NovelToon NovelToon
Emergency Daddy

Emergency Daddy

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Genius / Percintaan Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Ayah Darurat
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Tak ingin lagi diremehkan oleh teman-temannya, seorang bocah berusia enam tahun nekad mencari 'Ayah Darurat' sempurna; tampan, cerdas, dan penyayang.

Ia menargetkan pria dewasa yang memenuhi kriteria untuk menjadi ayah daruratnya. Menggunakan kecerdasan serta keluguannya untuk memanipulisi sang pria.

Misi pun berjalan lancar. Sang bocah merasa bangga, tetapi ia ternyata tidak siap dengan perasaan yang tumbuh di hatinya. Terlebih setelah tabir di masa lalu yang terbuka dan membawa luka. Keduanya harus menghadapi kenyataan pahit.

Bagaimana kisah mereka? Akankah kebahagiaan dan cinta bisa datang dari tempat yang tidak terduga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Emergency Daddy 17.

"Elvano Abraham!"

Elvano menghentikan langkah saat baru saja keluar dari bangunan sekolah, ia menolehkan wajah dan bisa menemukan pria tampan berambut perak tengah berdiri tersenyum ke arahnya.

"Come here." Nathan menggerak-gerakkan jari telunjuknya meminta Elvano mendekat, dan pria itu tersenyum lebar saat melihat Elvano langsung berlari datang padanya.

Bocah itu terlihat begitu riang, ia bahkan tidak sungkan melompat masuk ke dalam dekapan Nathan kala pria itu sudah merentangkan tangan untuknya.

"Daddy!" Elvano memeluk pria itu semakin erat. Tak tergambarkan membuncahnya perasaan bocah itu, ia sungguh bahagia melihat kedatangan Nathan siang ini dan penyambutan pria itu terhadap dirinya. "Daddy datang untuk menjemputku?" tanya Elvano dengan netra polosnya yang berbinar menatap Nathan.

Nathan sempat terpaku. Pria itu lantas tersenyum seraya menurunkan tubuh Elvano dari gendongannya dan ia pun mensejajarkan diri, demi mengimbangi tinggi bocah itu.

"Hm. Mommymu terlalu sibuk hari ini, dia tidak bisa menjemputmu."

Elvano memindai ekspresi wajah pria yang tampannya hampir setara dengannya itu. Ia tersenyum samar di dalam hati, namun tetap dengan kepala yang memberikan anggukan pada Nathan.

"Uncle?"

Suara Rania terdengar, membuat Nathan dan Elvano sama-sama menoleh.

"Uncle ada di sini?" tanya Rania setelah mendekat pada pamannya itu. Ia menatap Nathan dan Elvano secara bergantian. "Uncle menjemput El?"

"Ya. Kau ingin pulang bersama kami?"

Mendengar tawaran itu dengan cepat Rania mengangguk antusias. Nathan segera menggiring Elvano dan Rania masuk ke dalam kendaraannya, pria itu tak lupa meminta supir pribadi keluarga Raksa untuk kembali lebih dulu, karena Rania yang akan pulang bersamanya.

"Uncle tahu alamat rumah El?" tanya Rania saat berada di dalam mobil dan kendaraan itu sedang melaju.

Nathan melirik kaca spion, tersenyum kecil menatap pada Rania juga Elvano yang duduk di kursi penumpang bagian belakang.

"Uncle tahu, tapi sebelum pulang, bagaimana kalau kita makan bersama dan pergi kewahana bermain?"

Rania dan Elvano seketika saling pandang, netra keduanya semakin berbinar mendengar niat Nathan yang ingin mengajak mereka bermain. Tentu dua bocah itu tak akan menolak.

"Kalian setuju?"

"Setuju!" seru Rania dan Elvano heboh secara bersamaan. Setelahnya mereka berdua tertawa, dan Nathan hanya menggeleng melihat pemandangan itu dari kaca spion.

Mereka menuju salah satu mall terbesar. Sebelum benar-benar bermain, Nathan terlebih dahulu mengajak kedua bocah itu untuk mengisi perut mereka. Barulah setelahnya mereka mengunjungi playground terbesar yang ada di mall tersebut.

Nathan menghabiskan waktu bersama Elvano juga Rania dengan bermain berbagai wahana, Nathan terlihat tidak sungkan untuk bergabung. Pria yang kehadirannya cukup menyita perhatian para wanita itu sudah menanggalkan jasnya, menarik lengan kemeja hingga siku, Nathan lah yang langsung mengawasi kedua bocah itu.

Sesekali ia juga ikut menikmati, menenggelamkan diri di dalam kolam bola, dan muncul ke permukaan dengan mengkageti Rania. Perbuatan Nathan itu menghadirkan tawa di antara ketiganya.

Tak jarang pula Nathan ikut menaiki perosotan dan melewati gerbong-gerbong khusus yang sengaja dibuat semenarik mungkin untuk merangsang motorik anak. Jika dilihat seperti ini, bukan ada dua bocah yang tengah bermain di sana, melainkan tiga bocah.

"No, Dad! Tunggu lah Rania, aku bisa menaiki ini sendiri,"cegah Elvano saat Nathan ingin membimbingnya bermain jungle gym.

Bocah itu lantas bergerak lebih dulu, mulai melewati satu persatu rintangan yang terdiri dari berbagai elemen seperti; tangga, jaring, terowongan, serta jembatan yang menggantung.

Elvano bisa melalui semuanya dengan mudah, memanjat, melompat serta menjaga keseimbangan dengan sangat baik, bocah itu bisa melewati semua rintangan dengan begitu mudah, tidak ada sedikitpun takut ataupun ragu dalam dirinya.

Nathan terkekeh melihat keberanian bocah itu. Seperti permintaan Elvano, Nathan pun hanya membimbing Rania tanpa melepaskan pengawasannya langsung dari putra Anggita.

Cukup lama mereka bermain, mencoba dan mengeksplor segala macam wahana. Elvano beranjak duduk di salah satu kursi panjang yang melekat pada dinding. Bocah itu sepertinya sudah cukup puas, ia juga melirik jam besar yang tergantung di sudut atas area playground, sudah sore, bocah itu belum juga pulang ke rumahnya. Dalam benak Elvano, terlintas sang Mommy pasti tengah panik mencari dirinya saat ini.

"Kau lelah?" tanya Nathan saat ia ikut menyusul duduk di samping Elvano. Menatap Rania yang masih asyik berayun, sepertinya gadis kecil, bungsu keluarga Raksa itu masih ingin menikmati permainannya.

"Sedikit," jawab Elvano. Ia juga memperhatikan Rania yang kini berayun seraya bernyanyi. "Apa yang ingin kau tanyakan, Dad?"

Nathan menoleh bingung pada Elvano. Bocah itu juga kini tengah menatap serius ke arahnya.

"Aku tahu, pasti ada yang ingin kau tanyakan hingga membawa ku ke sini tanpa sepengatahuan Mommy."

Netra Nathan sempat membulat, wajahnya terlihat kaku, namun tak lama setelahnya ia terkekeh kecil, menyingkirkan kecanggungan, karena niatnya yang ternyata sudah lebih dulu diketahui oleh bocah itu.

"Tanyakan lah, aku akan menjawabnya."

Nathan kembali terhenyak, ia menelan pelan saliva,. Menatap Elvano, Nathan menimbang-nimbang perihal yang akan ia tanyakan. Sekilas ada ragu dalam diri pria itu, ia merasa tak pantas mempertanyakannya, namun sungguh, rasa penasaran terus saja menggerogoti Nathan.

Hingga akhirnya Nathan pun bertanya, "di mana sebenarnya daddymu, El?"

"Ada di depanku," jawab Elvano langsung, dan ia bisa melihat raut wajah Nathan yang menegang tak berkutik.

Nathan terkekeh, mencoba mengenyahkan perasaan aneh yang hadir setiap kali ia menatap manik polos Elvano. Ada sesuatu dalam diri bocah itu yang seakan memanggil dan terasa tak asing, namun Nathan tak mengetahui apa tepatnya.

"Yah, I'm your Emergency Daddy" Nathan mengacak rambut perak itu gemas. Selain pemberani, bocah ini juga pintar dan tampan seperti dirinya.

Nathan tak lagi bertanya, ia tidak ingin melukai perasaan Elvano hanya karena rasa penasarannya akan hubungan Anggita dengan ayah kandung dari Elvano. Nathan akan mencari tahunya sendiri.

"Sebaiknya kita pulang, sudah sangat sore," ajak Nathan pada Elvano. Ia sudah ingin beranjak untuk menghampiri Rania, tapi perkataan Elvano selajutnya berhasil menahan pergerakan pria itu.

"Seperti mu... Aku juga sangat penasaran, siapa dan di mana dia sebenarnya."

Nathan menoleh, kembali menatap pada Elvano yang kini menatapnya dengan tatapan yang berbeda. Nathan membeku kala melihat netra polos itu memerah, dan berkaca. Dan entah mengapa, Nathan bisa merasakan perih di dalam hatinya.

1
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
sangsi sosial lebih kejam dari sekedar masuk penjara. itu resiko km siapa suruh dulu jahatnya kebangetan/Proud//Bye-Bye/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
tau, km balsem napi/Sneer/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
dad jon udah tau duluan kali/Chuckle//Grin/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
paham lah Agam. cukup mengangguk dia gak nyerocos seperti km/Tongue/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
tengil bgt sumpah inget umur oyyy
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
asem bgt nathan
〈⎳ FT. Zira
nathan beda.. dia dah tau tapi teetep maju tuh.. padahal tau bakal di tendang juga tetep maju.. kurang apaa coba?? perlu cat rambut lagi atau gimana?

/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
dad jon tetep yg paling dittakuti..tapi dad jon juga takutnya sama bini/Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
tapi kalo ma Hena berubah jadi power ranger dia Nat/Joyful//Joyful/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
balsem sama ivan aja, nathan sama aku/Awkward/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
semoga gak direstui/Sly/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
dih, dih kagak
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
habis ini Agam ngamok
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
ceriwis, aku ingat Zoya dengar kata ceriwis
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
si Balsem mewek gak lihat ini
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
luuu jadi pak tarno Nat/Speechless/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
udah terakhir aja, padahal aku nunggu Agam sama rania/Smug/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
dih kurang ajar nih orang/Facepalm/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
bau Ivan/CoolGuy/
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐰Aquͩeᷱeͥnͤɑ Кιкαη🐰
gak suka sumpah, luuu cari yg lain napa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!