NovelToon NovelToon
ISTRI DADAKAN MAS SANTRI

ISTRI DADAKAN MAS SANTRI

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Poligami / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Pernikahan rahasia
Popularitas:705
Nilai: 5
Nama Author: Miss Flou

Arshaka Beyazid Aksara, pemuda taat agama yang harus merelakan hatinya melepas Ning Nadheera Adzillatul Ilma, cinta pertamanya, calon istrinya, putri pimpinan pondok pesantren tempat ia menimba ilmu. Mengikhlaskan hati untuk menerima takdir yang digariskan olehNya. Berkali-kali merestock kesabaran yang luar biasa untuk mendidik Sandra, istri nakalnya tersebut yang kerap kali meminta cerai.
Prinsipnya yang berdiri tegak bahwa pernikahan adalah hal yang sakral, sekeras Sandra meminta cerai, sekeras dia mempertahankan pernikahannya.
Namun bagaimana jika Sandra sengaja menyeleweng dengan lelaki lain hanya untuk bercerai dengan Arshaka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Flou, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

NIKAH?

“Tidak!” tolak Arshaka dan Sandra bersamaan. Biji mata keduanya sudah melotot sempurna atas keputusan Deeba –Ibu kandung Arshaka.

“Tidak, tidak apa? Kalian berciuman seperti ini di depan banyak orang! Ibu tidak mau tahu, kalian harus segera menikah sebab Ibu tidak tahu sejauh mana kalian berhubungan!” balas Deeba tetap pada keputusannya.

Arshaka mengusap wajahnya gusar. Dengan mata memerah, ia menilik wajah Narestha yang tampak sangat kecewa padanya. Hatinya terasa sakit. Ini pertama kali Narestha memandangnya dengan tatapan seperti itu.

“Yah, ini tidak seperti yang Ibu lihat. Ayah bisa minta ke pihak kafe untuk melihat CCTV dan Ayah bisa menilai tentang kejadian tadi!” Lalu dia membawa tilikan tajamnya pada Sandra yang gemetar di tempat. “Dia yang sengaja menarikku dan kejadiannya benar-benar sangat cepat!”

Sandra meremas jari-jemarinya, sungguh ia tidak menyangka bahwa kejadiannya akan seperti ini. Keringat dingin sedari tadi sudah membasahi pelipisnya. Takut-takut Sandra menatap wajah kedua orang tua Arshaka, ingin ia menatap Narestha, tetapi nyalinya kembali ciut, begitu tajam tilikan mata Narestha padanya dan ia tidak berani.

“Begini, Om, Tante ... sa-saya kira lelaki yang saya tarik adalah pacar saya, karena wangi parfumnya sama, tapi ternyata bukan. Saya benar-benar tidak se-sengaja melakukannya.” Sandra berusaha menerangkan fakta dengan perasaan campur aduk. Dia pun tidak memiliki pacar, itu hanya omong kosong belaka.

“Beritahu di mana alamat rumahmu dan sampaikan pada orang tuamu bahwa kami akan datang!”

Arshaka mengerang frustasi, dia mengacak-acak rambutnya. Jika Narestha sudah mengambil keputusan seperti itu artinya tidak ada celah bagi dia untuk mengelak dan terlepas dari masalah dadakan ini.

“Ayah, kumohon dengarkan aku. Lihat CCTV dan simpulkan semuanya setelah ayah melihat rekaman CCTV!” Dia masih berusaha untuk membebaskan dirinya dari kesalahan yang tidak dia lakukan.

“Minta lah rekaman CCTV jika ada!” Narestha mendesis pelan seraya menatap dingin Arshaka.

Meneguk ludahnya, ia baru sadar bahwa di kafe tersebut tidak ada CCTV khusus. Hanya ada dua CCTV, satu di depan dan satu tepat di bar kasir yang tidak sampai menyoroti tempat para pengunjung. Dia tahu sebab kafe ini milik orang tua sahabatnya.

“Baik! Tanyakan pada pengunjung yang ada di sini.” Arshaka mengedarkan pandangannya menatap para pengunjung kafe yang memusatkan atensi pada mereka termasuk para pegawai kafe. “Adakah di antara kalian yang melihat kejadian jelas beberapa menit lalu?!”

Diam. Semua pengunjung kafe nampak bergeming, tidak ada satu pun yang mau menjadi saksi atau mungkin saja mereka memang tidak memperhatikan kejadian sebelumnya sebab terfokus pada makanan dan obrolan mereka sendiri.

“Sungguh? Tidak ada yang melihat kejadian sebelum ini?” tanya Arshaka lagi dan mereka serempak menggeleng samar dengan wajah cengo hingga desahan berat lolos dari bibir Arshaka.

“Sudah Mas. Kebanyakan orang yang sudah melakukan hal rendahan tidak akan mau mengaku jujur sebab itu aib baginya. Nikahkan mereka sebelum hal-hal mengerikan itu terjadi, aku tidak mau ada garis keturunanku yang lahir dari hasil perzinaan!”

“Om, Tante. Ini tidak seperti yang kalian pikirkan. Tolong ....” Sandra tidak diberikan kesempatan untuk menyelesaikan.

“Antarkan kami ke rumahmu!” Narestha berucap tegas, keputusannya dengan Deeba sudah bulat. Begitu tegas mereka mendidik ketiga buah hatinya untuk menghindari hal-hal yang mendekati zina.

“Kamu bantulah saya, jangan diam saja!” Arshaka melototkan mata pada Arkana yang merupakan adik kembarnya.

Arkana hanya mengulum bibir lalu memalingkan wajah ke arah lain sembari bersiul. Kurang ajar, Arshaka menggeram dalam hati. Lalu dia manatap adiknya yang paling bungsu.

“Dek.”

“Memangnya ada yang bisa membantah keputusan Ayah?” Arvhisa meringis seraya menjawab pertanyaan sang kakak sulung dengan bahasa isyaratnya. Tuna wicara.

Maka jadilah Sandra dibawa oleh mereka menuju kediaman gadis nakal itu, satu mobil dengan Arshaka. Sementara mobil Sandra dikendarai oleh Arkana yang mengekori mobil Narestha . Sepanjang perjalanan Sandra terus bergerak gelisah di samping Deeba dan Arvhisa, dirinya diapit oleh kedua perempuan tersebut.

“Gila, astaga. Bener-bener apes gue hari ini. Semoga Mama belum pulang dan kalo pun udah pulang Mama nggak setuju sama keputusan mereka,” celotehnya dalam hati.

Bayang-bayang pernikahan yang horor dengan Arshaka berkelebat cepat dan berputar-putar di kepalanya. Bagaimana perempuan bebas sepertinya harus berhadapan dengan Arshaka yang cool, super dingin dan galak. Bisa habis Sandra dibuatnya, lalu ketika dia menilik kaca mobil di depan, ia melotot saat Arshaka tengah memandang sinis ia dari tempatnya.

“Tatapannya itu loh astaga. Ganteng sih tapi galaknya nggak ketulung buset.” Ia menggerutu dalam hati seraya menundukkan kepala.

***

“Me-menikah?” Mia membulatkan matanya terkejut atas penuturan paruh baya yang tiba-tiba bertamu ke rumahnya tanpa ia kenal siapa mereka walau tadi dia sempat melihat wajah Arshaka secara sekilas dari telepon.

“Ya, putera saya dan puteri Anda sudah melakukan sesuatu yang sangat menjijikan. Saya tidak ingin sesuatu yang lebih mengerikan terjadi. Lebih baik nikahkan mereka!” Narestha berucap penuh wibawa dan ketegasan.

Mia tersedak ludahnya, ia sampai sesak napas mendengar kata yang terlontar dari bibir Narestha. Otaknya langsung terkoneksi dengan hal-hal negative. “Ka-kamu hamil? Jadi ini alasan kamu menolak perjodohan dengan Regan, Sandra?!”

“Ma! Ini cuma salah paham!” bantah Sandra membulatkan mata. Tak habis pikir dengan Mia yang menduga dirinya hamil dengan Arshaka walau sebelum ini dia sudah menceritakan semuanya.

“Tapi kamu ciuman sama dia, Sandra! Mama liat di telepon tadi!” seru Mia menunjuk Arkana yang sontak terperanjat.

“Kenapa jadi saya, Tante?” deliknya melotot. Sementara Arvhisa cekikikan dalam hati menertawakan kakaknya.

“Memang kamu yang berciuman dengan putriku!”

“Bukan saya!”

“Bukan dia, Ma!”

Arkana dan Sandra berseru serentak. “Tapi dia!” Keduanya lantas menunjuk Arshaka yang mengepalkan tangannya tetapi wajahnya tetap datar dan dingin.

“Kamu meminta saksi, maka beliau adalah saksinya. Ada lagi yang mau kamu bantah, Arshaka Beyazid?!” Narestha meninggikan sebelah alisnya saat Arshaka ingin membuka suara.

Lingkar mata Arshaka kembali memerah. Percayalah, dia sangat pantang melakukan hal-hal seperti itu. Bahkan saat ini rasanya begitu aneh setelah tak sengaja bibirnya bersentuhan dengan bibir Sandra. Pekat pun rasa bersalah yang menyelinap di hati, bukan terhadap Sandra, tapi terhadap Tuhan serta dia yang sudah dijanjikan sesuatu pada kedua orang tuanya.

“Harus dengan apa aku mengatakannya agar Ayah percaya? Demi Allah, aku tidak melakukan hal menjijikan seperti itu. Aku memegang prinsip hidupku bahwa tidak akan aku sentuh wanita mana pun jika dia bukan istriku! Ini hanya kesalahan yang tidak sengaja kuperbuat! Aku tidak ingin menikahi perempuan yang tidak aku inginkan.”

Sekeras Arshaka menolak, sekeras itu pula Narestha dan Deeba kukuh pada pendiriannya. Sengaja atau tidak, Arshaka dan Sandra harus mempertanggung jawabkan sesuatu yang telah terjadi.

Hal sekecil apapun bisa jadi besar, ada harga diri Arshaka juga nama keluarga yang menjadi taruhan andaikan di masa depan hal ini mencuat di publik. Narestha dan Deeba selalu menghindari hal-hal seperti itu demi masa depan ketiga buah hatinya. Apalagi dengan latar pendidikan Arshaka yang mana setiap tindakan Arshaka harus diperhitungkan baik-baik.

Mia terdiam, dia menimbang-nimbang sesuatu. Ia tahu bahwa semua ini hanyalah kesalahpahaman belaka, tetapi rasanya menolak berlian sangatlah bodoh. Dibanding Regan, Arshaka jauh lebih tampan, dan ia menilai bahwa Arshaka lebih mampu membimbing Sandra jauh lebih baik lagi dilihat dari kesopanan Arshaka kepada kedua orang tuanya walau dia sendiri sedang berada dalam emosi yang memuncak.

Ketenangan, Arshaka memiliki itu. “Baik, saya setuju dengan keputusan Anda, Pak, Bu. Nikahkan mereka berdua!”

“Mama!” protes Sandra. Ingin sekali dia menjerit lalu menangis saat ini. Jiwanya berada di bawah tekanan, jauh di luar batas kemampuannya. Ia benar-benar sedang terhimpit oleh hal kecil yang mereka besar-besarkan walau dirinya tahu ia sudah bersalah.

“Nggak ada penolakan! Kamu juga udah ngenalin dia ke Mama lewat telepon tadi.”

1
Marlina Selian
haha lucu banget
Marlina Selian
lanjut thoor tetap semagat 🥰🥰🥰🥰
Marlina Selian
ikutan hayut dalam cerita ya hati ku teriris jugak
윤기 :3
Gila aja nih cerita, bikin gue baper dan seneng banget!
Miss Flou: Hallo, terima kasih sudah mampir, Kak. Semoga betah ya di sini sampe ending🥰
total 1 replies
Miss Flou
Annyeong, selamat datang😍
Ini novel pertama saya, semoga kalian suka ya. Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar, Sayangku🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!