Kehidupan seorang gadis.
Ia terpaksa masuk kedalam kehidupan Tuan Muda Raka untuk menyelamatkan kaka satu satu nya.
Apa sebenarnya kesalahan kaka nya??
Rencana seorang Tuan Muda untuk mengendalikan hidup Tania. Tapi setelah menjalani nya ia malah jatuh cinta, bahkan dia sendiri yang jadi tergila gila kepadanya.
Tanpa ia sadari ia banyak melanggar peraturan yang ia buat sendiri.
Sebenarnya apa yang membuat Raka menjadi mencintai Tania?
Seperti apa sebenarnya perasaan Tania?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eva pronika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kau Milikku
Setelah makan malam, Raka masuk sebentar ke Ruangan kerja dan langsung masuk ke dalam kamar. Tania masih baru naik ke atas tempat tidur.
"Apa kau mencintai ku Tania?" Tanya Raka yang baru duduk di atas kasur.
"kenapa sayang?" Tania seolah olah tidak mendengar jelas pertanyaan Raka.
cinta?? jika aku jawab Tidak itu akan malapetaka bagiku. Kau mau apa sekarang.
Raka menyentuh Tangan Tania dan menariknya kedalam pelukan nya. Raka mulai mencium bibir Tania dengan lembut. Tania yang seperti nya syok tidak bergerak sama sekali.
apa yang kau lakukan. Apa kau akan melakukannya sekarang. Bersamaku? Tidak bagaimana bisa ini terjadi padahal kau tidak mencintaiku. Begitu rendahnya kah aku
Tiba tiba Tania mundur, membuat Raka mengerutkan dahinya.
"Kenapa?" Tanya Raka.
"Sayang seperti nya aku" Tania tidak meneruskan kata kata nya.
"Apa kau tidak mau melakukannya bersamaku?"
"Bukan begitu, hanya saja aku" masih saja tidak meneruskan kata katanya.
"Baiklah kalau begitu" Raka langsung bersandar dan mengambil telpon genggam miliknya.
Beberapa saat Raka seperti menelpon sesuatu.
Seketika wajah Tania menjadi pucat. Ia tau apa yang akan terjadi setelah ini.
"Jay" panggil Raka.
Entah keberanian darimana yang datang kepada Tania, dengan cepat ia menarik Telpon genggam milik Raka dan langsung melemparnya ke arah Sofa. Raka juga tidak kalah kagetnya dan langsung menoleh ke arah Tania.
Tania berdiri menggunakan lututnya dan duduk di pangkuan Raka. Seketika ia menciumi bibir Raka, kini tangan Tania tepat di wajah Raka, tangan Raka yang tadinya di bawah kini meraba punggung Tania dengan lembut. Raka terbuai dengan perlakuan Tania.
Jangan berfikir Tania, Lakukan saja. Ini akan segera berakhir.
Raka mengangkat tubuh tania dan meletakkannya tepat di bawah nya tanpa melepaskan ciuman mereka, kini ciuman Raka mulai Turun ke leher dan turun lagi.
Tunggu, kenapa dia melakukannya sangat lembut sekali.
Raka mulai membuka bajunya dan menunjukkan dada nya yang ber otot, ia kembali beraksi menikmati setiap inci tubuh Tania tidak ada yang terlewat. Sesekali Tania mendesah saat bagian sensitif di tubuhnya di sentuh oleh Raka. Raka membuka semua baju Tania, kini tubuh polos Tania sudah tidak ada yang menutupi nya lagi, begitu juga dengan Raka. Ia ingin melakukan penyatuan dengan Tania.
Kedua Tangan Tania meremas seprei kasur yang berwarna putih itu saat Raka mulai melakukan penyatuan. Ia melakukannya sangat pelan dan lembut, senyum nya sangat jelas terlihat saat ia melihat cairan merah mengenai seprei berwarna putih itu. Tanda ia orang pertama yang menyentuh Tania.
Kau milik ku Tania, Tidak ada yang bisa memiliki mu kecuali aku. Bahkan sejak awal, aku melihat mu pertama kali di acara itu, kau sudah menjadi milik ku saat itu juga. Kau bahkan tidak tau, kau sudah mengambil perhatianku. Aku sudah katakan, kau milik ku selamanya.
Raka mengecup kening Tania yang sudah terlelap setelah kelelahan karna pertempuran Tadi.
"Selamat tidur sayang" ucap nya walaupun tidak di dengar lagi oleh Tania.
Raka meninggalkan Tania yang masih terlelap dan berniat Turun, saat pintu di buka ternyata sekretaris jay ada di depan kamar mereka sembari melihat smartphone nya.
"Apa yang kau lakukan disini Jay?" dengan suara sedikit tinggi karna ia terkejut di buat Jay
"Maaf Tuan, Tadi anda menelpon saya, tapi setelah itu suara Tuan tidak terdengar lagi, saya langsung buru buru datang kemari Tuan" menjelaskan.
Walaupun Setelah sampai ia sudah tau sebenarnya apa yang sedang terjadi di dalam. Tapi ia memilih untuk tidak mengetuk dan menunggu di depan pintu kamar.
"Ikut aku" Perintah Raka.
Mereka masuk ke Ruang kerja.
*
"Apa perlu aku melakukan sesuatu kepada Nona klara Tuan?"
"Tidak sekarang Jay"
"Maksud anda Tuan?"
"ha ha ha Kita masih membutuhkan nya Jay"
Jay seolah mengerti apa yg ada di dalam pikiran Tuan nya.
"Apa kau sudah memberikan hadiah untuk kaka nya Tania?"
"Sudah Tuan. Mereka sudah menempati rumah yang baru sekarang"
"Bagus. Bagaimana pun dia sudah membesarkan istriku seorang diri bukan?"
apa? dia mengatakan apa? Bahkan untuk pertama kalinya kau memberikan hadiah kepada orang yg sudah orang yg menghianati anda Tuan. Sepertinya Nona Tania sudah benar benar mengubah mu.
"Aku mau dia tidak lagi ke kampus jay"
"Tapi ini akan menyakiti Nona Tuan"
"Aku tidak mau lagi melihat dia menjadi pusat perhatian pria pria itu. Itu Tugas mu jay agar dia tidak masuk ke.kampus lagi" perintah nya
Jay terlihat bingung melihat tingkah Tuan nya.
*
Tania mulai membuka matanya. Ia mulai mengumpulkan kesadaran nya. Pikiran nya mulai mengingat ingat apa yang terjadi tadi malam.
Benar, itu memang terjadi tadi malam. itu bukan mimpi
Ia melihat ke sebelahnya. Ternya ada Raka yang sedang memeluk nya. Mereka bahkan tidak memakai sehelai benang pun.
Ia mengangkat Tangan Raka dengan pelan, berharap agar Raka tidak terbangun.
"Jangan bergerak" Suara Raka mengagetkan Tania.
Ia pun tidak bergerak sama sekali.
kini Raka sudah bangun. Ia mulai mengakat Tubuh Tania masuk ke dalam kamar mandi. Meletakkan nya di dalam Bathtub kamar mandi dan ia juga masuk ke dalam bersama Tania.
Ia duduk tepat di belakang Tania, di ambilnya spons dan mulai mengusap punggung Tania dengan lembut. Tania hanya diam saja di perlakukan begitu oleh Raka.
Akhirnya acara mandi selesai. Raka mengeringkan Rambut Tania menggunakan Hairdryer. Setelah selesai Raka kembali mengangkat tubuh ramping Tania kembali ke atas tempat tidur.
Aahh kapan ini akan berakhir. Aku sudah sangat lapar.
Raka kembali melakukan aksinya lagi. Walaupun baru tadi malam ia baru melakukannya, sepertinya pagi ini juga ia tidak mau melewatkan nya begitu saja. Tania masih mendesah karna ia masih merasakan sakit. Tapi berbeda dengan Raka, desahan Tania justru membuatnya semakin bersemangat.
Setelah selesai dengan drama pagi ini. Tania kembali terlelap karna kelelahan, Raka menutupi tubuh Tania hanya Rambutnya yang terlihat. Ia pun memanggil Pak sam agar mengantarkan Serapan ke dalam kamar.
Karna ia Tau Tania akan merasa nyeri saat menuruni tangga.
Pak sam sudah masuk dengan seorang pelayan wanita
"Selamat pagi tuan" sapa pak sam.
"Pagi pak sam" Jawab nya bersemangat.
Pak sam lantas meletakkan serapan di atas meja, ia melirik ke arah tempat Tidur dan langsung menunduk, karna takut di ketahui oleh Raka.
"Apa masih ada yg anda butuh kan Tuan?"
"Apa Jay sudah datang?"
"Sudah Tuan"
"Suruh dia ke atas"
"Baik Tuan, saya permisi"
Beberapa saat kemudian
tok tok tok
"Masuk lah Jay" perintah Raka.
Raka masuk dan langsung menuju sofa, sebentar ia melirik ke arah tempat tidur.
Sepertinya anda sangat berjuang tadi malam Nona.
"Duduk lah"
"Hari ini aku tidak ingin ke kantor Jay, kau atur semua jadwal hari ini."
"Baik Tuan. Saya permisi"
ia melangkah menuju pintu sebentar ia kembali melirik ke arah kasur terlihat hanya rambut Tania.
Sepertinya Tugas anda belum selesai Nona.