NovelToon NovelToon
Langit Tanpa Senja

Langit Tanpa Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Persahabatan / Romansa
Popularitas:911.4k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Tak pernah terbersit di pikiran siapapun, termasuk laki-laki rasional seperti Nagara Kertamaru jika sebuah boneka bisa jadi alasan hatinya terpaut pada seorang gadis manja seperti Senja.

Bahkan hari-hari yang dijalaninya mendadak hambar dan mendung sampai ia menyadari jika cinta memang irasional, terkadang tak masuk akal dan tak butuh penjelasan yang kompleks.

~~~
"Bisa-bisanya lo berdua ada main di belakang tanpa ketauan! Kok bisa?!"

"Gue titip anak di Senja."

"HAH?!!!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33# Jika bukan Maru orangnya

Jika ada plakat manusia ter-anteng sedunia maka Marulah orang yang berhak mendapatkannya. Sepertinya Maru berhasil menyerap seluruh ketenangan makhluk di muka bumi, termasuk melebihi tenangnya para almarhum dan almarhumah di dalam kubur sana.

Beda dengan Senja yang sejak tadi sudah menatapnya harap-harap cemas, ia justru melahap setiap sendoknya dengan anteng, seperti sop zombie ini bukan masalah besar untuknya.

Dengan tatapan ngeri tak berselera Senja memilih mengalihkan pandangannya ke lain arah, benar-benar khusyuk sarapan pagi mereka kali ini, karena satu-satunya suara disana adalah dentingan sendok dan piring.

Hingga akhirnya, Maru angkat bicara, "aku kasih kamu access card apartemen aku..." ia mendorong kartu tipis ke depan piring Senja yang berisi telur ceplok dan beberapa sayur tanpa kuahnya, curang!

"Buat apa?"

"Janji kamu kan weekend gantiin house keeping di apartemen aku, biar bisa langsung masuk aja tanpa nungguin aku bukain..." Maru menggigit ceker-ceker itu tanpa beban padahal Senja sudah menatapnya ngeri.

Oh, Senja mengangguk sekali tanpa berkata lagi. Menikmati sarapannya dan kembali mengurus kesibukannya dengan kotak bekal. Hari ini warna ungu menjadi kotak bekal yang harus Maru bawa dengan isian nasi putih, ayam katsu dan salad.

Senja mengangsurkan kotak itu, dan mengelap keringat di keningnya yang kini butirannya itu membuat beberapa helai rambut menempel.

Mengeluarkan nafas leganya sambil meminum air putih, "done. Aku belum mandi." Liriknya di jam yang sudah menunjukan pukul 6.30 wib.

"Buat besok cukup sarapan aja, Nja. Soalnya aku mau ketemu klien sambil makan siang." Maru sudah bersiap pergi dengan kotak bekalnya, membiarkan Senja mandi dan bersiap tanpa harus dirisihi oleh kehadirannya, mengingat waktunya sudah mepet untuk berangkat ke kantor.

"Oh oke!"

Lebih tepatnya memberikan perut Maru jeda untuk beristirahat sejenak dari kesan neraka.

**Aluna Senja**

*Ru, aman*?

**Nagara Kertamaru**

*Aman*.

Maru mengirimkan foto lunch box yang sudah sempat ia lahap isinya. Meski tak sepenuhnya ia yakin dan mengakui jika salad yang Senja buat rasanya tidak lebih aneh dari saat matahari terbit dari barat.

Saat ia menyendok sayuran yang dilumuri saus berwarna harus ia katakan apa? Merah kah? Atau pink? Dengan aroma buah namun pedas, ditambah sendokan pertamanya berisi toge, alpukat, kubis ungu dan wortel serut.

**Nagara Kertamaru**

*Kamu pakein apa saus saladnya, kaya aku ngerasa ini bukan mayonaise*?

**Aluna Senja**

*Oh itu soalnya mayonaise di rumah tadi cuma tinggal seuprit, makanya aku pakein yogurt, biar manis pake madu, biar ada rasa pedesnya pake cabe tabur, terus taburan wijen*.

Terbayang rasa yang memang tak terbayangkan itu? Ya sudah lah! Ini Aluna Senja yang sedang menjadikan perut Maru tempat pembuangan akhir, kelinci percobaan dan calon almarhum dalam waktu dekat.

Mungkin Vio akan mengetuk kepala temannya itu dengan palu hakim seandainya ia tau campuran dressing dan isian saladnya, toge?

Untung saja ayam katsu berada di titik aman bersama nasi.

Percayalah, jika Salaman adalah jelmaan Shaka. Karena entah bagaimana kini orang-orang menatap dirinya yang menenteng kotak bekal dari Senja menuju ruang istirahat dengan senyum jenaka sekaligus bisik-bisik di belakang. Tak biasanya!

Namun sekali lagi, Maru memang manusia yang tak peduli dengan pikiran orang lain.

Terdengar suara engsel yang memecah alam damai ruangan, meski tak sampai membuatnya mengalihkan pandangan dari kotak bekalnya, namun Maru cukup tau jika kehadiran seseorang adalah untuk merecokinya, "wah, senangnya ya pak? Dari ibu, tumben ibu bikin bekal?" Lirik Salaman, dimana kini...ia lebih leluasa lagi menggoda Maru yang memutuskan makan di ruang pantry kecil yang ada di firma. Biasanya para karyawan akan sekedar mengambil minum dari dispenser atau menyeduh kopi dan teh disana.

"Bukan."

Salaman tersenyum lebar setengah mencibir. Jelas ia notice, karena biasanya atasannya itu akan mengajaknya makan acap kali jam istirahat, namun sudah beberapa hari ini Maru tak lagi mengajaknya, ia pikir sekarang Maru rajin puasa, tapi ternyata....

Alih-alih langsung pergi setelah berhasil menyeduh kopi, Salaman justru menarik bangku di sebrang Maru dan duduk disana.

"Enak tuh, pak? Kayanya menggiurkan, dari pacar? Cieeeew.." kekeh Salaman, percayalah! Bukan Maru pelit, melainkan ia sedang menjaga perut Salaman dan marwah Senja saat ini dengan menggeser kotak bekal sedikit mundur memberikan gestur jika ia tak mau kotaknya itu tersentuh oleh siapapun, macam lagi jaga granat lah!

Sendok demi sendoknya ia sukses loloskan dengan tegukan air mineral, terutama di bagian salad yang terasa ingin ia muntahkan kembali ke wajah asisten yang sejak tadi mengoceh layaknya burung parkit. Membicarakan ini dan itu, termasuk kasus yang sedang mereka geluti, meski sebenarnya saat ini Maru hanya ingin diam berusaha keras untuk menghabiskan makan siangnya dengan kepayahan dan penuh deheman tak nyaman.

Dan seperti janjinya kemarin, Senja benar-benar merealisasikan bubur ati ampela ayamnya hari ini, atau mungkin lebih tepatnya, bubur ta i ampela ayam? Karena sudah dapat ditebak...jika Senja tak paham untuk membuang isian dari ampela ayam tersebut, layaknya empedu ikan dulu.

Bukan Maru jika tak sempat menyuapkan hidangan neraka itu ke dalam mulutnya, saat menyadari jika warna tak bersahabat itu rupanya...isian kandang ayam. Bahkan Senja sendiri sampai memuntahkan isi mulutnya sendiri ke wastafel. Berakhir dengan mereka yang memasak mie goreng instan saja pagi itu.

Jika bukan Maru orangnya, mungkin Senja sudah dijebloskan ke penjara saat ini. Jika bukan Maru orangnya, mungkin saat ini Senja sudah ditemukan tidak bernyawa di apartemennya dengan bersimbah da rah. Dan jika bukan Maru orangnya, mungkin Senja sudah----

"Maaf...." ia benar-benar menyesal.

"Ngga apa-apa, aman kok. Aku oke..." jawab Maru, always. Menenteng kotak bekal dan keluar dengan langkah yang terkesan santai tanpa masalah seperti biasanya.

Sepeninggal Maru, Senja masih menatap mangkuk bubur kandang ayamnya itu, yang susah payah ia buat tapi karena terlupa satu hal yang sangat fatal, jadinya mubadzir.

"Kenapa ngga mesti tanya mbak Yanti dulu sih, be go banget. Atau minimalnya Vio, Lula..." rutuknya pada diri sendiri.

**Lengkara Savio**

*Nja, jadi nge drakor di rumah kan? Besok weekend loh...yang lain udah oke, tinggal lo doang*.

Diantara jeda berdandannya, Senja melihat notifikasi yang datang menghampiri, ia sampai terlupa dengan janji temu bersama teman-teman perempuan kkn 21 yang ia okei sendiri tempo hari.

Sebelah matanya sudah ter-maskara dengan sempurna, namun kegelisahan sudah menghampiri. Sudah pasti topik cipo kan itu akan mencuat muncul sebab ia yang belum menjelaskan apapun pada mereka. Singkat, kegelisahannya itu membuat ia menggigiti nail art yang mengelupas di beberapa titiknya. Hm, sudah lama sekali ia tak pergi ke salon. Bahkan kegiatan rutinan dan wajibnya itu sampai terlupakan.

**Aluna Senja**

*Oke, nanti gue datang*.

.

.

.

.

1
Queen Sha
terharuuuu banget aq, sahabat rasa sodara. Bang Arlan semoga dapat jodoh di novel Teh Sin selanjutnya
Queen Sha
Koleksi baju batik gak jadi nambah ya By🤣🤣
Yashlaura
kalo gini engga vibes bapak-bapak kan a alby 🤭
Yashlaura
aaaaaaaaaa
papi akhirnya harus berdamai dengan diri sendiri
gapapa pi anaknya malah jadi nambah kok
Yashlaura
kweyennnnnn kaliiii
Titiez Larasaty
aaahh senja maru udh halal aja😍 jangan tamat dulu teh sin pliss🙏
Bubble
smoga Arlan slalu bahagia y Teh Sin dan dpt jodoh yg sayang n tulus sm Arlan
Raisha Qanitha
kaya nja maru selesai langsung mahad cici.. udah banyak kisi2'a .. semoga.. sehat terus teh sin..
Bubble
ini blm nikah aj Maru perhatian nya udh luar biasa,, apa lg udh Nikah... masya allah bngt bang Maru 😍😍😍
Bubble
emang udh cocok bngt ini Maru berumah tangga
Quinza Azalea
selamat ya Nja sama Maru cepat bikin adek buat jojo 4 ya biar papi mami mama papa gk rebutan cucu😍😍😍
Dz_20_
selamat neng nja maru udah sah....semoga Jojo n Yaya cepet punya adik 🥰🥰
Bubble
aaaah maruuuuu,,, bisa peka jg pdhal senja ngacak nyoret2 nya 😍😍😍
isni afif
selamat nja maru.....❤️❤️❤️🫰⚘️⚘️⚘️🫶
my flower🌹
𝚞𝚕𝚞² 𝚋𝚊𝚗𝚐 𝙼𝚊𝚛𝚞 𝚖𝚊𝚞 𝚊𝚓𝚊𝚔 𝚒𝚗𝚊 𝚒𝚗𝚞 𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊🤭
Bubble
aamiin
wiwik
Aman g yaaaaa dari trkaman 😄
Attaya Zahro
Ketahuan kamu Neng 🤣🤣🤣
Attaya Zahro
Dah keduluan tu Bang 😅😅😅
ell
tenang had biar bisa terus sama Cici tu gampang ,pake org dalem ajaa ( Dalem Perut maksudnya 😁 )
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!