NovelToon NovelToon
Terjebak Dalam Cinta Hitam

Terjebak Dalam Cinta Hitam

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Cinta Terlarang / Pernikahan Kilat / Obsesi / Trauma masa lalu
Popularitas:965
Nilai: 5
Nama Author: Mila julia

Seorang wanita penipu ulung yang sengaja menjebak para pria kaya yang sudah mempunyai istri dengan cara berpura - pura menjadi selingkuhannya . Untuk melancarkan aksinya itu ia bersikeras mengumpulkan data - data target sebelum melancarkan aksinya .

Namun pekerjaannya itu hancur saat terjadi sebuah kecelakan yang membuatnya harus terlibat dengan pria dingin tak bergairah yang membuatnya harus menikah dengannya .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mila julia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3.Kontrak Gelap Antara Sahabat

Apartemen Tebet — 02.17 WIB

Hujan meraung seperti hewan liar di balik jendela, memukul kaca dengan amarah yang konstan. Udara lembap menyelinap ke celah-celah dinding tua, menusuk tulang dan hati. Lampu neon di dapur bergeming dalam kerlip lelah, memantulkan cahaya muram pada ubin yang sudah retak di beberapa sudut.

Aku dan Kalea duduk di atas karpet kumal yang jadi saksi ratusan malam seperti ini—malam setelah misi, setelah kita menggoda dunia tanpa ampun, lalu pulang dengan tawa palsu dan mi instan sebagai hadiah murahan atas kelicikan kami.

Tapi malam ini… tak ada tawa. Hanya sunyi, menyesakkan dan tajam.

Ponselku mati suara, tergeletak di sudut ruangan. Di layar terakhirnya, masih ada pesan dari Tristan yang belum kubuka. Aku bahkan tak berani menyentuhnya. Takut kalau dengan satu ketukan jari, aku akan menenggelamkan diri lebih jauh dalam jurang yang tak kukenal.

Kalea bicara pertama. Suaranya pelan, tapi mengiris.

“Aurora.”

Satu kata. Tapi terasa seperti gempa kecil di bawah dadaku.

“Kau paham apa yang kau lakukan tadi?”

Aku menoleh, tapi bibirku kelu. Yang terpantul di matanya bukan hanya kekecewaan—melainkan ketakutan. Ia takut kehilanganku. Sama seperti aku takut kehilangan… siapa aku sebenarnya.

Tatapan Tristan kembali menghantui, tatapan yang menelanjangi semua ilusi yang selama ini kubangun rapat-rapat. Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku merasa bukan sebagai pemain… tapi pion. Dan yang lebih menakutkan, aku rela jadi pionnya.

“Kau tidak mengerti,” bisikku akhirnya, nyaris tak terdengar.

“Buat aku mengerti.” Suara Kalea dingin. Tenang. Terlalu tenang. Dan aku tahu, Kalea yang bicara begini bukan marah—ia sudah sampai ke titik tak percaya.

Aku memaksa mata menatapnya. Mata yang selama ini jadi jangkar hidupku. Di sana, kulihat pantulan diriku: goyah, retak, letih. “Dia… bukan sekadar target. Saat dia menatapku, rasanya... aku dilihat. Bukan sebagai pemikat murahan. Tapi sebagai Aurora. Dan itu…” napasku tercekat, “menakutkan. Tapi juga—menenangkan.”

Kalea bangkit perlahan. Langkahnya tenang menuju rak kayu di dekat kulkas. Ia membuka sebuah laci kecil dan mengeluarkan benda yang tak asing: sebuah kotak pensil Hello Kitty yang usang, warnanya pudar dimakan waktu.

Dari dalamnya, ia menarik selembar kertas. Kertas itu kusam, sedikit terlipat, tapi tinta di atasnya masih jelas.

KONTRAK SUCI KALEA & AURORA

Keperawanan kami bukan barang dagangan.

Kami boleh menjual ilusi, tapi tidak tubuh.

Kami boleh menipu dunia, tapi takkan membohongi satu sama lain.

Bila satu melanggar, yang lain berhak pergi—tanpa tanya.

Kalea meletakkannya di antara kami. Tidak dilempar, tidak ditudingkan. Ia hanya… meletakkannya. Tapi seperti benda suci yang menuntut pertanggungjawaban.

“Baca.”

Dan aku membaca. Kalimat demi kalimat itu menampar kesadaranku. Tulisan kami sendiri—hasil dari malam penuh air mata dan darah masa lalu—sekarang menjadi pengingat keras bahwa aku hampir mengkhianati fondasi hidup kami.

“Kau belum melanggar, Rora,” katanya akhirnya. “Tapi kau hampir menyerah. Dan yang lebih buruk… kau hampir menyembunyikannya dariku.”

Air mata menetes, satu-satu, seperti pecahan hujan di luar sana. “Aku… lelah, Lea. Lelah pura-pura kuat. Lelah jadi pembohong. Saat dia menatapku, aku merasa seperti bisa… berhenti. Berhenti memerankan semua peran yang dunia paksa aku mainkan. Aku ingin—hanya sekali saja—jadi seseorang yang dicintai, bukan dikagumi. Bukan dimanfaatkan.”

Kalea memejamkan mata. Jemarinya mengepal. Ada gemetar di bahunya. Tapi saat ia membuka mata kembali, suaranya berubah—lebih dalam. Lebih tua.

“Kau tahu apa yang kupikirkan waktu kita tulis kontrak itu?” katanya pelan. “Aku tidak takut kehilangan keperawananku. Aku takut kehilangan satu-satunya orang yang kupercaya. Aku takut suatu hari kau jatuh terlalu dalam dan tak kembali.”

Aku tak menjawab. Tak bisa.

Dan di situlah Kalea mulai mengupas luka lama yang selama ini hanya kami simpan dalam senyap.

---

Flashback – Panti Asuhan Mawar Putih, 8 Tahun Lalu

Langit malam seperti batu arang. Hujan merintik, jatuh di atas atap seng, mengalir melalui lubang-lubang karat yang tak pernah bisa ditambal. Di lantai dingin asrama, Kalea duduk sendiri, menggenggam rapor sekolahnya—rapor dengan nilai sempurna. Tapi wajahnya bukan bahagia.

Ia menangis dalam diam. Air mata jatuh ke atas angka-angka prestasi, membasahi impian yang tak pernah cukup untuk memberi dia keluarga.

Aku turun dari ranjang tingkat, menyelimuti tubuh kurusnya dengan kain tipis yang ku punya. “Kalau mereka paksa kau ikut, kita kabur,” bisikku. “Aku tahu cara tembus pagar belakang. Aku tahu jam jaga malam.”

“Kalau aku diambil, aku tak bisa kabur, Rora…” suaranya kecil, nyaris patah. “Tapi aku bisa tetap jadi diriku, ‘kan?”

“Kau akan selalu jadi Kalea.”

Ia menoleh padaku. “Kalau dunia suatu hari memaksa kita hidup dalam kebohongan, janji satu hal: kita boleh berdusta pada dunia… tapi tidak pada diri sendiri. Tidak satu sama lain.”

Jari kelingking kami bertaut. Tepukan tiga kali di punggung tangan jadi meterai janji itu.

Malam itu, di bawah suara hujan dan tangis diam-diam, kami jadi dua gadis yang bersumpah untuk bertahan hidup tanpa kehilangan jiwa.

---

Kembali ke Sekarang

Tangis meledak dari dadaku, tak bisa ku tahan lagi. Bukan karena luka malam ini, tapi karena luka delapan tahun yang ikut menganga kembali.

“Aku tak lupa,” Kalea berkata, suaranya retak. “Aku masih gadis enam belas tahun itu, yang takut dijual jadi boneka hidup. Aku pagar terakhirmu, Rora. Jangan robek aku hanya karena satu tatapan pria.”

Aku meraih tangannya. Kali ini bukan sebagai sahabat. Tapi sebagai seseorang yang tahu aku bisa hilang… kalau tidak menahan tangan ini.

“Apa yang harus kita lakukan?” tanyaku, hampir berbisik.

“Kita tarik diri. Tak ada misi. Tak ada Violetta. Kita susun ulang peta. Dan kalau kau masih ingin tahu siapa Tristan sebenarnya, temui dia sebagai Aurora—bukan boneka, bukan jebakan.”

“Kalau dia hancurkan kita?”

“Kalau dia bermain bersih, kita belajar jadi manusia lagi. Tapi kalau dia bermain kotor… kita hancurkan dia duluan.”

Lama kami saling menatap. Sampai akhirnya aku mengulurkan kelingkingku.

Dan ia menyambut.

Tiga ketukan. Satu napas bersama. Dan malam yang dingin itu, kami jadi gadis panti lagi—dengan janji baru yang sama kuatnya.

Hujan mereda. Tapi aku tahu badai sesungguhnya baru akan datang.

Dan kali ini… aku tidak akan pergi tanpa membawa seluruh diriku kembali.

.

.

.

Bersambung

1
Kutipan Halu
wkwk menyala ngk tuhhh 😋😋
fjshn
ngapain takut rora? kan Tristan kan baikkk
fjshn
tapi sama sama perintah dongg wkwk tapi lebih mendalami banget
fjshn
sejauh ini baguss banget kak, and then Aurora sama lea gadis yang hebat aku sukaaa semangat buat kakak author
Kutipan Halu: semangat jugaa yaa buat kamuu, mari teru perjuangkan kebahagian hobi kehaluan ini 😂😂
total 1 replies
fjshn
datang ke rumah aku aja sini biar aku punya kakak jugaa
Kutipan Halu: autornya ajaaa ngk sih yg di bawa pulang wkwk😋😋
total 1 replies
fjshn
bjir keren banget dia bisa tauu
fjshn
woww bisa gitu yaa
fjshn
wadihh keren keren pencuri handal
fjshn
hah? sayang? masa mereka pacaran?
fjshn
alam pun merestui perjanjian kalian keren kerennn
fjshn
aduh leaa kasih tapi dia mandiriii
Kutipan Halu: diaaa punya susi kecantikan dan sikap manis tersendirii yaa kann 😂😇
total 1 replies
fjshn
keren nih Aurora, auranya juga menyalaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!