NovelToon NovelToon
Kontrak Cinta Di Bangku SMA

Kontrak Cinta Di Bangku SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Qwan in

Alya, siswi SMA berusia 17 tahun dari keluarga miskin, tak pernah menyangka niat baik menolong pria tak dikenal justru membuatnya dituduh berzina oleh warga. Pria itu ternyata kepala sekolahnya sendiri. Reihan, 30 tahun, tampan dan terpandang. Untuk menyelamatkan reputasi, mereka dipaksa menikah dalam kontrak.
Kini, Alya menjalani hidup ganda: murid biasa di siang hari, istri kepala sekolah di balik pintu rumah.
Tapi mungkinkah cinta lahir dari pernikahan yang tak pernah diinginkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qwan in, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 20

Mobil sedan hitam yang dikendarai Rehan melaju mulus membelah jalanan kota. Sore itu langit tampak cerah, tapi suasana di dalam mobil justru dingin. Alya duduk dengan tangan menyilang di dada, pandangannya lurus menatap jendela. Ia sama sekali tidak menggubris Rehan yang sesekali melirik dan tersenyum iseng.

“Masih marah?” tanya Rehan pelan, tapi tak mendapat jawaban. Hanya dengusan kecil dari Alya sebagai balasan.

Mobil akhirnya berbelok memasuki kawasan perumahan elit yang tenang dan rapi. Tak lama, Rehan menghentikan mobilnya tepat di depan sebuah rumah besar bergaya Belanda dengan dua lantai, halaman luas, dan pagar tinggi yang elegan.

Rehan buru-buru keluar dari mobil dan segera membukakan pintu untuk Alya.

“Silakan, Nyonya,” ucapnya sambil sedikit membungkuk, berusaha mencairkan suasana.

Alya turun dengan ragu. Matanya menyapu rumah megah itu.

“Ini… rumah siapa?” batinnya bingung. rumah itu luar biasa mewah, bahkan lima kali lebih besar dari rumah orang tuanya.

Tanpa menjawab, Rehan menggenggam tangan Alya dan menuntunnya masuk. Di dalam rumah, sudah berdiri tiga pelayan wanita dan satu pria. Semuanya menunduk hormat begitu melihat mereka datang.

“Mulai sekarang, kita tinggal di sini,” kata Rehan ringan.

Alya tetap tak merespons. Wajahnya dingin, matanya pun malas menatap suaminya itu. Ia masih sangat kesal, apalagi Rehan belakangan suka menjahilinya seenaknya.

Pelayan pria bernama Bayu melangkah cepat menghampiri mereka. Wajahnya terlihat gelisah.

“Tuan… kalau Nyonya Besar tahu, saya pasti kena marah besar,” bisiknya penuh kekhawatiran.

Rehan menepuk bahu Bayu dan berkata dengan wajah datar.

“Jangan sampai tau. Kamu bisa jaga rahasia kan!”

Tanpa memberi kesempatan pada Bayu menjawab, Rehan langsung menarik Alya naik ke lantai atas. Gadis itu menahan diri untuk tidak berontak, meski wajahnya terlihat makin kesal.

Sesampainya di kamar utama, Rehan membuka pintu dan tersenyum.

“Ini kamar kita.”

Alya langsung berhenti melangkah.

“Kamar… kita?” tanyanya dingin.

Rehan mengangguk santai.

“Aku nggak mau. Rumah segede ini pasti banyak kamar kosong. Aku bisa tidur sendiri,” bantah Alya ketus.

“No no no,” jawab Rehan cepat.

“Kamu istriku. Harusnya kita sekamar.”

Tanpa menunggu jawaban, Rehan menutup pintu kamar dan menguncinya dari dalam. Klik.

Alya langsung panik. “Eh, kenapa dikunci?! Kamu… jangan aneh-aneh, ya!”

Rehan malah berjalan pelan sambil membuka dua kancing teratas kemejanya, memperlihatkan dada bidangnya. Ia sengaja menatap Alya tajam, seolah-olah siap menerkam gadis itu kapan saja.

Alya mundur selangkah. Wajahnya merah padam. “Kamu… kamu mau ngapain sih?! Jangan gila, ya!”

Melihat Alya mulai salah tingkah, Rehan tertawa pelan.

“Mau ngapain lagi? tentu saja mau bersenang-senang dengan istriku,” godanya sambil berdiri tepat di hadapan Alya.

Alya langsung memalingkan wajah, menahan getaran jantungnya yang berdegup kencang.

“Jangan macem-macem kamu…”

Rehan tertawa lepas, lalu berbalik ke arah kamar mandi.

“Bercanda... Aku cuma mau mandi. Tapi kalau istriku menginginkan nya. Aku siap kapan aja,” ujarnya sambil mengedipkan sebelah mata.

Alya mendengus kesal, lalu membalikkan badan dan berjalan menuju jendela besar yang menghadap ke taman belakang. Matanya menyapu pemandangan hijau di luar sana, tapi pikirannya justru tak tenang.

“Dasar gila…,” gumamnya pelan. Wajahnya masih memerah karena malu. Rehan memang menyebalkan, tapi entah kenapa selalu berhasil membuat jantungnya berdebar tak karuan.

Beberapa menit kemudian, suara air terdengar dari dalam kamar mandi. Alya melirik ke arah pintu kamar mandi yang tertutup rapat. Ia mendekat perlahan, lalu berhenti tepat di depannya.

“Aku tidur di sofa,” katanya cukup keras, memastikan Rehan bisa mendengarnya.

Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka sedikit, menampakkan kepala Rehan yang masih basah dengan handuk melilit rambutnya.

“Tidur di sofa? Enggak kasihan sama aku?” tanyanya dengan nada menggoda.

Alya hanya memutar bola mata dan melengos. Ia benar-benar tak mau larut dalam permainan Rehan.

“Kasihani diri sendiri aja. Aku nggak peduli,” balasnya sambil mengambil bantal di ranjang.

Namun saat ia berbalik menuju sofa panjang di pojok kamar, Suara pintu kamar mandi yang terbuka membuat Alya menoleh spontan. Matanya membelalak saat melihat Rehan keluar hanya mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya. Tetesan air masih membasahi kulit pria itu, mengalir turun dari dada bidangnya yang kokoh. Aroma segar sabun menyatu dengan hawa panas yang seketika memenuhi kamar itu.

Alya yang tengah duduk di sofa refleks ingin berdiri dan menjauh, namun belum sempat ia bergerak, Rehan sudah melangkah cepat menghampirinya. Tanpa sepatah kata pun, pria itu langsung membungkuk, mengangkat tubuh gadis itu ke dalam pelukannya dengan mudah seolah Alya tidak berbobot.

“Hei! Apa yang...” seru Alya terputus.

Dalam sekejap, tubuhnya sudah berada di atas ranjang. Ia tersentak, berusaha mendorong dada Reihan yang kini menindihnya. Namun tangan pria itu dengan cekatan mencekal pergelangan tangannya, menahannya di atas kepala. Tatapan tajam Reihan menyorot langsung ke dalam matanya, dalam dan intens. Sejenak dunia seolah berhenti berputar.

“Reihan… lepaskan,” bisik Alya terbata, napasnya tersengal karena gugup.

Tubuhnya membeku, terlebih saat dada pria itu yang masih basah menempel di atasnya, hangat dan kokoh, membuat degup jantungnya memekakkan telinga sendiri. Wajahnya merona hebat, rasa asing menyusup perlahan ke dalam tubuhnya, seakan ingin menghancurkan pertahanan dirinya.

Rehan menunduk pelan, semakin mendekat. Alya membuka mulut, hendak menjerit atau sekadar berkata, namun suaranya tertelan napas sendiri. Pita suaranya seakan tercekik oleh denyut jantung yang mengamuk liar.

“Lepas…kan aku,” ucapnya lagi, suaranya lirih nyaris seperti gumaman.

Namun, Rehan tidak memberinya waktu lebih. Dengan gerakan yang begitu tenang tapi mematikan, bibirnya langsung menyapu bibir Alya. Hangat. Dalam. Lama. Ciuman itu bukan sekadar sentuhan, tapi seperti badai yang menghantam ketenangan Alya.

Gadis itu menegang, matanya membelalak sesaat sebelum perlahan-lahan mulai terpejam, tenggelam dalam kehangatan yang tidak ia pahami, namun begitu kuat membius.

1
partini
ehhh laki laki ga tegas cuma di ancam di tarik dah loyo melempem,,jangan mempermainkan hubungan itu ga bagus NGAB
Mamah dini
kayaknya c Reihan agak sakit jiwa deeehhh, tadinya benci Alya e..,.h sekarang jth cinta, TPI.... wajar kali ya , sebab TDI nya menghina duluan sekarang kayak bucin
Mamah dini
aduh yg LGI ke bakar cemburu , sudah mulai jatuh cinta pak Reihan , Alya cantik kan , GK mungkin seorang kepala sekolah sebegitu cemburu nya kalau isrtinya GK menggemaskan
Mamah dini
itu pak Reihan mengakuinya , TPI kenapa bilang Alya jelek berjerawat hitam LGI mungkin selera bp ada di diri Alya ya pak makanya jgn menghina duluan tuh makan omongan sendiri.
Mamah dini
ooh ternyata kepala sekolah Alya telah jatuh cinta kali,, katanya GK selepel ko bisa sekacau itu atau..... ke tagihan ya mau lagi dgn muridmu eh istrimu he he GK salah ni....
Mamah dini
sekolah apa coba , liat murid yg di kerjain gitu masa gurunya GK respon,, ah bener2 sekolah GK punya etika, kalau begitu pindah aja Alya , maksain sekolah di situ juga bikin hatimu GK tenang selalu di pandang rendah ayo Al pindah aja
Mamah dini
katanya GK cinta TPI gampang banget ada desiran aneh nya , gimana sih pa
Mamah dini
kenapa Alya GK pulang aja biar hari itu MH bolos dulu, ya pantes temen2mu bilang ,, TPI benerkan apa yg mereka bilang , ko kmu maksa aja ke kelas walaupun kmu orang miskin katanya kan harus punya harga diri juga al , mampir thor
yumi chan
thor bt aja aliya pergi jauh thor..biarlh aliya mndpt kbbasn...seandsiya slita hlim..pertkn alira di saat dia sukes dn punyk ank2 kmbr..dn bt wnita yg di jdhkn sm reyhan gk bisa hml thor hhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!