NovelToon NovelToon
Pengasuh Tuan Cassanova

Pengasuh Tuan Cassanova

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Janda / Mengubah Takdir
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Mengetahui suaminya telah menikah lagi dan mempunyai seorang anak dari perempuan lain, adalah sebuah kehancuran bagi Yumna yang sedang hamil. Namun, seolah takdir terus mengujinya, anak dalam kandungannya pun ikut pergi meninggalkannya.

Yumna hampir gila, hampir tidak punya lagi semangat hidup dan hampir mengakhiri hidupnya yang seolah tidak ada artinya.

Namun, Yumna sadar dia harus bangkit dan hidup tetap harus berjalan. Dia harus menunjukan jika dia bisa hidup lebih baik pada orang-orang yang menyakitinya. Hingga Yumna bertemu dengan pria bernama Davin yang menjadi atasannya, pria dengan sebutan sang cassanova. Yumna harus bersabar menghadapi bos yang seperti itu.

Davin, hanya seorang pria yang terlanjur nyaman dengan dunia malam. Dunia yang membuatnya tidak terikat, hanya menikmati semalam dan bayar, lalu pergi tanpa keterikatan. Namun, setelah hadir Sekretaris baru yang cukup ketat karena perintah ayahnya, dia mulai memandang dunia dengan cara berbeda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bersiap Untuk Makan Malam

Sebenarnya ini bukan acara yang rutin di adakan oleh keluarga Alveric. Anggota keluarga ini memang terkesan cuek, dan jarang mengadakan acara keluarga seperti ini. Tapi, saat ini ada Shafa sebagai anggota baru di keluarga ini yang menambah kehangatan. Shafa ingin memperbaiki antar hubungan diantara dirinya, Davin dan Ayah mereka, Reno. Jadi acara makan malam ini di adakan.

Yumna menekan bel di depan pintu Apartemen Davin. Pria itu belum juga siap, padahal sudah waktunya mereka pergi. Yumna sudah siap dengan gaun sederhananya, dengan riasan tipis yang tetap menunjukan sisi anggun untuknya.

"Ya ampun, jangan sampai dia berpura-pura tidur hanya karena tidak mau pergi ke acara keluarganya sendiri"

Selain menekan bel, Yumna juga mengetuk pintu cukup keras. Menunggu Davin segera membuka pintu. Ketika akhirnya pria itu muncul di balik pintu, masih memakai kemeja yang terakhir kali saat dia pulang dari Kantor. Dua kancing atas kemeja terbuka, lengan bajunya juga sudah di gulung sampai sikut, rambut yang berantakan, dan dia memang belum bersiap apapun untuk acara malam ini.

"Ya ampun Pak, kenapa belum siap? Kita sudah harus pergi sekarang"

Davin bersandar di dinding dengan bersidekap dada. Melihat penampilan Yumna yang sedikit berbeda dari hari-hari biasa dia temui saat bekerja. Hari ini gadis itu terlihat lebih anggun dan ... cantik. Apasih kau ini, Davin.

"Memang jam berapa acaranya?"

"Jam 7 Pak, ayo cepat siap-siap" Yumna mendorong tubuh Davin untuk masuk ke dalam Apartemen. Menutup pintu dan berbalik menatap Davin dengan tajam. "Seharusnya anda sudah siap sekarang, kita hanya tinggal punya waktu 15 menit lagi"

"Baiklah, kau siapkan baju untukku. Aku mau mandi dulu" ucap Davin sambil berlenggang pergi ke kamarnya, tanpa ada rasa bersalah sedikit pun.

Yumna menghembuskan napas panjang, mengusir rasa kesal yang sudah memuncak dengan sikap Davin ini. Dia pergi ke kamar Davin untuk pertama kalinya, meski saat di depan pintu dia sedikit ragu saat akan masuk. Berpikir apa dia harus masuk atau tidak? Tapi pintu kamar sengaja Davin buka dan dia sendiri yang meminta Yumna untuk menyiapkan pakaian untuknya. Jadi dengan mencoba menghilangkan keraguan, Yumna pergi masuk ke dalam kamar.

Melihat ke sekelilingnya, sangat dingin dan sepi. Tidak ada hiasan apapun atau sebuah foto yang terpajang di dinding kamar. Seprei berwarna gelap, dengan cat dinding yang gelap juga. Suasana yang sangat menunjukan bagaimana Davin sebenarnya ... kesepian.

Yumna pergi ke sebuah pintu yang dia yakini itu adalah ruang ganti. Melihat beberapa lemari besar berjejer, dari lemari pakaian, sepatu dan jam tangan juga dasi. Yumna berjalan ke arah lemari besar berwarna hitam, membukanya dan melihat deretan pakaian Davin. Untuk pakaian kerja seperti kemeja dan jas di gantung rapi, sementara untuk kaos dan baju santai lainnya di lipat rapi. Tangan Yumna memegang deretan kemeja dan jas yang tergantung berjajar di lemari itu. Memikirkan baju mana yang pantas untuk acara malam ini.

"Warna bajunya hanya abu tua, abu muda, biru tua, hitam, dan coklat tua. Apa tidak ada warna lain yang lebih soft apa?"

Yumna sampai merasa heran dengan Davin yang suka dengan nuansa gelap dalam hidupnya. Seolah memang hidupnya tidak berwarna, hanya warna kegelapan yang menyelimuti kesepiannya.

Setelah cukup lama berdiri di depan lemari yang terbuka, akhirnya Yumna mengambil kemeja warna coklat dan celana hitam. Tidak memakai jas, agar malam ini tidak terlalu formal dan serius, karena ini adalah makan malam keluarga, bukan untuk pertemuan bisnis.

"Semoga saja Pak Davin bisa lebih dekat lagi dengan keluarganya, terutama Shafa. Kasihan juga dia selalu berusaha untuk mendekatkan diri padanya, tapi Pak Davin selalu menolaknya"

Yumna menyimpan baju di atas sofa di sudut ruangan, lalu beralih menatap deretan jam tangan di dalam lemari kaca. Sebenarnya jam tangan yang waktu itu diberikan oleh Shafa, juga bukanlah jam tangan murah. Tapi sayangnya Davin tidak mau menerimanya.

"Semoga suatu saat akan ada jam tangan pemberian Shafa yang terpajang disini, agar hubungan kakak beradik itu bisa lebih baik lagi"

"Sudah kau siapkan bajuku?"

Yumna mengerjap kaget, dia segera berbalik dan terbelalak melihat Davin yang hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya. Bagian dadanya terlihat polos. Dada bidang yang bersih dengan warna kulit sedikit kuning langsat. Otot-otot perut yang terlihat jelas dan pastikan akan keras jika di pegang. Eh, kok pikirannya pegang-pegang sih.

Yumna melemparkan pandangannya ke arah lain, dia tidak mau jika pikirannya semakin kemana-mana jika terus menatap tubuh Davin. Wajahnya saja sudah terasa memanas sekarang.

"Itu, sudah aku siapkan bajunya" tunjuk Yumna ke arah sofa di sudut ruangan tanpa dia menatap ke arah Davin. "Cepat ganti baju, saya tunggu di luar"

Yumna langsung keluar ruangan dengan setengah berlari. Menutup pintu dengan cepat. Huhh... Hembusan napas panjang darinya sambil memegang dada yang berdebar kencang.

"Aaa... Apasih yang otakku pikirkan. Ayo sadar Yumna, jangan terbayang-bayang terus tubuhnya itu. Sial."

Perut yang kotak-kotak dan dada bidang dengan urat di rahangnya yang terlihat intens menambah kesan maskulin untuk seorang Davin. Kini terus berputar dalam ingatan Yumna tanpa bisa dia cegah.

Di dalam ruangan, Davin terkekeh melihat tingkah dari Yumna. Jelas sekali dia melihat wajahnya yang memerah karena malu melihat dada polosnya.

"Katanya sudah pernah menikah, tapi kenapa masih malu-malu seperti anak remaja saja"

Davin segera memakai baju yang di siapkan oleh Yumna. Mengambil satu jam tangan dan membawanya keluar ruang ganti. Melihat Yumna yang sedang duduk di pinggir tempat tidur, wajahnya masih sedikit memerah, dan itu memuat Davin merasa lucu dan gemas.

"Pasangkan jam ini" Davin mengulurkan tangannya sambil menyerahkan jam tangan pada Yumna. Gadis itu terlihat terkejut dengan kehadiran Davin. "Cepat, kenapa kau malah bengong? Bukankah kita sedang buru-buru"

Yumna berdiri, meraih tangan kiri Davin dan memasangkan jam tangan itu di pergelangan tangan pria itu. Lalu membenarkan gulungan lengan kemeja Davin agar lebih rapi dari sebelumnya.

Davin tersenyum melihat Yumna yang merapikan gulungan lengan kemejanya. Wajah fokus dan polos wanita itu membuat Davin selalu tersenyum, merasa lucu dan menggemaskan.

Sial, kenapa dia memasang wajah seperti itu? Membuat gemas saja.

"Sudah siap 'kan? Ayo kita berangkat sekarang"

Davin mengangguk kecil, mereka berjalan keluar kamar. Dalam perjalanan menuju lift, Yumna hanya diam dengan menunduk. Entah kenapa bayangan Davin yang memakai handuk tadi, masih terus berputar-putar dalam ingatan, membuat wajahnya memanas tanpa alasan.

Davin berhenti melangkah, menarik tangan Yumna yang terus berjalan dengan wajah menunduk, membuat gadis itu terkejut dan tidak sengaja terjatuh dalam pelukan Davin.

"Kau mau menabrak pintu lift Hah?!"

Yumna berada di pelukan pria itu, matanya berkedip kaget dengan wajah mendongak menatap Davin. Dia menoleh ke belakangnya dan baru sadar jika mereka sudah sampai di depan lift yang pintunya belum terbuka, jika Davin tidak menariknya mungkin Yumna akan menabrak pintu besi itu.

"Em, maaf Pak saya sedikit tidak fokus" ucap Yumna dengan gelagapan yang langsung melepaskan diri dari pelukan Davin.

"Kalau kau tidak fokus seperti ini, sebaiknya kita tidak usah pergi"

Yumna menggeleng cepat, dia memegang tangan Davin yang sudah ingin berbalik arah dan pergi. "Jangan Pak, kasihan Shafa sudah menyiapkan semuanya. Kita harus pergi sekarang, saya janji tidak akan membuat kekacauan lagi"

Davin menatap Yumna dengan lekat, lalu menoyor kening gadis itu dengan gemas. "Kasihani kepalamu ini jika terbentu pintu lift, mungkin kau akan gegar otak"

Yumna hanya tersenyum masam, dia segera menekan tombol lift. Menunggu beberapa saat sampai pintu lift terbuka, dan langsung masuk dengan menarik tangan Davin tanpa sadar.

Davin menatap tangannya yang di pegang Yumna, tersenyum tipis tanpa berbicara apapun.

Bersambung

1
Uba Muhammad Al-varo
maafkan Q bukan maksudnya menabung bab, banyak kendala tuk baca karyamu ini kakak 🙏🙏💪💪💪
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya Davin bertekuk lutut di hadapan Yumna,udah waktunya juga kamu sadar dari kegilaan mu celup sana celup sini,ayo kalau kamu benar tulus mencintai Yumna berjuang lah untuk mendapatkan nya dan jangan lupa periksa diri ke dokter kelamin 😊
Kar Genjreng
Ak orang Jawa tengah Kak jadi ngambilnya. kripik tempe dan tempe mendoan,,,tapi tinggal di jakarta 😁😁 jadi bolehlah dapat rendang jengkol
Kar Genjreng
tadi nya mau menabung. di kotak pizza ternyata yang keluar bumbu rendang jengkol 😁😁 untuk masih ada jengkinya ya cuma dua potong si wekkkk,,,jadi Davin akan menikahi Yumna Yesss insyaf ahirnya,,,dan sahabat benar' benar' jahat masa bininya di jadikan pelayan,,babu lh😭😭
zhelfa_alfira
bagus
olyv
belum terkonek si yumna 😅
shenina
dag dig dug hatiku 🤭😁
shenina
gila njirr siapa yg g gugup kalau berdekatan seperti itu, modus bgt bang davin 🤭🤣
Rarik Srihastuty
pasti author sering dapat lengkuas ya 🤭
Nanik Arifin
aku orang Jogja Thor. g ngambil rendang, ambilnya gudeg & gudeg g pakai lengkuas 🤪😜✌️
Siti Amyati
janda malah bikin nagih kak,lanjut
Lilis Yuanita
greget deh
Kar Genjreng
memang Davin mulai gila kepadamu Yumna tapi ya sudah di usap bibirnya dikit koe tapi jantung mu jadi ga sehat ya Yum he he 😂 mateng lah dirimu klepek-klepek sudah lah tapi benar kata Davin kalau mau main main dengan wanita yang mau di bayar tetapi tidak untuk melahirkan benihnya,,,dan kalau mau menitipkan benihnya kepada Wanita baik baik jadi bukan sembarang menanam benih sembarang orang,,, tetapi jelas wanitanya,,,Jendes ga masalh tetapi wanita baik baik 😂🌹
Dartihuti
Terkode tp blm nyambung ya Yumna😄🤭
Mundri Astuti
.ngode tuh Yumna 😄
🌷Vnyjkb🌷
🤣🤣🤣🤣🤣bacokkkk kak🤭💪💪🙏🙏
Kar Genjreng
bagus ko ceritanya tambah keren 😁
Kar Genjreng
pELaKoR. mengincar pria berduit. setelah bangkrut dan miskin. paling cari. mangsa yang lebih tajir lagi begitu lah pELaKoR,,,sudah merebut tapi belaga,,
Kar Genjreng
😂😂hua hua Author nesu ta,,,ga nabung bab justru bentar di liat belum juga update,,,wah sedang menanti kehancuran Rio dan salsa laki laki ga bersyukur ketika merintis dari nol bersama Yumna begitu sukses cari wanita lain bentar lagi di bikin jadi gembel sama Davin 🤔
shenina
Dihh dasar pelakor g tau diri, belum tau aja dia silakan nikmati kebahagiaan mu yg sesaat itu, tunggu aja waktunya, kamu suamimu n anakmu akan di tendang ke jalanan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!