Roy dan Sela yang sudah menikah selama 3tahun lamanya hingga saat ini mereka belum bisa memiliki momongan, hingga akhirnya mereka menjalani tes kesuburan satu sama lain, hingga satu ucapan seorang dokter membuat Roy cukup terkejut karna iya di diagnosa oleh dokter Mandul atau tidak bisa memiliki keturunan.Akan kah Sela menerima kenyataan pahit itu ? atau malah sebaliknya? lantas bagaimana dengan rumah tangga mereka?
yang mau tau kelanjutannya jangan sampai ketinggalan cerita di stiap ep nya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neng Dita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Air minum untuk Sesil
" Tau bu,ibu istrinya Bapak Roy " sahut Sesil yang sebisa mungkin ia menahan diri agar tidak terlihat gemetar
" Bagus jika kau tau siapa aku " kembali ucap Sela sambil mengelus pipi lembut Sesil
" Kau sangat cantik Sesil jangan biarkan wajahmu Rusak karna berurusan dengan ku " Ucap Sela seakan berbicara penuh ancaman
" tidak bu, saya tidak berani berurusan dengan ibu, saya bekerja di perusahaan pak Roy sungguh sungguh mencari uang, itu saja " kembali sahut Sesil berbicara dengan nada bergetar seakan semakin ketakutan
" apa maksud ibu Sela ? Apa dia tau saat aku bersama pak Roy waktu itu? " kembali gumam batin Sesil yang tak faham dengan maksud Sela dan beranggapan bahwa Sela mengetahui kejadian saat ia bersama Roy
" baiklah, kau tunggu disini temani Sam, Kalian sangat cocok " kembali ucap Sela dengan senyum tipis di sudut bibirnya dan berlalu keluar meninggalkan Sesil dan Sam
.
Sesil yang melihat kepergian Sela tentu ia langsung menarik nafas lega, karna rasanya jantung nya hampir copot kala berhadapan dan berbicara dengan Sela.
" Akhirnya istrinya pak Roy pergi, lindungi hamba mu ini ya Allah jangan biarkan aku dalam marabahaya dan lindungi juga rumah tangga Pak Roy dengan istrinya, aku ikhlas menanggung Dosa karna perbuatan pak Roy dulu, Aamin yrb " ucap doa Sesil seraya mengangkat kedua tangannya yang berdoa.
.
" Sayang, kenapa kamu keluar ? " tanya Roy yang melihat Sela berjalan keluar dari rumah sakit
" di dalam sudah ada sekertaris nya Sam, Masa iya aku mau ganggu mereka mas " Sahut Sela yang berbicara begitu santai
" bagaimana dengan minuman ini ? Mas sudah beli dua untuk mu dan Sekertaris Sam " kembali tanya Roy sambil menggenggam dua botol air mineral
" ngapain kamu beliin dia juga mas ? dia kalo mau minum kan bisa beli sendiri! " tegas Sela yang terlihat kesal karna Roy membeli air minum juga untuk Sesil
" bukan begitu mas cuma gak enak kalo cuma beli satu untuk kamu, jadi mas beli dua " Ucap Roy yang berkata sesungguhnya
" Udah lah mas, kamu memang sama aja kaya laki laki di luar sana, gak bisa jaga hati istrinya " Ucap Sela yang pergi begitu saja meninggalkan Roy yang masih berdiri
" Sayang kamu mau kemana ? Ayolah maafin Mas sayang, mas cuma gak enak sama perempuan itu, kamu mau apa ayok mas kasih tapi jangan marah sayang" sahut Roy sambil berjalan mengejar Sela
Sela yang mendengar ucapan Roy itu pun seketika menghentikan langkahnya dan menoleh pada Roy
" Aku ingin Rumah yang di bali mas,kali mas belikan aku rumah itu aku akan memaafkan Mas "
" Tapi sayang, rumah kita sudah 3 dan semua itu atas nama kamu, untuk apa kita punya banyak Rumah ? " tanya Roy yang merasa pusing dengan istrinya itu
" mas, aku ingin Rumah itu karna kalo aku ke bali aku gak perlu lagi sewa sewa Vila, lagian kalo aku punya rumah di bali itu bisa hemat uang kita mas, gak perlu lagi kan kita sewa" ucap Sela sambil menyilangkan kedua tangannya
" Keuangan perusahaan belum stabil sayang, lagian mas cuma pegang satu kartu ATM dan itu isinya tidak seberapa, semua pendapat mas kan mas kasih kamu, pakai dulu ya tabungan kamu buat beli rumah itu " Sahut Roy yang mencoba meyakinkan Sela agar mau mengerti
" Gak!, aku gak mau pakai uang tabungan ku, itu untuk masa depan kita mas, Mas pakai aja uang perusahaan kan mudah tuh " kembali ucap Sela yang masih kekeh Roy harus mengikuti kemauannya
" Tapi Sam yang mengelola keuangan nya masih sakit Sayang, bagaimana bisa dia tandatangani pengambilan uangnya ? " kembali tanya Roy yang semakin bingung dengan keadaan nya saat ini
" Justru kalo gak ada Sam Kau bebas mas ambil berapapun, itu perusahaan kamu mas bukan milik Sam " kembali ucap Sela sambil kembali berjalan menuju mobil sport mewah nya dan meninggalkan Roy yang masih berdiri mematung