NovelToon NovelToon
Empat Mata Jatuh Cinta

Empat Mata Jatuh Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Persahabatan
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Achmad Aditya Avery

Valda yang saat itu masih SD, jatuh cinta kepada teman dari perumahan seberang yang bernama Dera. Valda, dibantu teman-temannya, menyatakan perasaan kepada Dera di depan rumah Dera. Pernyataan cinta Valda ditolak mentah-mentah, hubungan antara mereka berdua pun menjadi renggang dan canggung. Kisah pun berlanjut, mengantarkan pada episode lain hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Achmad Aditya Avery, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Emosi dan Penyesalan

Saat itu kelasku termasuk kelas ternakal dibanding kelas lainnya. Wajar saja, orang-orangnya juga seperti ini. Sama seperti di kelas satu, di sini tekanan batin justru makin parah. Mereka sering menyuruhku untuk membeli makanan karena mereka tahu aku pernah menjadi budak di kelas satu, sehingga mereka tidak segan menyuruhku. Ini tidak adil, benar-benar tidak adil. Salah satu temanku yang pernah sekelas di kelas satu, namanya Arka, dia juga menjadi bulan-bulanan di kelas E dengan geng yang sama. Kacau, rasanya ingin kubunuh mereka, melenyapkan mereka dari muka bumi agar bisa lebih tenang di sekolah.

Setiap hari aku disuruh membeli ini dan itu, baik di jam pelajaran, istirahat, hingga setiap bertemu dengan mereka. Jika digaji mungkin masih bisa kuterima, tapi sudah tidak dapat apa-apa, harga diri diinjak-injak. Hingga aku dibilang babu oleh beberapa temanku. Perlakuan kasar, mereka sering memberikan kontak fisik seperti memukul, menendang, seakan-akan mereka adalah raja di sini. Terusik di pikiranku untuk membakar sekolah ini bersama mereka, tapi tidak mungkin. Aku harus mencoba bersabar sekarang. Ini bukan salah sekolahnya, ini salah makhluk yang ada di sekolah.

Suatu hari saat pelajaran bahasa Indonesia. Lebih dari setengah isi kelas memutuskan untuk bolos, karena gurunya datang telat. Sebelum guru datang, murid-murid tersebut termasuk aku. Entah ada angin apa saat itu, aku ikut bolos juga. Kami keluar kelas dan nongkrong di dekat toilet SD. Saat sedang asyik bermain dan nongkrong, tiba-tiba salah satu dari kami menerima SMS yang berisi informasi bahwa guru bahasa Indonesia yaitu Bapak Sae sudah datang ke kelas, tapi mereka mengabaikan SMS itu. Melihat mereka mengabaikan itu, aku terpaksa membatalkan niat baik untuk kembali ke kelas karena dalam pikiran aku takut kembali ke kelas sendirian.

Sudah sekitar setengah jam di sini. Kami memutuskan untuk kembali ke kelas. Perasaanku tidak enak saat ini. Benar saja, ketika kami berada di depan kelas dan mencoba masuk. Bapak Sae langsung menghampiri pintu dan menghadang kami.

“Ke mana saja kalian? Seenaknya sekali!” kata Bapak Sae.

Kami semua terdiam, lalu beberapa dari kami bilang bahwa tadi kami ke toilet tapi Bapak Sae tetap tidak percaya. Kami tidak boleh masuk ke kelas. Aku mendengar guru itu membicarakan kami di dalam kelas. Anak tidak sopan, tidak tahu tata krama, dan ejekan lainnya terus terucap dan didengar oleh semua murid yang ada di dalam kelas.

Aku amat malu dengan kelakuanku kali ini. Bisa-bisanya ikut dengan geng berandalan itu. Mereka memang pandai mengajak untuk melanggar peraturan. Sial! Aku menyesal kali ini. Geder, Rahmas, Jacky, semua yang tidak boleh masuk kelas kebanyakan justru kembali pergi ke dekat toilet SD untuk melanjutkan bolos lagi. Mereka berpikir Bapak Sae tidak akan menghukum mereka karena memang guru bahasa Indonesia ini terkenal humoris.

Semua benar-benar pergi, kali ini aku tidak akan terpengaruh mereka. Aku singgah di depan kelas bersama salah satu temanku yang tidak ikut bolos untuk kedua kalinya. Dia bernama Rudi. Rudi amat polos, sepertinya dia sama denganku. Dia hanya terpengaruh sesaat dengan bujuk rayu mereka yang mengatakan bahwa bolos adalah tanda persahabatan. Omong kosong macam apa itu? Mereka memang keterlaluan.

Tidak lama Bapak Sae menyuruh kami masuk. Sepertinya keputusan kami untuk tetap singgah di depan kelas sangat tepat. Kami berdua diajak berhadapan terlebih dahulu dengan Bapak Sae. Lalu, Bapak Sae menanyakan kepada kami tentang alasan melakukan kegiatan bolos bersama ini.

Kami menjawab sejujur-jujurnya. Kami berdua hanya ikut-ikutan, kami mengaku menyesal, dan kami langsung minta maaf. Tidak perlu merasa malu untuk hal ini. Kami memang salah. Kami dimarahi oleh Bapak Sae. Kami menerimanya tapi di akhir pembicaraan, Bapak Sae justru memuji kami karena telah berusaha jujur. Kami berdua diperbolehkan duduk. Murid-murid lain yang kembali kabur begitu melihat kami diperbolehkan masuk, mereka ikut-ikutan kembali ke kelas dan mencoba masuk.

Bapak Sae menghampiri mereka. Sekarang mereka justru diusir mentah-mentah dan tidak boleh mengikuti pelajaran. Secara langsung nilai bahasa Indonesia serta penilaian tingkah laku mereka akan dikurangi karena saat itu Bapak Sae langsung mencatat nama mereka semua. Aku beruntung kali ini karena segera mengakui kesalahan dan masuk kelas dengan selamat. Mereka yang tadi menjadi buronan pelaku bolos yang kedua kali akan dipanggil orang tuanya untuk menghadap Bapak Sae.

Kehidupan di kelas dua ini jauh lebih buruk dibanding kelas satu. Awal semester aku sering disuruh-suruh, diancam, ditindas, tapi aku tidak bisa melawan. Aku teringat kembali, aku harus kembali ikut latihan pencak silat untuk mengembalikan keberanian yang sempat menghilang.

Mungkin terdengar bodoh, baiklah mungkin pencak silat tidak bisa membuatku mengalahkan semua anggota geng aneh itu, tapi setidaknya aku mempunyai cukup ketahanan untuk menghadapi kontak fisik yang sering geng aneh itu berikan dan lagi aku harus melatih mental dan kesabaran agar tidak terbawa dengan permainan mereka. Sabtu ini aku harus kembali latihan.

Keesokan harinya, tepat di hari Kamis. Aku mendapat kabar yang berasal dari kelas E, kabar yang menyebalkan. Deco pindah sekolah karena tidak kuat dengan tingkah laku geng berandalan itu. Dia memang tidak bilang alasannya langsung ke guru, tapi aku tahu dari beberapa teman sekelasnya yang menerima informasi itu langsung dari mulut Deco. Beberapa teman sekelasnya juga sempat melihat Deco disiksa di kelasnya sendiri. Deco hanya bilang pindah ke sekolah negeri. Sungguh menyebalkan, dia menutupi perbuatan geng tersebut.

Aku terdorong begitu mendengar berita tentang Deco. Aku harus bisa lepas dari semua ini. Aku akan bertahan di sini, di neraka dunia ini. Aku akan lulus dari SMP ini dengan wajah bahagia. Aku tidak boleh takut.

Akhirnya tiba hari Sabtu, aku datang ke sekolah jam setengah 8 untuk latihan pencak silat. Setelah sampai di sana ada yang berbeda. Hiban ternyata sudah tidak latihan lagi. Dia ikut karate, walaupun begitu, aku sudah berniat untuk latihan, maka dari itu aku tidak terlalu peduli.

Aku masih sabuk putih. Payah, sekarang aku setara dengan angkatan sebelumku padahal yang lain sudah sabuk kuning. Ayo fokus, harus. Tujuanku adalah untuk latihan dan menjadi lebih kuat dari sebelumnya.

Aku mendapat kenalan baru. Dia bernama Idan. Idan awalnya mengikuti taekwondo, alasan dia bergabung hanya karena ingin coba-coba. Tendangan Idan itu sangat kuat. Aku selalu menjadi lawan bertarungnya meskipun kakinya bisa menghantam wajahku dengan mudah, bahkan bisa membuat hidungku berdarah, tapi dari segi kelincahan, aku masih lebih unggul.

Pertempuran kami selalu berlangsung lama karena aku sering menghindar tanpa perlawanan. Itu sama saja aku kalah dari Idan apalagi jika dia berhasil memukulku. Aku tidak bisa melakukan serangan balik. Seakan-akan kakinya adalah perisai sekaligus pedang yang membuat dia menyerang dan bertahan dengan kokohnya. Aku kembali berlatih rutin meskipun sekarang menjadi junior tua, meskipun sekarang yang latihan hampir semua perempuan. Sabuk putih laki-lakinya hanya aku, Idan, dan salah satu dari kakak senior.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Osmond Silalahi
dari semua lagu kenapa yg dipilih spongebobs?
Osmond Silalahi: wkwk ...
Achmad Aditya Avery: wkwkwkkwkw yel2 bang
total 2 replies
Osmond Silalahi
aq mampir bro
Osmond Silalahi: sama²
Achmad Aditya Avery: thank you bang
total 2 replies
Y. Kasanova
Baru mampir
Achmad Aditya Avery: thank you /Smile/
total 1 replies
Osmond Silalahi
sakit kepala kalau langsung dibangunin model gitu
Osmond Silalahi: betul kan
Achmad Aditya Avery: betul puyeng langsung wkwk
total 2 replies
Osmond Silalahi
hayo ... salah sapa
Osmond Silalahi: wkwk ... setuju
Achmad Aditya Avery: salah mereka wkqk
total 2 replies
Osmond Silalahi
kali 2 weh
Achmad Aditya Avery: wkwkwkwkwk
total 1 replies
Osmond Silalahi
wah keren arti avery
Osmond Silalahi: tapi keren
Achmad Aditya Avery: artinya berat bang wkwk
total 2 replies
Osmond Silalahi
kunti jenis apa ini? wkwk
Osmond Silalahi: wkwkwk
Achmad Aditya Avery: Kunti yang pake bando wkwk
total 2 replies
Osmond Silalahi
padahal rame matematika
Osmond Silalahi: begh ... rame lo
Achmad Aditya Avery: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 2 replies
Osmond Silalahi
mantap ini
Osmond Silalahi: sama²
Achmad Aditya Avery: makasih bang ~
total 2 replies
Osmond Silalahi
aq banget dlu
Osmond Silalahi: wkwk ....
Achmad Aditya Avery: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Osmond Silalahi
Dera ky nya unmood
Osmond Silalahi: nah kan
Achmad Aditya Avery: betul bang
total 2 replies
Osmond Silalahi
weh ... up bab.
Achmad Aditya Avery: yoaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!