Milea arabella, biasa akrab di sapa dengan nama Lea adalah gadis yatim piatu setelah kematian kedua orang tua nya akibat kecelakaan tunggal beberapa tahun yg lalu sepulang dari luar kota, saat itu milea yg baru lulus SMA begitu syok mendengar kenyataan itu, apalagi dirinya harus menghidupi ketiga adik-adiknya.
Akan kah kebahagiaan menghampiri Milea dan ketiga adik-adiknya.?
ikuti terus kisah milea di cerita ini.
Happy reading 😘.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon astiana Cantika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20 SKIL kekuatan super
Malam hari nya ketika Lea akan merebahkan tubuh nya terdengarlah dentingan pesan yg tiap detik berbunyi.
TING
TING
TING
TING
TING
"Oh Astaga bisa-bisa nya hp ku berbunyi, ini pasti Zero yg usil ini, apa dia mengerjaiku ya." Ucap Lea sambil mengecek ponsel nya yg terus-menerus berbunyi ringtone SMS di kontak nomor hp Lea hanya ada nomor hp adik-adiknya.
"Ternyata dari perusahaan-perusahaan, sistem tolong kamu urus perusahaan-perusahaan itu, aku lagi gak mood gara-gara melihat wajah Mila dan Ani tadi, huh." Ucap Lea sambil menenggak ramuan ruang sistem yg di ambil nya secara acak berniat ingin menenangkan dirinya.
"BAIK NONA."
Tiba-tiba seluruh tubuh Lea bergetar dan bergejolak dan Lea pun bingung akan hal itu, tak lama kemudian suara sistem pun terdengar.
" SELAMAT SKIL KEKUATAN SUPER TELAH AKTIF.
"Astaga, kekuatan apa yg ku miliki tem, kenapa tidak sakit,?" Ucap Lea bingung, pasal nya setiap penerapan SKIL pasti dirinya akan mati-matian menahan rasa sakit dari penerimaan itu.
"KEKUATAN YG NONA MILIKI BISA MENGENDALIKAN APAPUN CUKUP DENGAN LIBASAN TANGAN SAJA."
"Kayak nya terdengar keren ya tem, aaa mood ku jadi lebih baik." Ucap Lea bersemangat.
"Seperti nya aku harus mencari asisten pribadi agar memudahkan ku menghandle perusahaan-perusahaan itu." Gumam Lea.
Lea berniat akan ke kamar ketiga adik-adiknya dan dia pun berjalan santai menuju ke kamar adik-adiknya.
Setelah sampai di kamar Felix yg sedikit terbuka, tak lupa Lea mengetuk pintu nya sebelum masuk, ternyata saat ini Felix sedang memasukkan buku-buku nya dan alat tulis ke dalam tas sekolah nya.
"Masuk lah kak, ada hal apa yg membawa kakak ke sini." Tanya Felix.
"Kakak hanya memastikan adik-adik kakak apakah sudah mengemas tas sekolah nya atau belum." Ucap Lea tersenyum.
"Ini aku lagi mengemas nya kak, seragam juga sudah di setrika sama maid tadi." Ucap Felix yg sudah selesai dengan kegiatan nya.
Felix puk mendekat pada kakak nya.
"Felix, besok kalian sudah masuk sekolah, jaga adik-adik mu, karena besok kakak tidak bisa mengantar kalian ke sekolah karena kakek dan nenek akan berangkat besok jadi kakak harus mengantar kakek dan nenek terlebih dahulu." Ucap lea pada Felix.
"Tidak apa-apa kak, besok Sasa biar bersamaku saja pergi nya, karena kalau bersama Zero kan dia menggunakan motor, kasian Sasa kalau tatanan rambut nya rusak haha." Ucap Felix tertawa melihat wajah cemberut adiknya kala tatanan rambut nya ia rusak.
"Kau ini ada-ada saja, Felix habis kan ramuan ini, demi kebaikan mu." Ucap Lea memberikan sebuah botol kecil berisi ramuan seperti air putih.
"Terimakasih kasih kak." Ucap Felix sambil menerima nya.
"Sama-sama, kalau begitu kakak ke kamar Zero dulu." Ucap Lea yg di angguki oleh Felix.
Lea pun keluar dari kamar Felix tak lupa menutup pintu nya, lalu Lea pun mengetuk kamar di sebelah kamar Felix.
"Masuk, gak di kunci." Ucap Zero.
Lea pun masuk ke dalam kamar Zero dan tampak lah Zero tengah menyusun cemilan yg sempat di beli nya tadi ke rak-rak khusus cemilan.
"Kau ini ngalahin cewek saja, cemilan segitu banyak." Ucap Lea menggelengkan kepalanya heran.
"Apa kau sudah menyiapkan buku-buku dan alat tulis mu Zero,?" Ucap Lea menatap wajah Adiknya.
"Hehe belum kak." Ucap Zero cengengesan sambil menggaruk kening nya.
"Besok kalian akan masuk sekolah, lebih baik siapkan dari sekarang." Ucap Lea pada Zero.
Zero pun mengangguki ucapan kakak nya lalu mengemas keperluan sekolah nya dengan cepat.
"Sudah kak ." Ucap Zero.
"Bagus, kalau seragam,? apa sudah maid setrika,? " Ucap Lea.
"Sudah kak, seragam nya ada di walk in closet." Ucap Zero.
"Bagus, minum lah ini Zero." Ucap Lea sambil memberikan ramuan yg sama pada Zero.
Zero pun menerima nya dengan senang hati lalu menenggak nya hingga tandas.
"Kakak akan ke kamar Sasa dulu." Ucap Lea yg di angguki oleh Zero.
Lea pun keluar menuju kamar adik kecilnya yg kebetulan terbuka lebar itu, mungkin Sasa lupa menutup pintu nya.
"Adek, lagi ngapain,?" Ucap Lea langsung masuk ke kamar Sasa.
"Ini kak, besok adek mau pakai hiasan yg mana,? Semua nya cantik-cantik." Ucap Sasa yg tengah memandang jepit rambut branded bermacam rupa dan harga.
"Kenapa adek bingung, sesuaikan sama warna seragam adek saja." Ucap Lea.
"Oh iya ya adek lupa kak, yg ini aja deh warna merah nya cantik." Ucap Sasa memperlihatkan jepit rambut bintang yg di sisinya berhiaskan emas dan mutiara asli.
"Iya yg itu cantik, jam tangan nya juga warna senada ya dek." Ucap Lea yg saat ini sedang memasukkan buku-buku Sasa dan alat tulis nya di ransel pink warna kesukaan adiknya.
"Terimakasih sudah bantu adek kak." Ucap Sasa girang.
"Sekarang adek tidur ya sudah jam sembilan malam, besok kan bangun pagi-pagi buat sekolah, kakak besok gak bisa anterin adek ya." Ucap Lea membelai rambut Sasa yg saat ini sudah berbaring di kasur nya.
"Kenapa kak,? Adek sama siapa dong kalau kakak gak anterin." Ucap sasa murung.
"Besok adek perginya bareng bang Felix dulu ya, karena kakak mau anterin nenek dan kakek dulu ke bandara, setelah itu baru kakak akan ke sekolah buat ketemu kepala sekolah adek." Ucap Lea memberi pengertian.
"Yaudah deh kalau begitu kak, janji ya kak besok harus ke sekolah adek." Ucap Sasa mengacungkan jari kelingking dan Lea pun menautkan kelingking nya juga dan berjanji pada adik bungsu nya.
"Sekarang adek tidur, tapi sebelum itu, minum lah ramuan ini, ramuan nya tidak akan sakit kok." Ucap Lea menyodorkan ramuan bening sama seperti milik Felix dan Zero.
Lalu Sasa pun menenggak nya hingga tandas setelah itu Sasa pun berbaring.
"Selamat tidur sayang nya kakak." Ucap Lea sambil mengecup kening Sasa dengan sayang.
Sasa pun memejamkan mata nya setelah itu Lea pun keluar dari kamar Sasa tak lupa mematikan lampu kamar adik nya dan mengganti nya dengan lampu tidur di atas nakas.
Lea pun berjalan menaiki lift lalu menuju lantai bawah, suasana saat ini sedang sepi mungkin para maid sesudah beristirahat, sedangkan di luar mansion puluhan para penjaga setiap jam 7 pagi dan sore berganti Shift.
"Rasa nya pengen makan bakso, keluar dulu deh sambil menikmati suasana malam hari di ibukota." Ucap Lea.
Lalu dirinya pun menuju garasi mobil dan menggunakan mobil mewah nya keluar mansion untuk mencari bakso kaki lima di pinggir jalan, walaupun sudah menjadi orang yg berada tetapi bakso pinggir jalan masih menjadi idaman Lea sedari dulu karena menurut nya lebih enak dan gurih.
Bersambung.
