Seorang gadis mafia yang harus merenggangkan nyawanya usai di tembak mati oleh ayah angkatnya. Perkara ia mengetahui kejahatan ayah angkatnya yang melampaui batas. Meskipun ia hidup di dalam kehidupan keras, berbahaya dan penuh kejahatan, ia masih memiliki hati nurani.
Pasalnya ia tidak setuju dengan kejahatan ayah angkatnya yang memperdagangkan anak-anak kecil. Bukan hanya menjualnya, mereka juga menyiksa anak-anak itu dan beberapa anak-anak tewas.
Pada akhirnya ia pun mati di tembak saat ia ingin menyelamatkan anak-anak itu dari cengkraman ayah angkatnya itu.
"Papa, jika ada kehidupan lain dan bertemu denganmu lagi, aku tetap melakukan hal yang sama, yaitu menyelamatkan anak-anak kecil itu. Aku juga tidak akan membiarkan Papa berhasil atas kejahatan Papa yang melampaui batas ini! Jika ada kehidupan selanjutnya, aku akan balas dendam atas semua kejahatan yang Papa lakukan!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
...⛈️☘️⛈️❤🩹⛈️❤🩹⛈️☘️⛈️☘️❤🩹☘️❤🩹❤🩹...
...Happy Reading...
...❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️☘️☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️...
Mia menekuk alisnya, bukannya selama ini Greland selalu menurut saat ia perintahkan karena Greland takut padanya. Tapi tidak dengan hari ini. "Kau... berani melawan ku?" tanya Mia dengan mata membulat, suaranya terdengar seperti tidak percaya.
Greland berjalan mendekat ke arah Mia, jarak antara mereka hanya berjarak satu jengkal saja. "Kau yakin ingin ku bawakan tas mu?" tanya Greland dengan nada pelan tapi menekan. "Nggak takut tas mu berubah jadi lumpur?" tambahnya, membuat Mia merasa seperti sedang diancam.
Mia merasa seperti sedang tidak percaya dengan perubahan sikap Greland. Selama ini, Greland selalu menurutinya tanpa perlawanan, tapi sekarang Greland sepertinya memiliki keberanian untuk melawan. "Apa yang terjadi dengan Greland?" tanya Mia dalam hati, merasa seperti sedang ingin tahu apa yang membuat Greland berubah.
"Jadi nggak ku bawakan?" tanya Greland, mengintimidasinya membuat Mira gugup.
"Kau... kau..." Mira seperti ditekan dari atas, membuat ia sedikit berkeringat. Tatapan Greland biasanya membuat orang ingin merendahkannya, tapi tidak saat ini. Greland seperti monster dengan mulut besar yang siap melahapnya, membuat Mira merasa seperti sedang berada di ambang ketakutan yang tidak terkendali.
Greland memandang Mira dengan mata yang tajam, membuat Mira merasa seperti sedang dihisap oleh kekuatan yang tidak terlihat.
"Kau harus tahu batasanmu," kata Greland dengan nada yang rendah dan menekan. "Jangan pernah mencoba untuk memperlakukan aku seperti orang lain," tambahnya, membuat Mira merasa seperti sedang diancam.
Mira merasa seperti sedang tidak bisa bergerak, seperti sedang terhipnotis oleh kekuatan Greland.
Tapi seketika Greland tersenyum, membuat Mia yang harus menahan nafas itu sedikit merasa longgar dan bisa bernafas kembali. Rasa seperti dihimpit oleh kekuatan besar yang tadi membelenggu dirinya mulai mereda, dan Mia merasa seperti terbebas dari tekanan yang luar biasa.
"Karena kamu tidak membiarkan aku membawa tas mu, aku pergi dulu ya," kata Greland, melambaikan tangannya sambil tersenyum manis.
Mia masih belum bisa bergerak, hanya matanya yang melihat kepergian Greland yang semakin menjauh. Senyum Greland yang tadi membuatnya merasa takut sekarang membuatnya merasa seperti sedang melihat sisi lain dari Greland, sisi yang membuatnya penasaran.
Mia merasa seperti sedang tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Greland yang biasanya menurutinya tanpa perlawanan, sekarang menunjukkan sisi yang berbeda. Mia merasa seperti sedang ingin tahu apa yang membuat Greland berubah, dan apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Mia! Mia!" panggil Santi yang berada di sampingnya, dan akhirnya membuat Mia tersadarkan dari lamunannya. "Eh," Mia terlihat seperti orang linglung, masih belum sepenuhnya sadar dari apa yang baru saja terjadi.
"Kamu kenapa?" tanya Santi, merasa bingung dengan perubahan sikap Mia yang mendadak diam itu. "Apa yang dikatakan oleh Greland tadi sampai kau terlihat ketakutan?" tambahnya, mencoba untuk memahami apa yang terjadi.
Mia memandang Santi dengan mata yang masih kosong, seperti sedang mencoba untuk mengumpulkan pikirannya. "Tidak apa-apa," kata Mia akhirnya, mencoba untuk menyembunyikan ketakutannya. "Aku hanya sedikit kaget saja," tambahnya, berharap Santi tidak terlalu mempermasalahkan.
Tapi Santi tidak percaya. Ia tahu bahwa Mia tidak hanya kaget, ada sesuatu yang lebih dalam di balik perubahan sikap Mia. "Apa yang terjadi?" tanya Santi lagi, mencoba untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
"Tidak ada apa-apa lho, ayo ke kelas," ucap Mia menenteng tasnya tak ingin membahas masalah ini lagi.
...❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️...
semangat up banyak"ceritanya bagus