Helen terkejut bukan main, ketika pria asing masuk ke kamar hotelnya. Dia sedang tidak dalam keadaan sadar, entah apa yang diberikan oleh Nicklas Bernando suaminya padanya.
"Kamu dan suamimu ingin seorang anak kan? aku akan membantumu!" ujar pria itu dengan tatapan mengerikan.
Bak sambaran petir di siang hari, Helen tidak menyangka, kalau suaminya akan berbuat seperti ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20. Anika akan Mengirim Moza Pergi
Nicklas terpojok, dia benar-benar tertekan saat ini. Bahkan Moza juga belum sadarkan diri. Nicklas tidak bisa lagi melanjutkan penyelidikan tentang apa yang terjadi pada Moza. Semua kartunya di bekukan oleh ayahnya.
Vicky tidak mau sampai Nicklas membayar orang untuk menutupi apa yang terjadi sebenarnya. Dia benar-benar membekukan semua akses keuangan anak sematawayangnya itu. Kondisi Nicklas saat ini benar-benar cukup kacau.
Sementara Anika dan Vicky sudah berada di yacht mereka, di tempat kejadian, dimana Helen tenggelam.
Anika masih tampak sedih, matanya sangat bengkak karena terus menangis. Helen pernah menyelamatkan nyawanya, Helen pernah membawanya ke rumah sakit saat dia di tabrak lari oleh orang yang tidak di kenal. Mungkin itu musuh bisnis Vicky.
Tapi saat itu, kondisi Helen juga sedang kurang sehat. Dia bahkan akan pergi ke ruang sakit untuk berobat malam itu. Tapi dengan tergopoh-gopoh, dia masih berusaha membawa Anika ke rumah sakit. Itu yang membuatnya merasa sangat berhutang budo pada Helen.
Di tengah hujan deras, dimana bahkan tidak ada yang perduli sama sekali padanya. Karena penampilannya saat itu memang sangat menyedihkan, dia di tabrak sampai masuk ke jurang, mobil dan supirnya masuk jurang, untung dia selamat tapi tetap terluka parah, dan keadaannya seperti itu. Tidak ada satu pun mobil yang berhenti saat dia hentikan.
Hanya Helen yang bahkan saat itu sedang berjalan kaki membawa payung, yang menghampirinya dan membantunya. Membopongnya ke rumah sakit. Kasus itu sudah di selidiki, dan pelakunya sudah di penjara. Dan setelah semua itu, Anika baru tahu kalau Helen adalah sekertaris anaknya. Juga anak panti asuhan yang kerap dia datangi. Terjadilah perjodohan itu, berharap Nicklas menjadi lebih baik setelah menikah dengan Helen.
Namun melihat apa yang terjadi pada Helen saat ini. Anika merasa menyesal.
"Ini salahku, ini salahku. Seandainya aku tidak memaksa bunda Shafa menikahkan Helen dengan anak kita yang tidak punya perasaan itu. Pasti Helen tidak akan mengalami kejadian seperti ini. Ini salahku, ayah"
Anika masih terus menyalahkan dirinya. Menganggap semua hal buruk yang terjadi pada Helen adalah kesalahannya.
Vicky terus berusaha menenangkan istrinya.
"Sayang, kamu sendiri pernah bilang. Helen itu punya keberuntungan yang baik dalam dirinya. Dia anak yatim piatu, tapi dia bisa membuat anak-anak di panti itu tetap punya rumah yang hangat, punya makanan, pendidikan mereka juga sangat dipikirkan oleh Helen. Helen adalah lulusan universitas terbaik, dia punya pekerjaan yang sangat baik. Helen itu sangat beruntung, benar kan? kita berdoa saja, semoga keberuntungan juga tetap bersamanya. Dia selamat, dan kembali pada kita" ujar Vicky mencoba menenangkan istrinya.
Mendengar apa yang dikatakan oleh suaminya. Setidaknya Anika merasa sedikit tenang. Padahal saat mengatakan semua itu, Vicky sendiri merasa khawatir. Dia sangat khawatir, siapa yang bisa bertahan di dalam air selama itu. Tapi, tetap saja. Dia berharap ada keajaiban. Keajaiban dimana dia bisa melihat Helen lagi. Sebenarnya dia juga kagum dengan sosok Helen. Wanita yang benar-benar mengandalkan dirinya sendiri dan tidak pernah mau mengandalkan orang lain. Sosok yang membuat Vicky, langsung setuju ketika Anika mengusulkan pernikahan Nicklas putra sematawayangnya.
Proses pencarian masih berlangsung, meski kalau dipikir-pikir, mungkinkah ada yang tenggelam bisa selamat setelah lebih dari 24 jam.
Namun Anika dan Vicky tidak mau menyerah, mereka tetap mengusahakan apapun yang bisa mereka upayakan.
Sementara di rumah sakit, Moza juga belum sadarkan diri. Dan Nicklas juga masih berada di sana.
Anika yang merasa kesal sekali pada putranya itu datang ke rumah sakit, keesokan harinya.
"Ibu..."
Nicklas memasang wajah sedih, memohon pada ibunya agar tidak marah lagi padanya. Tapi ibunya masih terlihat marah.
"Kamu benar-benar batu ya! bukannya membantu pencarian Helen...!"
"Aku sudah melakukan apa yang aku bisa, Bu!" Sanggah Nicklas.
Anika mendengus kesal.
"Aku sudah berusaha, aku bahkan mencarinya sampai tengah malam. Sampai aku membiarkan Moza sendirian dan akhirnya dia juga tenggelam!"
Nicklas berusaha mengeluarkan emosinya. Sayangnya hal itu sama sekali tidak membuat Anika merasa iba pada Nicklas.
"Apa katamu? membiarkan Moza tenggelam? aku bahkan merasa itu pantas untuknya. Kenapa dia menganggu bulan madu kamu dengan Helen? wanita macam apa yang terus menempel pada pria yang sudah beristri?" tanya Anika.
Sebenarnya kalimat itu seharusnya langsung dikatakan oleh Anika di depan wajah Moza. Sayangnya meski tetap mengatakannya di dekat tubuhnya, saat ini Moza tidak bisa mendengar apa yang Anika katakan. Padahal itu tamparann yang cukup halus.
"Karena dia mencintaiku, Bu!" sela Nicklas lagi.
Anika benar-benar tak habis pikir dengan otak di kepala anaknya itu.
"Nicklas, ayahmu memang benar. Kamu itu bodohh! dia mengatasnamakan cinta untuk keserakahannya! kamu tidak sadar itu?" tanya Anika yang kembali meninggikan suaranya.
Dia benar-benar bisa darah tinggi kalau anaknya masih terus bodohh seperti ini.
"Ibu, Moza tidak seperti itu!" kata Nicklas lagi.
Pria itu masih terus membantah dan menyanggah setiap ucapan ibunya.
"Terserah! tapi ayahmu sangat marah. Ibu juga marah! kamu keterlaluan! ibu ini wanita Nicklas. Ibu tidak bisa bayangkan bagaimana perasaan Helen saat itu, saat kamu meminta padanya mengambil gambar kamu dan wanita murahann ini. Kamu benar-benar..."
Anika menjeda ucapannya. Dia kehabisan kata-kata karena perbuatan anaknya yang tidak benar itu.
"Ibu tidak mau kamu terus bersama wanita ini. Ibu akan kirim dia kembali..."
"Bu!" sela Nicklas yang tidak menginginkan hal itu terjadi, "Moza masih koma" lanjutnya.
"Ibu akan kirimkan dia dengan ambulans dan pesawat rumah sakit. Jika kamu tidak terima, maka sekalian saja kamu pergi. Tapi jangan berharap bisa masuk kembali ke keluarga Bernando!"
***
Bersambung....