NovelToon NovelToon
Jarum Penunggu

Jarum Penunggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Selingkuh / Fantasi Wanita / Mengubah Takdir
Popularitas:38.8k
Nilai: 5
Nama Author: Muliati Sherina

Betapa hancur hati seorang Alia ketika mendapat tuduhan sebagai pencuri dari Tantenya sendiri, namun yang paling menyakitkan adalah ketika Arya tunangannya percaya akan hal itu.
sehingga untuk membuktikan kebenarannya dilakukanlah ritual oleh seorang dukun, sebuah jarum dimasukkan kedalam sumur, dan siapapun yang menyentuh air sumur itu dan terbukti bersalah maka jarum akan menusuk tubuhnya sampai menemui ajal.
dan hingga akhirnya sampai alia meninggalkan kampung tersebut karena kenyataan anak dari Tantenya telah merebut sang kekasih darinya, dan bagaimana selanjutnya siapakah sebenarnya pencuri itu dan bagaimana kisah cinta dan kesuksesan Alia ikuti kisah serunya disini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliati Sherina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

fitnah yang kejam

"Kalau kakinya sudah tidak apa apa pak, tapi sekarang hatinya yang terluka, dia melihat Arya calon menantu kita ada diantara warga yang bergosip, dan dia tidak menghiraukan Alia sedikit pun, sepertinya dia termakan kata kata adikmu itu.

"Astaghfirullah, bu, kasihan anak kita sudah terjatuh tertimpa tangga pula, kita pasrah saja ya Bu dengan apa yang terjadi, semoga nak Arya tidak percaya dengan segala gosip gosip itu Bu, balas pak madi dengan wajah sedih.

"Iya pak, Bu saida mendesah, rasanya tak sanggup membayangkan apa yang terjadi nanti, "Allah maha tahu dan pasti ada hikmah di balik ini semua.

Setelah beristirahat dan terlelap beberapa menit karena pengaruh obat dari pak mantri, Alia terbangun, badannya sudah agak baikan dan kakinya pun sudah tidak terasa sakit lagi diapun berjalan hendak keluar.

"Bu, pak, Alia ke warung dulu ya sabun mandi sudah habis, pamitnya.

"Hati hati nak, ucap Bu saida kuatir

"ke warung ini koq.

setelah membeli sabun mandi Alia hendak melangkah pulang namun sayup-sayup didengarnya suara orang tertawa, suara yang sangat dikenalnya diapun menoleh, tak jauh dari rumah Bu Sinta pemilik warung dia dapat melihat dengan jelas siapa sosok itu.

Alia mengucek ucek matanya seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya, sosok lelaki yang sangat dikenalnya duduk di teras Bu sari bertiga dengan Rania, mereka kelihatan begitu bahagia.

Dialah Arya seorang lelaki ganteng, anak pak Satrio juragan sapi dikampung mereka rumah kostnya ada ratusan bahkan diluar kampung itu, Arya memang belum bekerja dia baru saja menyelesaikan pendidikan S1 di sebuah universitas ternama di kota ini, dan pekerjaan bukan masalah buatnya yang notabene ayahnya kaya raya.

Alia pun berjalan mendekat ingin rasanya dia berteriak melihat apa yang terjadi.

"Mas Arya...!, suara Alia membuat lelaki itu menoleh padanya.

"Walah...kamu, berani sekali kamu menunjukkan mukamu kemari, tidak punya malu ya, asal kamu tahu siapapun tidak akan mau berhubungan dengan pencuri, ucap Bu sari dengan sinisnya.

"Al... maaf ya Al aku..., suara mas Arya menggantung.

Alia menatap dengan raut wajah tak percaya, apa ini ya Allah, dia pun berlari meninggalkan tempat itu dengan air mata yang tak kuasa dibendungnya, mengapa setegah itu orang yang selama ini begitu dicintainya tak ada kata kata apapun, berpaling begitu saja tanpa ada penjelasan sedikit pun.

Alia terus berlari tak dihiraukannya kakinya yang masih sakit, sesampai di rumah dia segera masuk ke kamarnya mengunci pintu dan menumpahkan segalanya diatas guling.

Sementara kedua orangtuanya hanya menatap heran kelakuan anaknya, namun dibiarkannya mungkin saat ini dia butuh sendiri untuk menenangkan diri.

Sementara itu di rumah Bu sari.

"Eh nak Arya, sekarang semua warga pada tahu siapa Alia itu, walaupun keponakan tapi kalau salah tidak mungkin Tante bela, seandainya cuma sekali, ini sudah berkali-kali loh hanya Tante sembunyikan.

"Masa tante..?, ucap arya sekenanya.

"Janganlah nak Arya itu dibutakan oleh cinta, gimana nanti kehormatan keluarga pak Satrio apa dia mau bermantukan pencuri, ceplos Bu sari.

"Tapi Tan,...belum selesai Arya bicara sudah di potong lagi.

"Eh nak Arya bukannya Tante ngompor ngomporin ya, coba kamu lihat Rania anak Tante, jauh... jauh lebih cantik, lebih ber akhlak dan yang pasti lebih berada, celoteh Bu sari lagi.

"Ibu apa apaan sih, celetuk sang anak, "mas saya dan Alia bersahabat dari kecil, kalau memang mas cinta sama Alia perjuangkan mas atau kalau memang ingin putus sebaiknya bicara baik baik.

"Aku ragu ran, sebenarnya dari dulu orang tuaku tidak setuju atas pertunangan kami, tapi aku bersikeras karena kupikir Alia pantas di perjuangkan, tapi sekarang aku jadi hilpil, apa masih pantas Alia untukku, pasti orang tuaku malu, terlepas dia melakukannya atau tidak, masyarakat sudah mencapnya sebagai pencuri, malu aku ran.

"Nak Arya gak apa-apa, kamu bisa mempertimbangkan kata kata Tante ini, coba liat dong anak Tante.

Arya menatap Rania yang duduk di seberangnya, iya Rania kecantikannya tidak kalah dengan Alia, mereka hampir mirip, kulit yang putih mulus, bulu mata yang lentik hidung yang mancung, sempurna, dan yang pasti ayahnya tidak akan menolak, karena ayah Rania kan seorang pegawai di kantor perpajakan, gajinya lumayan besar, walaupun ayah Rania pulang sebulan sekali namun kebutuhannya terpenuhi dan mereka bisa hidup mapan. tapi apa semudah itu ia berpaling.

"Gimana mas mau aku bantu bicara dengan Alia, tawar Rania.

"Gimana ya, aku kaya'nya sudah malas ketemu nama dia, seorang pencuri malu aku ran, jawab Arya kemudian.

"Tapi kan mas pertunangan sudah terjadi gimana kalau Alia masih berharap.

"Nanti aku bicarakan dengan orang tuaku gimana baiknya, tapi yang pasti pertunangan ini harus di batalkan, aku pikir walaupun miskin dia punya ahlak yang baik, tapi ternyata di balik kebaikan dan paras cantiknya tersimpan sifat buruk, mungkin Tuhan tidak mengizinkan Kami bersama ran, dan sebelum semuanya terlanjur, sebaiknya semua kami akhiri dan aku akan menata hidupku dengan orang lain.

Mendengar itu Bu sari tersenyum sendiri dibalik pintu kemudian mengepalkan tangannya kebawah, YESS... ucapnya bahagia.

sebenarnya inilah hari yang sudah sejak tiga tahun lalu dinantikan oleh Bu sari, saat awal kebencian itu bermula, dulu sebelum kebencian itu hadir dia menganggap Alia seperti anaknya sendiri, bahkan sering membelikan baju yang sama dengan Rania, sungguh lucu baginya melihat keponakan dan anaknya itu seperti anak kembar karena memiliki wajah yang mirip.

Hari itu kebencian tiba tiba merasuki dadanya saat melihat kedekatan antara Arya dan Alia, pemuda yang selama ini didambakan untuk menjadi menantunya, siapa yang tidak iri jika bersanding dengan Arya pemuda tampan, baik hati dan yang pasti kaya raya, Arya adalah anak satu satunya pewaris kekayaan pak Satrio yang berlimpah, bahkan tidak akan habis tujuh turunan.

Selain sawah berhektar-hektar, rumah kost yang ratusan petak, pak Satrio juga memiliki puluhan mobil kontener yang dioperasikan oleh para sopir yang pemasukannya tidak sedikit, lalu apa salah jika seorang ibu sari menjadi iri dan benci melihat pertunangan mereka.

Apapun akan dilakukan untuk menghancurkan hubungan mereka dan ternyata nasib baik berpihak padanya, dan hari ini adalah hari kemenangan baginya, baginya yang pantas bersanding dengan Arya itu adalah Raina anaknya bukan Alia walaupun Alia adalah keponakannya sendiri.

Sekarang sakit hati dan kebenciannya sedikit terobati, namun dia harus terus mendekatkan anaknya dengan Arya, tak boleh lengah sedikit pun karena bisa saja Alia akan kembali membujuk Arya untuk kembali.

"Tidak akan kubiarkan itu terjadi, bisiknya lalu berjalan masuk ke kamar dengan tawa penuh kemenangan.

1
Wanita Aries
Sekian purnama baru muncul lg thor.

Ihh knp wisnu kyk org bodoh
Ridho Widodo
sampe lupa LG bc jarum penunggu..
Wanita Aries
Di tunggu upnya thor
Brharap si alia bs menghadapi tari
Dede Bleher
lucu karna peran utama nya jadi tangguh.
mugi Allah lancarkan rezekimu thor.
krna sudah bikin orang tertawa
Muliati Sherina: Terimakasih sama sama, Amin.
total 1 replies
Indriani Kartini
bagus Wisnu jangan kasih kendor tari bwt dkt kamu
𝐈𝐬𝐭𝐲
semoga kejahatan tari dan ibunya segera terbongkar...
N Wage
wisnu kayaknya sengaja baik2in tari spy bisa membongkar misteri apa yg membuat bude Dian babak belur begitu.
Semoga cepat kebongkar kebusukan anak pungut durjana dan mak lucknutnya itu!!!
Jangan bikin Wisnu jd laki2 lembek dong thor.Yg tegas sm tari manipulatif itu.
Enteng sj bagi dia utk menghilangkan nyawa org lain.Bener2 psikopat!!!
Muliati Sherina: semua pasti ada jalannya
total 1 replies
Ridho Widodo
otak Wisnu telmi...
Muliati Sherina: Nggak telmi kok, ketika kita baik maka yang ada di pikiran kita yang baik baik saja, jadi Wisnu nggak kepikiran kalau tari itu jahat, dia juga kan nggak tau kalau ada cinta yang membara.
total 1 replies
Wanita Aries
Duh gemes bgt ehhh ma tari
Acay Acay
luar biasa, keren. mantap habis
Muliati Sherina: Terimakasih, baru belajar, semangat juga ya bikin novelnya
total 1 replies
Acay Acay
pokoknya keren deh
Acay Acay
keren habis ceritanya
𝐈𝐬𝐭𝐲
ceritanya bagus bgt tapi sayang up nya lama bgt ...😔😔
Muliati Sherina: Nungguin ya Alhamdulillah, terimah kasih, biar penasaran aja.
total 1 replies
N Wage
anak lucknut,tdk tau diri!!!
ini nih sesuai pepatah buah jatuh tak jauh dr pohonnya.Maknya kelakuannya gak ada akhlak nurun sm anaknya.padahal sdh dididik dg benar dan penuh kasih sayang ttp juga kelakuannya gak bener.Otak dan hati nuraninya gak dipakai sehingga mudah sj terhasut oleh maknya yg gak bener itu.
Mudah2an bu Dian gak apa2...
Batara Kresno
wisnu juga bodoh ga menyelediki udah gt budehnya makin bodoh aj g mau jujur rasakan tu
Muliati Sherina: Bu Dian takut tari bisa saja melakukan hal yang lebih buruk lagi pada orang lain, pada ibunya yang telah merawat dia saja tega.
total 1 replies
Wanita Aries
Haduhhh bude dian gk jujur langsung ke wisnu
Muliati Sherina: bukannya tidak mau jujur dia hanya takut tari akan nekat dan membuat hal buruk di luar nalar,
total 1 replies
Acay Acay
Hadir
Acay Acay: masama dek. saling mendukung
total 2 replies
N Wage
jadi namanya bude pak wisnu itu ibu DIAN INDAH ya?
krn kadang2 ditulis bu dian kadang bu indah.
Muliati Sherina: Iyakah?, maaf kalau begitu nanti di revisi, soalnya waktu cari nama namanya indah tapi kurang sreg diganti dian deh, tapi masih ke bawa bawa/Pray/
total 1 replies
N Wage
Luar biasa
N Wage: trus mana lanjutannya kak?
aku dah terlanjur baca dan suka ini!
Semangat dong...
total 2 replies
Muliati Sherina
Maaf baru up, lagi asik nonton Drakor nih.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!