NovelToon NovelToon
Emergency Love

Emergency Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Romansa / Fantasi Wanita / Nikah Kontrak
Popularitas:66.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sinho

Wanita cantik dengan segudang kehidupannya yang kompleks, bertemu dengan laki-laki yang mengerikan tapi pada akhirnya penuh perhatian.
Dengan latar belakang yang saling membutuhkan, akhirnya mereka di pertemukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Emlove 13

Suara Klakson mengejutkan, Rosa tersentak dan segera berbalik arah, "Gila!, tadi yang telpon Tuan Demitri?, Ampun Tuhan!!" teriaknya histeris sambil terus menarik gas sepeda motor untuk kembali ke perusahaan.

"Please, jangan sampai aku kehilangan pekerjaan, aku akan memohon sambil bersujud kalau perlu, Aku mohon Tuhan, luluhkan hati Tuan Demitri" Doa yang tulus dari dalam hati terdalam di ucapkan berkali-kali dalam perjalanan.

Dan baru saja kaki Rosa menginjak di depan pintu utama, terdengar suara deringan ponsel nya kembali, kali ini tak ingin terjebak, segera melihat ke layar untuk melihat siapa yang menghubungi, "Pak Radit?" Rosa segera mengangkat panggilannya

"ROSA!!" terdengar teriakan nyaring, sampai Rosa berhenti untuk memastikan dan tidak salah orang.

"Saya Pak?!"

"Dosa apa yang sudah kamu lakukan sama Tuan Demitri ha!!" Romi nampak frustasi dari nada bicara nya.

"Dosa?, dosa apa maksud pak Romi, perasaan saya jaga jarak terus dari pagi pak, Gak nyentuh Tuan Demitri, apalagi sampai ngelus-ngelus, sumpah saya gak berbuat dosa pak"

Diseberang sana Romi masih loading dengan kata absurt wanita yang sudah membuatnya harus berlari kembali untuk bekerja.

"Lalu kenapa aku harus kena imbasnya, cepetan ke perusahaan, SEKARANG!"

"Iya pak, ini barusan nyampe, nafas juga masih belum full, Ya Tuhan!!"

Panggilan di tutup, Rosa berlari menuju lantai 3, dan saat pintu terbuka, nampak Demitri dengan satu kakinya bersilang, matanya tajam memindai pintu dan orang yang berada di sana.

"Malam Tuan Demitri "

"Duduk"

Gugup setengah mati, Rosa bahkan tak berani menatap kedepan, hanya menunduk seolah sedang mencari jawaban kenapa bumi bisa berputar pada porosnya, siapa yang bisa jawab yuk komen saja ya.

Brug!

Segepok laporan di berikan, diatas meja tangan Rosa meraih kertas, membaca sejenak dan melotot karena banyak kata yang terputus, Rosa sepertinya kurang teliti hingga mengirimkan data mentahnya saja.

"Pekerjaan macam apa itu?!" Tajam sekali tatapan Demitri, seolah menembus jantung Rosa yang dari tadi sudah kembung kempis antara hidup dan mati.

"Maaf Tuan, saya salah kirim, akan saya perbaiki" ucapnya cepat, biar semuanya selamat, batinnya.

"Tunggu!"

Diam, Rosa mengatur nafasnya pelan, masih di mode berdiri yang belum sempurna, lalu perlahan duduk kembali.

"Jadi kamu merasa terpaksa kerja dengan ku?"

Deg!

Ya Tuhan jawaban kek gimana yang harus diberikan, jujur mati, bohong dosa dan akhirnya Rosa pilih Bohong dari pada harus mati, dia belum tobat nasuha soalnya, sekalian saja di tambah.

"Bukan begitu Tuan, tadi saya hanya bercanda, circle pertemanan saya emang rada-rada, dari pada omongan lari nya dari puser dan bawahannya, takut dosa"

Apa?, apa maksud nya?, ini wanita pikirannya benar-benar, Demitri terkejut setengah mati, mana ada jawaban malah se nyeleneh itu, gak tau mungkin kalau sebenarnya dirinyalah yang telah membuat sekretaris nya itu somplak.

"Ehem, keluar, dan kerjakan sampai selesai, aku tunggu!" antara ingin marah dan ada sesuatu yang membuatnya merinding, Demitri memilih segera mengirim Rosa kembali ke tempatnya.

Gagang pintu diraihnya, walau hati belum sepenuhnya lega, dan hampir saja_

"Astaga!, Rosa!" Radit hampir saja menabraknya.

"Maaf pak, gak lihat"

"Lihat-lihat kalau jalan!"

"Mata sudah buta pak, gara-gara Bos bapak yang_"

"Sedang apa kalian, tutup!' Suara Demitri menggelegar.

Ceklek

"Puh, untung pak, gak saya lanjutkan" ucap Rosa yang sedetik lalu merasakan jantungnya hendak melompat, pasalnya hampir saja kelepasan omongan padahal pintu belum ditutup kembali.

"Kamu ya, paling bisa buat kita semua jantungan" ucap Radit sambil menghela keringat di dahinya, berlarian malam-malam cukup membuat kalorinya terbakar, hingga berubah jadi butiran-butiran air yang keluar dari pori-pori.

Masuk kembali keruangan masing-masing, Romi yang berpapasan juga mendelik sejenak sebelum Rosa melipat tangannya di depan dada sebagai permintaan maaf tanpa kata.

Alhasil gelengan kepala yang di berikan oleh Romi sebelum akhirnya membiarkan Rosa berjalan menuju lantai bawah untuk bekerja.

Romi masuk kedalam ruangan yang sudah ada Radit duduk lemas, "Bagaimana?" tanya Romi was-was.

"Tuan Demitri tidak memanggil kita, dan sepertinya dia lagi mode ingin membakar lautan karena perbuatan Rosa"

"My God, lalu?"

"Kita tunggu saja disini"

Romi lalu duduk di kursi kerja, kakinya yang di buat untuk berlarian juga terasa sedikit gemetar, tak lama setelah mereka ada waktu untuk tenang, terdengar panggilan yang seketika membuat keduanya saling pandang.

"Ayo!"

Bergegas masuk, tak butuh waktu lama Romi dan Radit sudah ada di depan Demitri.

"Siapkan ruangan Flora sekarang, dari pada kalian tidak ada kerjaan"

"Rosa Tuan" sahut Radit membenarkan.

"Terserah, kerjakan!"

"Baik"

Dua asistennya itu langsung pergi, melakukan tugas yang sudah di beri, jelas tak ada bantuan dari siapapun karena sekarang memang sudah jam sembilan malam.

Sementara Rosa meletakkan jari-jari nya diatas laptop sedari tadi, fokus tingkat tinggi, sampai nada dering ponselnya kembali terdengar dengan lantang.

"Dasar Mak Lampir!, kemana Lo!" suara Jeny meledak hingga Rosa menjauhkan ponselnya, bisa-bisa merusak gendang telinganya.

"Sorry Jen, gue lagi di karantina"

"Sialan, macam Miss universe saja lo, ngomong yang jelas, jangan bilang Lo belok ke hotel ya?"

"He Gila, ini gue lagi ngetik, tangan sampek Kram, enak aja nuduh gue ke hotel, emang mau ngapain juga, pasangan belum punya"

"Ya ampun Rosi!, kenapa loe malah balik ke Sono, lupa lo arah ke warung me ayam andalan kita!, ini sudah nunggui lo sampe jamuran, mamang nya hampir narik pajak karena kita kelamaan duduk disini!, pengen gue makan deh lo!"

"Hei Jendol, denger ya, gue lagi di Sandra pak bos suruh kerja, lembur, sampai selesai, loe masih enak bisa duduk cantik sama Kamfred, lah gue, otak hampir ngebul ini, bentar lagi meledak!"

Sunyi sejenak, lali terdengar suara tawa dari dua teman laknatnya, mungkin jika berada dekat, Rosa sudah mengeluarkan jurus cakaran maut pada mereka berdua, untung jauh.

"Sorry Cantik, ya udah lanjut lemburnya ya, kita makan dulu kalau gitu, porsi jumbo yang terlanjur kita pesenin ikhlaskan ya, dan satu lagi, tagihan tetap masuk ke lo, jangan lupa!"

"Apa?!, Jendol sialan!" suara Rosa seketika membahana.

Romi yang hendak masuk sampai terkejut, seketika memegangi dadanya, takut jantungnya ikut melesat, "Ampun ini anak, kesambet kali ya?" batinnya.

"Pak Romi?" Rosa terkejut, segera merapikan diri, penampilannya sudah semrawut karena tingkah dua sahabatnya yang membuat dia murka.

"Kenapa kamu?, teriak kenceng bener"

"Anu Pak, hanya melampiaskan emosi"

"Sampai segitunya, bisa-bisa kaca di ruangan ini bisa pecah semua"

Rosa hanya mendelik sekejap, lalu memberikan senyuman, tenaganya sudah habis untuk berdebat.

"Besok kamu pindah"

"Apa?!, maksud nya pak?, kenapa harus pindah, saya salah apa, tolong pak, saya gak mungkin meninggalkan_"

"Diam, cuma pindah ruangan saja"

"Oh" Seketika Rosa merasa lega, senyumnya kembali, namun_

"Di lantai atas, tepat di sebelah kanan Tuan Demitri" lanjut Romi.

BLAR!!

Rosa berharap kupingnya budeg seketika, dan ingin teriak. "AMBULAN TOLONG!!"

Komen dong tolongin Kak Ros pemirsa, jangan lupa like vote komen dan tonton iklannya.

Bersambung.

1
Raden
kesian dmetri ya fael🤭🤭
Raden
hadeeeuh riweuhnya ros, tinggal iya iya aja kok dibikin susah
Raden
ros ros menolak segala kemewahan
Nandi Ni
Rafael...bukan Demitri yg tertekan,,dimana-mana,seorang laki-laki meski jabatan mentereng,berkuasa,arogan,dingin dll,itu berlaku diluar atau didepan orang lain,tetapi akan tunduk pada seorang wanita,ras terkuat dibumi,paham sampai disini😄😄
Harniati Rifqy
semoga berjodoh Rosa dan Dimitri
Nandi Ni
satukan aja opa Demitri dan nenek Rosa thor..kayaknya mereka akan terhibur tidak merasa kesepuan lgi kalo bersama🤭
Nandi Ni
ini yah..belum ketemu opa aja Lo dah ga ada dukungan,apalagi kalo Rosa udah ketemu opa ! hemmmm bakal berasa cucu tiri ntar Lo🤣
Nandi Ni
makin kesini Rosa dan Demitri makin kesana🤣🤣🤣🤣interaksi mereka meski jutek2an tapi cute abis🤭
Isabela Devi
Rosa itu ga mengerti sebenarnya demitri itu Uda mulai suka sama Rosa
Isabela Devi
🤭🤭🤭🤭🤭
Laila Amalia
semoga nantinya jd busin mereka
Mundri Astuti
woww Dimitri punya TOS tuh si Rafael 😄
Sastri Dalila
,😂😂😂 adakah si ros di dunia.real?
Mak Lyly
alhamdulilah ros punya tempat tinggal baru semoga betah... jgn kasih tau bulek kamu ya nanti dia ngerecokin
Arw
langsung mencair suasananya nanti Ros....secara Rosa dulu pernah nolong kakek...jangan khawatir ya..🤭
Isabela Devi
bajumu basah itu Ros
Kartika
aduh pa bos ada ada aja bikin Ros lieur 🤭
Piet Mayong
numpang ketawa aja aku mah
😄😄😄😄
Mundri Astuti
🤣🤣 ajiah si Dimitri bisa ngegombal juga
Laila Amalia
aku cuma bisa ketawa dgn tingkah mereka berdu🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!