NovelToon NovelToon
Crazy Women For The Mafia

Crazy Women For The Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Romansa
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Caca 15

“Leeeettts Partyyyyyy…” Teriak Ara dengan semangat.

Di Villa tempat Ara tinggal, kini telah berkumpul banyak orang yang tidak lain adalah teman – teman Ara. Dia mengajak teman – temannya untuk berpesta. Ini bukan yang pertama kali Ara mengajak berpesta teman – temannya di rumah, bahkan bisa dikatakan sudah terlalu sering. Tetapi hari ini adalah puncaknya, karena Ara dengan berani hampir menghabiskan seluruh uang pemberian deddynya untuk membeli barang.
.

Arabella Swan adalah anak pertama dari Antony Swan. Dia mempunyai seorang adik yang bernama Rosalia Swan.
Saat ini Ara duduk di bangku kelas 12 sekolah menengah atas di sebuah sekolah Internasional yang ada di negara Itali.


**
Lima orang lelaki yang memiliki good looking, good money dan good power dengan satu orang sebagai leadernya yang terkenal dengan julukannya ‘Devil Hand atau Ace’.

Mereka berlima adalah Max atau yang sering mereka sebut dengan ‘Devil Hand atau Ace’ sang leader, Alexi asisten Max, Leonid sang hacker, Kevin

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caca 15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 20

Merasa ada yang aneh dengan tatapan teman – temannya, Ara lantas menoleh ke belakang.

“Kenapa kau mengikuti ku?” tanya Ara karena penasaran.

“Jangan terlalu percaya diri! Aku ada perlu dengan kepala sekolah mu. Jika bukan karena perintah Ace, aku malas berhubungan dengan mu!” Mendengar apa yang dikatakan Alexi, Ara jadi penasaran dengan tugas yang diberikan Max pada asistennya itu.

“Dimana ruang kepala sekolah mu?” ucap Alexi lagi.

“Ikuti aku!”

***

Tanpa sengaja Ara dan Alexi bertemu dengan Madam Jasmine di persimpangan lorong.

“Kau sudah sehat Li?” tanya Madam Jasmine

(Bagaimana Madam Jasmine bisa tahu jika aku sudah sembuh?) tanya Ara dalam hati.

“Sudah Madam, oleh sebab itu saya diantar kembali ke asrama.” Ara menjawab pertanyaan Madam Jasmine dengan penuh kehati – hatian. Ia takut jika salah bicara.

“Pemisi Madam, perkenalkan nama saya Alexi! Saya asisten dari tuan Max.” Ara semakin bertanya – tanya, karena dari kalimat yang Alexi ucapkan seolah – olah menandakan bahwa Max sudah mengenal madam Jasmine.

“Mari tuan Alexi kita berbicara di ruangan saya saja!” ucap Madam Jasmine.

“Terimakasih madam! Di sini saja tidak apa, karena saya masih ada utusan dari tuan Max.” Alexi menjeda ucapannya dan menatap ke arahku “Tuan Max memohon maaf karena tidak dapat datang secara pribadi. Dan tujuan tuan Max mengutus saya ke sini adalah untuk mengantarkan Ara serta memastikan Ara sampai di Asrama ini dengan selamat.”

(hanya itu saja? Kenapa dia tidak menjelaskan lainnya tentang aku yang hilang dan terluka?)ucap Ara dalam hati sambil mendengarkan penuturan dari Alexi pada madam Jasmine.

“Tidak tuan Alexi, kami justru yang harusnya berterimakasih kepada tuan Max karena telah menyelamatkan anak didik saya bahkan sampai merawatnya hingga sembuh” balas Madam Jasmine.

“Tidak masalah Madam! Kalau begitu saya permisi!” ucap Alexi.

“Kata Tuan Max ini hp untuk kau pegang untuk kau menghubunginya!” sebelum pergi Alexi menyampaikan pesan terpenting dari Alexi dan langsung menyerahkan barang tersebut pada Ara.

“Tapi di Asrama ada aturan kalau siswa tidak boleh membawa Hp!” jelas Ara dengan nada polos.

“Emmm… begini tuan Alexi, di asrama ini memang ada aturan bahwa siswa tidak boleh menggunakan hp!” Madam Jasmine lansung membenarkan ucapan Ara dengan nada takut – takut.

“Kalau begitu mohon maaf madam, Bella kami bawa lagi ke tempat tuan Max!”  Alexi berbicara dengan nada serius. Yang artinya perintah Max ini multak harus dijalankan.

“Ba.. baiklah tuan, kami akan memberi izin Bel__Ara untuk membawa hp” Madam Jasmine menjawab ucapan Alexi dengan nada gemetar takut.

“Terimakasih kalau begitu saya permisi!” Alexi kemudian meninggalkan Ara bersama Madam Jasmine

“Ara, sebenarnya ada hubungan apa antara kamu dengan tuan Max?” Selidik Madam Jasmine kepada Ara setelah kepergian Alexi. Karena Madam Jasmine tahu orang – orang yang saat ini berhubungan dengan Ara bukanlah sembarang orang yang bisa disentuh atau diusik.

“Saya juga tidak tahu Madam! Yang saya tahu, saya hanya berhutang budi saja karena dia telah menyelamatkan nyawa saya dua kali. Itu saja!” Ara memilih jalur aman untuk tidak menjawab pertanyaan Madam Jasmine. Padahal sebenarnya Ara tahu siapa Max sebenarnya.

Awalnya Ara memang tidak tahu siapa Max dan kawan – kawannya itu. Tetapi tanpa sengaja setelah ia mengalami insiden yang ke dua dan ia di rawat di Markas Max, nah dari situlah ia perlahan tahu siapa identitas Max.

“Kalau begitu saya permisi Madam!” tanpa menunggu jawaban dari Madam Jasmine, Ara langsung meninggalkan madam Jasmine di persimpangan lorong tempat mereka bertemu tadi.

~

Ceklek!

“Dari mana saja ku Ra? Kami sangat khawatir begitu mengetahui kau menghilang” tanya Cloe begitu melihat Ara masuk ke kamar mereka. Mereka pun juga langsung mengerumuni Ara karena penasaran dengan apa yang terjadi pada Ara.

Setelah mendudukkan pantatnya di tempat tidur, Ara baru menjawab pertanyaan Cloe.

“Maaf, kemarin aku terluka dan dirawat oleh seseorang.” Mereka melihat ekspresi raut wajah Ara.

“Aku tidak berbohong! Nah lihat jika kalian tak percaya! Ini lihat sendiri, bekasnya juga masih basah” Ara yang merasa tertuduh kemudian menaikkan kaos oversize yang ia pakai dan menunjukkan punggungnya.

“Itu luka apa Ra? Kenapa seperti berkas cakaran binatang buas?” Evelyn mendekatkan pandangannya dan melihat luka Ara dengan seksama.

“iya…Aku di cakar seekor Leopard! Dan jangan suruh aku untuk bercerita, karena ceritanya panjang!” Mereka ber empat langsung terkejut mendengar ucapan Ara.

Melihat ekspresi penasaran teman sekamarnya, Ara langsung berucap “ Jangan suruh aku untuk bercerita! Aku mau tidur dulu.”

“Yaaah…padahal aku sangat pensaran Ra!” keluh Aurel.

*

Pov Max

Di sana , Di Rusia Max selalu memantau kegiatan Ara. Semua aktivitas yang Ara lakukan dapat Max lihat semua.

“Ternyata dia diam – diam menggunakan namaku tanpa sepengetahuan ku. Kau sungguh berani kelinci kecil!” ucap Max begitu melihat laporan yang diberikan oleh Dylan.

“Dia sudah sampai di Asrama dengan selamat Ace! Aku juga sudah menjalankan sesuai perintah mu!” sebuah pesan masuk dari Alexi.

“ya. Kau urus urusan yang ada di sana! Urusan ku di sini masih belum selesai!” balas Max pada Alexi.

“Dia sudah membuka mulut Ace!” Kevin masuk ke ruangan Max dan melaporkan bahwa Boris akhirnya mau buka suara.

Begitu mendengar ucapan Kevin, Max langsung berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju ruang tahanan yang ada di bagian bawah bangunan.

Anak buah Max yang berjaga di pintu ruang tahanan begitu melihat Max langsung membukakan pintu ruangan.

Max berdiri tepat di depan Boris. “Jika kau mau menjawab dari kemarin, pasti kau tidak akan menderita seperti ini!”

“Tuan mohon ampuni saya! Tolong lepaskan saya tuan!” ucap Boris dengan suara lemah dan tak berdaya.

Max tersenyum mendengar ucapan Boris. Anak buah yang melihat senyuman itu langsung merinding. Pasalnya senyuman yang diberikan tuannya bukanlah senyuman pada umumnya tetapi itu seperti sebuah pertanda buruk bagi siapa pun yang ada di depannya.

“Bawakan kursi kemari!” dengan sigap, anak buah Max yang berjaga di dalam ruangan itu langsung mengambilkan kursi untuk Max.

Max kemudian duduk menghadap ke arah Boris. “Katakan siapa yang menyuruh mu?”

“A.. Atlas… Atlas Anderson tu… tuan!” jawab Boris terbata – bata.

“Good! Tenang saja aku pasti akan membebaskan mu! Dan kau tidak perlu khawatir, istri dan anak mu ku jamin dalam keadaan baik – baik saja. Tetapi satu hal yang mungkin terlupakan olehmu boris. Bahwa dalam kamus Ace, berkhianat sama dengan Mati” Max yang awalnya tersenyum, kini berubah menjadi serius.

Boris mendengar apa yang dikatakan oleh Max hanya bisa pasrah. Baginya keMatian lebih baik dari pada ia harus menanggung siksaan yang tak tertahankan.

“Bereskan dan kirim pada Kevin”

Mendengar yang di perintahkan oleh Max, Kevin segera mengambil pistol dan menembak Boris tepat di kepalanya.

Dor!

“Kalian bereskan!” ucap Kevin

“Baik tuan!” jawab anak buah Max.

“Satu akar masalah sudah selesai Ace, apa planning selanjutnya?” tanya Kevin pada Max setelah mereka sampai di ruang kerja Max.

“Kita akan melanjutkan rencana pembuatan senjata yang pernah aku katakan pada mu waktu itu! Aku juga sudah mengatakan pada Sander dan dia juga sudah mulai mengerjakan senjata tersebut” jelas dari Max

“Aku kira waktu itu kau hanya baru rencana Ace, ternyata malah sudah di  mulai.” Kevin selalu kagum pada sahabatnya yang satu ini. Ia selalu tak pernah kehabisan akal untuk membuat hal hal baru.

1
Eka Uderayana
cerita nya bagus 👍
semangat author dalam berkarya 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!