NovelToon NovelToon
Alea Bos Mafia Vs Gadis Cupu

Alea Bos Mafia Vs Gadis Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas dendam pengganti
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Hinata Ochie

Alea, wanita tangguh berusia 25 tahun, dikenal sebagai bos mafia paling ditakuti di Itali. Dingin, kejam, dan cerdas—tak ada yang bisa menyentuhnya. Namun, sebuah kecelakaan tragis mengubah segalanya. Saat terbangun, Alea menemukan dirinya terjebak dalam tubuh seorang gadis SMA berusia 16 tahun bernama Jasmine—gadis cupu, pendiam, dan selalu menjadi korban perundungan di sekolah.

Jasmine sendiri mengalami kecelakaan yang sama... namun jiwanya menghilang entah ke mana. Kini, tubuh rapuh Jasmine dihuni oleh jiwa Alea sang bos mafia.

Dihadapkan pada dunia remaja yang asing dan penuh drama sekolah, Alea harus belajar menjadi "lemah"—sementara sisi kelam dan insting mematikan dalam dirinya tak bisa begitu saja dikubur. Satu per satu rahasia kelam tentang kehidupan Jasmine mulai terkuak—dan sepertinya, kecelakaan mereka bukanlah sebuah kebetulan.

Apakah Alea bisa bertahan di tubuh yang tak lagi kuat seperti dulu? Atau justru Jasmine akan mendapatkan kekuatan kedua untuk membalas semua lu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hinata Ochie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 – Kunci Ketiga Cecillia

"Kita sudah terlalu dalam untuk mundur sekarang.” batin Alea.

Satu drone berhasil di lumpuh kan namun drone yang kedua mengeluarkan suara yang sangat nyaring sehingga memekakkan telinga mereka, kedua telinga Alea dan Zora mengeluarkan darah karena suara yang menyiksa itu, Zora terluka, ia tak sadarkan diri karena tak tahan dengan suara itu, Alea berusaha melindungi Zora sekuat tenaga, ia menyampaikan pesan.

"Kirim pesan pada V, kita temukan kunci pertama. Dan Xander hidup." Alea memboyong tubuh Zora ke tempat aman.

...****************...

Drone jiwa yang tersisa terus saja mengejar dan menembaki sinyal suara jiwa pada Alea juga Zora, dengan bersusah-payah Alea menarik tubuh Zora kw tempat yang lebih aman, dan jauh dari jangkauan drone itu. Dentuman suara yang memekakkan telinga membuat dinding pada lorong itu runtuh, bahkan darah keluar dari kedua telinga mereka berdua. Namun Alea tetap tenang sambil terus menarik tubuh Zora perlahan menuju ruang sempit yang sebelumnya tersembunyi di balik panel karat.

"Gelombang suara itu masuk ke sistem saraf. Mereka benar-benar membaca jiwa kita." Zora berbicara dengan suara yang sangat lemah.

"Tenang. Aku punya sesuatu." ucap Alea.

Alea mengaktifkan Cortex Jammer alat peninggalan Xander yang memancarkan gelombang pengacau sinyal jiwa. Drone itu sempat goyah, lalu meledak setelah terkena granat magnetik buatan Leo.

Zora tersenyum, ia sudah yakin bahwa Alea pasti punya rencana cadangan jika mereka tersudut oleh musuh.

"Kau selalu punya kejutan Queen" ucap Zora.

Alea hanya tersenyum tipis, tak lama Leo menghubungi mereka melalui alat komunikasi yang terselip pada telinga mereka.

"Drone down. Kami berhasil keluar dengan Xander. Sekarang giliran kalian." ucap Leo melalui earphone.

"Baiklah aku dan Zora akan segera menyusul" saat Alea melihat ke arah Zora yang ada di sampingnya, wanita itu ternyata sudah tak sadarkan diri. Akhirnya Alea menggendong Zora keluar dari tempat persembunyian, menuju titik temu di sebuah reruntuhan pabrik . Dan mereka pun berhasil kabur sebelum ERLA mengunci lokasi tersebut.

Mereka bertemu di lokasi yang sudah di tentukan, dan tempat itu menjadi lokasi persembunyian yang di beri julukan Zone Black. Semua tim telah berkumpul, ada yang terluka namun tak begitu parah, hanya Zora yang tak sadarkan diri pada misi ini, Xander mengobati luka Zora sambil memindahkan sebagian data dari otaknya ke chip eksternal. Untuk keperluan misi selanjutnya.

Anggota yang terluka beristirahat setelah di obati, Leo di tugaskan untuk menjaga pintu dengan persenjataan otomatis, sedangkan Alea bersama dengan Xander sedang berdiskusi.

"Sekarang tinggal satu bagian lagi jiwa ketiga. Dan itu ada di tubuh wanita yang bernama Cecilia, kita harus menyelamatkan nya" jelas Xander.

"Dia ditahan oleh Sigma?" ucap Alea

"Lebih buruk. Ia berada dalam ruang cyro biologis di pusat ELRA. Tapi aku tahu satu cara untuk membawanya keluar." ucap Xander.

"Bagaimana caranya, dan apa kita bisa menyelamatkan Cecilia hidup hidup" tanya Alea

"Tentu saja, semoga rencana ini berhasil dan bukan hanya Cecilia, tapi kau dan gadis itu" Xander menunjuk ke arah Alea, ( tubuh Jasmine), Alea tersenyum tipis, lalu Xander memberitahu rencananya.

Xander menunjukkan gambar Transportasi Neuro Kapsul, alat yang biasa digunakan untuk memindahkan eksperimen hidup dari lab ke sistem pusat. Salah satunya dijadwalkan dikirim dari Laboratorium Timur ke Kota Sigma dalam dua hari.

"Kita masih punya waktu dua hati untuk mempersiapkan segalanya" Gumam Alea.

"Tentu saja, kita akan mempersiapkan segalanya dengan matang, karena jika tidak, sigma atau ERLA akan mengetahui pergerakan kita" jelas Xander.

"Baiklah, aku akan memimpin misi ini dan kita akan berdiskusi dengan anggota lain besok pagi, sekarang biarkan mereka beristirahat dulu" Alea memandangi satu persatu anggotanya yang sedang tertidur, ia pun menatap Zora, wanita itu tidur dengan lelap, datang yang mengering pada telinganya masih terlihat, Alea menghela napas panjang, tiba-tiba ia merasa iba dan sedih saat melihat Zora. Xander menepuk pundaknya membuat Alea tersentak.

"Kau juga harus beristirahat, sehingga besok tubuh mu akan segar saat kita mendiskusikan misi selanjutnya" Alea mengangguk, ia menghampiri Zora lalu berbaring di sampingnya.

...****************...

Keesokan harinya setelah sarapan, Alea meminta semua anggota untuk berkumpul bersama membahas apa yang semalam ia diskusikan dengan Xander. Saat Alea selesai menjelaskan semuanya ada beberapa anggota yang merasa misi kali ini sangat tidak mungkin dan bisa jadi misi bunuh diri.

"Kalau kita hentikan kapsul itu sebelum sampai tujuan, kita bisa ambil Kenzo." Ucap Leo

"Tapi konvoi itu dijaga oleh pasukan Cyber guard. Kita butuh pasukan." Zora yang belum sepenuhnya pulih angkat bicara.

"Zora kita tak butuh pasukan, tapi yang kita butuhkan adalah akal, kita pakai taktik untuk melawan para Cyber guard itu" jelas Alea .

Mereka kini paham maksud Alea, ada sedikit rasa lega terpancar pada wajah Zora, yang sebelumnya ia merasa khawatir dengan pasukan sigma.

"Aku akan turun sendiri. Ini bukan cuma soal misi. Ini soal menebus kesalahan." Ucap Alea.

"Kesalahan siapa?" Tanya Leo.

"Cecilia pernah menjadi bagian dari eksperimenku. Di masa lalu, sebelum jiwaku tertukar." Jelas Alea.

Alea mengambil alih kendali misi. Ia memutuskan menyusup ke dalam konvoi dengan menyamar sebagai teknisi kontrol menggunakan identitas yang dicuri dari jaringan internal oleh V. Ia akan masuk ke dalam sistem kapsul, menonaktifkan chip pengunci, dan membawa Cecilia kabur sebelum konvoi mencapai Sigma.

Alea mengingat kembali kejadian beberapa tahun lalu saat ia masih menjadi Queen mafia yang awalnya menyetujui eksperimen ini.

Cecilia adalah salah satu target Alea, dan dijadikan salah satu subjek uji coba saat ia baru masuk dalam kelompok mafia Alea.

"Aku mungkin tidak mengikat rantai di tubuhmu Cecilia, tapi aku tidak akan menghentikan mereka juga.” Ucap Alea sinis. Namun kini semua berbeda, Alea memiliki empati saat ia menempati tubuh Jasmine dan bersatu dengan jiwa gadis cupu itu.

...****************...

Misi pun dijalankan, V mengirimkan rute digital lengkap dengan sistem titik lemah pertahanan konvoi. Kode otorisasi teknisi palsu, dan protokol pembatalan chip cryo.

"Jika kamu gagal, ELRA akan menyatu dengan Cecilia dan membuatnya menjadi wadah sempurna. Tidak akan ada kesempatan kedua." jelas V.

Alea menggenggam chip itu sambil memandang semua anggota yang sudah siap dalam misi kali ini.

"Ini bukan cuma misi penyelamatan. Ini penyelamatan masa depan kita semua." Semua anggota mengepalkan tangan mereka sambil di angkat ke atas.

"Hidup Queen, untuk masa depan kita" seru mereka semuanya.

...****************...

Tim mulai bergerak menjalankan misi penyelamatan. Tim di bagi dua dalam operasi kali ini.

Alea, menyusup ke dalam konvoi sebagai teknisi.

Leo dan Zora, menyiapkan jalur pelarian dan gangguan sinyal di titik penyergapan.

Sedangkan Xander, tetap di markas untuk membangun kembali "Kunci Jiwa" dari fragmen data.

Alea mengenakan jas teknisi putih, menyembunyikan senjata kecil di pergelangan tangan, dan masuk ke dalam truk konvoi saat malam tiba.

“Cecilia, aku akan menebus semuanya. Kali ini, aku datang untuk menyelamatkanmu.” Batin Alea.

1
Gió mùa hạ
Gila seru abis!
farmy 7
Karakternya juara banget. 🏆
Brock
Wah, keren betul!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!