Menghabiskan seluruh hidupnya untuk menjadi pendekar bebas sama saja melakukan bunuh diri jika memiliki sesuatu yang diincar oleh banyak pendekar lain.
Zu Lian benar-benar tidak percaya jika dia akan mati di usia 30 tahun. Dimana seharusnya dia dapat hidup bahagia dan memiliki keluarga seperti orang lain.
Zu Lian berjanji jika dia memiliki kesempatan untuk hidup kembali, dia tidak akan melakukan kesalahan fatal semacam ini lagi dan benar-benar akan mengahargai hidup yang telah diberikan padanya.
Itulah yang dipikirkan oleh Zu Lian sebelum menutup matanya dan meninggal dengan cara yang cukup tragis dan menyedihkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WOURU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alchemist
Gemuruh dari para peserta yang menghadiri pelelangan bergema di aula besar asosiasi Teratai Putih, mulai dari rakyat biasa, para pedagang, dan para pendekar berkumpul, mereka semua terlihat sangat antusias untuk melihat barang berharga apa yang akan di lelang pada pelelangan besar tahun ini.
Teriakan dari seorang gadis diatas panggung yang merupakan pemimpin lelang kembali bergema yang menghentikan keributan yang ada.
"Perhatian!! Pelelangan pada Tahun ini akan sedikit berbeda daripada tahun sebelumnya, kali ini kami memiliki dua belas barang yang akan dilelang."
Para peserta yang hadir terdiam sejenak, beberapa saat kemudian para peserta kembali heboh dengan pemberitahuan dari Meng Sui.
Perlu di ketahui bahwa asosiasi Teratai Putih setiap 3 tahun sekali akan mengadakan pelelangan dan barang-barang yang dilelang biasanya hanya berjumlah tujuh barang.
Akan tetapi barang-barang tersebut sangat-sangat lah berharga, untuk memilikinya saja tidak hanya diperlukan uang tapi juga kekuatan dan kekuasaan untuk melindungi barang tersebut.
Dikarenakan barang-barang yang akan di lelang diinginkan oleh semua pihak yang bahkan dapat menimbulkan peperangan antara keluarga besar. Tidak memiliki kekuatan untuk melindunginya adalah suatu kesalahan yang fatal.
Diceritakan Enam tahun yang lalu tetua dari keluarga Zhang mendapatkan suatu keberuntungan besar di pelelangan ini dan konon katanya barang yang dia dapat itu merupakan sumberdaya langka yang membuatnya menerobos ke Rana Pendekar tingkat Raja.
Hal tersebut merupakan berita yang sangat menggemparkan di seluruh kekaisaran Han karena kekaisaran Han memiliki pendekar tingkat raja yang baru, sementara para kultivator lain hanya berdecak iri dengan keberuntungan surga tersebut.
Meng Sui tersenyum tipis ketika melihat antusias dari para peserta. Dia tentu tahu bahwa pada pelelangan kali ini akan menghasilkan lebih banyak koin emas.
"Baik!! Kita mulai dari barang Ke-12 dari daftar barang yang akan di lelang." Ucap Mengsui sambil memberikan kode tertentu.
Dari sebelah sisi panggung ada dua pria besar yang membawah kotak kayu. Mereka menaruhnya tepat di tengah panggung agar semua peserta dapat melihatnya dengan jelas.
Para peserta lelang berbisik-bisik menebak barang apa di dalam kotak kayu tersebut. Mereka semua antusias sambil memeriksa koin emas yang mereka bawa untuk memberikan penawaran harga tertinggi yang bisa mereka tawarkan.
Su Mei membuka mekanisme pengunci untuk membuka kota kayu tersebut, dan terlihatlah sebuah tungku berwarna biru tua di dalamnya. Tungku tersebut memancarkan aura ketenangan sekaligus penekanan seperti aroma obat surgawi, di tambah ukiran naga air yang melilit sebuah gunung besar menambah kesan elegan pada penampilan tungku itu.
"Barang Pertama yang akan di lelang adalah tungku naga air! Tungku ini merupakan artefak langka yang di temukan oleh seorang kultivator bebas di dalam hutan roh persik di sebuah reruntuhan kuno." Suara Su Mei kembali bergema, terdengar sedikit arogan kali ini namun masih tetap anggun seperti biasanya.
"Reruntuhan kuno? Hutan roh persik! Astaga apa aku telah salah mendengar? Itu merupakan hutan pembatas antara kekaisaran Han dan Tang, orang gila macam apa yang berani masuk kesana dan mendapat harta berharga semacam ini?"
"Siapa Peduli! Katakan pada kami berapa harganya?" Orang-orang di tempat itu sudah tidak sabar untuk mendapatkan barang berharga dan langka semacam ini.
"Untuk penawaran harga pertama adalah 70.000 koin emas dan setiap kenaikan penawaran adalah 7000 koin emas!"
Setelah pemberian dari Su Mei, terdengar teriakan dari salah seorang peserta. Dia berdiri dan mengangkat tangannya.
"77.000 koin emas!!"
Tidak mau kalah para peserta yang lain juga melakukan hal yang sama.
"84.000 koin emas!!"
"95.000 koin emas!!"
"110.000 koin emas!!"
Su Mei tersenyum ketika melihat antusias dari para peserta dalam menaikan harga barang lelang. Dalam pelelangan untuk mendapatkan uang semudah memetik daun teh, tapi bagi asosiasi Teratai Putih untuk mendapatkan barangnya tidak semua dibayangkan.
Sementara di ruangan VIP nomor 7 terlihat seorang pria tua dengan anak muda yang sedang minum teh. Mereka berdua memakai pakaian berwarna hijau seakan memberikan kesan penyembuhan serta plakat yang berukiran tungku diatas bunga teratai yang menandakan status mereka.
"Kakek, apa kita tidak akan melakukan penawaran? Sepertinya tungku itu cukup menarik?" Ucap anak muda tersebut, sambil memerhatikan pelelangan di bawah.
Orang tua tersebut mengelus janggut putihnya, wajahnya yang telah penuh keriput tidak menutupi ekspresi ketertarikannya. Pandangan yang teduh terlihat seperti orang yang bijak yang sudah lelah melihat pasang surut kehidupan.
"Tungku Naga air merupakan tungku jenis 5 naga penjuru, sejatinya tungku ini ada lima jenis. Tungku naga air, Angin, Api, cahaya, dan kegelapan. Kelima tungku itu ditempa oleh dewa Alchemist kuno Ling Jian Ye yang kemudian tersebar keseluruh dunia. Aku cukup beruntung bisa melihatnya secara langsung di tempat ini"
Anak muda tadi menjadi sangat terartarik dengan tungku naga air setelah mendengar penjelasan kakek nya tadi.
Kakek tua itu tersenyum, melihat antusias cucunya.
"Meskipun tungku naga air sangat berharga, tapi kita yang pada dasarnya menggunakam elemen api untuk membuat pil tidak bisa menggunakan tungku tersebut.
Pada dasarnya tungku naga air hanya bisa merespon pengguna elemen air, membuat pil menggunakan elemen air sangatlah sulit bahkan lebih sulit daripada menggunakan elemen api, berbagai metode dan tatacara pembuatan juga banyak yang telah hilang, jadi apa kamu benar-benar ingin menghabiskan uang mu demi sesuatu yang tidak bisa kau gunakan?"
Kakek tua itu berucap dengan sedikit perasaan geli ketika melihat para peserta di bawah terus menaikan penawaran. Mereka menawar harga barang tanpa mengetahui dengan jelas barang yang akan mereka beli.
Anak muda tadi mengerti kemudian duduk dengan tenang, dia benar-benar kehilangan ketertarikannya pada tungku naga air setelah mendengar perkataan kakeknya.
"150.000 koin emas!!"
Sementara itu di ruangan VIP lain, Zu Lian berdiri di samping Meng Yu yang memerhatikan jalannya pelelangan.
Menyaksikan banyak orang yang memperebutkan barang dengan harga fantastis membuatnya mengehelah nafas panjang.
150.000 koin emas bukanlah uang yang sedikit, keluar Meng mereka membutuhkan waktu satu bulan untuk mengumpulkan uang sebanyak itu.
Sementara Zu Lian masih tetap tenang seperti biasanya. Tapi di dalam hati dia tersenyum, Zu Lian kembali mengingat bahwa tungku naga air ini akan berada pada tangan pendekar yang kelak akan dikenal di seluruh kekaisaran.
"170.000!! Koin emas!!" Suara yang terdengar anggun bergema yang berasal dari ruangan VIP nomor 5.
Para peserta yang duduk di tempat biasa terdiam, sepertinya mereka tidak bisa menawar ke harga yang lebih tinggi dari 170.000 koin emas.
Su Mei Yang melihat itu langsung menghitung.
"170.000 pertama!!"
”170.000 Kedua!!"
"170.000 ketiga!!"
"Baik!! Artefak tungku naga air ini telah menjadi hak milik dari tuan yang berada di ruangan VIP nomor 5, kami mengucapkan selamat dan terimakasih."
Mendengar hal itu para peserta biasa langsung merasa kecewa.
"Cih, orang-orang di VIP itu benar-benar sombong dan tidak memberikan kesempatan kepada kita." Ucap seseorang pada temanya.
"Sst!! Jika kamu tidak ingin mati, maka jaga ucapan mu. Apa Kau tidak tahu orang yang ada di dalam ruangan VIP itu adalah Ning Yue matriak sekte kelabang darah dari hutan kegelapan ."
Mendengar perkataan temannya, mereka semua terdiam, mendengar kata Sekte kelabang merah saja benar-benar membuat mereka bergetar ketakutan.
Jika pun mereka punya uang, mereka tidak akan berani menawar lagi setelah mengetahui identitas sosok di ruangan VIP 5, karena itu sama saja menentang sekte Kelabang Merah dan itu merupakan tindakan yang sangat gila.