrasi.

Mao tiba-tiba menembakkan seberkas energi ke dahi Ling Yuan. ZING! Ling Yuan merasakan ledakan informasi, yang jauh lebih kuat daripada pelajaran meditasi sebelumnya. Itu adalah semua peta, semua rahasia kultivasi kutukan tingkat tinggi, dan kunci untuk memecahkan segel Pedang Kutukan yang sebenarnya.

“Kutukan pertama yang akan kau patahkan saat kau memasuki Kota Kekaisaran adalah ‘Anak Pembawa Kematian’—ramalan palsu Selir Sin,” Mao menekankan. “Untuk mematahkannya, kau harus menetralkan energi yang pernah ia gunakan untuk membuangmu. Kau harus membuktikan bahwa kau adalah pembawa kehidupan, bukan kehancuran.”

Pusaran energi Mao kini hanya seukuran kepalan tangan, melayang di udara. Itu adalah inti spiritualnya, yang telah ia jaga selama sepuluh tahun.

“Aku tidak bisa lagi menemanimu dalam wujud ini. Aku akan menjadi benih spiritual, Ling Yuan. Aku akan tertanam di dalam dirimu, menunggu saatnya kau menemukan Pedang Kutukan yang asli. Ketika kau menyentuh Pedang itu, aku akan menyatu dengannya, dan aku akan menjadi panduan fisik yang kau butuhkan,” janji Mao.

Ling Yuan mengulurkan tangan, dan pusaran cahaya itu perlahan melayang ke telapak tangannya. Rasanya dingin, padat, dan membawa beban sejarah yang tak terhingga.

“Guru, apakah aku harus benar-benar menyamarkan diri sebagai pemulung bisu? Apakah kekuatanku tidak cukup untuk menghadapi mereka secara langsung?” tanya Ling Yuan, nada emosi sedikit terlihat.

Mao menjawab dengan tegas, “Kekuatanmu sudah mencapai Peak Mortal, tapi itu belum cukup untuk melawan seluruh jaringan Sekte Bayangan Hitam dan intrik Kekaisaran. Kau harus menjadi tak terlihat. Mereka harus meremehkanmu. Biarkan mereka mencari 'Pahlawan Bertopeng' atau 'Pewaris Terkutuk', sementara kau, Pemulung Misterius, mengumpulkan sampah mereka—informasi, kekayaan, dan yang terpenting, kelemahan mereka.”

“Ingatlah selalu, Ling Yuan: Kau tidak mencari balas dendam. Kau mencari penebusan. Balas dendam hanya akan memperkuat kutukan. Penebusan akan mematahkannya,” kata Mao, sebelum inti spiritualnya melesat dan menembus dada Ling Yuan. DUUM! Rasanya seperti menelan matahari yang beku.

Kini, Pegunungan Sejuta Kabut menjadi sunyi. Jendral Mao telah pergi. Ling Yuan merasakan benih spiritual gurunya bersemayam di inti jiwanya, memberinya peta spiritual menuju Pedang Kutukan Mao di suatu tempat di Kota Kekaisaran.

Ia menoleh ke jalan setapak yang baru saja terbuka. Segel kultivasinya terasa menekan, membuatnya kembali menjadi Ling Yuan yang tampak lemah dan tidak berbahaya. Ia mengatupkan gigi, menanggung rasa sakit penolakan diri ini demi tujuan yang lebih besar. Matanya, yang dulunya polos, kini memancarkan cahaya gelap yang terkontrol, penuh dengan tekad yang dingin.

Waktu mundur telah dimulai. Sepuluh tahun. Ia harus menemukan Pedang itu, mematahkan sepuluh kutukan, dan menuntut keadilan. Jika tidak, ia akan lenyap tanpa jejak.

Ling Yuan melangkah keluar dari Pegunungan Kabut, meninggalkan satu-satunya tempat yang pernah ia kenal sebagai rumah, menuju ke sarang ular yang membuangnya. Ia bukan lagi penerus kutukan. Ia adalah Pemulung Misterius, dan ia akan segera tiba di Kota Kekaisaran.

1
Nanik S
Cukup menarik diawal
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: Terima kasih sudah mampir kakak. semoga suka. ikuti kisah author yang lain juga. thx all. lope lope sejagat😍🙏👍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!