NovelToon NovelToon
Sang Lion

Sang Lion

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Horror Thriller-Horror / Balas Dendam / Persahabatan
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: MR. IRA

Alexander "Lion" Kennedy, mantan komandan pasukan elite terhebat Amerika, sedang menikmati masa pensiunnya yang damai di pedalaman hutan. Namun sebuah kunjungan tak terduga dari Gedung Putih memaksanya kembali ke dunia yang ditinggalkannya - dunia operasi rahasia, konspirasi, dan bahaya yang tak terlihat.

Dengan masa lalu yang penuh luka dan dendam yang belum terselesaikan, Lion harus memimpin misi penyusupan paling berbahaya dalam kariernya. Didampingi oleh Tanikawa, sahabat lamanya yang jenius teknologi, perjalanan mereka segera berubah menjadi permainan kucing dan tikus yang mematikan di jalanan Moskow.

Ketika misi resmi berubah menjadi urusan pribadi, Lion menemukan dirinya terjebak dalam jaringan konspirasi dimana tidak ada yang bisa dipercaya. Setiap langkah membawanya lebih dalam ke dalam labirin pengkhianatan, sementara masa kelamnya terus membayangi setiap keputusan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MR. IRA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3: Misi Tanpa Jalan Pulang, Dimulai

Lion masih berdiri diam, memandangi api yang terus berkobar. Disaat itu juga, helikopter mendarat di tempat yang tidak terkena api. Angin dari baling-baling itu membuat api semakin membesar, dari dalam cockpit helikopter terlihat jika co-pilot sedang menelpon unit pemadam api, bukan pemadam kebakaran. Ini lebih rahasia, karena ini menyangkut keselamatan Lion.

Lion lalu menggendong tas tempurnya, kemudian dia berjalan menuju helikopter yang belum benar-benar mendarat dengan sempurna. Langkah kaki Lion sangat berat, berat untuk meninggalkan rumahnya dalam bahaya api yang sedang berkobar dengan hebat. Helikopter mendarat dengan sempurna, baling-baling dimatikan. Lalu ada seseorang yang turun dari helikopter untuk menjemput Lion.

"Selamat datang, Pak Lion. Apa itu helikopter musuh?!" tanyanya.

Aku menghela napas panjang "Helikopter musuh, mereka mencoba menyergap mantan anggota elite dengan helikopter. Sungguh pemikiran yang bodoh!!" ucapku sambil tertawa pelan.

"Baik Pak, mari kita langsung masuk ke dalam helikopter. Pak Presiden sudah menunggu anda!!" ucapnya yang mengarahkan Lion untuk masuk.

Lion dan pria itu lalu masuk, mereka melakukan perjalanan yang agak panjang menuju gedung putih presiden. Di sepanjang perjalanan, Lion terus memandangi luar. Melihat hutan tempatnya tinggal selama ini akan ditinggalkannya demi misi yang sangat sulit.

Mereka akhirnya sampai di gedung putih. Helikopter mendarat secara vertikal dengan mulus, Lion dan agen yang menjemputnya lalu turun dari helikopter dan langsung masuk ke dalam gedung putih.

"Perkenalkan, Pak. Namaku Victor, yang dulu pernah menjadi anggota pasukan khusus tingkat dua di misi pembebasan warga Indonesia di Papua," ujar Victor sambil berjalan menuju ruang kepresidenan.

"Oh, jadi kamu yang dulu pernah hampir mati. Hanya karena sebuah peluru yang melesat ke kepalamu, padahal itu hanya peluru dari ketapel? Tapi, itu sangat lucu!!" ujar Lion sambil tertawa.

Victor mengelus kepala "Iya, Pak. Itu memalukan, tapi itu realitanya!!" ucap Victor.

Victor berhenti melangkah, menunjuk sebuah ruangan "Itu Pak. Silakan bapak masuk sendiri," ucap Victor.

"Hmm... Baik," ucap Lion.

Lion dengan cepat langsung masuk ke dalam "Pak?!" salam Lion.

"Lion, orang yang kuanggap sebagai anakku sendiri. Sudah lama kita tidak berjumpa," ucap Pak Presiden.

Lion melihat seorang pria, setengah tua. Berdiri menatap keluar jendela, memakai pakaian formal "Pak, anda masih sama seperti dulu. Memanggilku dengan helikopter, sudah tiga kali anda melakukannya. Padahal anda bisa menelponku!!" ucap Lion untuk mencairkan suasana.

Presiden tertawa "Hahaha... Itu hanya untuk seru-seruan, Lion!!" ucap Presiden.

"Oh maaf, silakan duduk. Kita akan membahas rencana penyusupanmu ke Rusia dan China," ucap Presiden sambil duduk di kursinya.

Lion lalu duduk, dia lalu meletakkan tas tempur yang dia gendong sedari tadi.

"Lion, mari mulai serius!!" ucap Presiden.

"Baik," seru Lion.

"Lion, perang dunia III akan segera terjadi dalam 2-4 bulan ini. Tugasmu adalah menyusup dan mencuri data-data penting, serta menyelamatkan beberapa orang yang di sandra di Moskow, Rusia. Dan menyelamatkan duta besar kita di Shanghai, China. Ingat, tugas ini sangat rahasia, dan berbahaya. Kamu akan ditugaskan sendirian, tapi tenang. Kami masih bisa membantumu disini, karena kami akan terus mengamatimu!!" ujar Pak Presiden.

"Mencuri data? Sandra? Aku tahu perang dunia III akan pecah karena perang dingin di beberapa negara. Tapi, misi ini sangat berbahaya bagiku. Apa tidak lebih baik jika bapak mengirim orang lain, seperti Komandan pasukan elite 1?!" tanya Lion yang agak sedikit khawatir dengan misinya.

Pak Presiden berdiri "Lion, ini misi yang paling cocok untukmu. Kamu ingat, kamu berhasil memimpin misi pembasmian teroris di Papua pada tahun 1999, pembebasan ribuan warga sipil Jepang pada tahun 2003, menangani kasus pembantaian para pejabat di California tahun 2010. Dan masih banyak lagi, Lion. Aku juga sudah berdiskusi dengan para petinggi militer dari setiap negara sekutu kita. Hanya kamu dan Nadachi Hashimura yang pantas, sayangnya dia menghilang setelah terjun ke Rusia 5 minggu lalu!!" ucap Pak Presiden.

Lion menelan ludahnya sendiri "Nadachi Hashimura? Menghilang? Ini mungkin akan menjadi misi paling berbahaya!!" ucap Lion.

Pak Presiden lalu duduk kembali, kemudian dia meneguk secangkir air di gelasnya.

"Gluk... Gluk... Gluk..."suara Presiden meneguk air.

Tapi, tiba-tiba. Gelas yang presiden genggam langsung terjatuh, dan disaat itu juga. Presiden terjatuh, mulutnya mengeluarkan busa putih yang sangat banyak.

Disaat itu juga, Lion langsung paham keadaannya "Racun? Presiden diracun!!" ujar Lion.

Lion lalu menidurkan presiden di lantai "Pak? Pak? Pak!!!" teriak Lion dengan sedikit meneteskan air mata.

Lion mengusap air matanya, dia lalu bangkit. Dan disaat itu juga, ia menganggap misinya itu juga akan menjadi ajang balas dendam ke musuhnya setelah kejadian kematian presiden.

"Lihat lah nanti, kalian juga akan mati dengan cara yang sama!!" ucap Lion.

Lion keluar, meninggalkan mayat presiden sendirian di sana untuk mencari bantuan. Lion berlari menyusuri koridor untuk mencari bantuan. Tapi, yang didapatkan hanyalah keheningan "Sepi, ada yang aneh?!" batin Lion.

Lion berhenti melangkah, ia mendengar sesuatu. Seperti suara detik jarum jam "Suara ini, bom!!" ujarnya, dan benar saja. Disaat yang sama, ledakan besar langsung meluluhlantakkan setengah gedung putih.

"Duar!!!" suara ledakan bom.

Lion dengan cepat, dia berlari ke ruang presiden. Mengambil tas tempurnya yang masih ada disana bersama mayat presiden.

Puing-puing berjatuhan dimana-mana, beruntung. Lokasi bom agak jauh dari ruang presiden, dan menurut Lion ini adalah bom yang relatif lemah.

"Ah...Ah...Ah..." suara Lion yang terengah-engah.

Sesampainya di ruang kepresidenan, dia bersyukur. Karena ruangan ini aman dari ledakan, ia langsung masuk untuk mengambil tas tempurnya. Dan berpamitan dengan mayat presiden "Pak, saya akan menuntaskan misi ini. Dan membebaskan sandra, serta mencari Nadachi Hashimura!!" ucap Lion sambil berlinang air mata.

Dari luar, hanya terdengar suara sirine polisi dan ambulan. Tidak ada suara seperti pengepungan. Lion lalu pergi, berjalan keluar dari gedung putih yang sudah agak rusak karena bom.

Di luar, benar saja. Hanya ada FBI, tim SWAT, polisi lokal, ambulan, dan pemadam kebakaran lokal. Tapi, menurut Lion ini aneh. Ada orang yang berani meracuni presiden dari negara besar, dan memasang bom di gedung putih.

"Pak, Lion. Apa anda baik-baik saja?!" tanya Victor yang datang entah dari mana.

"Aku baik-baik saja, tapi presiden. D-dia, mati dihadapanku sendiri!!" ujar Lion dengan suara serak.

Ada pria berseragam tim FBI yang mendekati kami "Pak, Lion. Apa anda bisa menjelaskan semua ini?!" tanyanya.

"Bisa, tapi aku sekarang harus terjun ke Rusia hari ini juga. Kamu agen FBI, bisa siapkan satu helikopter tanpa pilot maupun co-pilot untukku. Sekarang juga!!" ucap Lion.

Agen FBI itu langsung berbicara dengan pilot serta co-pilot yang mengendalikan helikopter yang tengah terbang di atas gedung putih "Mohon mendarat, Pak. Veteran perang akan memakainya!!" ucap agen FBI itu.

Helikopter putih itu langsung mendarat, setelah beberapa. Helikopter itu mendarat dengan darurat di tengah keramaian ini. Lion langsung berjalan menuju helikopter itu.

Pilot dan co-pilot helikopter itu turun dari helikopternya, lalu memberikan hormat kepada Lion. Itu mungkin akan menjadi hormat terakhir yang diberikan seseorang kepadanya.

Lion duduk di kursi pilot, menyalakan mesin dengan teliti dan tenang "Beruntung aku pernah diajarkan mengemudikan helikopter oleh presiden!!" batin Lion.

Helikopter mulai naik, dari bawah. Ia bisa melihat puluhan orang memberikan hormat kepadanya, sebenarnya hanya tim SWAT, anggota pasukan elite, dan presiden yang tahu tentang misi ini.

"Perjalanan tanpa jalan pulang telah resmi dimulai. Semoga aku bisa pulang ke rumahku dengan selamat!!" ucapnya sambil mengemudikan helikopter.

Helikopter bergerak. Helikopter itu bergerak langsung menuju ke daerah pinggiran Rusia. Ini mungkin akan menjadi terakhir kalinya bisa melihat tanah kelahirannya, Amerika.

"Helikopter ini tidak akan bisa sampai Moskow, mungkin aku harus mendarat di pangkalan udara di Inggris. Dan mulai membuat identitas palsu!!" gumam Lion

Itulah pertanyaannya pertamanya setelah meninggalkan daratan.

Bersambung...

1
Khunaiv Mumtaz
Ada beberapa typo nih, thor/Frown//Frown/
Khunaiv Mumtaz
Kayak kenal ceritannya nih/Shy/
Khunaiv Mumtaz
Darkn-nya dapet banget!!!
aurel
yuk mampir juga di karya aku jatuh cinta pada kakak ipar
aurel
semangat Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!