Karena terjerat banyak hutang dan kebutuhan yang terus meningkat, Yoko, terpaksa meninggalkan istri tercinta, pergi merantau ke negeri orang.
Satu tahun pertama bekerja, Yoko menjalani pekerjaan tanpa hambatan apapun dan dia bisa menjaga hatinya untuk sang istri tercinta.
Namun, sebuah kejadian mengerikan yang dia alami, membuat Yoko harus terjebak di rumah mewah, yang dihuni janda-janda cantik dan mempesona. Bahkan, Yoko pun diperlakukan sangat istimewa oleh mereka.
Mampukah Yoko bertahan dengan setianya? Atau justru hatinya akan goyah dan dia terjatuh dalam pelukan janda-janda yang mengistimewakannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai Beradaptasi
Saat ini waktu sudah menunjukan pukul 11 malam. Setelah pembicaraan tentang kamera pengawas yang mereka temukan, Yoko langsung menuju kamar yang lokasinya ada di dekat pos jaga, rumah mewah tersebut.
Letak kamar yang akan digunakan Yoko terbilang cukup unik. Di sebelah kamarnya ada beberapa mobil yang tertata rapi dengan penutup baja di atasnya.
Di samping deretan mobil itu, ada pintu kecil yang menghubungkan area mobil dengan rumah utama. Pintu tersebut menjadi akses Yoko, jika ingin masuk ke rumah.
Pintu yang letaknya di samping rumah, sebagai jalan masuk yang langsung menuju taman belakang, dapur dan ruang makan.
Fasilitas di dalam kamar yang digunakan Yoko juga terbilang cukup lengkap. Di sana ada kamar mandi lengkap dengan toiletnya, televisi, kulkas, AC, serta beberapa peralatan yang mungkin dibutuhkan seorang pria.
Jika boleh jujur, Yoko sebenarnya cukup senang mendapat pekerjaan di tempat seperti ini. Dilihat dari fasilitasnya, tempat lebih bagus daripada tempat kerja sebelumnya.
Untuk jenis makanan pun Yoko tidak terlalu pusing. Karena yang masak berasal dari pulau yang sama, Yoko bisa dengan mudah mendapatkan makanan yang sesuai dengan lidahnya.
Yang membuat Yoko tetap merasa keberatan bekerja di sini justru dari penghuni rumahnya sendiri. Ketiga janda cantik itu benar-benar membuat hati Yoko seperti terombang-ambing.
Yoko sedikit memaklumi kenapa Xiobong sampai nekat memasang kamera pengawas dan menculik dua anak majikannya.
Xiobong lelaki normal yang selalu disuguhi pemandangan, yang menggoda jiwa laki-lakinya, jelas saja Xiobong berani berbuat nekat karena biar bagaimanapun dia pasti penasaran, dan sangat ingin menikmati kehangatan tubuh tiga janda cantik tersebut.
Yoko takut, apa yang dirasakan Xiobong, juga akan melanda hatinya. Apa lagi sikap tiga janda cantik itu, bisa membuat laki-laki itu nyaman. Yoko takut, jika nanti dia tanpa sadar akan menyakiti hati istrinya demi para janda itu.
Karena belum mengantuk, Yoko memutuskan mencari benda yang kemungkinan kecil masih ada di kamarnya. Benda peninggalan Xiobong yang digunakan untuk memantau kamera pengawas.
Entah kenapa, setelah mengetahui cukup banyak informasi, Yoko merasa kalau benda itu masih ada di sana.
"Di lemari tidak ada, di bawah kolong ranjang juga tidak ada. Lalu, kira-kira dimana ya?" gumam Yoko sembari duduk di tepi ranjang.
Mata Yoko terus berkeliling, dengan otak yang terus berpikir. Hingga tiba-tiba Yoko tercenung saat melihat celah lemari dekat pintu kamar mandi.
"Apa mungkin ada di belakang lemari?" Yoko bergumam dan dia langsung bangkit.
Yoko meneliti lemari dari plastik. Tanpa pikir panjang, dengan mudah dia segera menggesernya.
"Nah kan!" Mata Yoko berbinar.
Ternyata benar, benda yang Yoko cari ada di belakang lemari, tepatnya ada di sisi pojok sebelah lain dari posisi Yoko berdiri saat ini.
Yoko pun langsung memungut benda yang terdiri dari dua macam yaitu laptop dan ponsel. Di sana juga ada pengisi dayanya juga.
"Ah, sialan, dikunci," sungut Yoko saat menyalakan ponsel yang dia temukan. Yoko pun beralih, mencoba menyalakan laptopnya.
"Wahh! Nggak dikunci!" Yoko cukup kegirangan. "Coba aku cek, video apa saja yang berhasil dia rekam."
Yoko pun berusaha mencari file yang dimaksud. Ada beberapa file yang membuat Yoko cukup tercengang. Salah satu file menunjukan rencana Xiobong yang akan dia lakukan kepada tiga janda penghuni rumah ini.
"Astaga!" Yoko sedikit berseru, kala berhasil menemukan file yang diberi nama dalam bahasa negara tersebut.
Jika diartikan dalam bahasa negara asal Yoko, nama file itu artinya wanita impian.
Tidak salah jika File tersebut dinamakan file wanita impian. Karena di dalam file itu berisi khusus video-video para janda dengan segala kegiatannya di kamar pribadi masing-masing.
Tanpa sadar, Yoko pun larut dalam video yang menunjukan kecantikan tiga janda tanpa busana dengan segala kegiatan mereka.
Karena lebih dari satu tahun, Yoko tidak menyentuh istrinya, tentu saja hasratnya langsung naik menyaksikan video itu.
Yoko pun semakin tak mampu menahan hasratnya. Dia memilih melepas celana dan melakukannya dengan tangan sambil menyaksikan video para janda cantik beraksi.
#####
Hari demi hari terus berganti. Tanpa terasa sudah satu minggu, Yoko berada di rumah mewah dan melewatkan banyak waktu, bersama para penghuninya.
Untuk urusan Xiobong dan kejahatannya, para janda menyerahkan semuanya kepada pengacara mereka. Sedangkan video para janda sudah dihapus, hanya menyisakan sedikit, sebagai barang bukti agar hukuman Xiobong semakin berat.
Sudah pasti Xiobong semakin murka. Dia tidak percaya kalau para janda itu terlebih dahulu menemukan barang bukti sebelum temannya beraksi.
"Kenapa kamu nggak secepatnya beraks8 sih, Bing! Sekarang hukumanku semakin berat gara-gara kamu telat mengeksekusi perintahku," ucap Xiobong murka.
Zabing mendengung. "Bagaimana aku bisa beraksi, kalau bekas kamar kamu aja sudah ada yang menghuni," balas Zibing.
"Kamu tahu darimana?" Xiobong nampak terkejut.
"Kamu lupa, kalau aku punya kenalan di sekitar rumah wanita itu?" Balas Zibing mengingatkan.
"Ah sial!" umpat Xiobong. "Lalu, apa kamu juga sudah menemukan, identitas orang yang menggagalkan rencanaku?"
"Sudah," jawab Zibing. "Dia orang yang sama, yang sekarang menghuni bekas kamarmu."
"Apa!" Xiobong syok. "Bagaimana bisa?"
"Jelas saja bisa," ujar Zibing. Aku yakin, para janda incaranmu itu, tertarik pria yang menyelamatkan si kembar."
"Hah! Tidak, tidak bisa! Itu tidak boleh terjadi. Pokoknya aku harus kabur dari sini. Aku tidak akan membiarkan siapapun memiliki janda itu, tidak akan!" Xiobong semakin meradang.
Sementara itu, di dekat pos jaga, Yoko saat ini sedang duduk sendirian. Matanya menatap ponsel dan wajahnya memancarkan keresahan.
Entah apa yang sedang dipikirkan Yoko saat ini, tapi yang pasti, hatinya benar-benar gelisah dengan pikiran yang kemana-mana.
"Kamu belum tidur?" sebuah suara yang Yoko kenal, nampak mengejutkan pria yang sedang melamun.
Yoko menoleh dan senyum tipisnya terkembang. "Belum ngantuk, Non."
"Sama dong," balas wanita yang sekarang memilih duduk di sebelah Yoko tanpa sungkan.
Yoko sendiri malah agak risih berada sedekat ini dengan majikannya. Apa lagi dalam seminggu ini, berbagai godaan datang bertubi-tubi, membuat Yoko mati-matian menjaga hati agar tetap berada dijalur yang benar.
"Bagaimana kabar istrimu?" tanya wanita yang akrab dipanggil Sansan.
"Dia baik," jawab Yoko, menahan rasa gugupnya.
"Senang ya, wanita yang menjadi istrimu, dia wanita yang sangat beruntung," puji Sansan.
"Beruntung? Maksud Nona?"
Sansan kembali tersenyum. "Memiliki laki-laki yang setia, itu merupakan impian semua wanita, dan istrimu sangat beruntung, meskipun kalian berjauhan, kamu masih bisa bertahan dengan setiamu."
Yoko tersenyum dan dia tersanjung mendapat pujian seperti itu.
"Tapi, aku merasa, akhir-akhir ini, sikap istriku berbeda, Non," tanpa sadar Yoko mengungkapkan isi hatinya.
"Berbeda?" Kening Sansan agak berkerut.
Yoko mengangguk. "Dia sekarang lebih mudah marah dan dia selalu minta uang, tanpa menanyakan kabar keadaan suaminya di sini."
Sansan tercenung beberapa saat dan dia merasakan firasat yang tidak baik.
mudah-mudahan bisa crazy up
sama bar barnya lebih frontal ya ☺
lanjut thor 🙏