NovelToon NovelToon
Syakila: Sandiwara Cinta

Syakila: Sandiwara Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor jahat / Ibu Tiri / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Selingkuh
Popularitas:16k
Nilai: 5
Nama Author: Itha Sulfiana

Hidup Syakila hancur ketika orangtua angkatnya memaksa dia untuk mengakui anak haram yang dilahirkan oleh kakak angkatnya sebagai anaknya. Syakila juga dipaksa mengakui bahwa dia hamil di luar nikah dengan seorang pria liar karena mabuk. Detik itu juga, Syakila menjadi sasaran bully-an semua penduduk kota. Pendidikan dan pekerjaan bahkan harus hilang karena dianggap mencoreng nama baik instansi pendidikan maupun restoran tempatnya bekerja. Saat semua orang memandang jijik pada Syakila, tiba-tiba, Dewa datang sebagai penyelamat. Dia bersikeras menikahi Syakila hanya demi membalas dendam pada Nania, kakak angkat Syakila yang merupakan mantan pacarnya. Sejak menikah, Syakila tak pernah diperlakukan dengan baik. Hingga suatu hari, Syakila akhirnya menyadari jika pernikahan mereka hanya pernikahan palsu. Syakila hanya alat bagi Dewa untuk membuat Nania kembali. Ketika cinta Dewa dan Nania bersatu lagi, Syakila memutuskan untuk pergi dengan cara yang tak pernah Dewa sangka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itha Sulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nyonya asli

"Aku akan tetap pergi. Dengan, atau tanpa izin darimu."

Tekad Syakila sudah bulat. Dia melangkah mantap hendak meninggalkan tempat itu.

"Kunci Nyonya didalam kamar!" titah Dewa dengan nada dingin.

Mata Syakila seketika membulat. Apalagi, ketika beberapa orang pria memaksanya untuk masuk kembali ke dalam kamar.

"Kak Dewa... Aku ingin pergi. Lepaskan aku!" teriak Syakila.

Dewa tak berkata apapun. Hanya ekspresinya saja yang bisa menjelaskan bahwa dia sedang sangat marah oleh tindakan Syakila.

"Sayang... sepertinya, Syakila sangat cemburu dengan kehadiran ku. Apa sebaiknya aku tinggal di rumah orangtuaku saja?" tanya Nania bersandiwara.

"Tidak boleh," tegas Dewa. "Kamu adalah Nyonya asli di rumah ini. Kamu nggak boleh mengalah pada siapapun termasuk pada Syakila si Nyonya palsu itu."

Nania menyeringai licik. "Jadi... aku bebas melakukan apapun di rumah ini?" tanya Nania.

"Tentu saja," angguk Dewa. "Lakukan apapun yang membuatmu jadi senang."

Dalam hati, Nania bersorak riang. Sekarang, dia bisa kembali menindas Syakila tanpa ampun.

"Sekarang, bagaimana kalau kita kembali ke kamar?" tanya Dewa dengan tatapan yang sarat akan permintaan.

Nania tahu apa maksud Dewa. Tapi, saat ini dia belum bisa meluluskan keinginan pria itu. Dia belum sempat melakukan operasi selaput dara. Dan, jika Dewa menyentuhnya sekarang, maka rahasianya bisa terbongkar.

Dewa akan tahu jika dirinya sudah tidak perawan lagi.

"Dewa, maaf! Saat ini, aku sedang menstruasi. Jadi..."

Semangat Dewa langsung pudar. "Kenapa pas sekali momennya?" gerutunya kesal.

"Maaf, Sayang. Sepertinya, kamu harus bersabar selama beberapa hari lagi. Tidak apa-apa, kan?" tanya Nania sambil mengelus rahang tegas Dewa.

"Baiklah. Aku akan bersabar," jawab Dewa tak bersemangat.

Tak berselang lama, ponsel Dewa tiba-tiba berdering. Panggilan penting masuk dari sang sekretaris. Dewa diminta untuk segera datang ke kantor.

"Nania, aku harus ke kantor dulu. Ada sedikit masalah yang harus aku selesaikan."

"Baiklah. Hati-hati!"

Dewa mencium dahi Nania kemudian berangkat dengan terburu-buru. Sementara, Nania yang tadi berakting sebagai seorang perempuan polos dan lembut langsung memperlihatkan warna aslinya.

"Buka pintunya!" titah Nania pada dua bodyguard yang berjaga didepan pintu.

"Tapi, Tuan bilang..."

"Apa kamu tadi tidak dengar, kalau Dewa mengatakan bahwa akulah Nyonya yang sebenarnya?" potong Nania cepat.

Sikapnya benar-benar angkuh. Dia memanfaatkan statusnya untuk berbuat semaunya.

"Ba-baiklah!"

Salah atau bodyguard itu langsung membuka pintu kamar Syakila. Nania pun masuk sambil tersenyum lebar.

"Halo, adikku sayang!" sapanya kepada Syakila yang sedang memberikan susu formula untuk Andrew.

"Mau apa kamu di sini?" tanya Syakila.

"Tentu saja untuk melihat bagaimana menyedihkannya keadaan mu," jawab Nania. "Bagaimana rasanya ditipu, Syakila? Apa kamu puas menjadi seorang istri palsu?"

Saat Syakila diam-diam mengintip mereka dari kejauhan, sebenarnya Nania sadar akan kehadiran sang adik angkat. Namun, dia berpura-pura tidak tahu agar Syakila tahu, apa status dirinya di mata Dewa.

Syakila menghela napas panjang. Dia tersenyum sinis. "Tidak usah penasaran dengan kehidupan ku, Nania! Lebih baik, kamu pikirkan saja bagaimana caranya agar Dewa tidak mengetahui kebenaran tentang alasan dulu kamu meninggalkannya dan juga tentang siapa Andrew sebenarnya."

Wajah jumawa Nania sekejap hilang. Ia mendadak jadi gelisah dan takut.

"Jangan coba-coba untuk mengatakan apapun kepada Dewa, Syakila! Kalau tidak..."

"Kalau tidak, apa?" potong Syakila. Dia berdiri. Mensejajarkan tingginya dengan sang kakak angkat yang memang hanya selisih satu centimeter saja.

"Kamu ingin membunuh ku?" tanya Syakila. "Yakin?" lanjutnya sambil tersenyum mengejek. "Kalau aku mati, Andrew akan diasuh oleh siapa? Olehmu? Tidak takut, jika Dewa curiga dengan kemiripan wajah kalian berdua?"

Mata Nania tampak berkaca-kaca. Dia menatap Andrew yang sedang berbaring diatas ranjang sambil sesekali menggeliat dalam tidurnya.

Wajah bayi kecil itu memang semakin mirip dengannya. Dan, bohong jika Nania tak merasakan apapun. Dia ingin sekali memeluk bayinya. Menciumnya. Namun, dia benar-benar tidak bisa.

"Aku tidak akan membunuhmu. Tapi, aku akan memastikan jika hidupmu di rumah ini akan seperti neraka," timpal Nania.

"Baiklah! Aku tunggu!" jawab Syakila.

Merasa tak bisa mengintimidasi adik angkatnya seorang diri, Nania memutuskan untuk segera pergi. Berada di sana hanya akan membuatnya semakin terpojok. Syakila, memegang hampir semua rahasia masa lalunya.

****

Malam harinya, Dewa dikejutkan dengan tangisan Nania saat dia memasuki rumah. Sedikit berlari kecil, dia menghampiri sang istri dengan perasaan cemas.

"Sayang, ada apa?" tanya Dewa.

"Dewa, akhirnya kamu pulang juga," ucap Nania sambil memeluk Dewa.

"Apa yang terjadi? Kenapa kamu menangis?" tanya Dewa.

"Seharian ini aku kelaparan. Tidak ada apa-apa yang bisa dimakan," keluh Nania kepada Dewa.

"Syakila tidak memasak?" tanya Dewa.

Dan, Nania pun menggeleng pelan.

"Dasar perempuan tidak tahu diuntung!" geram Dewa marah.

Buru-buru, dia melangkah menuju ke kamar Syakila. Di depan pintu, Dewa masih melihat dua orang bodyguard berdiri tanpa lelah.

"Buka!" titahnya pada kedua bodyguard itu.

Keduanya mengangguk lalu buru-buru membuka pintu kamar Syakila.

"Syakila!" teriak Dewa.

Syakila tersentak kaget. Pun, dengan Andrew. Bayi laki-laki berkulit sawo matang itu langsung menangis kencang-kencang.

"Apa Kak Dewa bisa berbicara sedikit lebih pelan? Andrew jadi ketakutan," ucap Syakila dengan nada kesal.

Kening Dewa sontak mengerut. Baru kali ini, Syakila berbicara dengan nada galak seperti itu.

Padahal, yang sedang marah besar itu Dewa.

"Kenapa kamu belum memasak?" tanya Dewa. Nadanya kini sedikit lebih pelan.

"Memangnya, kenapa?" Syakila balik bertanya. Dia kembali meletakkan Andrew di tempat tidur setelah bayi itu berhenti menangis.

"Nania kelaparan. Dia hampir pingsan karena belum makan seharian."

Mendengar itu, Syakila langsung tertawa. "Apa Nania, seorang bayi seperti Andrew? Kenapa dia tidak memiliki akal untuk memasak sendiri atau memesan makanan?"

"Nania hanya ingin makan masakan rumahan. Dan, kamu sebagai Nyonya rumah, seharusnya menjamu tamu dengan baik."

"Seharian ini aku dikurung. Jadi, bagaimana mungkin aku bisa keluar untuk memasak. Bahkan, aku saja belum sempat makan apa-apa sejak tadi pagi."

"A-apa? Kamu juga belum makan?" lirih Dewa pelan.

Sepertinya, laki-laki itu sedikit merasa bersalah. Semua ini ternyata bukan salah Syakila. Semua ini justru adalah kesalahannya.

"Lebih baik, Kak Dewa pesan makanan saja! Aku sudah terlanjur lelah," ucap Syakila seraya berbaring disamping Andrew. Dia menepuk-nepuk pelan paha bayi kecil itu. Matanya terpejam rapat.

Tanpa bicara apa-apa lagi, Dewa akhirnya keluar dari kamar Syakila. Melihat Syakila dan Andrew, entah kenapa dia merasa kasihan.

Sebersit keraguan muncul dalam benaknya. Syakila yang terlihat di matanya, kenapa berbeda dengan Syakila yang digambarkan oleh Nania?

"Sayang, bagaimana?" tanya Nania begitu Dewa kembali.

"Aku sudah pesan makanan dari restoran. Sebentar lagi akan sampai," jawab Dewa.

Ekspresi Nania langsung terlihat kecewa. "Kamu tidak menyuruh Syakila untuk memasak?"

"Dia sudah aku kurung seharian. Dia juga kelaparan. Tidak ada tenaga untuk memasak."

Nania pun terpaksa berpura-pura tersenyum. Citra perempuan baik harus tetap dia pertahankan.

Setelah makanan sampai, Nania langsung melahap makanannya dengan lahap. Sementara, Dewa mengambil satu piring lagi dan menuangkan nasi goreng ke atasnya.

Pria itu berdiri. Hendak mengantarkan makanan itu kepada Syakila.

"Biar aku saja yang mengantarkan makanan itu untuk Syakila," celetuk Nania.

Dewa berpikir sejenak lalu mengangguk, "baiklah."

Nania mengambil nasi goreng itu dari tangan Dewa. Namun, sebelum memberikan makanan itu kepada Syakila, Nania terlebih dulu membubuhkan racun didalamnya.

Mungkin, dosisnya tidak akan membuat Syakila meninggal. Namun, racun itu cukup untuk membuat Syakila masuk rumah sakit.

Tok tok tok

Nania mengetuk pintu kamar Syakila. Tak lama kemudian, pintu kamar akhirnya terbuka.

"Ada apa?" tanya Syakila.

"Aku mengantarkan makanan untuk kamu. Makanlah!" ujar Nania sambil memberikan sepiring nasi goreng itu untuk Syakila.

Syakila menerimanya dengan sedikit mengerutkan alisnya. Dia curiga.

"Tidak ada apa-apa di nasi goreng itu. Semuanya aman," ujar Nania mengklarifikasi.

"Yakin?"

Nania berdecak kesal. "Aku masih cukup waras, Syakila. Kamu itu pengasuh anakku. Kalau kamu kenapa-kenapa, nanti Andrew bagaimana?"

Ucapan Nania cukup masuk akal. Dia akhirnya menerima makanan itu lalu memakannya didalam kamar.

Sementara, Nania tersenyum penuh kemenangan. Dia meninggalkan kamar Syakila dan buru-buru kembali ke ruang makan.

"Sudah diberikan makanannya?" tanya Dewa.

"Sudah," angguk Nania.

Selang beberapa saat, kegaduhan pun terjadi. Suara piring pecah terdengar dari kamar Syakila. Tak lama kemudian, tangis Andrew terdengar kencang sekali.

"Apa yang terjadi?" gumam Dewa.

Dia segera berlari menuju ke kamar Syakila. Di sana, dia melihat perempuan itu sudah terbaring di atas lantai dengan mulut yang berbusa.

"Syakila, kamu kenapa?" tanya Dewa panik.

Baru hendak menghampiri Syakila, namun suara gaduh kembali terdengar. Kali ini, dari arah ruang makan.

"Tuan... Nyonya Nania sepertinya keracunan makanan," lapor seorang bodyguard kepadanya.

"Apa!?"

Dewa bingung. Dia dihadapkan pada dua pilihan. Mana yang harus dia selamatkan lebih dulu?

Disana, Syakila menatapnya penuh permohonan. Tangannya mengambang di udara. Seolah hendak menggapai Dewa. Namun, pria itu masih berdiri diam sebelum akhirnya memutuskan untuk berlari meninggalkan Syakila.

"Jadi, pilihan mu akan selalu dia, kan?" gumam Syakila dalam hati.

Perempuan itu hanya tergeletak sendirian tanpa dipedulikan. Perlahan, kesadarannya mulai menghilang. Hingga akhirnya, dia tak ingat apa-apa lagi.

1
Ma Em
Semoga kebenaran tentang Syakila terungkap bahwa yg jahat sebenarnya bkn Syakila tapi Nania dan kedua orang tuanya yg selalu menyiksa Syakila .
Vie
ih..... ternyata seru juga ceritanya.... awal2 aku agak kesel karena syakila cuman diam menerima saja, tapi setelah kesini2 udah mulai berani membalas.... aku suka ceritanya kalau seorang wanita itu kuat dan juga berani, gak menye2.... 👍👍👍👍👍👍👍👍
Vie
hati2 jantung mu dewa setelah kamu tau semua kebenaranya.... jangan sampai kamu mati karena dapat serangan jantung lagi, apalagi ini adalah suatu kenyataan yang begitu besar dalam hidup kamu.... 🤭🤭🤭🤭🤭
Vie
kamu memang benar2 sangat bodoh seperti apa yang pernah syakila ucapkan..... 👍👍👍👍👍
shenina
semoga dewa kena stroke saat tau semua kebenaran nya 🤣
khady
mana mungkin dewa mau menyelidiki semua tentang Naina, kan Naina cinta matinya dewa menurut Thor nya, makax dewa dan Naina dicerita ini selalu kuasa syakila lah yg harus salah dan menderita, pada waktu nya semua freet
Ariany Sudjana
dewa dewa kamu bodoh, percaya sekali sama jalang murahan Nania 🤣🤣🤭🤭
partini
semoga aja pancing dan pakan nya bagus biar dapat ikan ,kalau ga ya dewa TERBEGE
Suhainah Haris
kalau mau di anggap istimewa ya istimewa kan dulu orang lain ada timbal balik,kalau hanya salah satu itu namanya egois Dewa,
partini
sehhhh kena serangan jantung
lah
khady
semoga NT dewa klu nyampe rumah Naina, pas depan pintu atau kamar nya Naina atau ortunya Naina dewa mendengar semua apa yg mereka Naina dan ortunya bicarakan didlm kamar, biar dewa tambah menyesal, ini malah cerita Naina aj yg muluskan liciknya dan dewa masih aj dibuat percaya sama Naina aduuuhhh😇😇
shenina
haleeehhh dasar dewa tolol.. justru kebalikan si jalang murahan nania adlh titisan ular betina yg sangat licik, belum tau aja kau dewa, bela aja terus 🙄🤣
Ariany Sudjana
kamu bodoh dewa, kamu masih saja yakin kalau Nania itu polos, padahal hanya jalang murahan
Fia Ayu
Aku tuh males mau coment, gk pernah di respon sama author nya, padahal klo dia respon atau like coment pembaca, bisa jadi yg baca banyak, 🙏🏻
lalah rodilah
karya yang sangat bagus
semoga syakila bahagia dan bisa membalas dendam terhadap keluarga dito yang sangat jahat
Ma Em
Bagus Viola buka semua kebusukan Nania dan juga kedua orang tuanya karena sdh memutarbalikkan Fakta bilang juga bahwa Andrew itu bkn anaknya Syakila tapi anaknya Nania .
khady
itu Belum semua rahasia nya Nania dan keluarga Nya km tau dewa, semoga viola jg mengungkapkan fakta tentang anak Naina, biar hancur semuanya, good job viola,, pengen tahu apa hukuman nya Naina yg diberikan dewa setelah tau semua rahasia nya,,
Seela New
go lanjut go lanjut...
menanti kehidupan baru syakila yg bahagia...
we
alur ceritanya menarik
tehNci
Semakin Dewa tau kebohongan yg dilakukan Nania dan ortunya, semakin dalamlah penyesalan yg bakal dia terima..Itu baru soal ginjal. Belum soal si Andrew anak yg katanya anak Syakila dengan laki² yg ntah siapa. Pasti Dewa mau.mati saja...benar² telah ditipu oleh yg kayanya cinta sejatinya Dewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!