Aryani Faizah yang sedang hamil tua mengalami kecelakaan tertabrak mobil hingga bayi yang ia kandung tidak bisa diselamatkan.
Sang suami yang bernama Ahsan bukan menghibur justru menceraikan Aryani Faizah karena dianggap tidak bisa menjaga bayinya. Aryani ditinggalkan begitu saja padahal tidak mempunyai uang untuk membayar rumah sakit.
Datang pria kaya yang bernama Barra bersedia menanggung biaya rumah sakit, bahkan memberi gaji setiap bulan, asalkan Aryani bersedia menjadi ibu susu bagi kedua bayinya yang kembar.
Apakah Aryani akan menerima tawaran tuan Bara? Jika mau, bagaimana kisah selanjutnya? Kita ikuti yuk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Barra minta jawaban lamaran satu bulan yang lalu kepada Faiz. Untuk urusan cinta, menunggu sehari saja sudah sangat lama, apa lagi selama itu.
"Saya mau" Faiz menjawab malu-malu.
"Alhamdulillah..." Barra mengucap syukur, menatap Faiz berbinar-binar. Tidak lama lagi si kembar akan mempunyai ibu yang sesungguhnya.
Faiz sudah tidak ada keraguan dengan keputusan yang ia ambil. Selama satu bulan ini sudah cukup bagi Faiz untuk berdoa dan usaha.
"Terus, siapa keluarga kamu yang bisa aku datangi, Faiz?" Barra tentu akan berkenalan dengan keluarga dekat Faiz. Sekaligus membicarakan masalah pernikahan nanti.
Orang tua jelas Faiz tidak tahu, karena menurut cerita ibu panti asuhan, Faiz ditemukan di teras panti sejak bayi merah. Tetapi Barra pikir, ada salah satu kerabat dekat yang bisa dia kunjungi untuk menjalin silaturahmi.
"Saya hidup sebatang kara Tuan, selain Ibu panti" jujur Faiz. Jika masih ada keluarga dekat, tentu Faiz akan lebih mudah melacak siapa orang tuanya.
"Ya sudah" Barra pun mengajak Faiz berunding, kapan sebaiknya mereka akan melangsungkan pernikahan.
"Terserah Tuan saja"
Barra juga bertanya, di mana sebaiknya pernikahan akan di langsungkan, memilih di masjid, di rumah, atau di gedung.
"Terserah Tuan saja"
Barra juga minta pendapat, pernikahan mereka akan dilaksanakan sederhana, atau semeriah mungkin, tentu saja Barra siap.
"Terserah Tuan saja"
"Faiz, kamu ini diajak musyawarah kok jawabnya terserah terus" Barra rasanya ingin mencubit pinggang Faiz.
"Maksud saya, sederhana saja Tuan..." Faiz sebenarnya bukan tidak punya pendapat, tapi menurutnya Barra sudah bisa mengatasi semuanya. Faiz memilih menikah di rumah ini, cukup dihadiri orang-orang terdekat Barra, dan juga lingkungan.
"Nah, gitu dong, kalau kamu jawabnya terserah, itu artinya bukan kita berdua yang akan menikah."
"Terserah Tuan" Faiz tersenyum sembari mengangkat lap top hendak ke kamar. Karena ide menulis yang sudah di kepala Faiz ambyar semua.
"Terserah lagi" Barra kali ini benar-benar mencubit lengan Faiz, karena berani meledek.
"Astagfirullah..." Faiz mengusap tangannya padahal tidak sakit. "Belum juga menikah, Tuan sudah berani menganiaya tubuh saya" kelakar Faiz, sembari berlalu.
Barra menatap Faiz yang sudah menjauh terkekeh. Ia senang, akhirnya bisa meluluhkan hati Faiz yang terlalu banyak berpikir itu.
Barra pun merebahkan tubuhnya di karpet berbantalkan tangan, ia menatap langit-langit gazebo. Bayangkan bersanding dengan Faiz di pelaminan sudah di depan mata. Tanpa dia sadari bibirnya tersenyum.
"Ngapa Bang, senyum-senyum sendiri." Abdullah rupanya menyusul ke belakang, rambutnya sudah basah dan wangi sabun mandi pria.
Melihat teman curhat datang, Barra segera bangun. "Sebentar lagi, Faiz akan menjadi kakak sepupumu Dul, mulai sekarang biasakan memanggil Kakak." Lanjutnya bergurau.
"Ooohh... pantas, Abang senyum-senyum ternyata cintanya tersambut" Abdullah pun ikut rebahan di tempat itu.
"Aku akan segera menikahi Faiz, Dul" Barra minta Abdullah membantu mengurus segala sesuatunya.
"Hais, Pak Duda tampan sudah ngebet" Abdullah kira Barra tidak akan terburu-buru tetapi ternyata secepat ini.
"Bukan begitu Dul" Barra tidak mau menunda lama-lama, khawatir Faiz berubah pikiran dan membatalkan rencana pernikahan.
Dua pria itupun membicarakan rencana pernikahan serius, hingga waktu menjelang magrib lantas kembali ke dalam rumah.
Sementara itu di kamar si kembar, Faiz pun menceritakan kepada Dilla jika ia memutuskan menerima lamaran.
"Nah, gitu dong Kak" Dilla merasa lega, doa-doanya selama ini agar Faiz menjadi istri tuan Barra terjawab.
"Tapi aku sedih La" Faiz menceritakan ketika tuan Barra menanyakan tentang keluarganya. Faiz menjadi ingat cerita ibu panti bahwa ia hanya anak yang dibuang oleh orang tuanya.
"Sudahlah Kak, mungkin saja orang tua kak Faiz melakukan itu karena ada alasan" Dilla minta Faiz, untuk berpikir positif.
"Nggak tahu La" Faiz kesal mengingat itu, ia tinggal di panti bertahun-tahun seharusnya orang tuanya menjenguk barang sekali, tapi sama sekali tidak.
.
Pagi hari yang cerah, secerah wajah sepasang calon suami istri yang berada di dalam mobil. Mobil tersebut dikendarai Supir menuju panti asuhan. Faiz bersama Barra hendak minta doa restu kepada ibu panti, karena hanya beliau yang Faiz punya.
"Assalamualaikum..." ucap Faiz begitu tiba di depan panti diikuti Barra, dan Dilla yang menggendong Rohim. Saat ini panti sepi, lantaran anak-anak masuk sekolah.
Terdengar jawaban dari dalam, bersamaan ibu panti muncul. "Faiz, alhamdulillah... kamu datang" ibu panti menyambut dengan senang sembari menyuruh tamunya masuk.
Setelah basa basi sebentar, Barra mengutarakan niatnya untuk meminang Faiz.
"Saya senang Tuan, tapi saya mohon, bahagiakan Faiz" Ibu panti tidak ingin Faiz menderita lagi, setelah berkali-kali sakit hati.
"Saya berjanji Bu" jawab Barra. Mereka ngobrol beberapa saat, Barra memberikan uang santunan untuk anak-anak panti sebelum akhirnya pulang.
Kendaraan mewah milik Barra membelah jalanan ibu kota, walaupun tersendat lantaran kemacetan toh tiba juga di kompleks perumahan elite.
Supir melambatkan laju kendaraan ketika tiba sampai tujuan. Namun, ketika hendak memasuki pagar, terhalang kendaraan lain entah milik siapa sepertinya sedang bertamu ke kediaman Barra.
"Siapa itu?" Batin Barra.
...~Bersambung~...
semoga bukan penghlang untk bersatunya faiz dn barra
lanjut kak...
semangat ..
Bener kayanya ada mata² kira2 siapa ya
anda penasaraaaan???
samaaa aku jugaaa 🤣