NovelToon NovelToon
Bukan Kamu Boss...Tapi Barista Berotot Itu

Bukan Kamu Boss...Tapi Barista Berotot Itu

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Persahabatan / Romansa / Satu wanita banyak pria
Popularitas:748
Nilai: 5
Nama Author: whatdhupbaby

Vivian Shining seorang gadis dengan aura female lead yang sangat kuat: cantik, baik, pintar dan super positif. Dia tipe sunny girl yang mudah menyentuh hati semua orang yang melihatnya khusunya pria. Bahkan senyuman dan vibe positif nya mampu menyentuh hati sang bos, Nathanael Adrian CEO muda yang dingin dengan penampilan serta wajah yang melampaui aktor drama korea plus kaya raya. Tapi sayangnya Vivian gak sadar dengan perasaan Nathaniel karena Vivi lebih tertarik dengan Zeke Lewis seorang barista dan pemilik coffee shop yang tak jauh dari apartemen Vivi, mantan atlet rugbi dengan postur badan bak gladiator dan wajah yang menyamai dewa dewa yunani, juga suara dalam menggoda yang bisa bikin kaki Vivi lemas sekita saat memanggil namanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon whatdhupbaby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5. Tipe Gadis Itu Yang Berotot

" Itu tadi keren banget Vi !." Mia dari belakang semangat memeluk Vivi.

Vivi yang baru saja duduk di mejanya setelah presentasi hampir saja menumpahkan cup kopi dari Zeke yang dipegangnya.

Mini-Vivi terlempar dari bahu Vivi dan terjatuh di meja . "ASTAGA! KOPI ZEKE HAMPIR TUMPAH! KALO SAMPE TUMPAH, AKU BAKAL... BAKAL... NANGIS SEJAM!"

" Mia kamu hampir menumpahkan kopi ku." Kesal Vivi dengan wajah cemberut yang hanya mendapat cubitan dari Mia yang sama sekali tidak takut dengan marahnya Vivi yang membuatnya semakin imut.

Lalu setelah melepaskan cubitan nya Mia masih semangat menggebu mulai bicara seperti penggemar K-drama kelas kakap. “ Kamu tahu nggak, barusan itu kayak adegan di drama Korea! Si bos besar, Nathanael yang terkenal dingin itu, tiba-tiba muji kamu di depan semua orang! Itu... itu... legendary moment!”

Vivian yang masih cemberut dengan pipi merah habis di cubit Mia menjawab. “Ah, bukannya pak Nathanael muji presentasi ku yang kebetulan aja sesuai konsep produk baru yang akan di luncurkan.” Katanya sambil memiringkan kepala.

Mia masih terbawa skenario drama koreanya semangat berkata “Kebetulan? Kebetulan dari surga, iya! Coba bayangin, kamera nge-zoom ke wajah kamu yang senyum malu-malu, lalu Nathanael berdiri, tatapannya agak lama di kamu—”

 “—dan lalu... bam!” menepuk kedua tangannya dramatis “Adegan slow motion, musik romantis, lalu episode berikutnya mereka udah jadian!”

Mini-Vivi memegang kepala dramatis dari atas bahu Vivian. "STOP! STOP! KITA UDAH PUNYA DRAMA SENDIRI DI KAFE! JUDULNYA 'ZEKE & THE SECRET LATTE ART'!"

Dan Vivian yang setuju dengan Mini-Vivi hanya bisa terbelalak dengan cerita absurd ala K-drama Mia. " Tunggu!, Tunggu!." Teriak Vivi dengan tangan melambai cepat menghentikan alur drama Mia. " Apa maksudnya di episode selanjutnya mereka jadian?. Siapa dan siapa yang jadian?!."

" Kamu sama pak Nathanael tentu saja." Jawab Mia sambil cengengesan.

" EHH!!. APA ?!. KENAPA ?!."

Mia menyipitkan mata curiga, lalu mendekat berbisik. “Kamu gak sadar ya, cara dia lihat kamu tadi tuh... bukan tatapan biasa, Vi. Bos kita yang terkenal seperti lemari es itu tersenyum. Apa kamu gak melihatnya...”

Vivi masih berusaha mengelak. " Tapi, tapi, itu normal kan kalau manusia tersenyum." Jawab Vivi panik. " Mungkin saja dia lagi senyum sama orang lain."

Mia menghela napas dramatis, lalu menepuk bahu Vivian. “Oke, oke. Aku nggak akan maksa. Tapi ingat kata-kataku, ini awal dari plot drama cinta kantor yang epik.”

" Tapi kenapa harus aku dan pak Nathanael, bukan kamu saja jadi female lead nya."

Mia menyilangkan kedua lengannya di depan dadanya sambil melihat Vivian dari ujung kaki sampai ujung rambut.

Wajah lembut dengan mata besar yang terlihat polos namun bisa sangat ekspresif. Senyum manis dan hangat. Rambut panjang sedikit bergelombang. Menyebar aura hangat yang membuat orang nyaman jika hanya berdiri dekat dengannya.

Yes!, Absolutely Female Lead.

" Tentu saja itu harus kamu. Karena aura mu itu female lead banget." Jawab Mia mantap.

" Apa itu maksudnya?." Tanda tanya besar menggantung diatas kepala Vivi dan Mini-Vivi dengan mata besar polos memandang Mia.

" Permisi. "

Sebelum sempat Mia menjawab sebuah panggilan dengan suara dalam membuat mereka berdua memalingkan wajah ke asal suara itu.

Dan disana diambang pintu kaca kantor berdiri seseorang dengan jaket kulit warna hitam, celana jeans dan kontainer makanan.

Oh, yang paling penting!!. Tubuh itu yang meskipun tertutup oleh balutan jaket tidak mampu menyembunyikan tubuh yang bak gladiator dengan lekukan otot-otot sempurnanya.

Mini-Vivi seketika jatuh pingsan di bahu Vivi, kaki gemetar sambil bergumam, "DIA PAKE JAKET KULIT... DIA PAKE JAKET KULIT..."

" Zeke..." Bisik Vivi yang seolah kehilangan nafasnya.

Dan Zeke yang menyadari keberadaan Vivi langsung menghampiri dengan senyuman menawannya.

" Vivian." Panggilnya seolah telah lama saling kenal meskipun mereka baru saling bertemu tiga hari dan Zeke baru mengetahui namanya pagi ini.

" Ha..hai Zeke..." Vivian tergagap, lagi lagi kehilangan logikanya setiap kali berhadapan dengan cowok ini.

" Syukur lah aku bertemu denganmu. Aku sedang mengantarkan pesanan pelanggan, apa kau bisa membantu ku?."

Vivi cepat mengangguk seperti anak ayam mematuk jagung. Dia tidak bisa lagi menjawab karena bahkan dia lupa caranya bernapas.

" Apa kamu tahu seseorang dengan nama Mia Young. Dia memesan Ice latte dan fried toast. Aku sudah bertanya pada resepsionis bawah katanya aku naik saja di lantai lima."

" Erm..." Vivian otomatis teringat sahabat yang dari tadi berdiri diam disampingnya.

Mia sudah mengangkat tangannya. " Itu aku."

" Ah, maaf pesanan nya sedikit terlambat." Ucap Zeke sambil mengeluarkan makanan dan minuman yang dipesan Mia dari dalam kontainer makanan nya." ...Yang biasa mengantarkan pesanan tiba tiba sakit, jadi aku harus mengantar nya sendiri." Jelasnya sambil mengumbar senyuman.

" Tidak masalah." Jawab Mia.

" Aku sudah terima pembayaran lewat aplikasi. Sekali lagi aku minta maaf karena pesanannya terlambat. Di tunggu pesanan selanjutnya. Terimakasih."

Zeke mulai beranjak pergi namun berhenti sesaat didepan Vivi. " Aku tunggu kedatanganmu ke kafe sore nanti. Bye Vi." Ucapnya sambil mengkerlingkan mata pada Vivian dan Vivi hanya bisa mengangguk tanpa kata.

Mini-Vivi yang tadi pingsan gara gara jaket kulit kini bangun dari pingsannya dan lonjak lonjak kegirangan. " DIA BILANG 'AKU TUNGGU'! DIA BILANG 'BYE VI'! VI! VI! "

" Iya. Aku tahu." Bisik Vivi ke Mini-Vivi dengan hati yang terbang ke awang awang.

Saat Zeke hampir menghilang diambang pintu kaca...

Klik.

Suara kamera HP terdengar dan koleksi foto baru untuk Vivian, Zeke dengan jaket kulit dan celana jeans memang menggoda keimanan.

" Kamu lebih suka yang besar...?" Tanya Mia.

Mini-Vivi nyahut, " TENTU SAJA!!. KARENA YANG BESAR LEBIH MEMUASKAN!!"

" Apanya yang besar...?" Vivian balik tanya, entah pada Mia atau Mini-Vivi. Masih dengan tatapan tak teralih dari pintu kantor dimana Zeke tak lagi terlihat dengan senyuman lebar mengembang di bibirnya.

" Tubuhnya. Yang penuh otot itu..."

Vivi otomatis mengangguk di ikuti Mini-Vivi.

" Kenapa?." Tanya Mia.

" Karena terlihat sangat nyaman dan hangat jika dipeluk. " Jawab Vivi dengan senyuman dreamy nya.

Mini-Vivi teriak penuh semangat sebelum akhirnya protes ke Vivian. "YEEESSS! TAPI KOK DIOMONGIN?! KAMU GAK BISA DIEM YA?!."

" Oke, aku setuju. Tapi dia tidak sekaya pak Nathanael." Celetuk Mia yang entah kenapa jiwa kompetitif nya bergejolak karena tidak terima idolanya, Nathanael Adrian harus kalah saing dengan penjual kopi dengan tubuh sempurna bak dewa Yunani.

" Ada apa denganku ?." Tanya suara dingin yang tiba tiba muncul itu mengejutkan mereka berdua.

Bos mereka Nathanael sudah berdiri dibelakang mereka dengan wajah dingin namun tampan bak pemain drama korea.

Mini-Vivi langsung melarikan diri dengan nyemplung ke dalam tas Vivi yang diletakan diatas meja. "SIAP-SIAP! MODE PANIK! BOS DINGIN ALERT!" Teriaknya dari dalam persembunyian nya.

" Tidak ada apa-apa pak." Jawab Mia cepat.

" Vivian bisa kita bicara sebentar." Ucap Nathanael yang menatap Vivian, lebih terdengar seperti perintah dari pada sebuah pertanyaan. "...Tentang presentasi mu tadi." Lanjutnya.

" Se..sekarang pak...?" Tanya Vivian yang mulai dilanda kegugupan.

Nathanael hanya mengangguk lalu melangkah pergi yang cepat cepat di ikuti Vivian dibelakangnya.

Melihat pemandangan Nathanael dan Vivian yang berjalan bersama hanya menambah gejolak jiwa fans garis keras K-drama, Mia, semakin membara.

" I am rooting for you pak. Jangan kalah sama penjual kopi dengan tubuh sempurnanya."

Pintu ditutup lembut di belakang mereka. Nathanael berjalan ke mejanya, namun berbalik sebelum duduk, bersandar ringan ke sisi meja, menatap Vivian.

“You impressed me in that meeting.”

Mini-Vivi yang muncul kembali dari persembunyiannya sedang mengintip dari balik kerah baju Vivi, "DIA... DIA... KOK BISA DINGIN TAPI HOT?! TAPI ZEKE LEBIH HOT! TAPI... TAPI..." Tangan mini-Vivi memegang kepala "AKU BINGUNG NIH!"

Vivian tersenyum canggung, salah tingkah menyembunyikan perasaan malunya , “Thank..thank you, Mr. Adrian.”

“Nathanael, when we’re not in a boardroom.”

" WAA!! ITU TERLALU CEPAT UNTUK SALING PANGGIL NAMA DENGAN AKRAB!!" Mini-Vivi dengan panic mode kembali sembunyi dibalik leher Vivi

" Oh..." Hanya itu yang keluar dari Vivian karena jujur saja dia tidak tahu harus menjawab apa dengan tawaran itu.

Nathanael melipat tangan di depan dada, mengamati ekspresi Vivian dengan cermat.

Mata lebar yang tak berani menatap langsung padanya. Semburat merah lembut yang menghias pipinya. Dan bibir yang terus digigit lembut...

" Apa aku se menyeramkan itu Vivi ?." Tanya Nathanael mengejutkan Vivian.

" Ah!, tidak pak!." Vivian panik menjawab sambil menggoyangkan kepala dan tangannya.

" Lalu kenapa kamu tak berani menatap saya?."

Dengan tatapan yang terus menjauh dari Nathanael Vivi berusaha menjawab tanpa harus menyinggung perasaan bos nya. " I..itu..karena saya...belum terbiasa dengan anda..."

" Kalau begitu biasakan." Potong Nathanael seperti biasa terdengar seperti perintah yang tak bisa diganggu gugat. " Karena mulai besok kamu akan jadi ketua untuk setiap diskusi tentang proyek proyek baru divisi kreatif ini."

" Eh..?...Eh?!...EHH!!."

" APA MAKSUDNYA ITU." Teriak Mini-Vivi dari balik leher Vivi dengan wajah syok.

Nathanael hanya terkekeh kecil yang disembunyikan dibalik lengannya melihat paniknya Vivian.

______

Bonus,

"VI, KALO KAU BILANG 'IYA' KE NATHANAEL, AKU BOIKOT KOPI ZEKE!" Tapi langsung meralat. "ENGGAK! JANGAN! AKU BERCANDA!"

1
Naurila Putri
kereenn lanjutt terussssss kakkk
ethereal: terimakasih kak🙇🙇
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!