NovelToon NovelToon
Asisten Dadakan

Asisten Dadakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Persahabatan / Romansa
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kurniasih Paturahman

"Aku akan membayarmu" Ucap Vaya sahabatnya.

"Kamu bercanda Va" Tanya Maura memastikan.

Sebuah tawaran yang cukup gila, membuat Maura harus menjalani hari - harinya bersama Gilang. Seorang pria tampan yang mempunyai segudang pengagum.

"Kamu cukup menjadi asistennya, dan buat dia jatuh cinta"

"What.!!" Teriak Maura.

Apakah Maura setuju dengan tawaran yang diajukan oleh Vaya?

Apakah Maura sanggup menjalani hari - harinya bersama Gilang?

Lalu hubungan seperti apa yang akan terbentuk antara Maura dengan Gilang?

Yuk mampir, ikuti kisahnya😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kurniasih Paturahman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terpesona

Suaramu.. membuat semua orang menatap kagum dirimu. Wajahmu menyempurnakan itu. Aku pun merasakan hal yang sama.. kagum dan ikut terpesona.

-Maura-

🌿🌿🌿

Sebuah cafe, menjadi tujuan Gilang saat itu. Cafe yang cukup besar, dengan pengunjung yang sangat ramai.

Gilang melangkah masuk ke dalam, diikuti Maura dari belakang. Berhenti sesaat, mengedarkan pandangannya, mungkin mencari sosok yang Gilang kenal.

Langkah kakinya berlanjut kembali, saat melihat sosok pria melambaikan tangannya ke arah Gilang. Gilang seakan tersenyum telah menemukannya. Pria itu melangkah mendekatinya.

"Kau sampai juga, terima kasih sudah mau datang."

"Kitakan teman." Jawab Gilang dan tersenyum hangat.

Pria itu merangkul Gilang dan mengajaknya pergi. Lalu Maura terpaku melihatnya. Bagaimana bisa Gilang melupakan kehadirannya dan siapa pria itu, kenapa kehadirannya seakan menghapus Ingatan Gilang akan dirinya.

"Sudahlah.. Sebaiknya ku di sini saja." Bisik Maura sendiri, lalu mencari bangku untuk di duduki nya.

Ddrrtt...

Tak berapa lama, handphone Maura bergetar. Nama Gilang tertera dalam layar handphone miliknya. Maura tersenyum senang saat mengetahui siapa yang telah menghubunginya.

"Akhirnya kamu mengingatku juga." Bisik Maura sendiri.

Ddrrtt...

Handphone itu bergetar kembali. Kali ini Maura langsung mengangkatnya dan tercengang mendengar suara Gilang yang terdengar kesal.

"Kamu di mana? Kenapa tiba-tiba kamu menghilang tadi? Maura.. kamu dengar tidak?" Tanyanya terus.

"Iya.. iya.. aku dengar."

"Kamu di mana?" Tanyanya berulang lagi.

"Aku masih di depan."

"Cepat ke sini?"

"Kemana?"

"Masuk ke dalam." Pintanya lagi dan langsung mematikan handphonenya saat itu.

Maura menggeleng menatap tak percaya. Gilang kembali menyebalkan. Dia sendiri yang meninggalkan Maura tadi, sekarang dia yang meminta Maura untuk segera menemuinya.

Maura menghela nafasnya, rasanya baru lima menit ia duduk di sini. Melihat sekeliling cafe ini. Menikmati ketenangan hati yang sulit di dapat saat Ia harus berdekatan dengan Gilang.

"Kamu lama sekali." Ucap seorang pria dan Maura tau itu suara Gilang.

Maura kembali terkejut dibuatnya. Gilang sudah berada di hadapannya sekarang.

"Loh.. kok, kamu yang ke sini." Tanya Maura polos.

"Mulai sekarang, kamu enggak boleh menjauh dariku lebih dari satu meter."

"Hah.. memangnya aku banyangkan mu." Protes Maura.

"Ayo cepat masuk." Ajaknya dan kali ini Gilang tak lupa menggandeng tangan Maura.

Mereka masuk bersama sekarang. Gilang mengenalkan Maura pada pria yang sempat menghapus ingatan Gilang akan Maura tadi. Pria itu bernama Hans, Gilang terlihat akrab sekali dengannya.

"Kenapa ramai sekali di sini?" Tanya Maura.

"Kami sedang ada acara tahunan. Gilang akan bernyanyi nanti. Makanya bisa seramai ini." Ucap Hans menjelaskan.

Maura memandang Gilang saat ini, dalam diam mulai mengakui bahwa Gilang memang terkenal.

"Sudah puas liat-liatnya." Ucap Gilang dan mengejutkan Maura.

Maura terdiam setelah mendengar ucapan itu. Berpura-pura menikmati makanan yang sudah disediakan Hans untuk dirinya dan Gilang. Sedangkan Gilang tersenyum melihat tingkah Maura.

Gilang dan Hans pun kembali berbincang, Maura hanya menjadi pendengar yang baik. Sampai akhirnya Maura menjadi bahan pembicaraan mereka.

"Kalian sudah lama kenal?" Tanya Hans.

"Tidak." Jawab Maura singkat.

"Benarkah, kalian terlihat sangat dekat padahal. Awalnya ku kira kalian itu berpacaran." Ucap Hans lalu tertawa.

"Kamu wanita beruntung, banyak wanita yang ingin dekat-dekat dengan Gilang. Tapi tidak punya kesempatan bagus sepertimu." Ucap Hans lagi.

"Aku yang beruntung." Ucap Gilang seperti berbisik. Namun berhasil membuat Maura tercengang mendengarnya atau mungkin Maura salah mendengar.

"Kau bilang apa?" Tanya Maura memastikan.

"Aku tak bilang apapun."

Maura kembali diam, dia sangat yakin Gilang mengucapkan satu kalimat. Kalimat yang membuat Maura berfikir apa maksud dari perkataan Gilang tadi. Tapi Gilang tidak mau mengakui itu.

Mungkin Ini hanya perasaan Maura saja. Tidak mungkin seorang Gilang bisa berkata demikian.

Dengan tenang, Gilang menyembunyikan perasaanya. Gilang memang mengatakan sesuatu yang Maura dengar.

"Aku yang beruntung telah mengenalnya." Ucap Gilang dalam hati.

🌿🌿🌿

Alunan lagu mulai terdengar, sorak sorai pengunjung jelas terasa. Nama Gilang selalu terucap oleh mereka. Mereka tertawa, berteriak dan bahkan ada yang terharu dan meneteskan air mata.

Gilang berhasil membuat mereka hanya melihat dirinya. Inilah yang mereka tunggu, inilah yang mereka harapkan, inilah yang mereka impikan.

Maura pun terkejut menatap ini semua. Tak menyangka bahwa sosok Gilang begitu di kagumi. Saat Gilang baru mulai menginjakkan kakinya di panggung, mereka berteriak memanggil namanya. Saat Gilang mulai menyapa, suara mereka makin terdengar keras bahkan terasa lebih ramai.

"Waw.." Ucap Maura sendiri.

Maura ikut memandang Gilang dari kejauhan.

Terpesona.. mungkin saja. Pria yang selalu mengisi hari-harinya belakangan ini, memancarkan aura bintangnya.

Inikah yang dinamakan keberuntungan? atau kesempatan? apa bedanya dari kedua kata itu. Mungkin ada benarnya juga perkataan Hans tadi, Maura wanita yang beruntung dari banyak wanita yang hadir saat itu.

Mereka selalu berharap diberi kesempatan untuk bisa melihat Gilang, berlama-lama dengan dirinya, bisa menatap dari dekat.

Sedangkan Maura dapat menikmati itu semua.

Gilang kembali mengeluarkan suaranya, ia memulai bernyanyi sekarang. Lirik demi lirik mulai terdengar. Dalam diam.. Maura mulai memandang Gilang dengan kagum. Maura tersenyum, hatinya bergetar. Pandangannya tak lepas dari sosok Gilang.

Gilang menatap sekelilingnya, ia tahu hampir semua pengunjung menatap dirinya. Tapi hanya satu yang ia harapkan, ya.. tatapan Maura. Ia berhasil membuat Maura menatap dirinya begitu lama.

Saat itu Gilang dan Maura terlihat tersenyum satu sama lain. Terlihat seperti memandang satu sama lain. Mungkin ini bukan hanya sebatas rasa kagum, tapi lebih dari itu.

"Gilang sudah kembali seperti awal." Ucap Hans dan mengagetkan Maura.

"Maksudnya."

Maura menatap Hans sekarang, menunggu Hans menjelaskan perkataannya. Apakah sebelumnya Gilang tidak seperti ini? Apa bedanya?

"Ya.. Gilang sudah kembali, bahkan terlihat lebih baik sekarang."

Maura tetap saja tak paham. Menyudahi pembicaraan itu begitu saja. Hans sepertinya tidak berniat menjelaskannya lebih detail dan hanya tersenyum menatap kebingungan Maura saat itu.

.

.

.

.

.

Jadi keberuntungan atau kesempatan namanya😁

Tinggalkan jejaknya dan likenya ya kak.

Di jadikan Favorite trus kasih Rate yang banyak. Supaya tambah semangat up nya.

💪😊

Semoga selalu setia membacanya dan menunggu upnya.

Mau likenya ya kak 😊

Mau ratenya juga ya kak😇

di Vote Alhamdulilah😁

Mampir juga yuk ke novelku yang lain, judulnya "Cinta Pak bos", Adit dan Ayna menunggu di sana😉

Terima kasih yang sudah Vote😘, yang sudah membaca, yang sudah hadir, yang sudah like, yang sudah komen. Terima kasih ya semoga betah di sini😊

1
it's me oca -off
maura ciye ciyee
sitimusthoharoh
penyesalan tu di akhir mb laras kalok didepan namane pendaftara.
lanjut
Dwi Winarni Wina
mampir thor kayaknya menarik n bagus ceritanya...
sitimusthoharoh
y ampun si ma2 dah gk sbar mau punya mantu.
lanjut
it's me oca -off: onel kmn ja
total 1 replies
it's me oca -off
hadir
♀️
akhirnya up juga
▫️
trnyata udh up 4bab🙈,dan inget² lg ceritanya udh lama g baca 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
neni onet
akhirnya up juga setelah sekian purnama,
semangat Thor, ceritanya bagus, penasaran laras maunya apa sekarang . . 💪
neni onet
masih ngilang yaa neeh lanjutannyaa, padahal seru lhooo. ..
Ami
masih lanjutkan ceritanya? ceritanya bagus,sayang kalo cuman setengah jalan
Netti
Rian yang suka sama ķamu itu vaya
N13
auto ngakak
Anwar Kewer
ttp semangat jangan kendur n lanjut thor 😁😁
Ayu Wandira
mampir like nih kak😊yuk mampir di novelku yang berjudul jatuh cinta pada tuan lee
Ayu Wandira
semangat kak..mampir juga yuk di novelku💕jatuh cinta pada tuan lee
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
cinta terbalas bikin berbunga bunga 💕
𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 𝓐ⷨ𝖒ⷷ𝖊ᷞ𝖑𝖑♛⃝꙰ ❤
Maura bener kata Gilang jangan terlalu cepet percaya sama laras
👑Ria_rr🍁
ngakak baca ini, mendadak pe'ak 🤣🤣 astaga² akibat nervous
👑Ria_rr🍁
dari atas sampai ke bawah komentarnya "Aku mampir Thor" 🙈



Tuan rumah ngebucinin Art sendiri
Anwar Kewer
ttp semangat jangan kendur n lanjut thor 😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!