Irhaf, seorang pemuda pemain sepakbola berusia 21 tahun yang bermain di liga 2 Indonesia. Dulu ia pernah dilirik oleh klub-klub besar karena memiliki bakat cemerlang tapi semuanya berubah sejak ia menderita cidera lutut yang parah.
Di suatu malam Irhaf mendapatkan email yang menawarkan kesempatan untuk melakukan uji coba di klub dengan nama yang asing bagi irhaf dan mengaku berlaga di liga 1.
Dan suatu keanehan pun terjadi....
Like dan Komentar jika kalian suka cerita ini...
Setelah sekitar 4 tahun sejak novel terakhir saya di akun lain saya yang udh ilang. akhirnya saya coba bikin lagi.
Masukan dan saran saya terima 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irhaf01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertandingan simulasi Pertama - 1
"buka ruang pelatihan!"
Irhaf mengucapkan 'mantra' sambil menutup matanya. Lalu saat ia membuka matanya kembali, ia tiba-tiba berada di lapangan sepak bola lengkap dengan mengenakan Jersey latihan dan atribut lainnya. Ruang pelatihan ini berupa sebuah lapangan dengan latar suasana malam hari, lengkap dengan lampu lampu yang menyinari area lapangan, bulan purnama yang bersinar terang, dan juga bintang-bintang yang menghiasi langit.
"woaahh.... Keren juga ni tempat..."
Irhaf cukup puas dengan lingkungan ruang pelatihan ini. Lalu diapun bertanya kepada ASA.
"Lalu gimana ruang pelatihan ini bekerja?"
"Di ruang pelatihan ini anda bisa memfokuskan untuk melatih hal yang ingin dilatih...
Misalnya lu mau melatih tendangan pinalti.. lu tinggal bilang nanti gua bakal mensimulasikan situasi penalti dengan memunculkan kiper yang kemampuannya bisa di atur.
Gua juga bisa membuat simulasi pertandingan dengan tingkat kesulitan yang bisa disesuaikan Atau kalo lu mau mengintegrasikan exp pemain yang udh lu punya, nanti gua bakal membuat simulasi pertandingan yang pernah dialami oleh Pemain tersebut.
Sekarang lu mau melatih apa dulu?"
"Hmm... Kalo gitu gua mau coba integrasi exp sherine dlu dah."
"Tingg.... Memulai simulasi...."
Tiba-tiba Irhaf melihat sekelompok pemain muncul entah dari mana, dan dia pun muncul di tengah lapangan. Posisi pemain lain pun sudah siap untuk kick-off dengan kedua tim menggunakan formasi yang sama dengan 4-4-2 yang pada masa itu sangat populer dan sangat umum digunakan oleh banyak tim. Team Irhaf menggunakan jersey hitam putih garis sedangkan tim di sisi lain menggunakan jersey putih biru.
Sebelum pertandingan dimulai, muncul sebuah Notifikasi pra-simulasi
"Tinggg.... Ini adalah pertandingan sulit dan krusial karena tim anda sedang memperebutkan juara liga dan Anda bermain sebagai Sherine. Ciptakan kemenangan untuk menyelamatkan tim anda dari degradasi
Skor pertandingan Asli adalah 4 - 3 dengan 'anda' mencetak 3 gol di menit-menit akhir pertandingan dan membalikkan keadaan. Cetak gol dengan jumlah yang sama atau lebih banyak untuk mendapatkan tingkat integrasi yang lebih tinggi.
Tingkat Integrasi exp pemain akan di tentukan oleh performa anda di seluruh pertandingan. "
Prittttt*
Setelah Notifikasi selesai, wasit pun langsung meniup peluitnya. Irhaf Menerima bola kick-off dari rekan setimnya dengan sigap dan langsung mengoper nya ke pemain gelandang di belakangnya.
Tanpa berdiam diri, Irhaf langsung berlari ke area pertahanan lawan dan pertandingan pun berjalan sebagaimana mestinya. Di awal permainan kedua tim tidak terburu-buru untuk menyerang.
Tapi Irhaf merasakan hal yang berbeda di pertandingan ini. ia merasa bahwa sering muncul pikiran yang muncul di benaknya yang mendorongnya untuk melakukan hal yang biasanya tidak akan dia lakukan.
Ini membuatnya bermain berbeda, tidak seperti biasanya saat dia bermain. Pemilihan posisi berlari dan cara menangani bola sangat berbeda tidak seperti dirinya.
Seperti saat ini, Tepat pada saat menit ke-13 timnya tiba-tiba melakukan serangan cepat, Irhaf mengikuti pikiran itu yang mendorongnya untuk berlari ke sisi kanan pertahanan lawan dekat kotak penalti lawan. Dan benar saja, sayap kanan yang sedang menggiring bola melihat posisi Irhaf yang tidak dijaga dan langsung mengirimkan umpan silang yang cantik ke Irhaf.
Irhaf yang kurang siap buru-buru mencoba untuk menghentikan laju bola dengan punggung kaki kanannya dan mencoba menerobos masuk ke area penalti di depannya. Tapi bek tengah lawan langsung mundur dan menghalangi jalur terobosan sembari memperkecil ruang tembakan.
Melihat bahwa dia tidak memiliki ruang untuk menerobos dan kemungkinan gol sangat kecil jika memaksakan tembakan, tapi pikiran itu muncul dan mendorongnya untuk mengoper bola ke kanan.
Irhaf agak bingung karena dari sudut pandang nya ia tidak melihat rekan setimnya disana. Jadi kali ini ia memutuskan untuk memaksakan terobosan dengan membawa bola ke sudut sempit dan melakukan tendangan keras ke arah gawang karena ia rasa bahwa jika dia mengikuti pikiran itu untuk mengoper bola ke kanan akan benar-benar membuang kesempatan.
Tapi kiper lawan dengan mudah menepis bola, bola memantul ke pemain bertahan lawan yang langsung membuang bola jauh kedepan.
Irhaf merasa agak menyesal kali ini atas keputusannya untuk menolak mengoper bola karena saat ia berbalik badan, ia melihat posisi rekan setimnya yang agak dibelakangnya yang seharusnya bisa menyambut umpan jika dia mengikuti itu.
Tapi permainan terus berlanjut, bola yang dibuang oleh pemain bertahan lawan langsung disambut oleh gelandang sayap musuh dan langsung meluncurkan serangan balik cepat.
Kini di sisi pertahanan Tim Irhaf hanya tersisa dua bek tengah, karena kedua full-back / bek sayap agak terlambat untuk kembali ke area pertahanan.
Kedua bek tengah agak kewalahan dalam menghadapi serangan balik yang di prakarsai oleh 4 orang.
Gelandang sayap kiri lawan yang masih menggiring bola di ikuti dengan 2 penyerang tengah dan gelandang sayap kanan yang berlari dengan kecepatan penuh untuk menyerang. Gelandang dan kedua bek sayap tim Irhaf mati-matian untuk mengejar dari belakang.
Di saat bek sayap kanan berhasil menyusul si pembawa bola dan bek tengah juga maju untuk menghadang, bola itu langsung di oper sebelum berhasil dihalangi. Umpan lambung yang indah langsung di sambut oleh kepala salah satu penyerang tengah lawan setelah berhasil memenangkan duel udara dengan bek tengah yang melompat secara bersamaan.
Namun benturan tubuh keduanya di udara membuat si penyerang sulit untuk memberikan kekuatan yang maksimal untuk mengarahkan bola ke gawang dengan kepalanya.
Alhasil sang kiper berhasil menghentikan laju bola yang mengarah ke sudut kanan gawang. Tapi karena sudut nya yang agak sulit, dia hanya bisa menepis bola tanpa bisa untuk menangkap nya.
Sayangnya bahaya masih belum usai. Gelandang sayap kanan musuh kebetulan berada di titik bola pantulan tadi. Tanpa pikir panjang tendangan voli pun diluncurkan dengan keras dan tak ayal langsung menerobos gawang dan berhasil mengangkat jaring dengan keras sebelum akhirnya jatuh.
"Gollllllllllllll...."
Entah dari mana sorak-sorai suporter pun terdengar seperti di stadion sesungguhnya.
Irhaf agak tersesat dalam pikirannya kali ini. Dilihat dari notifikasi pra-simulasi sebelumnya ia tahu bahwa pertandingan simulasi ini tidak akan mudah. Tapi ia tidak menyangka bahwa gol pertama lawan berasal dari kesalahannya yang terburu-buru untuk memaksakan terobosan dan tendangan sehingga lawan bisa melancarkan serangan balik dan berbuah gol.
Tapi ia menepis pikiran itu sambil menyemangati dirinya lagi. Sejujurnya level pertandingan simulasi ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertandingan-pertandingan yang Irhaf lakoni di liga 2 sebelumnya, bahkan saat ada pertandingan piala kepala Negri yang pada saat itu timnya berkesempatan untuk bertanding melawan tim liga 1.
Tempo permainan sangat cepat Kedua tim yang lebih sering menggunakan konfrontasi fisik yang kuat saat berebut bola yang lebih menuntut kecepatan, fisik, dan juga taktik yang jauh lebih tinggi dibandingkan dari pertandingan yang pernah Irhaf alami.
Tapi dengan tekad ambisi nya yang kuat untuk bisa menjadi pemain top dunia, Irhaf justru merasa bahwa simulasi ini akan menjadi batu loncatan untuk bisa membiasakan diri dengan intensitas pertandingan liga yang lebih tinggi.
Kini kedua tim pun siap untuk melakukan kick-off. Dan irhaf dengan mata yang membara dengan tekad untuk mencetak gol dan menantang dirinya untuk berbuat lebih.
Priiiiitttttt*
Bersambung.......